Anda di halaman 1dari 10

Lidah Buaya (Aloe Vera)

Nama : Agustin Nanik Ardiyaningsih

Kelas/no : X MIPA 7/03

Hari/Tgl : Selasa, 19 Januari 2021


Daftar Isi
1. Pengertian/Pengenalan Lidah Buaya
(Aloe Vera)
2. Latar belakang
3. Pembudidayaan Lidah buaya
4. Kiat-kiat sukses membudidayakan
tanaman hias
5. Penutup
Pengenalan/pengertian lidah buaya

Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dari genus Aloe.
Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab, dan tanaman liarnya telah menyebar ke
kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia. Tanaman lidah buaya banyak
dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam pot.

Aloe vera adalah tumbuhan tanpa batang atau berbatang pendek, dengan tinggi hingga 60–100 cm dan
dapat berkembang biak dengan tunas. Dedaunannya berdaging tebal, berwarna hijau atau hijau
keabuan, dan sebagian varietas memiliki bintik putih pada permukaan batangnya. Pinggir daunnya
berbentuk serrata (seperti gergaji) dengan gerigi putih kecil. Bunga-bunganya tumbuh pada musim
panas di sebuah tangkai setinggi hingga 90 cm. Setiap bunga tersebut berposisi menggantung, dan
mahkotanya berbentuk tabung sepanjang 2–3 cm. Seperti spesies-spesies Aloe lainnya, Aloe vera
membentuk simbiosis mikoriza arbuskula bersama jamur, sehingga meningkatkan ketersediaan mineral
dari tanah.

Daun Aloe vera mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang sedang diteliti bioaktivitasnya, seperti
senyawa manan terasetilasi, polimanan, antrakuinon C-glikosida, dan senyawa antrakuinon lain seperti
emodin dan senyawa-senyawa lektin.

Produk kesehatan komersial

Dua zat yang diambil dari lidah buaya digunakan dalam produk kesehatan komersial, yaitu gelnya yang
tidak berwarna maupun lateksnya yang berwarna kuning. Gel lidah buaya digunakan untuk obat oles
untuk berbagai gejala kulit, seperti luka bakar, luka, radang, radang dingin, psioriasis, Herpes labialis,
atau kulit terlalu kering. Lateks lidah buaya dijadikan produk (baik bahan itu sendiri maupun
digabungkan dengan bahan lain) untuk obat yang ditelan untuk menyembuhkan sembelit.
Penelitian manfaat

Menurut Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH), tidak ada bukti ilmiah yang cukup bahwa
lidah buaya benar-benar efektif dalam penggunaannya oleh kalangan umum, termasuk sebagai obat luar
untuk penyembuhan luka. Sementara itu, situs kesehatan Drugs.com menyebut bahwa terdapat bukti
yang saling bertentangan (mendukung maupun menolak) tentang penggunaan lidah buaya untuk
menyembuhkan luka dan luka bakar. Situs itu juga menyebutkan adanya sedikit bukti bahwa
penggunaan topikal produk-produk lidah buaya dapat membantu penyembuhan gejala psioriasis
maupun radang tertentu pada kulit.

Suplemen makanan

Gel lidah buaya banyak ditambahkan dalam produk-produk komersial seperti yogurt, minuman, dan
makanan-makanan manis. Jus lidah buaya sering dipromosikan manfaatnya untuk sistem pencernaan,
tetapi penelitian ilmiah tidak menemukan bukti klaim ini dan badan-badan pengawas makanan dan
obat-obatan juga belum ada yang menyetujui klaim tersebut.

Pengobatan tradisional

Lidah buaya digunakan dalam berbagai ilmu pengobatan tradisional untuk mengobati kulit. Catatan
sejarah terawal penggunaan lidah buaya terdapat di Papirus Ebers dari Mesir abad ke-16 SM. Pada abad
ke-1 M, penggunaannya dicatat dalam De Materia Medica karya tabib Yunani Pedanius Dioskorides, dan
Naturalis Historia karya penulis Romawi Plinius Tua. Di Bizantium abad ke-6 M, penggunaan tanaman ini
dicatat dalam Juliana Anicia Codex. Dalam pengobatan Ayurweda tumbuhan ini disebut kathalai (sama
dengan tumbuhan agave).

Produk

Lidah buaya digunakan dalam produk tisu wajah dan dipromosikan sebagai pelembap dan anti-radang
untuk hidung. Perusahaan-perusahaan kosmetik menambahkan getah lidah buaya atau bahan-bahan
turunan lainnya dalam produk-produk seperti makeup, tisu, pelembap, sabun, tabir surya, krim cukur,
dan sampo. Sebuah tinjauan akademis menunjukkan bahwa bahan-bahan lidah buaya ditambahkan
karena efeknya sebagai pelembap dan pelunak.
Latar Belakang
Mengapa saya memilih lidah buaya untuk
dibudidayakan? Karena tanaman lidah buaya
untuk dibudidayakan karena cukup dengan 3M
(Mudah, Murah dan Manfaat). Mudah untuk
dibudidayakan karena tidak memerlukan
perawatan yang terlalu intensif, murah karena
tidak harus menggunakan pupuk yang mahal
dan justru tanaman lidah buaya sendiri juga
bisa dijadikan pupuk, dan manfaatnya sangat
banyak, diantaranya untuk kesehatan, kosmetik
dan bisa dijadikan bahan makanan atau
minuman.
Cara pembudidayaan tanaman lidah buaya
Jazirah Arab, dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di
berbagai belahan dunia. Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan
tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam pot.

Metode 1: Menanam dari Daun

Metode penanaman ini memiliki resiko yaitu kemungkinan besar daun lidah buaya tidak dapat
mengeluarkan akar sehingga tidak tumbuh. Hal tersebut dikarenakan daun lidah buaya memiliki
kelembaban yang tinggi sehingga cenderung membusuk sebelum bisa mengeluarkan akar. Berikut
metode penanaman dari daun:

Penanaman lidah buaya dengan metode ini dimulai dengan memilih daun lidah buaya dengan panjang
minimal 8 cm.

Memotong daunnya di bagian pangkal menggunakan pisau yang tajam dan bersih untuk menghindari
terjadinya infeksi. Pemotongan dilakukan dengan sudut mengarah ke bawah ke arah batang.

Meletakkan daun tersebut di tempat yang hangat sampai terbentuk lapisan tipis pada potongan daun.
Lapisan tipis tersebut berguna untuk mencegah infeksi ketika daun bersentuhan dengan tanah. Apabila
lidah buaya terinfeksi maka tidak akan bisa bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Menyiapkan pot yang memiliki lubang pembuangan di bagian dasarnya. Seperti halnya tanaman lain,
lidah buaya menyukai air namun tidak suka dengan air yang menggenang. Air yang menggenang bisa
membuat akarnya membusuk sehingga lidah buaya akan mati.

Mengisi pot dengan campuran pasir dengan tanah pot serta dibasahi dengan air.

Menancapkan bagian daun yang terpotong ke dalam tanah dengan bagian sepertiga bagian daun
tertutup tanah. Namun sebelum menancapkan daunnya, lebih baik mencelupkan terlebih dahulu ke
dalam cairan hormon pertumbuhan akar.

Menempatkan tanaman di tempat yang cerah dan hangat. Selama 4 minggu pertama, tanaman harus
benar-benar dijaga kelembaban tanahnya.
Metode 2: Menanam dari Anakan

Anakan adalah bagian dari tanaman utama yang biasanya berukuran lebih kecil dan memiliki warna yang
lebih cerah serta memiliki rangkaian akar sendiri. Anakan yang bagus adalah yang berada di sekitar
pangkal tanaman. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih anakan yaitu harus
berukuran seperlima dari tanaman utama dan mempunyai minimal 4 daun dengan tinggi beberapa cm.
Berikut metode penanaman dari anakan:

Langkah pertama yaitu mengeluarkan tanaman dari dalam pot. Hal ini akan mempermudah untuk
menemukan tempat melekatnya anakan pada tanaman utama.

Membongkar atau memotong anakan dari tanaman utama dengan hati-hati agar akarnya tidak terputus.

Menggunakan pot yang mempunyai lubang pembuangan di dasarnya. Seperti tanaman lain, lidah buaya
juga menyukar air namun tidak suka dengan air yang menggenang. Apabila pot yang digunakan tidak
mempunyai lubang pembuangan, maka tanahnya akan terus terendam air. Hal ini bisa membuat
akarnya membusuk sehingga tanaman akan mati.

Mengisi pot dengan media tanam campuran pasir dengan tanah 1:1. Sebaiknya pot diisi dengan kerikil
terlebih dahulu, hal ini akan memperlancar aliran pembuangan air. Untuk kadar pH tanah harus berkisar
6 hingga 8. Apabila pH tanahnya kurang tinggi maka bisa ditambahkan dolomit.

Membuat lubang kecil pada tanah dan memasukkan anakan lidah buaya ke dalamnya. Lubang yang
dibuat harus cukup dalam untuk membenamkan akarnya hingga seperempat bagian tanaman (mulai
dari ujung akar sampai ke atas).

Menyiram tanaman sampai tanahnya basah namun tidak menggenang karena lidah buaya adalah
tanaman gurun yang tidak memerlukan banyak air.

Menempatkan tanaman di tempat yang cerah dan menyiram kembali tanaman lidah buaya satu minggu
kemudian.

Pemasaran hasil budidaya

Dapat dijual entah di pasar, toko tanaman, ataupun ke kerabat/tetangga.

Atau, dapat juga dengan Menjalin kerja sama dengan perusahaan kosmetik, makanan, minuman dan
obat yang menggunakan bahan baku lidah buaya tentunya sangat menguntungkan.
Kiat kiat sukses dalam budidaya tanaman hias

1. Ketahui Jenis Tanaman Yang Akan Dibudidayakan

Hal pertama adalah mengetahui jenis tanaman hias yang dibudidayakan. Karena sejatinya ada banyak
sekali budidaya tanman hias yang bisa dilanjutkan dan dikemabangkan dengan baik. Anda hanya perlu
mkencari tahu yang jenis apa yang akan dibudidayakan nantinya. Entah itu tanman hias daun maupun
tanman hias jenis bunga. Kedua jenis tanaman hias ini sama-sama menguntungkan dan bisa dijadikan
sebagai ladang usaha. Hanya saja kita perlu lebih fokus akan jenis mana atau menggunakan keduanya.

2. Sediakan Lahan Budidaya

Tentunya, kita memerlukan lahan atau tempat yang cocok untuk menjalankan usaha budidaya ini. Jadi,
cobalah untuk menyediakan lahan budidaya agar nantinya bisa digunakan dengan maksimal untuk
melakukan budidaya tersebut. Usahakan, luas dan lebar lahan atau tempat untuk membudidayakan
tanman hias ini cukup untuk menampung bibit dna mengelola tanaman tersebut nantinya. Setidaknya,
jika memang luas lahan tidak terlalu besar, maka usahakan untuk melakukan penyusunan bibit dengan
baik. memberikan ruang tumbuh pada tanaman hias akan membuat hasil budidaya menjadi lebih
optimal.

3. Kenali Kebutuhan Tanaman

Tentunya, jika kita ingin usaha tanaman hias ini berhasil, kita harus tahu apa saja yang diperlukan dan
dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Misalnya saja bagaimana perawatan dari mulai penyemaian hingga
pemeliharaan bibit. Karena dengan mengetahui kebutuhan tumbuh setiap tanaman, maka hasil dari
budidaya tersebut akan lebih mudah dikontrol dengan baik. Seperti halnya tips bisnis kuliner online,
semakin mendalam anda mengetahui kebvutuhan setiap jenis tanaman hias yang sedang dikembangkan
maka semakin maksimal hasil budidaya yang akan didapatkan. Karena, kebutuhan setiap tanaman
pastinya berbda-beda dan tidak akan sama.

4. Rawat Tanaman Hias Dengan Baik

Ya, tentu saja salah satu faktor penentu keberhasilan dari usaha budiaya tanman hias adalah etntang
bagaimna cara anda untuk merawatnya dengan baik. Jadi, setelah penyemaian bibit, maka bibit yang
sudah mulai tumbuh ini harus dirawat dengan baik agar bisa mendapatkan hasil yang optimal. Tentunya
perawatan ini membutuhkan kerja sama antara anda sebagai pembudidaya dan orang-orang
dilingkungan sekitar. Ada banyak penyebab kegagalan budidaya tanman hias dikarenakan bibit dan
tanaman yang tidak terawat dnegan baik. Dan, harga jual tanaman yang tubuh dan terawat pastinya
akan lebih mahal dan lebih menarik ketimbang jenis tanaman yang tidak dirawat dengan baik tersebut.

5. Hindari Hama dan Penyakit

Selalu ada yang namanya hama dan penyakit bagi tanaman hias sekalipun. Jadi, seperti pola dan cara
memulai bisnis rempah-rempah, kita harus mengenali tanda-tanda dan efek yang ditimbulkan akibat
serangan hama dan penyakit. Ketika kita mengetahui kedua poin tersebut maka kita bisa
mengantisipasinya dengan cara-cara yang dianjurkan. Misalnya saja dengan menggunakan pembasmian
hama, pemberantasan penyakit dan mengisolasi tanaman hias yang sudah mendapati infeksi parah oleh
penyakit maupun kerusakan oleh hama tumbuhan. Jika tidak ditangani diengan baik, maka ini akan
merugikan usaha atau bisnis budidaya tanaman hias tersebut kesedapannya.

6. Ketahui Trend Tanaman Hias

Seperti cara memulai bisnis baju tidur, akan selalua da tren dan tanaman hias yang sedang ngehits
dikalangan pencinta tanaman. Jadi, membudidayakan enis tanaman hias yang sedang populer tentunya
akan memberikan dampak kesuksesan yang lebih banyak dan luar biasa. Karena, walaupun persaingan
akan semakin tinggi namun permintaan pasar akan tetap selalu ada. Jadi, ini akan selalu berimbang
antara persaingan dan keuntungan. Tapi, pastikan juga anda memiliki beragam variasi untuk menambah
keinginan pembelian dari para calon pembeli dan pelanggan anda tersebut.

7. Membudidayakan Tanaman Hias Langka

Walaupun mungkin tanaman hias sudah banyak kita jumpai jenisnya, tapi ada beberapa jenis tanaman
hias yang tergolong langka di pasaran. Kenapa? tentunya ada beragam faktor yang mendasari masalah
ini, kesulitan dalam penanaman misalnya. Namun, jiak dilakukan dengan baik dan benar maka akan
tetap berhasil dan membuahkan sukses.

8. Pemasaran

Nah, ini juga penting dalam cara memulai usaha budidaya tanaman hias dengan baik. Dimana nantinya
pemasaran menjadi poin yang akan membawa usaha ini untuk mendapatkan keberhasilan. Jadi, cobalah
untuk melakukan metode pemasaran yang terarah. Ini dilakukan agar semakin banyak yang mengenali
akan usaha budidaya tanaman hias tersebut kedepannya. Jadi, jangan berhenti di satu tutuk strategi
pemasaran saja, ya!
Penutup
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa
barokatuh

Anda mungkin juga menyukai