Anda di halaman 1dari 2

Teks Laporan Hasil Observasi

Tanaman Lidah Buaya

Lidah buaya adalah salah satu dari sepuluh tipe tanaman terlaris di dunia yang memiliki
potensi untuk bisa dikembangkan sebagai tanaman obat dan juga bahan baku industri. Tanaman
ini sering dijadikan tanaman hias. Di daerah beriklim tropis dan biasanya tumbuh pada tanah
yang subur. Di seluruh dunia terdapat lebih dari 350 jenis tanaman lidah buaya, mulai dari yang
beracun sampai yang bernilai ekonomis. Namun, Aloe vera yang banyak dibudidayakan di
Indonesia.

Lidah buaya dapat tumbuh dengan tinggi bervariasi, mencapai 20 cm – 1 m, tergantung


jenis yang ditanam. Jika penanamannya tepat dan memperhatikan berbagai nutrisi yang
dibutuhkan, tidak menutup kemungkinan tingginya dapat mencapai tinggi 30 cm ke atas. Lidah
buaya mempunyai akar serabut dengan batang yang sangat pendek atau bahkan tidak terlihat
karena tertutup oleh daun. Daunnya berwarna hijau segar, tebal, berbintik putih pada
permukaannya, serta memiliki duri lemas di bagian pinggirnya. Bentuk daunnya seperti
pedang, ujungnya lancip, sedangkan bagian bawah permukaan daun lebih besar dan cembung.

Tanaman ini tahan pada kekeringan karena di dalam daun banyak tesimpan cadangan
air yang bisa digunakan pada saat kekurangan air. Di dalam daunnya terdapat jeli bening
dengan tekstur kenyal yang berfungsi sebagai cadangan air pada musim kemarau. Jeli ini
adalah bagian yang paling sering dimanfaaatkan dari bagian tubuh lidah buaya.

Untuk perawatan lidah buaya, hal yang dapat dilakukan adalah meletakkannya di
tempat yang mudah terkena hujan. Dengan demikian, lidah buaya mempunyai asupan air yang
cukup, sehingga tubuhnya tetap segar. Jika tanaman ini dibudidayakan pada musim kemarau,
ada baiknya agar disiram setiap pagi dan sore. Hal ini bertujuan untuk menghindari kekeringan
pada daun akibat panas matahari berlebih dan untuk menjaga kesuburan daun. Meskipun
tanaman lidah buaya dapat bertahan hidup di tempat kering, tidak ada salahnya untuk tetap
memperhatikan asupan air bagi lidah buaya.

Selain itu, nutrisi bagi lidah buaya juga harus diperhatikan. Setidaknya berikan pupuk
organik pada lidah buaya setiap sebulan sekali untuk menghasilkan daun yang lebih panjang.
Usahakan berikan pupuk alami, seperti kotoran sapi atau kotoran kambing. Alasan pemberian
pupuk organik adalah karena harganya jauh lebih murah dibandingkan pupuk anorganik.
Namun, keduanya memiliki dampak yang hampir sama terhadap pertumbuhan lidah buaya.

Teks Laporan Hasil Observasi Lidah Buaya 1


Lidah buaya tidak hanya dapat digunakan sebagai tanaman penghias pekarangan
rumah, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik alami, seperti penyubur rambut dan
pembersih wajah. Jeli lidah buaya dapat dioleskan pada permukaan rambut sebelum keramas
sebagai penambah nutrisi bagi rambut agar tetap terjaga kesuburannya. Jeli lidah buaya juga
bisa dijadikan masker alami bagi wanita karir yang tidak sempat merawat wajah di salon. Jeli
lidah buaya hanya perlu dioleskan pada permukaan wajah selama beberapa menit, kemudian
basuh dengan air hangat. Jika rutin dilakukan perawatan kosmetik alami menggunakan
tanaman ini akan memberikan hasil yang diharapkan.

Di samping dapat digunakan sebagai kosmetik alami, lidah buaya juga bermanfaat
sebagai obat herbal untuk menyembuhkan luka ringan. Dalam pemakaian untuk perawatan
kulit, lidah buaya dapat melembabkan wajah, menghilangkan jerawat pada wajah, serta
menghapus bekas luka.

Teks Laporan Hasil Observasi Lidah Buaya 2

Anda mungkin juga menyukai