Anda di halaman 1dari 9

1.

Jenis-Jenis Bunga Anggrek


Anggrek adalah salah satu tanaman dengan jenis yang banyak. Setiap dari jenis bunga
anggrek itu mempunyai cirinya masing-masing. Karena Indonesia merupakan negara dengan
iklim tropis, maka hal tersebut menjadikan tempat yang nyaman bagi berbagai macam anggrek.

Dan untuk lebih memperkaya pengetahuan kita tentang bunga anggrek, mari kita bahas beberapa
diantaranya:

1. Anggrek bulan Kalimantan Barat

Gambar via borneonews-borneoku.blogspot.com

Dengan nama latin Paraphalaenopsis serpentilingua, jenis anggrek ini paling banyak
ditemukan di hutan Borneo. Sekarang, jenis ini mulai sulit untuk ditemukan, sehingga termasuk
jenis anggrek yang langka. Hal tersebut disebabkan karena berbagai hal. Mulai dari keadaan
hutan yang tandus samu disebabkan karena pecinta atau pelestari anggrek rumahan.

Namun para pecinta anggrek justru beranggapan lain, mereka memelihara anggrek agar
tidak punah, daripada terlantar begitu saja bersama sisa penebangan pohon, lebih baik
anggreknya dirawat dan dipelihara. Sehingga dengan semakin langkanya anggrek jenis ini, maka
pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjadikannya sebagai tanaman yang dilindungi.
2. Anggrek tebu

Foto via Duniaq.com

Dengan nama latin Grammatophyllum speciosum, merupakan jenis anggrek dengan


ukuran paling besar dan juga bobot yang paling berat dibandingkan dengan jenis anggrek yang
ada. Maka, jenis anggrek ini juga dikenal dengan nama anggrek raksasa, ratu anggrek atau
anggrek harimau.

Tak tanggung-tanggung, anggrek ini dapat memiliki ukuran panjang 3 meter dengan
diameter 1,5-2 cm dan bobot bisa mencapai lebih dari 1 ton dalam satu rumpun dewasa. Anggrek
ini dapat tumbuh tinggi 2,5-3 meter. Nama “tebu” sendiri itu karena batang pohonnya mirip
dengan batang tebu.

Adapun ciri yang terdapat pada bunganya, anggrek tebu mempunyai warna kuning
disertai dengan bintik-bintik hitam, merah atau coklat. Jenis ini juga termasuk jenis anggrek yang
dapat bertahan lama dan tidak mudah layu.

Anggrek tebu ini banyak ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara, diantaranya
Indonesia, Thailand, Myanmar, Vietnam, Laos, Malaysia, bahkan hingga ke Papua New Guinea.
Tempat tumbuhnya anggrek ini biasanya pada pangkal atau sela-sela pohon besar. Anggrek ini
juga menjadi salah satu jenis anggrek yang dilindungi karena keberadaannya sudah mulai langka.
3. Anggrek kantung kolopaking

Gambar via nifty.com

Dengan nama latin Paphiopedilum kolopakingii, juga merupakan salah satu dari jenis
anggrek yang langka dan sulit ditemukan. Anggrek indah ini adalah tumbuhan khas yang dapat
ditemui di daerah Kalimantan Tengah.

Anggrek jenis ini mempunyai ciri fisik daun yang berwarna hijau tua, membentuk seperti
pita dengan ujung membulat dan dapat mempunyai lebar antara 5-12 cm & panjang antara 20-80
cm. Sedangkan perbungaan, dapat memiliki panjang 45-90 cm dengan 5-19 cm untuk
kuntumnya.

Tangkai bunga berwarna hijau kekuning-kuningan. Dan ukuran bunganya dapat berkisar
antara 8-16 cm dengan ciri kelopak putih bergaris coklat kemerahan. Anggrek kantung
kolopaking tempat hidupnya pada tempat yang berair dan menempel pada batuan berlumut.
Sayangnya, anggrek ini hanya akan ditemukan di daerah Kalimantan Tengah saja dan jarang atau
bahkan tidak akan ditemukan di daerah lain.

4. Anggrek hitam

Gambar via rpu1.blogspot.com


Dengan nama latin Coelogyne pandurata merupakan anggrek yang biasa ditemukan di
daerah Sumatera, Kalimantan dan juga Semenanjung Malaya. Jenis ini juga menjadi tanaman
khas Kalimantan Timur.

Sayangnya sekarang jumlah dari anggrek hitam ini semakin sedikit. Hal ini diakibatkan
karena habitat aslinya mengalami penyusutan akibat semakin berkurangnya lahan hutan di
Kalimantan. Untuk dapat melihatnya, anggrek hitam ini dapat ditemukan di cagar alam Kersik
Luway, itupun dalam jumlah yang terbatas.

Adanya lidah (labellum) yang berwarna hitam disertai garis-garis yang berwarna hijau
dan berbulu pada anggrek ini menjadi asal-usul penamaan anggrek hitam. Bunga dari anggrek
hitam ini biasa mekar pada periode bulan Maret hingga Juni dan cukup mengeluarkan bau wangi
yang semerbak.

5. Anggrek bulan

Gambar via xmia7smada.blogspot.co.id

Dengan nama latin Phalaenopsis amabilis, anggrek bulan merupakan salah satu bunga
nasional Indonesia. Adalah seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume yang pertama kali
menemukannya. Anggrek bulan tersebar mulai dari Papua, Indonesia, Malaysia, Filipina sampai
ke Australia.

Jenis ini hidup dengan cara menempel pada batang pohon atau biasa disebut dengan
istilah epifit. Namun begitu, anggrek ini termasuk tumbuhan yang tidak menyukai cahaya
matahari dalam jumlah banyak untuk dapat hidup, hanya butuh sedikit saja.
Mempunyai ciri fisik daun memanjang dan berwarna hijau. Akarnya berdaging, berwarna
putih dan bulat memanjang. Bunganya tidak terlalu mengeluarkan aroma wangi, waktu mekar
relatif lama. Mampu tumbuh hingga berdiameter 10 cm, bahkan lebih.

5. Anggrek Cattleya

Foto via Wikipedia

Jenis ini pertama kali ditemukan di Amerika Tengah, tepatnya di negara Kosta Rika dan
tersebar sampai ke bagian Amerika Selatan. Anggrek Cattleya juga termasuk marga epifit (hidup
dengan cara menumpang pada tumbuhan lain). Kendati demikian, jenis anggrek ini juga kerap
kali ditemukan di Indonesia.

Nama “Cattleya” diberikan pada tahun 1824 oleh seorang yang bernama John Lindley.
Jenis ini juga termasuk anggrek yang tidak terlalu senang terkena sinar matahari secara langsung,
dan hanya membutuhkan sinar matahari sekitar 4-5 jam saja.

6. Anggrek Oncidium

Gambar via Wikipedia


Jenis anggrek yang tempatnya hidupnya pada daerah kering. Anggrek ini lebih banyak
ditemukan di daerah Florida Selatan sampai Amerika Selatan. Jenis ini merupakan hasil
keturunan dari keluarga Epidendroideae.

8. Anggrek selop

Dengan nama latin Paphiopedilum glaucophyllum, merupakan jenis anggrek asal


Indonesia, tepatnya di daerah Jawa Timur, yakni habitat alami hidupnya berada di daerah selatan
lereng Gunung Semeru di Lumajang.

Dapat dengan mudah ditemukan di Kebun Raya Purwodadi karena menjadi salah satu
koleksi dari kebun raya tersebut. Mempunyai ciri fisik 4 helai kelopak. Dengan rincian 2 helai
kelopak utama dan 2 helai kelopak samping, ditambah adanya 1 labellum.

Mempunyai ukuran 7,5 cm dengan kelopak samping 5 cm, kelopak punggung 3 cm.
Daunnya dapat mencapai ukuran 30 cm dan batangnya dapat mencapai ukuran panjang 45 cm.
Ada hal yang unik dari anggrek ini, yaitu bentuk bibirnya yang mirip dengan kantung semar.

9. Anggrek monyet

Gambar via Lizlu.com

Sesuai dengan namanya, anggrek ini sangat unik karena bunganya mirip dengan wajah monyet.
2. Komoditas Bunga Anggrek Bulan
Kementerian Pertanian (Kementan) tengah fokus meningkatkan volume ekspor pangan.
Salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi di pasar ekspor yakni bunga
Anggrek Bulan. Anggrek Bulan (butefly orchid) merupakan salah satu tanaman hias yang cukup
digemari di Indonesia. Berbekal dari budi daya florikultura ini, PT Ekakarya Graha Flora
mengembangkan bisnisnya. Guna mengetahui langsung potensi budidaya dan prospek bisnis
bunga tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan melakukan kunjungan ke kebun bunga
PT Ekakarya Graha Flora di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (11/9/2018).

Salah seorang pegawai Ekakarya, Cucu, menyatakan, lebih dari 10 varietas anggrek bulan
dikembangkan di Desa Titisan, Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat.

“Anggrek merah, anggrek putih lidah merah, anggrek lidah kuning, black jack, sakura, putih spot
merah, black jack kupu-kupu,” bebernya tentang beberapa varietas yang dikembangkan di Desa
Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi.

Varietas-varietas tersebut merupakan hasil kawin silang, meski bibitnya ada yang impor. Produk
Ekakarya didistribusikan ke wilayah Jakarta dan daerah penyangga Ibu Kota untuk yang telah
dirangkai. Ada pula yang ke Bali dan belum dirangkai.

“Ekspor ke Singapura. Diekspor saat tumbuh bakal bunga 25 sentimeter,” jelas Cucu.

Untuk yang dirangkai, lanjut dia, didistribusikan ke Jabodetabek sebanyak 400 batang per hari
dan rangkai sekitar 2.500 batang per hari. Anggrek bulan yang tidak menggunakan pot
dibanderol Rp138 ribu per tangkai.

“Dalam kemasan pot keramik, dijual Rp295 ribu per tangkai,” terang Cucu.

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi, salut
dengan budi daya tersebut. Ini menjadi inspirasi untuk menjadi pengusaha pertanian, khususnya
tanaman hias.

“Kami yakin, peluang bisnis florikultura cukup terbuka. Karenanya, kami mendorong
masyarakat untuk jeli melihat potensi tersebut,” ujarnya.

“Ayo, jangan ragu untuk budi daya tanaman hias. Sudah banyak juga, kok, yang diekspor. Kami
sebagai regulator dan fasilitator, pasti siap membantu untuk perizinan dan lainnya. Kami cuma
mau kesejahteraan petani meningkat melalui ekspor, sesuai arahan Pak Menteri Amran,”
tambahnya
3. Perawatan Bunga Anggrek Bulan

Banyak yang mengira bahwa dalam pemeliharaan dan perawatan anggrek itu cukup sulit,
karena membutuhkan kondisi cuaca atau iklim yang baik agar tanaman ini bisa tumbuh dengan
baik. Tapi, walaupun begitu, tetap saja masih banyak orang yang tertarik untuk menanam bunga
anggrek ini. Salah satunya untuk digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah atau di
taman. Bahkan, ada yang menaruh anggrek sebagai tanaman hias di dalam rumah. Hal itu
memang dikarenakan anggrek dapat bertahan hidup dalam ruangan tertutup seperti ruangan
tamu, ruangan keluarga, dapur, dll.

Jika suka terhadap anggrek namun tidak mau repot menanam sendiri, kamu bisa
membelinya langsung di toko tanaman hias. Agar bunga anggrek yang kamu beli tetap dalam
keadaan baik, lakukan beberapa tips perawatan berikut ini:

1. Letakkan anggrek pada tempat yang terkena sinar matahari secukupnya, biarkan anggrek
beradaptasi terlebih dahulu pada lingkungan barunya. Usahakan jangan terkena sinar
matahari langsung.

2. Jika ditaruh di dalam ruangan, berikan cahaya dari lampu. Hal tersebut berguna untuk
menggantikan cahaya matahari.

3. Senantiasa menjaga agar tetap lembab. Karena anggrek merupakan jenis tanaman tropis,
maka faktor kelembaban ini menjadi penting untuk menjaga keberlangsungan hidupnya.

4. Berikan pupuk. Tentu saja, agar anggrek dapat tumbuh dengan baik dan maksimal,
diperlukan asupan pupuk yang baik. Penuhi kebutuhan nutrisinya.

Anggrek lebih dikenal sebagai tanaman hias eksotik yang keberadaannya tersebar luas di
hutan dataran tinggi hingga kawasan landai di pesisir pantai. Anggrek spesies yang tumbuh di
habitat aslinya semakin hari terancam keberadaannya. Ancaman tersebut dapat berupa alih fungsi
hutan menjadi areal perkebunan, industri, pertambangan dan perumahan selain ekploitasi yang
berlebihan. Namun ada faktor yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia dalam penanganannya,
yaitu ancaman dari bencana alam.
4. Penyebaran Anggrek Bulan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman hias, salah satunya yaitu tanaman
anggrek yang memiliki bunga dengan keindahan yang khas dan merupakan komoditas
hortikultura unggulan yang memiliki prospek agribisnis untuk dikembangkan. Anggrek bulan
pertama kali ditemukan di Maluku, namun saat ini anggrek bulan sudah tersebar luas di
berbagai daerah di Indonesia. Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek
wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Anggrek
bulan merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai cri khas kelopak bunga yang
lebar dan berwarna putih, namun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan yang
memiliki warna dan corak yang beraneka ragam. Keberadaan anggrek, termasuk anggrek
bulan telah tersebar di berbagai kepulauan Indonesia, diantaranya Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya. Namun, saat ini keberadaan
anggrek bulan mulai terancam punah dikarenakan jumlah dan keberagaman anggrek bulan
mulai menurun, khususnya anggrek bulan yang hidup secara alami di alam terbuka.

Peta Persebaran Anggrek Bulan di Indonesia

Gambar Peta Persebaran Anggrek di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai