Anda di halaman 1dari 6

Monstera deliciosa Liemb.

Family : Araceae
x =12, 2n = 24, 48 (2x)

Synonim
1. Monstera lennea C. Koch, Bot. Zeitung (Berlin) 10: 277. 1852.
2. Philodendron pertusum Kunth & Bouche., Index Sem. Hort. Berol. 1848: 11. 1848.
Nama Lain
Balazo, Cerimn de Mxico, Hojadillo, Huracn, Ojal, Pia Anona (Spanyol), Banana de Brejo,
Banana de Macao, Banana do Mato, Deliciosa, Fruta de Mxico, Tornlia (Portugal), Ceriman,
Fruit Salad Plant, Monstera, Pine Fruit Tree, Mexican Breadfruit, Swiss Cheese Plant, Window
leaf, Window pane, Jack in Pulpit Family, Split leaf Philodendron (Inggris); Ananas de Mexico,
Anana du Pauvre, Criman, Monstre Dlicieux (Prancis), Ceriman (Amerika latin), Monstera
(Indonesia, Philippine).
Asal-usul dan penyebaran geografi
Tanaman Monstera berasal dari hutan tropis Amerika Tengah bagian selatan hingga Amerika
Utara, dengan pusat endemik diperkirakan di sekitar Meksiko dengan penyebaran dari Meksiko
bagian selatan hingga Panama dan Amerika Selatan. Tanaman ini telah banyak menyebar di
daerah tropis lain termasuk Asia, karena daya adaptasinya yang luas di daerah tropis basah.
Kegunaan
Tanaman ini diperdagangkan sebagai tanaman hias taman, indoor dan daun potong. Sebagai
tanaman hias, tanaman ini bertipikal tumbuh di bawah naungan atau merambat di bawah
pohon besar yang menaunginya atau pada pot di dalam ruangan. Daun potong tanaman
Monstera juga sering dipergunakan dalam rangkaian bunga. Daunnya yang lebar dan dengan
pola belahan pada helaian (split-leaf), halus dan mengkilap dapat membuat visualisasi dasar
(background filler) pada rangkaian bunga.
Bagian buah dari tanaman ini juga dapat dimakan (edible), beraroma buah nenas dengan rasa
seperti buah pisang. Buah yang dapat dimakan adalah buah yang sudah masak, tetapi untuk
beberapa kasus dapat menimbulkan efek/reaksi alergi. Buah muda dan bagian tanaman lain
bersifat beracun dan tidak dapat dimakan. Getah atau cairan yang keluar dari tanaman
mengandung trichoschlereida yang dapat menimbulkan iritasi pada kulit (gatal-gatal). Buah
yang sudah masak ditandai dengan jatuhnya tongkol buah dari pohonnya. Jika tongkol telah

jatuh, buah kemudian dapat disimpan dalam suhu ruang hingga buah pada tongkol menjadi
terlepas-lepas. Buah-buah pada tongkol akan masak secara bertahap mulai dari ujung
pangkal tongkol sampai ke pucuk tongkol. Buah-buah yang sudah masak ini kemudian dapat
dinikmati langsung atau sebagai campuran dalam minuman dan es krim.
Produksi dan perdagangan
Produsen utama Monstera deliciosa adalah negara-negara Amerika Latin
Kandungan bahan/sifat fisik/kimia bagian tanaman
Sebagai bahan makanan, tanaman ini dikenal sebagai sumber nutrisi tinggi terutama unsur K
(Kalium) dan vitamin C. Sifat beracun dari buah yang masih muda dan bagian tanaman lain
disebabkan karena kandungan kristal kalsium oksalat dan asam oksalat yang tinggi pada
tanaman ini.
Pertelaan
Hampir semua spesies Monstera merupakan jenis tanaman bertipikal menjalar/merambat,
perennial, dan menyukai kondisi dalam naungan/ternaungi (tidak menyukai cahaya matahari
langsung). Tanaman ini mempunyai 2 (dua) tipe akar yang dapat keluar dari setiap buku
batang; akar yang bersifat geotrophy negatif, biasanya pendek dan berujung pada serabut akar
yang mempunyai sifat adhesif, sebagai alat perambat pada tegakan atau pepohonan dan akar
yang bersifat geothropy positif, aerial memanjang hingga masuk ke dalam tanah, berfungsi
untuk mengabsorpsi air dan nutrisi.
Batang berbentuk silindris (erete) berbuku. Panjang internode berkisar antara 5-7 cm atau
lebih pada batang-batang yang muda, dengan ketebalan mencapai 7 cm.
Daun berbentuk hati (ovate-cordate) dengan panjang helaian dapat mencapai 90 cm dan lebar
60 cm. Helaian daun berlobang dan tepi daun berbelah-belah (pinatifid), dengan ratio belahan
dapat mencapai lebih dari jarak ke tulang daun. Daun muda lebih kecil dan sering tidak
tersegmentasi. Perkembangan segmetasi pada helaian daun akan meningkat seiring dengan
perkembangan daun hingga dewasa. Tangkai daun bersayap (winged type) pada daerah
basal dengan duduk tangkai berseling (pinnate).
Tanaman Monstera berbunga sempurna dengan spadiks berbentuk silindris, panjang
mencapai 1720 cm dengan ujung mengecil dan tumpul membulat. Bunga betina tersusun
membaris (linear) dan melingkar (turbinate) sepanjang spadiks dan berlendir/lengket bila masih
muda. Spathe bertekstur seperti helaian kulit (coriaceous), erect dan ovate, dengan panjang
mencapai 20-25 cm dan lebar 1517,5 cm, berwarna kuning pucat, dengan basal menempel
dan mengelilingi spadiks. Tangkai bunga (peduncle) berwarna hijau dengan panjang mencapai
10-15 cm dan ketebalan 2 cm. Buah berbentuk berry lonjong, berwarna hijau dan memerlukan
waktu lebih dari satu tahun hingga berubah menjadi hijau kekuningan dengan bintik ungu untuk
masak dengan ukuran mencapai 1,5 cm dan tebal 0,75 cm.
Pertumbuhan dan perkembangan
Secara alami tanaman ini berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan
secara vegetatif merupakan perkembangbikan secara cepat dari tanaman ini. Pada setiap
internode di atas buku, terdapat mata tunas yang berpotensi untuk tumbuh menjadi tunas dan
percabangan baru serta membentuk sistem perakaran baru.
Merupakan sifat yang umum hampir pada semua tanaman Araceae, bunga Monstera juga
bersifat protogynous, di mana bunga betina masak terlebih dahulu dibandingkan bunga
jantannya. Tetapi sering diketemukan pada kondisi alami, tanaman ini menghasilkan biji yang
fertil. Penyerbukan alami ini diduga dengan bantuan sejenis lebah Trigona sp. Serbuk sari
dari bunga merupakan sumber makanan lebah Trigona inni, karena lebah ini tidak bisa

mencerna karbohidrat. Serbuk sari ini kemudian dapat jatuh pada bunga lain yang receptive,
hingga terjadi penyerbukan. Embrio yang terbentuk berkembang lebih lanjut menjadi biji. Biji
yang sudah masak akan jatuh ke tanah dan berkecambah menjadi tanaman muda baru.
Tanaman Monstera akan berbunga untuk pertama kali setelah berumur 3 tahun. Tanaman ini
berbunga dapat sepanjang tahun, terutama bila kondisi lingkungan berkelembaban udara
tinggi.
Informasi botani lainnya
Terdapat jenis Monstera deliciosa bertipikal tumbuh dwarf, dengan ukuran daun, batang dan
bunga lebih kecil dibandingkan dengan spesies aslinya. Bentuk varian hasil seleksi lainnya
yaitu yang berdaun variegata dan albovariegata. Corak putih kekuningan hingga krim terdapat
pada daun dan bervariasi dengan warna dasar daun. Dibandingkan dengan spesies aslinya,
kedua jenis varian ini berbunga lebih jarang dan merupakan hasil seleksi yang ditujukan untuk
tanaman hias indoor dalam pot.
Ekologi
Pada habitat aslinya tanaman Monstera dapat tumbuh sebagai tanaman autotroph independen
atau epiphyte yang tumbuh menjalar berumpun atau merambat di bawah vegetasi hutan pada
intensitas cahaya rendah. Tumbuh baik pada tanah bertextur liat berpasir berkandungan
bahan organik tinggi yang berdrainase baik, berikilim tropis bebas frost. Menyukai tempat
tumbuh yang lembab tapi tidak basah. Pada daerah-daerah seperti rawa-rawa, akar
termodifikasi menjadi akar aerial yang dapat berdaptasi dalam kondisi tergenang. Sekalipun
menyukai tempat yang lembab, tanaman ini termasuk moderate terhadap kekeringan, tetapi
sangat sensitif terhadap tanah/air dengan kadar garam tinggi (salinitas) dan suhu lingkungan
yang rendah.
Perbanyakan dan penanaman
Tanaman Monstera dapat diperbanyak dengan menggunakan stek atau layering dan biji. Biji
yang telah masak dapat disemaikan pada media yang dipertahankan kelembabannya hingga
berkecambah hingga tumbuh menjadi tanaman baru. Perbanyakan cara ini jarang dilakukan,
karena perkecambahan biji memerlukan waktu yang lama dan pertumbuhan tanaman muda
sangat lambat.
Perbanyakan konvensional yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan stek batang.
Batang tanaman dipotong-potong sepanjang 20-25 cm dan ditanam pada media pengakaran
yang dijaga kelembabannya. Stek batang berapikal akan tumbuh dan membentuk sistem
perakaran lebih cepat dari pada stek yang tidak berapikal. Setelah tunas tumbuh dan
perakaran cukup banyak, tanaman dapat dipindahkan ke dalam pot atau tempat lain yang lebih
permanen. Perbanyakan vegetatif pada Monstera juga telah dilaporkan dapat dilakukan
dengan cara kultur jaringan.
Pemeliharaan dan perawatan
Tanaman Monstera akan tumbuh baik pada tempat yang terlindungi (ternaungi) yang terhindar
dari terpaan sinar matahari langsung. Pernaungan dapat menggunakan paranet atau bahan
lain untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk ke pertanaman. Terpaan
cahaya matahari yang terik secara langsung dapat mengakibatkan daun terbakar. Intensitas
cahaya untuk pertumbuhan optimal berkisar antara 2.000 hingga 4.000 fc (atau sekitar 21,6
hingga 43,2 klux).
Tanaman Monstera juga menghendaki suhu tertentu untuk tumbuh optimal. Suhu untuk
pertumbuhan terbaik berkisar antara 20 hingga 27 0C dengan amplitudo suhu harian yang
konstan (tidak fluktuatif). Suhu di atas 40 0C dan dibawah 15 0C akan menyebabkan

pertumbuhan tanaman terhambat. Media tanam yang dipergunakan merupakan media dengan
kandungan bahan organik tinggi, berdrainase dan beraerasi baik serta lembab. Pemupukan
dapat menggunakan pupuk tunggal atau majemuk dengan dosis 200 kg/1.000m2/tahun yang
dapat diberikan dalam bentuk dicairkan atau padat. Perbandingan unsur N-P-K dalam pupuk
yang diberikan dianjurkan pada ratio 3:1:2 untuk media tanam tanpa tanah, dan 1:1:1 untuk
media campuran tanah. Pupuk yang mengandung unsur mikro juga perlu diberikan secara
reguler minimal 1 minggu sekali untuk menghindari defisiensi unsur mikro pada tanaman.
Hama dan penyakit
Hama yang umum dijumpai pada tanaman Monstera adalah kutu daun (mealybugs), mite,
scale insect dan thrips. Sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah anthracnose
yang disebabkan oleh Glomerella cingulata, lanas daun oleh Rhizoctonia solani dan Sclerotium
roflsii, leaf spot oleh Colletotricum sp., Leptosphaeria sp., Macrophoma philodendri,
Phyllosticta sp., Phytophthora sp., dan Pseudomonas chicorii, busuk pangkal batang oleh
Phytium splendens dan dan busuk akar lunak oleh Erwinia carotovora subsp. carotovora.
Pemanenan
Tanaman ini dapat dipanen dalam bentuk daun potong. Kriteria untuk pemanenan daun
potong adalah daun dipilih yang telah dewasa dan tidak terlalu tua, seragam, sehat, mulus, dan
tidak ada kerusakan/anomali fisik akibat gejala defisiensi, perlakuan mekanis atau serangan
hama dan penyakit. Daun-daun ini kemudian harus segera sampai ke tempat konsumen
karena vase life hanya sekitar 10 - 14 hari termasuk masa dalam transportasi.
Hasil
Tanaman ini dapat dipasarkan dalam bentuk daun potong, pertumbuhan aktif, maupun dalam
bentuk benih. Dalam pertumbuhan aktif dapat dipasarkan dalam bentuk tanaman hasil stek
dengan atau tanpa media tanamnya. Harga 1 kemasan benih yang berisi 10 benih dijual
seharga US$ 2.50, 1 kemasan berisi 100 benih dijual seharga US$ 7.50. Tanaman hasil stek
persatuan dijual seharga US$ 7.50, apabila 10 bibit dijual seharga US$ 64.0
Selain diperjualbelikan, di Italia Monstera deliciosa disewakan sebagai tanaman hias indoor.
Tanaman dengan tinggi 1 m disewakan 11 per hari, untuk tanaman dengan tinggi 1-1.5m
disewakan 15 per hari, dan untuk tanaman dengan tinggi 1.5-2 m disewakan 17 per hari.
Penanganan pasca panen
Untuk daun potong, setelah dipanen, daun kemudian disortasi dan diberi larutan
preservatif/antioksidan non alkoholik. Daun-daun ditata searah dan tidak terlalu penuh dalam
kardus/karton. Selama masa transportasi, dikondisikan gelap, beraerasi baik, serta lembab
dengan temperatur tidak melebihi 18 0C dan tidak lebih rendah dari 13 0C.
Bila berbentuk tanaman, selama transportasi, tanaman dikondisikan gelap. Bilamana
transportasi memerlukan waktu agak lama, dapat diberikan penyinaran 150 - 250 fc (atau
sekitar 1,6 - 2,7 klux) atau sedikit lebih untuk menjaga vigoritas besar daun dan belahan pada
helaian daun.
Setelah melewati kondisi gelap selama masa transportasi, tanaman perlu diberi cahaya yang
cukup (sekitar 500 fc atau sekitar 5,4 klux) untuk memulihkan kondisi akibat stress gelap.
Suhu lingkungan dijaga sekitar 18 29 0C, tetapi bila kelembaban udara rendah, suhu
lingkungan perlu dijaga mendekati batas bawah optimal.

Sumber daya genetika


Terdapat 22 spesies yang termasuk dalam genus Monstera yang kesemuanya endemik native
di hutan tropis Amerika. Spesies-spesies ini mempunyai bentuk, ukuran dan perforasi daun
serta tipikal tumbuh yang berbeda. Spesies-spesies ini antara lain adalah M. acuminata, M.
epipremnoides, M. friedrichstahlii, M. leitchtlenii, dan M. pertusa yang juga tumbuh merambat
dan bertipikal daun inequlateral ovate. M. adansonii, spesies ini juga bertipikal daun
inequlateral ovate, tetapi dengan belahan daun yang irregular dan M. dubia, yang mempunyai
daun lebih berbentuk oblong dengan segmentasi linear mirip daun pada tanaman family
Palmae. Hingga saat ini, belum ada informasi yang jelas tentang hubungan kekerabatan
genetik antar spesies ini satu sama lain.
Pemuliaan
Kultivar bertipikal tumbuh dwarf dan corak warna daun, batang dan tangkai daun yang
variegata merupakan hasil seleksi yang ditujukan untuk tanaman pot. Beberapa informasi
menunjukkan bahwa sebenarnya kultivar ini telah lama ditanam lebih dari 25 tahun yang lalu
dan mempunyai beberapa varian.
Propek
Daerah beriklim tropis seperti Indonesia, sangat cocok untuk budidaya tanaman ini. Secara
komersial, beberapa pengusaha swasta telah mengusahakannya. Negara tujuan ekspor
komoditas ini adalah Jepang dan negara-negara Eropa, tetapi di beberapa negara importir juga
menerapkan peraturan yang ketat terutama menyangkut kesehatan tanaman dan jenis media
tanam yang digunakan pada tanaman yang diperdagangkan yang masuk ke negara-negara
tersebut.

Pustaka
Birdsey, R. M. 1951. The cultivated aroids. The Gillick Press, Barkeley. 69 70 p.
Blessington, T. M. dan P. C. Collins. 1946. Foliage plants: Prolonging Quality, Postproduction
Care and Handling. Ball Publishing, Batavia, Illinois, USA. 144 145 p.
Bloch, R. 1946. Differentiation and pattern in Monstera deliciosa, The idioblastic development
of trichosclereids in the air root. Americ. J. of Bot. 33 (6) : 544 551.
Brown, D. 1988. Aroids: Plants of the Arum Family. Timber Press, Portland, Oregon. 152
153.
Fonnesbech, A. dan M. Fonnesbech. 1980. In vitro propagation of Monstera deliciosa.
HortScience 15 (6) : 740 - 741.
Gilman, E. F. 1999. Monstera deliciosa. Fact Sheet FPS-414. Cooperative Extension Service,
Institute of Food and Agricultural Science. University of Florida. 1 3 p.
Riffle, R. L. 1998. The tropical look: An Encyclopedia of Landscape Plants for Worldwide Use.
Themes and Hudson Ltd, London. 238 239 p.
Vergara, B. S.dan T. J. Rimando. 2002. Cut foliage: Ornamental Plants in the Philippines.
Island Publishing House, Inc. Manila, Philippines. 43 - 44 p.
Penulis :
Kurniawan Budiarto
Dewi Pramanik

Anda mungkin juga menyukai