PENDAHULUAN
Latar Belakang
Denitrifkasi merupakan proses reduksi nitrat menjadinitrogen gas dan
lepas dari tanah. Sesungguhnya dalam hutan klimaks dan padang rumput yang
kandungan bahan organik tanahnya kira-kira tetap dari tahun-ketahun dan jumlah
nitrogen yang didaurkan didalam tanah. Penambahan nitrogen melalui perambatan
mengarah pada kehilangan nitrogen dari tanah melalui denitrifikasi (Foth, 1999).
Nitrifikasi merupakan suatu proses oksidasi enzimatik yakni perubahan
senyawa ammonium menjadi senyawa nitrat yang dilakukan oleh bakteri-bakteri
tertentu. Proses ini berlangsung dalam 2 tahap dan masing- masing dilakukan oleh
grup bakteri yang berbeda (Damanik, dkk, 2011)
Mineral N ditemukan pada padang rumput dan tanah hutan dalam bentuk
N4H+ paling tinggi yang mengesankan bahwa nitrifikasi tertekan memungkinkan
disebabkan dari sekresi persenyawaan inhibitor oleh akar dari spesies tertentu.
Secara umum pemasokan N dalam secara kasar seimbang dengan kehilangan
melalui pencucian dalam komunikasi tanaman alami pembersihan hutan
(White, 1987).
Terdapat pula proses tanpa mikroba dimana nitrogen terdapat reduksi
dalam tanah menjadi bentuk gas. Misalnya nitrit dalam asam lemak akan
berkembang gas nitrogen ketika kontak dengan garam amonium dengan susunan
amonium sederhana seperti urea dan sedikit dengan lignin, fenol dan karbohidrat
(Brady, 1984).
Bila pupuk organik diberikan pada tanah, nitrogen yang terkandung
didalam digunakan oleh jasad renik (mikroorganisme) untuk pertumbuhannya
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri nitrifikasi sangat sensitife terhadap lingkungan mereka, lebih dari
heterotrof pada umunya, akibatnya kondisi tanah mempengaruhi vigor dari
nitrifikasi yang membutuhkan perhatian tertentu. Diantaranya adalah aerosi, sejak
nitrifikasi diproses oksidasi pada tiap prosedur, itu meningkatkan aerasi pada
tanah per point, memperbesar jumlah, temperatur umumnya 800 - 900 f
(Jones, 1982).
Tumbuhan cenderung menggunakan nitrat (NO3-) sebagai sumber nitrogen
untuk sintesa protein karena nitrat memiliki mobilitas yang lebih tinggi di dalam
tanah dan lebih mudah terikat dengan akar tanaman daripada amonium. Meski
sebenarnya ion amonium lebih efisien sebagai sumber nitrogen karena
memerlukan lebih sedikit energi untuk sintesa protein (Brady and Weil, 2008).
Dalam beberapa tahap proses denitrifikasi berlangsung siklus nitrogen,
terjadi pembebasan dan pengikatan N2 bebas (atmospheric nitrogen). Terlepasnya
N2 bebas akibat suatu proses yang terjadi dalam siklus nitrogen disebut
denitrifikasi, yang pada dasarnya adalah konversi nitrat menjadi gas nitrogen
(Bardgett, 2008).
Beberapa spesies dalam genus Pseudomonas merupakan kelompok bakteri
terpenting yang melaksanakan proses denitrifikasi dalam tanah. Sejumlah jenis
yang lain seperti Paracoccus, Thiobacillus dan Bacillus juga mampu melakukan
proses denitrifikasi. Bakteri-bakteri yang termasuk kedalam kelompok ini adalah
pada umumnya merupakan mikroorganisme yang aerob (Suryadientina, 2009).
Proses nitrifikasi dilaksanakan oleh organisme autotrof dan berlangsung
dalam dua tahap yaitu tahap nitritasi dan tahap nitratasi. Pada kebanyakan autotrof
adalah bahwa tidak ada NAD dan NADP yang ikut serta selama proses oksidasi
sumber energi. Untuk memperoleh NADH2 atau NADPH2 yang diperlukan untuk
fiksasi karbon dan biosintesa (Waluyo, 2002).
Periode II
-
sebanyak 25 gr tanah.
Ditutup aqua cup dengan plastik yang telah dilubangi sebelumnya.
Diikat dengan menggunakan karet gelang.
Diinkubasi selama seminggu.
Ditambahkan aquadest sampai kondisi jenuh.
Disaring larutan tanah dengan menggunakan kertas saring.
Diteteskan larutan pada cawan perselin.
Diteteskan reagen nesstler sampai terjadi perubahan warna.
Periode III
-
Periode IV
-
tanah dengan air dan ditutup botol infus dengan plastik tanpa dilubangi.
Botol infus 5, 6, 7 dan 8 diberi perlakuan glukosa dengan menambahkan 1
hingga kondisi jenuh lalu ditutup botol dengan plastik tanpa dilubangi.
Diikat plastik dengan menggunakan karet gelang.
Diberi label pada setiap botol dan ditambahkan aquadest sampai kondisi
jenuh.
Disaring larutan tanah pada cawan perselin.
Diteteskan reagen nesstler sampai terjadi perubahan warna.
jenis tanah
kampus
2 Helvetia
Tanjung
3 Gusta
4 Marindal
perlakuan
KNO3 + Anaerob
KNO3 + aerob
KONTROL + Anaerob
KONTROL + aerob
UREA+ Anaerob
UREA+ aerob
Glukosa + Anaerob
Glukosa + aerob
KNO3 + Anaerob
KNO3 + aerob
KONTROL + Anaerob
KONTROL + aerob
UREA+ Anaerob
UREA+ aerob
Glukosa + Anaerob
Glukosa + aerob
KNO3 + Anaerob
KNO3 + aerob
KONTROL + Anaerob
KONTROL + aerob
UREA+ Anaerob
UREA+ aerob
Glukosa + Anaerob
Glukosa + aerob
KNO3 + Anaerob
KNO3 + aerob
KONTROL + Anaerob
KONTROL + aerob
UREA+ Anaerob
UREA+ aerob
Glukosa + Anaerob
larutan indikator
Kalium
Reagen Nesttler
Iodida
Diphenilami
Orange
biru
biru
biru
Orange
Orange
Orange
biru
biru
Orange
biru
biru
biru
biru
biru
biru
biru
biru
biru
Orange
Orange
Orange
biru
biru
biru
biru
Orange
biru
biru
Orange
Orange
Orange
biru
biru
biru
biru
biru
biru
biru
Glukosa + aerob
Orange
Hasil
Reaksi
Reagen Nesstler:
NH4+ + 2[H9I4]2- + 4OH- H9O. H9 (NH2) + 7I- + 3H2O
K. Iondida:
NaNO2 + HCl HNO2 + NaCl
KI
+ HCl KCl
+ HI
Diphenilamine:
2HI + 2HONO I2 + 2NO + 2H2O
I2 + Kanji Kanji Iod (Biru)
Pembahasan
Nitrifikasi ditandai oleh suhu tanah, kelembaban tanah dan proses oksidasi
NH4+ ke NO3-. Bakteri nitrifikasi sangat sensitif terhadap lingkungan mereka. Hal
ini sesuai literatur dari Jones (1972) yang menyatakan bahwa bakteri nitrifikasi
sanhgat sensitif terhadap lingkungan mereka, nitrifikasi juga dipengaruhi oleh
suhu tanah, kelembaban tanah, dan akan terjaga secara lemah pada tanah kering
dan proses oksidasi NH4+ ke NO3-.
Nitrifikasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses oksidasi enzimatik
yakni perubahan senyawa amonium menjadi senyawa nitrat. Hl ini sesuai dengan
literatur dari Damanik, dkk (2011) yang menyatakan bahwa nitrifikasi merupakan
suatu proses oksidasi enzimatik yakni perubahan senyawa amonium menjadi
senyawa nitrat yang dilakukan oleh bakteri-bakteri tertentu.
biru
10
11
Bacillus
merupakan
denitrifikasi.
5. Organisme autotrof
adalah
kelompok
bakteri
organisme
yang
yang
melaksanakan
melaksanakan
atau
12
DAFTAR PUSTAKA
Bardgett, R.D. 2008. The Biology of Soil : A Community and Ecosystem
Approach. Oxford University Press. London.
Brady, N.C. 1984. The Nature and Properties of Soil. Mac Millan Publishing
Company. New York.
Brady, N.C. and R.R. Weil. 2008. The Nature and Properties of Soil. 40 th Edition.
Pearson Hall. New Jersey.
Damanik, M.M.B., B.E. Hasibuan., Fauzi., Sarifuddin., H. Hanum. 2011.
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan. USU Press. Medan.
Foth, H.D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. 6th Edition. Penerjemah: Soenartono
Adisoemartono. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Jones, U.S. 1982. Fertilizers and Soil Fertility. Reston Publishing Company.
Prentice-Hall Company. Virginia.
Suryadientina. 2009. Denitrifikasi. Diakses dari http://biogen.Litbang.Deptan.
90.10 pada tanggal 25 Mei 2015.
Waluyo, M.S. 2002. Denitrifikasi dan Nitrifikasi. Universitas Gadjah Mada Press.
Yogyakarta.
White, R.E. 1987. Introduction to The Principles and Practices of Soils Science.
Black Well Scientific Publications. Melbourne.
Williams, C.N., J.O. Neur., W.T. Hammer., Peregrine. 1993. Produksi Sayuran di
Daerah Tropika. Penerjemah: S. Ronoprawiro. UGM Press. Yogyakarta.