Nama Pengembang : Dr. Arbin Janu Setiyowati, S.Pd., M.Pd. BMP PDGK4407
Masa Tutorial : 2022.2 Modul 1, 2, 3
Jumlah Soal 6
Skor Maksimal 30
Jenis Tugas : Penguasaan Konsep
Waktu : 60 menit
Kompetensi Khusus:
Jawaban
RAGAM
NO KEBUTUHAN KARAKTERISTIK
KHUSUS
Tunanetra berarti kurang penglihatan. Sejalan dengan
makna tersebut, istilah ini dipakai untuk mereka yang
mengalami gangguan penglihatan yang
mengakibatkan fungsi penglihatan tidak dapat
dilakukan. Oleh karena gangguan tersebut,
penyandang tunanetra menunjukkan perbedaan yang
1 Tunanetra
signifikan dengan mereka yang penglihatannya
berfungsi secara normal. Sehubungan dengan itu,
anak tunanetra mempunyai kebutuhan khusus yang
menuntut adanya pelayanan khusus sehingga potensi
yang dimiliki oleh para tunanetra dapat berkembang
secara optimal
Istilah tunarungu dikenakan bagi mereka yang
mengalami gangguan pendengaran, mulai dari yang
ringan sampai dengan yang berat. Gangguan ini dapat
terjadi sejak lahir (merupakan bawaan), dapat juga
terjadi setelah kelahiran. Istilah lain yang sering
digunakan untuk menggambarkan anak yang
mengalami gangguan pendengaran adalah anak tuli.
2 Tunarungu Namun, sebenarnya istilah anak tuli ini hanya
merupakan salah satu klasifikasi dari gangguan
pendengaran. Dalam bahasa Inggris sering disebut
sebagai hearing impaired
atau hearing disorder. Oleh karena kondisi khusus ini,
anak tunarungu memerlukan bantuan khusus, baik
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pendidikan
Gangguan komunikasi (communication disorder)
merupakan gangguan yang cukup signifikan karena
kemampuan berkomunikasi memungkinkan
seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.
Gangguan Secara garis besar, gangguan komunikasi dapat dibagi
3
Komunikasi menjadi dua kategori, yaitu gangguan bicara (karena
kerusakan organ bicara) dan gangguan bahasa (speech
disorder dan language disorder). Gangguan bicara
yang sering disebut sebagai tunawicara dapat
disebabkan oleh gangguan pendengaran yang terjadi
ALFILA MAYLANI - 858835966
2. Persamaan dan perbedaan antara sekolah segregasi, integrasi dan inklusi bagi individu
yang berkebutuhan khusus.
PERSAMAAN
NO DAN SEGRASI INTEGRASI INKLUSI
PERBEDAAN
Merupakan Merupakan bentuk Merupakan bentuk
bentuk layanan layanan layanan Pendidikan
Pendidikan yang Pendidikan yang yang ditujukan
1 Persamaan ditujukan untuk ditujukan untuk untuk anak
anak anak berkebutuhan
berkebutuhan berkebutuhan khusus (ABK)
khusus (ABK) khusus (ABK)
• Terdapat • Layanan • ABK
sekolah khusus Pendidikan disekolahkan
untuk ABK untuk ABK disekolah
dimana dalam bentuk terdekat
terpisah terpadu atau dengan tempat
dengan anak integrasi tinggalnya,
2 Perbedaan
normal. menyediakan terlepas dari
• Kurikulum Pendidikan bagi tingkat kelainan
terpisah ABK disekolah yang disandang.
• Tanggung yang sama • Kurikulum
jawab ada pada dengan anak dirancang dan
masing -masing normal diajarkan
ALFILA MAYLANI - 858835966
materi dimana anak mengikuti pelajaran standar dengan waktu yang singkat,
misalnya di SMP hanya dua tahun, 4) penempatan yang maj, siswa mengambil
pelajaran di Perguruan Tinggi sementara ia masih di SMA, 5) pemasukan ke
Perguruan Tinggi yang lebih awal, seorang siswa yang sangat maju bisa masuk
Perguruan Tinggi dalam usia 14, 15, atau 16 tahun.
2) Pengayaan – memberi kesempatan siswa untuk mempelajari materi secara luas,
seperti menggunakan ilustrasi khusus, membuat contoh-contoh, memperkaya
pandanga, dan menemukan sesuatu.
3) Pecanggihan materi pembelajaran – materi pelajaran dibuat menantang untuk
anak berbakat agar mereka dapat menggunakan pemikiran yang tinggi agar
mengerti ide, dan memiliki abstraksi yang tinggi.
4) Tujuan pembaruan isi pelajaran adalah untuk membantu anak-anak berbakat
menguasai ide-ide yang penting.
5) Modifikasi kurikulum sebagai alternatif – kurikulum plus dan kurikulum
berdiferensiasi.
c. Kendala yang ditemui oleh anak berbakat dalam upaya mengoptimalkan potensinya
yang luar biasa/hebat :
1) Aspek Akademik.
- Kecepatan perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan perkembangan
dan kekuatan fisik sehingga terjadi kesenjangan diantara keduanya dapat
menimbulkan perasaan tidak dekat pada diri anak. Perasaan semacam ini
dapat mendorong anak tidak peduli terhadap kegiatan kelompok sehingga
dapat menimbulkan frustasi, kecewa, tidak puas terhadap kehidupan
kelompok sebaya.
- Perkembangan kognitif anak berbakat yang lebih cepat dari teman sebaya
akan menimbulkan kebesaran terhadap pengajaran reguler, kesulitan
hubungan sosial dalam kelompok seusia sulit berkonformitas dalam
kelompok dalam kelompok, frustasi karena harus menunggu kelompok.
Kondisi seperti ini akan menimbulkan kesulitan penyesuaian diri pada anak.
- Kecepatan perkembangan kognitif tidak dapat difasilitasi secara optimal,
sehingga anak akan merasa tidak mendapat sambutan dari pihak keluarga
atau lingkungan. perasaan ini akan menimbulkan rasa kecewa, frustasi,
menarik diri, dan kurang motivasi. Sebaliknya anak akan merasa paling
hebat atau pintar dari anak-anak pada umumnya dan akhirnya ia pun akan
menyadari dan akan sibuk dengan pemikirannya sendiri dan memandang
rendah individu lain karena kehebatannya dalam kognitif.
- Kemampuan kognitif yang tinggi diikuti oleh kekuatan imajinasi anak
berbakat yang hebat kemungkinan dapat menimbulkan cemoohan dan tidak
mendapat tanggapan serius karena dipandang menyimpang, aneh, dan
menimbulkan kekacauan.
2) Aspek Sosial/Emosi
- Kemampuan anak berbakat untuk menyerap dan menghimpun informasi
yang tidak diimbangi dengan perkembangan emosi dan kesadaran dapat
menimbulkan ketidakstabilan perkembangan emosi. Jondisi perkembangan
seperti ini akan membuat individu rawan terhadap kritik, bersikap sinis, dan
menentang, menentukan nilai sendiri dan tujuan yang mungkin tidak
realistis.
- Kematangan sosial dan kecakapan kepemimpinan yang tumbuh lebih awal
pada anak berbakat dapat menimbulkan masalah penyesuaian yang tidak
memberi peluang untuk menampilkan kecakapannya itu, akan
ALFILA MAYLANI - 858835966
Rujukan :