TUGAS TUTORIAL I

Mata Kuliah : PDGK 4407/Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus/2 sks

Tutor : Lasty Saniah S.Ag., M.Pd.
Nama : Titik Perwitosari
NIM : 857344578

NO JAWABAN

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat jenis-jenis Anak Berkebutuhan

Khusus!

Jawaban :

Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus adalah :

a. Tunanetra, berarti kurang penglihatan. Istilah ini digunakan untuk

mereka yang mengalami gangguan penglihatan yang mengakibatkan
fungsi penglihatan tidak dapat dilakukan.

b. Tunarungu, mengalami gangguan pendengaran, mulai dari yang

ringan sampai yang berat. Gangguan ini dapat terjadi karena bawaan
dari lahir atau setelah kelahiran.

c. Gangguan komunikasi

Gangguan yang cukup signifikan karena kemampuan berkomunikasi

memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Jika
kemampuan ini terganggu maka proses interaksi pun terganggu.

d. Tunagrahita

Sering dikenal dengan cacat mental adalah kemampuan mental yang

berada di bawah normal. Tolak ukur yang sering dikenakan untuk ini
adalah tingkat kecerdasan atau IQ. Anak yang signifikan mempunyai
IQ di bawah normal dikelompokkan sebagai anak tunagrahita.

e. Tunadaksa

Termasuk cacat fisik, oleh karena itu tidak dapat menjalankan fungsi
fisik secara normal.

f. Tunalaras

Anak yang mengalami gangguan emosi. Gangguan yang muncul

pada anak-anak ini berupa perubahan perilaku, seperti menyakiti diri
 sendiri, suka menyerang teman atau bentuk penyimpangan perilaku
lain.

g. Anak berkesulitan belajar

Anak yang mendapat kesulitan belajar bukan karena kelainan yang

dideritanya. Pada umumnya mempunyai tingkat kecerdasan yang
normal, namun tidak mampu mencapai prestasi yang seharusnya
karena mendapat kesulitan belajar.

h. Tunaganda

Anak menyandang lebih dari satu jenis kelainan. Misalnya

penyandang tunanetra dan tunarungu sekaligus.

Dari 9 jenis kelainan, satu yang terkait dengan kelainan di atas normal dan
8 yang terkait dengan kelainan di bawah normal.

2. Jelaskan dengan bahasa anda sendiri dengan singkat, mengapa anak-anak

tersebut disebut Anak Berkebutuhan Khusus?

Jawaban

Anak-anak tersebut disebut Anak berkebutuhan khusus karena

mereka memiliki keterbatasan fisik, intelektual, emosi, dan sosial. Anak-
anak ini dalam perkembangannya mengalami hambatan, sehingga tidak
sama dengan perkembangan anak sebayanya. Hal ini menyebabkan anak
berkebutuhan khusus membutuhkan suatu penanganan yang khusus. Mereka
perlu bantuan khusus dalam proses pendidikannya. Mereka perlu dibantu
dalam proses belajar mengajar karena mereka memiliki hak yang sama
sebagai warga negara Indonesia sehingga mereka pun dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.

3. Paparkan secara singkat penyebab Anak Berkebutuhan Khusus!

Jawaban :

1. Penyebab Prenatal, penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya

pada waktu janin masih berada dalam kandungan, mungkin sang ibu
terkena virus, misalnya virus rubella, mengalami trauma atau salah
minum obat, yang semuanya ini berakibat bagi munculnya kelainan
pada bayi.

2. Penyebab Perinatal, penyebab yang muncul pada saat proses

kelahiran, seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan,
 proses kelahirannya dengan sedot (vacuum), pemberian oksigen yang
terlampau lama bagi anak premature.

3. Penyebab Postnatal, penyebab yang muncul setelah kelahiran.

Mislanya kecelakaan, jatuh atau terkena penyakit tertentu.

4. Jelaskan dengan bahasa anda sendiri, mengapa seorang guru harus

mempelajari pengetahuan tentang Anak Berkebutuhan Khusus !

Jawaban :

Seorang guru harus mempelajari pengetahuan tentang Anak berkebutuhan

khusus karena peran guru sangat penting dalam pelayanan Pendidikan anak
berkebutuhan khusus. Agar para guru dapat mrembantu proses berjalannya
pembelajaran maka harus memahami ilmu pengajaran untuk anak ABK.

Guru yang memiliki pemahaman kurang terhadap peserta didik

berkebutuhan khusus mengakibatkan peserta didik berkebutuhan khusus
tidak mendapat layanan pendidikan sesuai kebutuhannya. Maka dari itu guru
harus memiliki pemahaman yang baik terhadap anak berkebutuhan khusus
agar mereka dapat terlayani dengan baik.