Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Neni Oktari

Nim : 856776606

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus

Sumber Materi : BMP PDGK4407


Modul 1 & 2
Masa Tutorial : 2012.2
Jumlah Soal : 4 (empat)

Kompetensi Khusus:
o Menjelaskan hakikat anak berkebutuhan khusus.
o Menjelaskan hakikat pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan:
o Hakikat pendidikan khusus.
o Hakikat pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Skor Sumber Tugas


NO Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial

1 Jelaskan makna dari istilah Anak Berkebutuhan Khusus 10 Modul 1


(ABK)!
Modul 2

Modul 3
2 Dalam pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) 10
terdapat berbagai jenis istilah yang
menggambarkan kondisi kelainan di bawah normal.
Sebutkan dan jelaskan istilah-istilah tersebut!

3 Terdapat tiga kategori penyebab terjadinya kelainan 10


berdasarkan waktu atau masa terjadinya
kelainan. Sebutkan dan jelaskan tiga kategori tersebut!

4 Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai 10


derajat paling tinggi, manusia mempunyai
kebutuhan yang kompleks. Begitu juga penyandang
kelainan atau yang biasa disebut Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebutkan dan jelaskan
apa saja kebutuhan yang berkaitan dengan
kelainan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), serta
berikan masing-masing contoh!

5 Anak berbakat memiliki dampak dalam beberapa aspek, 10


seperti dampak akademik, sosial-emosional dan
kesehatan. Bagaimana hubungan dampak ketiga aspek
tersebut bagi anak berbakat.

Jawaban

1. Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang mengalami keterbatasan atau
keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh
secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan
dengan anak-anak lain yang seusia dengannya. Pengertian dan definisi mengenai anak
berbakat sangat beragam tergantug dari perkembangan masyarakat terhadap keberbakatan
yaitu: Definisi Versi amerika yaitu Anak yang menunjukkan kemampuan/penampilan yang
tinggi dalam bidang-bidang, seperti intelektual, kreatif, seni, kapasitas kepemimpinan atau
bidang-bidang, akademik khusus, dan yang memerlukan pelayanan-pelayanan atau aktivitas-
aktivitas yang tidak biasa disediakan oleh sekolah agar tiap kemampuan berkembang secara
penuh (Clark, 1983:5). Sedangkan definisi Versi Indonesia yaitu mereka yang didefinisikan
oleh orang-orang profesional mampu mencapai prestasi yang tinggi karena memiliki
kemampuan-kemampuan luar biasa. Mereka menonjol secara konsisten dalam salah satu
atau beberapa bidang, meliputi bidang intelektual umum, bidang kreativitas, bidang
seni/kinetik, dan bidang psikososial/ kepemimpinan

2. terdapat berbagai jenis istilah yang menggambarkan kondisi kelainan di bawah normal yaitu
a. Tunanetra
Tunanetra berarti kurang penglihatan. Sejalan dengan makna tersebut, istilah ini dipakai
untuk mereka yang mengalami gangguan penglihatan yang mengakibatkan fungsi
penglihatan tidak dapat dilakukan. Oleh karena gangguan tersebut, penyandang
tunanetra menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan mereka yang penglihatannya
berfungsi secara normal
b. Tunarungu
Istilah tunarungu dikenakan bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran,
mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Gangguan ini dapat terjadi sejak lahir
(merupakan bawaan), dapat juga terjadi setelah kelahiran. Istilah lain yang sering
digunakan untuk menggambarkan anak yang mengalami gangguan pendengaran adalah
anak tuli.
c. Gangguan Komunikasi Gangguan
komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut communication disorder, merupakan
gangguan yang cukup signifikan karena kemampuan berkomunikasi memungkinkan
seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Jika kemampuan ini terganggu maka
proses interaksi pun akan terganggu pula. Secara garis besar, gangguan komunikasi
dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu gangguan bicara (karena kerusakan organ
bicara) dan gangguan bahasa (speech disorder dan language disorder). Gangguan bicara
yang sering disebut sebagai tunawicara dapat disebabkan oleh gangguan pendengaran
yang terjadi sejak lahir atau kerusakan organ bicara, misalnya lidah yang terlampau
pendek sehingga anak tidak dapat memproduksi bunyi secara sempurna.
d. Tunagrahita
Tunagrahita atau sering dikenal dengan cacat mental adalah kemampuan mental yang
berada di bawah normal. Tolok ukur yang sering dikenakan untuk ini adalah tingkat
kecerdasan atau IQ. Anak yang secara signifikan mempunyai IQ di bawah normal
dikelompokkan sebagai anak tunagrahita. Sebagaimana halnya anak tunarungu,
tunagrahita juga dapat dikelompokkan menjadi tunagrahita ringan, sedang, dan berat.
e. Tunadaksa
Tunadaksa secara harfiah berarti cacat fisik. Oleh karena kecacatan ini, anak tersebut
tidak dapat menjalankan fungsi fisik secara normal. Anak yang kakinya tidak normal
karena kena polio atau yang anggota tubuhnya diamputasi karena satu penyakit dapat
dikelompokkan pada anak tunadaksa
f. Tunalaras
tunalaras digunakan sebagai padanan dari istilah behavior disorder dalam bahasa
Inggris. Kelompok tunalaras sering juga dikelompokkan dengan anak yang mengalami
gangguan emosi (emotionally disturbance). Gangguan yang muncul pada anak-anak ini
berupa gangguan perilaku, seperti suka menyakiti diri sendiri (misalnya mencabik-cabik
pakaian atau memukul-mukul kepala), suka menyerang teman (agresif) atau bentuk
penyimpangan perilaku yang lain
g. Anak Berkesulitan Belajar
Anak berkesulitan belajar merupakan anak-anak yang mendapat kesulitan belajar bukan
karena kelainan yang dideritanya. Anak-anak ini pada umumnya mempunyai tingkat
kecerdasan yang normal, namun tidak mampu mencapai prestasi yang seharusnya karena
mendapat kesulitan belajar
h. Tunaganda
Sesuai dengan makna istilah tunaganda, kelompok penyandang kelainan jenis ini adalah
mereka yang menyandang lebih dari satu jenis kelainan. Misalnya, penyandang
tunanetra dan tunarungu sekaligus, penyandang tunadaksa disertai tunagrahita atau
bahkan tunadaksa, tunarungu, dan tunagrahita sekaligus

3. penyebab terjadinya kelainan berdasarkan waktu atau masa terjadinya yaitu


a. Penyebab Prenatal, yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya, pada waktu
janin masih berada dalam kandungan, mungkin sang ibu terserang virus, misalnya virus
rubela, mengalami trauma atau salah minum obat, yang semuanya ini berakibat bagi
munculnya kelainan pada bayi.
b. Penyebab Perinatal, yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran,
seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses kelahiran dengan
penyedotan (di-vacuum), pemberian oksigen yang terlampau lama bagi anak yang lahir
premature. Dari uraian ini Anda dapat menduga betapa pentingnya proses kelahiran
tersebut.
c. Penyebab Postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya
kecelakaan, jatuh, atau kena penyakit tertentu. Penyebab ini tentu dapat dihindari dengan
cara berhati-hati, selalu menjaga kesehatan, serta menyiapkan lingkungan yang kondusif
bagi keluarga.
4. Sebutkan dan jelaskan apa saja kebutuhan yang berkaitan dengan
kelainan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), serta berikan masing-masing contoh!
a. Kebutuhan Fisik/Kesehatan
Sebagaimana halnya orang normal, para penyandang kelainan memerlukan fasilitas yang
memungkinkan mereka bergerak sesuai dengan kebutuhannya atau menjalankan
kegiatan rutin sehari-hari tanpa harus selalu tergantung pada bantuan orang lain.
Misalnya, bagi penyandang tunadaksa yang menggunakan kursi roda, adanya sarana
khusus bagi kursi roda, seperti jalan miring sebagai pengganti tangga (dalam bahasa
asing disebut ram) atau lift dalam gedung bertingkat akan sangat membantu mereka
dalam mobilitasnya.
b. Kebutuhan Sosial-Emosional
Sebagai akibat dari kelainan yang disandangnya, kebutuhan tersebut kadang-kadang
susah dipenuhi. Berbagai kondisi/ keterampilan, seperti mencari teman, memasuki masa
remaja, mencari kerja, perkawinan, kehidupan seksual, dan membesarkan anak
merupakan kondisi yang menimbulkan masalah bagi penyandang kelainan. mereka
memerlukan lindungan dan bantuan para pekerja sosial, psikolog, dan ahli bimbingan
yang dapat membantu mereka dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan
dengan sosialisasi dan menjadi remaja. Masalah-masalah sosialisasi dapat menyebabkan
gangguan emosional, lebih-lebih bagi keluarga yang mempunyai ABK.
c. Kebutuhan Pendidikan Kebutuhan
pendidikan penyandang keluarbiasaan, meliputi berbagai aspek yang terkait dengan
keluarbiasaan yang disandangnya. Misalnya, secara khusus, penyandang tunarungu
memerlukan bina persepsi bunyi yang diberikan oleh seorang speech therapist, tunanetra
memerlukan bimbingan khusus dalam mobilitas dan huruf Braille, dan tunagrahita
memerlukan keterampilan hidup sehari-hari.

5. . Bagaimana hubungan dampak ketiga aspek tersebut bagi anak berbakat.


a. Karateristik akademik
Salah satu contoh yang digambarkan oleh Kirk (1986) bahwa Seorang anak berbakat
berusia 10 tahun, ia memiliki kemampuan akademik dalam hal membaca sama dengan
anak normal usia 14 tahun, dan berhitung sama dengan usia 11 tahun. Anak ini memiliki
keberbakatan dalam membaca.
b. Karateristik emosi-sosial
Dicontohkan pula oleh Kirk bahwa anak yang berbakat dalam hal sosial dan emosi,
bahwa seorang anak berusia 10 tahun memperlihatkan  PGSD4409/MODUL 3 3.7
kemampuan penyesuaian sosial dan emosi (sikap periang, bersemangat, kooperatif,
bertanggung jawab, mengerjakan tugasnya dengan baik, membantu temannya yang
kurang mampu, dan akrab dalam bermain). Sikapsikap yang diperlihatkannya itu sama
dengan sikap anak normal usia 16 tahun.
c. Karateristik kesehatan
Dalam segi fisik, anak berbakat memperlihatkan (a) memiliki penampilan yang menarik
dan rapi, (b) kesehatannya berada lebih baik atau di atas rata-rata, (studi longitudinal
Terman dalam Samuel A. Kirk, 1986). Dicontohkan pula oleh Kirk bahwa Seorang anak
berbakat usia 10 tahun memiliki tinggi dan berat badan sama dengan usianya. Yang
menunjukkan perbedaan adalah koordinasi geraknya sama dengan anak normal usia 12
tahun. Mereka juga memperlihatkan sifat rapi.

Anda mungkin juga menyukai