TERBAIK, TETAPI TENTANG BAGAIMANA SELALU BERBUAT BAIK” MANAJEMEN PERUBAHAAN MODUL 3 (konsep dan implementasi )
di susun oleh:
INDRI PRATAMA
NENI OKTARI
MIRA LESTARI
POKJAR LEMPUING OPEN UNIVERSITY KEGIATAN BELAJAR 1 Konsep Manajemen perubahaan
A.pengertian manajemen perubahaan
menejemen perubahaan dalam sebuah organisasi adalah memadukan manusia dan budaya organisasi dengan perubahaan yang terjadi pada strategi,struktur dan sistem organisasi (COOK),1995 manajemen perubahaan adalah sebuah proses pembaharuan berkelanjutan terhadap arah,struktur dan kapabilitas organisasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang harus berubah baik pelanggan ekternal maupun internal menurut (moran dan brightman 2001) B. MANAJEMEN PERUBAHAAN MERUPAKAN PROSES FORMAL dalam pengertian ini perubhaaan di katakan formal jika perubhaan tersebut sengaja di inisiasi,didorong dan di lakukan oleh otoritas pengelolah organisasi karena adanya keharusaan untuk melakukan perubahaan dan berharap memperoleh hasil perubahaan sesuai dengan rencana awal (intended outcame)meski tidak jarang hasil perubhaan bersifat parsial (partialli intended) atau bahkan tidak seperti yang di harapkan (unitended) (palmert,dunford dan akin 2006) C. PENDEKATAN SISTEMATIS DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN Okland & Tanner 2007 mengembangkan kerangka perubahan organisasi sistemik, yg terdiri atas dua konstruk utama yakini dua siklusperubahan yg saling berinteraksi kesiapan berubah (Readiness Forchange) dan implementasi perubahan. Secara keseluruhan kedua kontruk ini terdiri dari delapan komponen perubahan yaitu; 1. Dorongan untuk berubah 2. Kebutuhan untuk berubah 3. Kepemimpinan dan arahan 4. Perencanaan detail perubahan 5. Proses perubahan 6. Organisasi sumberdaya untuk brubah 7. Sistem dan kontrol 8. Perubhan dan perilaku D. PROSES PERUBAHAN BERBASIS PENGETAHUAN Van de Ven & poolle kemudian mengelompokan dari teori tersebut kedalam 4 kelompok : 1. life cycle theory 2. teleolegical theory 3. dialictical theory 4. evolution nary theory
E. KAPASITAS UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAAN
Bouno dan kerber 2008 mendefinisikan kapasitas perubahaan sebagai kemampuan sebuah organisasi untuk melakukan perubahaan dalam merspon dalam mengantisifasi pergeseran lingkungan eksternal G. KESIAPAN BERUBAH tanda tanda atau lasan mengapa karyawan mendukung perubahaan seperi di katakan krikpatrick 2001 adalah sebagai berikut: 1. keamanan 2. uang 3. otoritas 4. prestise 5. tanggung jawab 6.kondisi kerja yang lebih baik 7. kekuatan diri 8. kontak antara individu lebih baik 9. membutuhkan waktu dan usaha lebih baik A. RESISTENSI TERHADAP PERUBAHAAN Hultman 1995 mengelompokan resistensi tersebut termaksud gejala gejala yang terkait dengannya menjadi 2 yaitu resistensi aktif dan resistensi pasif. 1. mengapa karyawan resten terhadap perubahaan Ada beberapa alasan mengapa karyawan resisten terhadap perubahaan,di antaranya a. Tidak suka perubahan b. Tidak nyaman dengan ketidak pastian c. Persepsi Dalam Dampak Negatif Perubahan Bagi kepentingn karyawan d. Keterikatan dengan budaya berjalan e. Persepsi tentang pelanggaran kontrak psikologis f. Tidak yakin bahwa perubahan memang dibutuhkan g. Tidak jelas apa yang diharapkan dari perubahan h. Ada keyakinan bahwa perubahan diusulkan tidak tepat i. Keyakinan bahwa waktu perubahan tidak tepat. J. Perubahan dianggap berlebihan k. Dampak menyeluruh perubahan terhadap perubahan pribadi l. Dianggap berbenturan dengan etika m. Pengalaman perubahan sebelumnya n. Tidak sepakat d engan cara mengelola perusahaan KB. 2 Model dan Implementasi Perubahan Organisasi
A. MODEL MANAJEMEN PERUBAHAN
Bruke (2002) menyatakan, ada lima cara agar model organisasi bisa digunakan sebagaimana mestinya; 1. Membuat situasi yang sangat kompleks, dimana ratusan atau ribuan kejadian berbeda, lebih manageable dengan cara mengurangi situasi yang kompleks tersebut menjadi sejumlah kategori yang lebih mudah dipahami 2. Membantu mengidentfikasi kegiatan-kegiatan organisasi atau property organisasi yang betul-betul membutuhkan perhatian. 3. Menyoroti kesalingterkaitan berbagai macam property organisasi seperti antara strategi dan struktur orgnisasi. 4. Menggunakan bahasa yang sama ketika mendiskusikan karakteristik organisasi 5. Menyediakan pedoma tentang urutan tindakan yang harus diambil dalam situasi perubahan. 1. Lewin’s Three-Stage Model berdasarkn prinsip yang sederhana ini lewin membuat model tiga tahap perubahan yaitu; A. Unfreezing, pola perilaku pada kondisi yang sekarang berlangsung (status quo) di guncang sehingga orang merasa kurang nyaman. B. Movement atau change, meliputi proses perubahan sesungguhnya dimana organisasi akan bergerak dari kondisi sekarang ke kondisi yang di harapkan. C. Refreezing, dilakukan stabilisasi dan institusionalisasi perubahan dengan cara membangun sistem yg memungkingkan perilaku yang baru relatif aman dan tidak mudah goyah. 2. Model Bechard & Harris Beckhard & Harris (1987) dalam bukunya orgnizational transition; Managing Complex Change, menyajikan sebuah model perubahan yang menekankan pentingnya motivasi perubahan. Model nya disajikan dalam bentuk persamaan sederhana sebagai berikut: Perubahan = ABC > D dimana: A = ketidakpuasan terhadap keadaan status quo B = masa depan yang diharapkan C = langkah-langkah praktis yang dijalankan dalam perubahan D = biaya untuk melakukan perubahan B. PENDEKATAN MANAJEMEN PERUBAHAN Berikut ada beberapa penjelasan penting terkait dengan pendekatan tersebu. 1. Tahap-tahap perubahan akan dipraktikan dan diinterpretasikan secara beragam sangat bergantung pada pihak- pihak yg mengemplementasikannya (para strategis, pengimplementasi perubahan dan penerimaan perubahan) 2. Brebagai macam perubahan boleh jadi berjalan bebarengan sehingga kadang-kadang kita sulit menentukan apa yang dimaksud dengan masa lalu. 3. Pendekatan perubahan ini perlu dikaitkan dengan masing- masing organisasi yg membutuhkan perubahan. 4. Perhatian terhadap komunikasi perubahan perlu lebih di tekankan.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu