Oleh:
SLAMET WIDODO
NIM : 856782814
UPBJJ UT PALEMBANG
Sumber Tugas
NO Tugas Tutorial
Tutorial
Kecelakaan yang dialami anak, baik langsung dan tidak langsung mengenai bola
mata dapat menyebabkan ketunanetraan. Misalnya kepala terbentur benda keras,
bola mata yang kemasukan benda asing dan lain-lain.
C. Post-Natal
Post-natal merupakan masa setelah bayi dilahirkan. Tunanetra bisa saja terjadi pada masa
ini.
Kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan, akibat benturan alat-alat atau
benda keras;
Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe sehingga baksil gonorrhoe
menular pada bayi, yang pada akhirnya setelah bayi lahir mengalami sakit dan berakibat
hilangnya daya penglihatan.
Mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan, misalnya:
Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan, seperti masuknya benda keras atau
tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan dari kendaraan, dan lain-lain.
2. Visualisasi, ingatan kinestetik, dan persepsi obyek:
A. Visualisasi
B. Ingatan Kinestis
Ingatan Kinestis adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh
interaksi antara indra peraba dan keseimbangan (yang dikontrol oleh system
vestibular, yang berpusat dibagian atas dari telinga bagian dalam.
3.Ada tiga strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran anak tunanetra yaitu:
A. Strategi Individual
B. Strategi Kooperatif
C. Strategi Modifikasi
Upaya yang dapat dilakukan pada masa setelah lahir (post natal) yaitu
akademik anak:
Sebagai makhluk sosial, seorang manusia perlu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk
mengadakan interaksi social tersebut diperlukan adanya kemampuan berkomunikasi yang
baik. Oleh karena itu, seorang anak yang mengalami hambatan/gangguan dalam kemampuan
berkomunikasi, akan mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
6. Perbedaan antara sistem pendidikan integrasi dengan sistem pendidikan inklusif bagi anak
tunarungu!
SISTEM PENDIDIKAN INTEGRASI
Merupakan system pendidikan yang memberikan kesempatan kepada siswa
tunarungu untuk belajar bersama-sama dengan siswa mendengar/normal disekolah
biasa atau regular.