A. Kompetensi
C. Uraian Materi
1) Definisi Legal
2) Definisi Pendidikan
3) Definisi sosial
Ditinjau dari segi sosial: hambatan penglihatan adalah orang yang tidak
sanggup ikut serta dalam kehidupan yang dilakukan orang-orang awas pada
umumnya, karena tidak berfungsinya alat penglihatan mereka tidak dapat
melakukan pekerjaan sebagaimana lazimnya yang dapat dilakukan oleh
orang awas (tanpa menggunakan alat bantu khusus).
2. Penyebab ketunanetraan
1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
2. Glaukoma
3. Retinopati Diabetes
4. Retinoblastoma
Retinoblastoma merupakan tumor ganas yang terjadi pada retina, dan sering
ditemukan pada anak-anak. Gejala yang dapat dicurigai dari penyakit ini
antara lain menonjolnya bola mata, adanya bercak putih pada pupil,
strabismus (juling), glaukoma, mata sering merah atau penglihatnnya sering
menurun.
5. Kekurangan Vitamin A
7. Kecelakaan
Menurut Tillman & Obsorg (1969), ada beberapa perbedaan antara anak
hambatan penglihatan dan anak awas yaitu:
Studi yang dilakukan oleh Kephart & Schwartz (1974), juga menunjukkan
bahwa anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan yang berat
cenderung memperoleh kemampuan berkomunikasi secara lisan, dan
mampu berprestasi, seperti anak awas (ada beberapa tes standar). Di lain
pihak kemampuan mereka untuk memproses informasi sering berakhir
dengan pengertian yang terpecah-pecah atau kurang terintegrasi, sekalipun
dalam konsep yang sederhana.
b) Mudah tersinggung
Sifat ketergantungan pada orang lain mungkin saja terjadi pada hambatan
penglihatan. Hal tersebut mungkin saja terjadi karena ia belum berusaha
sepenuhnya dalam mengatasi kesulitannya sehingga selalu mengharapkan
pertolongan orang lain.
Dilihat secara fisik, akan mudah ditentukan bahwa orang tersebut mengalami
hambatan penglihatan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi matanya dan
sikap tubuhnya yang kurang ajeg serta agak kaku. Pada umumnya kondisi
mata hambatan penglihatan dapat dengan jelas dibedakan dengan mata
orang awas. Mata orang hambatan penglihatan ada yang terlihat putih
semua, tidak ada bola matanya atau bola matanya agak menonjol keluar.
Namun ada juga yang secara anatomis matanya, seperti orang awas
sehingga kadang-kadang kita ragu kalau dia itu seorang hambatan
penglihatan, tetapi kalau ia sudah bergerak atau berjalan akan tampak
bahwa ia hambatan penglihatan.
b) Aspek Motorik/Perilaku
c) Hambatan penglihatan Berat (totally blind), yaitu mereka yang sama sekali
tidak dapat melihat atau kemampuan melihatnya sangat parah, sehingga
masyarakat pada umumnya menyebut buta. Seseorang dikatakan buta
apabila mempergunakan kemampuan perabaan dan penglihatan
sebagai saluran utama dalam belajar. Orang seperti ini biasanya
mempergunakan huruf Braille sebagai media membaca dan
memerlukan latihan orientasi dan mobilitas.
c) Masa balita
d) Usia Sekolah;
e) Masa Remaja;
f) Masa Dewasa;
g) Masa Tua
b) Ke tengah(central vision);
5) Klasifikasi Pedagogis
c) Anak hambatan penglihatan yang berusia lima belas tahun ke atas yang
sudah atau belum pernah mengikuti pendidikan formal serta belum
bekerja. Mereka memerlukan pendidikan untuk mempersiapkan diri
agar kelak dapat bekerja, mandiri, dan bertanggungjawab.
a. Pengertian
orthopedagog, dan lain-lain. Jadi tahap ini merupakan tahap awal untuk
menemukenali anak-anak yang diduga mengalami gangguan penglihatan
atau tunanetra.
b. Tujuan
c. Sasaran Identifikasi
a) Petugas Identifikasi
b) Instrumen Identifikasi
3) Asesmen Ketunanetraan
a. Pengukuran Visus
Lapang pandang yang normal adalah 1800 yang diukur dengan alat
campimetri.
Buta warna yang paling sering terjadi adalah terhadap warna merah dan
atau hijau dan biasanya menurun pada anak laki-laki. Meskipun demikian
buta warna juga terjadi terhadap warna biru dan atau kuning. Ada beberapa
tes yang dapat digunakan untuk melakukan tes buta warna akan tetapi tes
yang paling dikenal oleh guru adalah tes warna Ishihara. Tes ini berupa kartu
yang berisi bercak-bercak warna yang membentuk huruf atau angka tertentu
yang dilatarbelakangi oleh warna-warna lain sebagai pengecoh. Testee
diminta untuk melihat kartu tersebut dan mengatakan apakah melihat angka
atau tidak pada kartu tersebut. Jika testee mengalami buta warna maka dia
tidak melihat atau angka huruf pada kartu.
yang dikenal maupun tidak dikenal dengan efektif, aman, dan baik, tanpa
banyak meminta bantuan orang lain.
b. Pengembangan Sosial
c. Pengembangan Komunikasi
D. Rangkuman