Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad As'ad

NIM : 858307232

MODUL 4 : Pendidikan Anak Tuna Netra

Kb 1 : Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Cara Pencegahan Tejadinya Ketunanetraan.

Definisi

Persatuan Tunanetra Indonesia/Pertuni (2004) mendefiniskan Tunanetra adalah mereka yang tidak
memiliki penglihatan sama sekali (buta total) hingga mereka yang memiliki sisa penglihatan, tetapi
tidak mampu menggunakan penglihatannyauntuk membaca tulisan biasa berukuran 12 poin dalam
keadaan cahaya normal meskipun dibantu dengan kacamata (kurang awas).

Klasifikasi

Berdasarkan hasil tes ketajaman penglihatan dengan Snellen Chart, Organisasi Kesehatan Dunia
/WHO (Mason & McCall, 1999) mengklasifikasikan penglihatan sebagai berikut :

1. Normal

2. Low Vision

3. Blind

Sebab terjadinya ketunanetraan itu kompleks, bervariasi, dan selalu berubah. Sebagaimana halnya
dengan kecacatan lainnya, sebab-sebab ketunanetraan dapat bersifat genetikdan/atau berkaitan
dengan lingkungan.

Berikut ini adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan ketunanetraan :

1. Albinisme

2. Amblyopia

3. Buta Warna

4. Cedera (Trauma) dan Radiasi

5. Defisuensi Vitamin A

6. Glaukoma

7. Katarak

8. Kelainan Mata Bawaan

9. Myopia

10. Nistagmus

11. Ophthalmia Neonaturom

12. Penyakit Kornea dan Pencangkokan Kornea


13. Retinitis Pigmentosa

14. Retinopati Diabetika

15. Retinophaty of Prematury

16. Sobeknya dan Lepasnya Retina

17. Strabismus

18. Trakhoma

19. Tumor

20. Uveitis

Pencegahan Terjadinya Tunanetra

Menurut WHO, sekitar 80% kebutaan di dunia dapat dihindari karena diakibatkan oleh kondisi-
kondisi yang sesungguhnya dapat dicegah atau diobati jika pengetahuan dan cara penanggulangan
yang telah diterapkan pada waktunya.

Vision 2020 akan memungkinkan masyarakat internasional untuk memerangi kebutaan yang dapat
dihindari melalui :

1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

2. Pelatihan Personel

3. Memperkuat Insfrastruktur perawatan mata yang ada

4. Penggunaan teknologi yang tepat dan terjangkau

5. Mobilisasi sumber-sumber

Strategi untuk mencegah ketunanetraan pada anak dikembangkan atas tiga tingkatan, yaitu :

1. Pencegahan Primer : Pencegahan berjangkitnya penyakit

2. Pencegahan sekunder : pencegahan timbulnya komplikasi yang mengancam penglihatan


serta kehilangan penglihatan bila penyakit telah berjangkit

3. Pencegahan tersier : minimalisasi ketunanetraan yang diakibatkan oleh penyakit atau cedera
yang telah dialami

Ada 10 Strategi dalam “perang modern” melawan banyak faktor kompleks yang menentukan
terjadinya gangguan-gangguan yang mengakibatkan ketunanetraan, yaitu :

1. Prophylaxis

2. Imunisasi

3. Perawatan Kehamilan yang tepat


4. Perawatan Neonatal

5. Perbaikan Gizi

6. Pendidikan

7. Penyuluhan Genetika

8. Perundang-undangan

9. Deteksi dan Intervensi Dini

10. Perawatan kesehatan

Kb 2 : Dampak Ketunanetraan terhadap Kehidupan Seorang Individu

Terdapat dua mispersepsi yang saling bertentangan di kalangan masyarakat awam tentang keadaan
yang mungkin terbentuk bila orang kehilangan indra penglihatannya, yaitu :
Pertama, banyak orang percaya bila kehilangan penglihatan maka hilang pulan persepsinya.
Kedua, orang yang kehilangan penglihatan secara otomatis akan mengembangkan indra ke enam.
Sebenarnya seorang tunanetra dapat dilatih atau melatih dirinya untuk mengoptimalkan fungsi
indra-indranya yang masih berfungsi sehingga dapat meminimalkan dampak negative
ketunanetraan terhadap kehidupannya sehari-hari.

Indra-inda yang dapat dilatih oleh seorang Tunanetra

1. Indra Pendengaran

2. Indra Perabaan

3. Indra Penciuman

4. Sisa Indra Penglihatan

Visualisasi, Ingatan Kinestetik, dan Persepsi Obyek

Visualisasi

Visualisasi

Cara lain bagi individu tunanetra untuk mendapatkan kenyamanan di dalam lingkungannya dan
membuatnya bergerak secara mandiri adalah dengan menggunakan ingatan visual atau visualisasi

Ingatan Kinestetik

Ingatan Kinestetik adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh interaksi antara
indra perabaan, dan keseimbangan, yang berpusat dari telinga bagian dalam.
Persepsi Obyek

Persepsi Obyek adalah kemampuan seorang tunanetra menyadari bahwa suatu benda hadir
disampingnya atau dihadapannya meskipun meskipun dia tidak emmiliki penglihatan sama sekali
dan tidak menyentuh benda itu.

Bagaimana cara membantu Seorang Tunanetra

Cara Menuntun Orang Tunanetra

1. Kontak Pertama : sentuhkanlah punggu tangan anda ke punggung tangannya.

2. Cara memegang : jangan memegang tangannya, tapi biarkan dia yang memegang tangan
anda.

3. Posisi pegangan : saat berjalan tangan anda harus tetap lemas

4. Jalan sempit : bila jalan sempit tariklah tangan anda ke belakang punggung anda.

5. Membuka/menutup pintu : sebaiknya si tunanetra berjalan disamping engsel pintu

6. Melewati tangga : berhenti pada saat tiba di awal tangga, dan katakana tangga naik atau
turun

7. Melangkahi lubang : anda harus mengatakan bahwa akan melangkahi lubang.

8. Duduk dikursi : rebahkanlah tangannya ke sandaran atau tangan kursi untuk


mempersilahkan kursi

9. Naik ke mobil : bila mobil tertutup rabakanlah tangannya ke handel pintu.

Cara Mengorientasikan

Jika anda inginmenunjukkan arah menuju ke suatu tempat atau benda kepada seorang tunanetra.
Anda tidak bisa sekedar menunjuk sambal mengatakan “ke sana” atau “ke sini”. Anda harus spesifik.
Misalnya kira0kira 10 Meter ke depan, disebelah kiri, 5 langkah ke kanan dan sebagainya.

Kb 3 : Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra di Sekolah Umum dalam Setting Pendidikan Inklusif

Kebutuhan Khusus Pendidikan Tunanetra

Kebutuhan Pendidikan khusus yang diciptakan oleh ketunanetraan itu dapat dirangkum sebagai
berikut :

1. Kehilangan penglihatan mengakibatkan terlambatnya perkebangan konsep yang apabila


tidak mendapat intervensi yang efektif, berdampak sangat buruk terhadapa perkembangan
social, emosi, akademik, dan vokasionalnya.
2. Siswa tunanetra sering harus belajar melalui media alternative, menggunakan indra-indra
lain.

3. Siswa tunanetra sering memerlukan pengajaran individual karena pengajaran klasikal untuk
belajar keterampilan khusus mungkin tidak akan begitu bermakna baginya.

4. Siswa tunanetra sering membutuhkan keterampilan-keterampilan khusus serta buku materi


dan peralatan khusus untuk belajar memalui media alternative.

Bidang Kurikulum membutuhkan strategi khusus bagi siswa tunanetra, yaitu antara lain :

1. Pengembangan Konsep

2. Penggunaan teknik alternative dan penggunaan alat bantu belajar khusus

3. Keteremaplian social/emosional

4. Keterampilan orientasi dan mobilitas

5. Keterampilan kehidupan sehari-hari

6. Keterampilan kerja

7. Keterampilan menggunakan sisa penglihatan.

Strategi Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, dapat digunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang
didasarkan pada pertimbangan tertentu, antara lain sebagai berikut :

1. Berdasarkan pertimbangan pengolahan pesan terdapat dua macam strategi pembelajaran,


yaitu deduktif dan induktif.

2. Berdasarkan pihak pengelolaan pesan terdapat dua strategi pembelajaran yaitu ekspositorik
dan heuristic.

3. Berdasarkan pertimbangan pengaturan guru, ada dua macam strategi, yaitu pembelajaran
dengan seorang guru dan beregu

4. Berdasarkan pertimbangan jumlah siswa terdapat startegi klasikal, kelompok kecil, dan
individual.

5. Berdasarkan interaksi guru dan siswa, strategi tatap muka dan melalui media

Media Pembelajaran

Berikut ini jenis-jenis alat peraga dan alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran anak tunanetra, yaitu :

A. Alat Peraga

1. Objek atau situasi sebenarnya

2. Benda Asli yang diawetkan

3. Tiruan Model
B. Alat Bantu Pembelajaran

1. Alat bantu baca tulis anatara lain : reglet & pen (stylus) mesin ketik Braille, papan hurup dan
Optacon

2. Alat membantu membaca

3. Alat bantu berhitung

4. Alat bantu audio yang sering digunakan untuk tuna netra

Evaluasi Pembelajaran

Kegiatan Evaluasi dilakukan dengan :

1. Tes Lisan

2. Tes Tertulis

3. Tes Perbuatan

Untuk tes lisan dan perbuatan tidak ada masalah yang berarti, tetapi dalam tes tertulis harus
memperhatikan beberapa hal.

a. Tes diberikan dalam huruf Braille

b. Harus bersifat obyektif

c. Waktu pelaksanaan harus lebih lama

Anda mungkin juga menyukai