Kegiatan Belajar 1
Digunakan pada profesi Medis untuk menentukan apakah seseorang berhak memperoleh akses
keuntungan tertentu seperti : asuransi tertentu, bebas bea transportasi dan untuk menentukan
perangkat alat bantu yang sesuai dengan kebutuhannya. Ada 2 aspek yang diukur :
a. ketajaman penglihatan
b. medan pandang
Cara yang paling umum untuk mengukur ketajaman mata dengan Kartu Snelen yg terdiri dari
huruf huruf atau angka angka yang tersusun berbaris berdasarkan ukuran besarnya. Klasifikasi
ketajaman penglihatan menurut WHO:
Buta : <3/60
2. Definisi Edukasional/Fungsional
Secara edukasional, seseorang dikatakan tunanetra apabila untuk kegiatan pembelajaran dia
memerlukan alat bantu khusus, metode khusus atau teknik tertentu sehingga dia dapat belajar
Klasifikasi Ketunanetraan:
a. Tunanetra ringan
c. Tunanetra berat.
a. Myopia, adalah penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus dan jatuh di
belakang retina.
b. Hyperopia, adalah penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus dan jatuh di depan
retina.
a. Penglihatan buruk
3. Buta Warna Penyebabnya bisa dari keturunan, keracunan atau penyakit retina
4. Cedera dan radiasi Perlu pelindung mata pada saat bekerja :Tukang las, Karyawan pabrik ,
Petugas foto sinar X pada laboratorium
5. Devisiensi Vitamin A,kekurangan vit A yg akut menyebabkan (Xerophtalmia ).
6. Glaukoma Cairan pada bagian depan mata tidak mengalir ke luar.Gejala : Sering salah
lihat, Perut mual
7. Katarak
8. Kelainan Mata Bawaan Yaitu kelainan mata yang berasal dari bawaan lahir:
9. Myopia . Mata Myopia adalah cacat mata tidak bisa melihat jauh, hal ini karena bayangan
jatuh pada depan retaina. Dapat ditolong dng kaca mata minus
10. Mistagmus
Yaitu gerakan mata yang menghentak hentak / gerakan bola mata yg cepat tanpa
disengaja (di luar kemampuan)
Yaitu peradangan pada mata bayi yang baru lahir. Penyakit ini merupakan penyebab
umum ketunanetraan Penyakit ini bukan turunan, disebabkan oleh bakteri dari rongga rahim ibu
ke dalam mata bayi.
Kornea mata merupakan bagian mata yg terdepan berfungsi sbg selaput jendela dan
pelindung tempat lewatnya sinar. Bila kornea mata rusak dapat dilakukan pertolongan dengan
pencakokan kornea mata
Retina adalah selembar tipis yang semitransparan, dan multilapis yang melapisi bagian
dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Penderita ini terjadi akibat persalinan dng
pembedahan , luka pada jaringan bola mata, dapat pula karena pembesaran pembuluh darah pada
mata
b. Mengembangkan pelayanan terapi dan pembedahan ntuk menangani gangguan mata yang
dapat disembuhkan
b. Pemberian imunisasi
e. Perbaikan gizi
g. Penyuluhan genetika
h. Perundang undangan
i. Deteksi dini
Kegiatan Belajar 2
Proses Penginderaan Organ pengindraan berfungsi memperoleh informasi dari luar diproses
dalam otak. Semua informasi yang akan diproses diotak melewati 3 prosesor dalam bentuk:
a. Linguistik
b. Non linguistic
c. Afektif
1. Indra Pendengaran
Pengembangan ketrampilan mendengarkan secara bertahab akan membantu anda sadar
pola perilaku tetangga anda dan kegiatan rutin mereka. Jika dilatih anak tunanetra akan peka
bunyi bunyi kecil di dalam rumahnya, seperti tetesan air, kran bocor dsb
2. Indra perabaan
Anak tunanetra perlu dikenalkan indera peraba sehingga ia dapat mengenal berbagai
bentuk benda : kancing baju, uang, karpet, tikar dsb. Dapat juga dibantu dengan tongkat untuk
mengetahui sekitarnya: tanah becek, rumput, got, trotoar dsb.
3. Indra Penciuman
Latihlah anak untuk membedakan barang, makanan, minuman dari baunya agar dapat
diketahui barang/benda dihadapannya.
1. Benda disekelilingnya
b. Ingatan kinestetik.Perlu dilatih gerakan mengenai jalan belok lurus dengan tepat tanpa
memakai tongkat
c. Persepsi obyek
Yaitu kemampuan yang memungkinkan individu tunanetra itu menyadari bahwa suatu
benda hadir disampingnya meskipun tidak memiliki penglihatannya.
- Kontak pertama
- Cara memegang
- Posisi pegangan
- Jalan sempit
- Membuka/menutup pintu
- Melewati tangga
- Melangkahi lubang
- Duduk di kursi
2. Cara mengorientasikan
Jika anda ingin menunjukkan arah kepada seorang tunanetra, tidak bisa sekedar sambil
mengatakan “kesana” atau “kesini” tetapi harus lebih spesifik, misalnya 10 meter kedepan, 5
langkah kekanan dan sebagainya.
Kegiatan Belajar 3