Anda di halaman 1dari 7

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Masalah Keperawatan : Kurangnya pengetahuan Orang Tua tentang


Cara Mencegah Miopia Pada Anak
Pokok Bahasan : Cara Mencegah Miopia Pada Anak
Sub pokok Bahasan :Pendidikan Kesehatan tentang Cara Mencegah
Miopia Pada Anak dengan Menjaga Kesehatan
Mata Anak
Sasaran : Orang Tua Anak
Waktu : 30 menit
Pertemuan : 6
Tanggal : Jumat, 19 Februari 2021
Tempat : RS Santosa Poli Anak Lantai 2

I. Tujuan Intruksional umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit orang tua dapat
memahami tentang cara mencegah miopia pada anak dengan menjaga
kesehatan mata anak.

II. Tujuan Intruksional khusus


Setelah diberikan penyuluhan orang tua mampu:
1. Mengetahui Pengertian Miopia Pada Anak
2. Mengetahui Penyebab Miopia
3. Mengetahui Manifestasi Klinis Miopia
4. Mengetahui Kompikasi dari Miopia
5. Mengetahui Cara Mencegah Miopia Pada Anak dengan Menjaga
Kesehatan Mata Anak

III. Pokok Materi Penyuluhan


1. Pengertian Miopia
2. Penyebab Miopia
3. Manifestasi Klinis Miopia

1
4. Komplikasi Miopia
5. Cara Mencegah Miopia Pada Anak dengan Menjaga Kesehatan
Mata Anak

IV. Kegiatan Belajar Mengajar


Metode : Ceramah , Tanya jawab
Lankah-Langkah kegiatan
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi
2. Memberi Salam
3. Perkenalan
4. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran (5 menit)
1. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran
2. Menjelasan pokok bahasan
3. Apersepsi
C. Kegiatan Inti (10 menit)
1. Sasaran menyimak penjelasan materi melalui metode ceramah
Tanya jawab dan penggunaan media.
V. Media dan Sumber
 Media : Leaflet , Poster, Video Edukasi
 Sumber :
VI. Evaluasi
 Prosedur : Pre dan post tes
 Jenistes : Lisan (Tanya jawab) dan Tulis
 Butiran Soal
Evaluasi yang dilakukan secara lisan dengan memberi pertanyaan:
1. Mengetahui Pengertian Miopia Pada Anak
2. Mengetahui Penyebab Miopia
3. Mengetahui Manifestasi Klinis Miopia
4. Mengetahui Kompikasi dari Miopia
5. Mengetahui Cara Mencegah Miopia Pada Anak dengan Menjaga
Kesehatan Mata Anak

2
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Miopia

Miopia adalah kelainan refraksi mata, di mana mata mempunyai


kekuatan pembiasan berlebihan sehingga sinar sejajar yang
datang dari jarak tak terhingga difokuskan di depan retina oleh mata
dalam keadaan tanpa akomodasi. Kelainan refraksi mata adalah suatu
keadaan di mana bayangan tegas tidak terbentuk tepat pada retina
tetapi terbentuk di bagian depan atau belakang bintik kuning dan
tidak terletak pada satu titik yang tajam. Bentuk kelainan refraksi lain
yang dikenal selain miopia yaitu hipermetropia dan astigmatisma.

B. Penyebab Miopia

Beberapa hal yang bisa menyebabkan mata minus yaitu :

1. Jarak yang terlalu dekat pada waktu membaca buku,


menonton televisi, bermain video games,bermain komputer,
bermain telepon selular/ponsel, dan sebagainya. Mata yang
dipaksakan dapat merusak mata itu sendiri.
2. Genetik atau keturunan.
3. Terlalu lama beraktivitas pada jarak pandang yang sama seperti
bekerja di depan komputer, di depan layar monitor, di depan
berkas, dan lain-lain. Mata membutuhkan istirahat yang
teratur dan cukup agar tidak terus berkontraksi secara
monoton.
4. Kebisaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata
kita seperti membaca sambil tidur-tiduran, membaca di
tempat yang gelap, membaca di bawah matahari langsung
yang silau, menatap sumber terang langsung, dan lain
sebagainya.
5. Terlalu lama mata berada di balik media transparan
yangtidak cocok dengan mata dapat mengganggu kesehatan

3
mata seperti terlalu lama memakai helm, terlalu lama
memakai kacamata/lensa kontak yang tidak sesuai dengan
mata normal kita, dan sebagainya.
6. Kekurangan gizi yang dibutuhkan mata juga bisa
memperlemah mata sehingga kurang mampu bekerja keras dan
mudah untuk terkena rabun jika mata bekerja terlalu
dipaksakan. Vitamin A, betakaroten, alpukat merupakan
beberapa makanan yang baik untuk kesehatan mata.

C. Manifestasi Klinis

Adapun tanda dan gejala saat anak memiliki mata minus yaitu :

1. Tidak jelas saat melihat benda yang jauh


Saat harus melihat benda yang jauh, anak-anak dengan mata
minus akan merasa kesulitan melihat dengan jelas. Mereka akan
cenderung mengedip-ngedipkan matanya untuk memfokuskan
pandangan. Kalau kamu sering melihat ini dilakukan anak-anak,
sebaiknya mulai waspada.
2. Nonton televisi atau membaca dengan jarak sangat dekat
Karena kesulitan melihat dengan fokus benda yang terlalu jauh,
anak dengan mata minus akan berusaha lebih mendekat ke
benda tersebut. Misalnya saja saat menonton televisi, si anak
akan memindahkan posisi duduknya semakin dekat ke televisi.
Atau, ketika membaca buku, akan mendekatkan jaraknya sangat
dekat ke mata.
3. Kesulitan atau salah ketika membaca tulisan di papan
tulis
Di sekolah, anak-anak dengan mata minus kerap kesulitan
membaca tulisan yang ada di papan tulis. Mereka akan sering
meminta pindah tempat duduknya ke depan. Jika anak sering
mengalami hal ini, maka bisa jadi ada yang tidak beres dengan
matanya.

4
4. Sering pusing
Tanda lain yang mungkin diperlihatkan anak-anak dengan mata
minus adalah sering pusing. Pusing terjadi sebagai efek dari
mata yang kelelahan. Mata mengalami ketegangan karena
berupaya memfokuskan pandangan

D. Komplikasi Miopia

1. Ablasio retina

2. Vitreal Liquefaction dan Detachment

3. Glaukoma

4. Trombosis dan perdarahan koroid

5. Katarak

E. Cara Mencegah Miopia Pada Anak dengan Menjaga Kesehatan Mata


Anak
1. Jarak mata dengan screen 30-50 cm , Awasi posisi duduk Anak saat
berhadapan dengan screen, tidak boleh membungkuk .

2. Ingatkan anak untuk memberi jarak mata dengan buku


Ketika anak sedang belajar, ingatkan untuk memberi jarak yang
cukup antara mata dengan buku. Jarak idealnya antara 25 cm
sampai 30 cm
3. Aktifitas pemakaian mata jarak dekat dan jauh bergantian.
Misalnya setelah membaca atau melihat gambar atau
menggunakan komputer 45 menit, berhenti dahulu untuk
15 – 20 menit, beristirahat sambil melakukan aktifitas lain.

5
4. Batasi penggunaan gadget dan televisi
Batasi penggunaan gadget. Saat ini, keberadaan gadget sudah sulit
dipisahkan dari anak. Padahal, penggunaan gadget yang berlebihan
dapat memberikan dampak negatif pada mata, seperti mata lelah,
gangguan ketajaman penglihatan, dan mata kering . Untuk anak-
anak usia 2-5 tahun, disarankan untuk tidak menonton televisi
dan atau main gadget lainnya lebih dari satu jam sehari dan
masih harus didampingi.

5. Konsumsi makanan bergizi.


Konsumsi makanan bergizi untuk menjaga kesehatan mata bisa
dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Saat hamil,
disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin
A dan omega-3, seperti ubi jalar, ikan salmon, wortel, dan
bayam. Setelah anak bisa mengonsumsi beragam makanan
pendamping ASI, dapat memberikan makanan yang kaya akan
antioksidan, vitamin C, vitamin E, zinc, dan omega 3. Termasuk
telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan susu.

6. Melihat atau merasakan adanya posisi kepala miring


atau torticollis terutama pada aktifitas lihat televisi atau
komputer tepat waktu pemberian kaca mata.
7. Gunakan kacamata hitam saat di luar ruangan anak disarankan
menggunakan kacamata hitam apabila akan lama beraktivitas di

6
bawah terik matahari. Hal ini untuk mencegah dampak negatif
paparan sinar matahari langsung pada mata, seperti kerusakan
pada kornea dan retina mata. Selain itu, bisa mencegah anak
beraktivitas di luar ruangan saat sinar matahari sedang sangat
terik, yaitu pada pukul 11.00 hingga 15.00.
8. Perhatikan penerangan yang cukup di ruangan
Penerangan yang cukup di ruangan akan membantu mencegah
mata minus. Karena jika melakukan aktivitas seperti membaca
dan memakai gadget di tempat gelap, mata harus
menyesuaikan diri.Jadi, pastikan kamar anak-anak punya
penerangan yang cukup. Penerangan yang cukup artinya juga
tidak terlalu terang agar mata tidak mudah lelah.
9. Anak yang sudah menggunakan kacamata minus, tetap
gunakan kacamata saat screen time agar menghindari Anak
tersebut melihat lebih dekat ke monitor dan Ajak anak-anak
istirahat “Green Time” yaitu berkegiatan di luar rumah dengan melihat
yang  hijau - hijau, seperti daun, rerumputan, pepohonan dengan
sambil melakukan aktivitas fisik
10. Rutin memeriksakan kesehatan mata cara lain yang dapat
dilakukan adalah rutin memeriksakan kesehatan mata anak ke
dokter mata, yaitu minimal 2 tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai