AKROMEGALI
(untuk memenuhi tugas mata kuliah Endocrine System II)
disusun oleh :
Riska Arisman (220110100042)
Dini Hendrayani (220110100045)
Sisca Damayanti (220110100064)
Amartiwi (220110100065)
Siti Herlina Ali Sopyah (220110100066)
Redita Christy (220110100067)
Ratna Ekawati (220110100068)
Ina Islamia (220110100069)
Yufi Luthfia Rahmi (220110100070)
Suci Perdana Putri (220110100071)
Firman Nurrahmin (220110100072)
Annisya Virgi Sanjiwani (220110100073)
(A 2010)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
meberikan rahmat dan karuniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Asuhan Keperawatan pada Klien Sindroma Gigantisme Akromegali ”
ini. Makalah ini kai susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Endocrine System II.
Penyusunan makalah ini adalah hasil kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak, oleh
sebab itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat langsung
maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun sanagt kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Kelenjar hipofisis merupakan struktur kompleks pada dasar otak, terletak dalam sela
tursika, di rongga dinding tulang sphenoid dan terbentuk sejak awal perkembangan embrional
dari penyatuan dua tonjolanektodrmal yang berongga. Kantung Rathke, suatu invaginasi dari
atap daerah mulut primitive yang meluas ke atas menuju dasr otak dan bersatu dengan
tonjolan dasar ventrikel ketiga yang akan menjadi neurohipofisis. Kelenjar hipofisis manusia
dewasa terdiri dari lobus posterior atau neurohipofisis sebagai lanjutan dari hipotalamus, dan
lobus anterior atau adenohipofisis yang berhubungan dengan hipotalamus melalui tangkai
hipofisis. Suatu struktur vascular, yaitu system portal hipotalamo-hipofisis, juga
menghubungkan hipotalamus dengan bagian anterior kelenjar hipofisis. Melalui system
vaskular ini hormone pelepasan dari hipotalamus dapat mencapai sel-sel kelenjar hipofisis
untuk mempermudah pelepasan hormone.
Bagian anterior kelenjar hipofisis mempunyai banyak fungsi dan karena memiliki
kemampuan dalam mengatur fungsi-fungsi dari kelenjar endokrin lain, maka bagian anterior
kelenjar hipofisis ini dikenal juga dengan nama kelenjar utama (master gland). Sel-sel
hipofisis anterior merupakan sel-sel yang khusus menyekresi hormone-hormon tertentu.
Tujuh macam hormone dan peranan metabolik fisiologinya telah diketahui g\dengan baik.
Hormone-hormon tersebut adalah adenocorticotropic hormone (ACTH), melanocyte-
stimulating hormone (MSH), thyroid-stimylating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH),
growth hormone (GH), dan prolactin (PRL). Bebrapa hormone ini (ACTH, MSH, GH dan
prolaktin) merupakan polipeptida, sedangkan hormone yang lainnya (TSH, FSH, dan LH)
merupakan gllikoprotein. Penelitian morfologis menemukan bahwa setiap hormone disintesis
oleh satu jenis sel tertentu. Dapat dikatakan bahwa bagian anterior kelenjar hipofisis
sesungguhnya merupakan gabungan dari beberapa kelenjar yang berdiri sendiri-sendiri, yang
semuanya berada di bawah pengawasan hipotalamus.
Lobus posterior kelenjar hipofisis atau neurohipofisis terutama berfungsi untuk
mengatur keseimbangan cairan. Vasopressin atau hormone antidiuretik (ADH) terutama
disintesis dalam nucleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus dan disimpan dalam
neurohipofisis.
BAB II
PEMBAHASAN
Kasus 2 :
Ny. E berumur 44 tahun bersuku Sunda. Golongan darah B. Sudah menikah. Datang ke poly
endokrin dengan keluhan utama pembesaran pada telapak tangan dan kaki. Tiga bulan yang
lalu klien mulai merasakan kulit yang melapisi hidung, bibir, dan bagian wajah menjadi tebal
dan kasar. Rahang menjadi lebih menonjol, kulit lebih berlemak, lidah klien membesar dan
suara memberat. Klien menyatakan malu dengan kondisinya. Tanda – tanda vital : Nadi
78x/menit; Suhu 35,1oC; TD 120/90 mmhg; RR 20x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium :
Hb 12,8; leukosit 5.900; trombosit 215.000; Ht 37%; eritrosit 4,31. Pemeriksaan kadar
Growth Hormone menunjukkan IGF-1 dan tanda sindroma gigantisme akromegali (SGA).
Pada MRI kepala tampak adenoma hipofisis.
Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin.
Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi.
ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar
susu dan uterus
c. Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisis
No. Hormon Prinsip kerja
1 Melanocyte stimulating hormon Mempengaruhi warna kulit individu
(MSH)
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hb 12,8 12-16
Leukosit 5.900 4500-13.500
Ht 37% 35%-52%
Eritrosit 4,31
Trombosit 2,5 150.000-450.000
Pengkajian focus
Inspeksi : pembesaran pada telapak tangan dan kaki, lidah membesar, suara
berat
Palpasi : kulit yang melapisi hidung, bibir, wajah menjadi tebal, kulit
berminyak
Auskultasi : -
Perkusi : -
Pengkajian per system
System cardiovaskuler
Biasanya fungsi cardio terganggu sehingga dapat terjadi kardiomegali,
penyakit arteri koroner, hipertensi, takikardi
Pem lab = TD: 120/90 nadi: 98x/menit
System respiratory
Terjadi gangguan pernafasan akibat adanya pembesaran tumor hipofisis
Pem lab= rr: 20x/menit
System integument
Akibat peningkatan GH terjadi pembesaran pada telapak tangan dan kaki.
Kulit yang melapisi hidung, bibir, wajah menjadi tebal, dan kulit berlemak
Syetsem musculoskeletal
Akibatv peningkatan GH terjadi pelebaran tulang sehingga rahang menjadi
lebih menonjol, gigi tidak rapat, dan dapat terjadi kiposis.
System neuromuscular
Dapat menggangu penglihatan dan dapat merusak nervous III,IV,V,VI
System digestive
Lidah membesar rahang menonjol menyebabkan kesulitan dalam
mencerna makanan
System endokrin
IGF -1 meningkat, GH meningkat
System hematologi
Hb: 12,8 Leukosit: 37% eritrosit:4,31 trombosit: 2,5
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DO: somatomedin Gangguansar
Telapak body image
tangan dan pertumbuhan tulang
kaki diseluruh tubuh
membesar,
Sebelum epifisis menutup Setelah epifisis menutup
kulit yang
melapisi
Tulang tumbuh terutama Pertumbuhan cenderung ke
hidung,
tulang panjang jaringan lunak
bibir dan
wajah Tulang menebal Adanya pelepasan
Kerja osteoblas >>>>
GH ke jaringan dari
menjadi
darah
tebal dan Tubuh
kasar, tinggi Pembesaran
rahang seperti jaringan
raksasa lunak
menonjol
DS: Tulang Bag. Rahang
Klien bagian Tulang menonjol Hidung Hipertropi
akral vetebrata telinga lidah
mengeluh
menebal bungkuk bibir
malu
wajah
menjadi Lidah
kasar membesar
pertumbuhan tulang
diseluruh tubuh
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan fisik ditandai dengan
klien merasa malu dengan kondisinya.
2. Gangguan fungsi peran
Nursing Care Plan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
. Keperawatan
1. Gangguan body Tupen: Mandiri
image Setelah 3x24 1. Pertahankan 1. Agar pasien dapat
berhubungan jam perawatan, lingkungan yang mengungkapkan
dengan perubahan klien mengalami kondusif untuk tentang perasaan
penampilan fisik perbaikan citra membicarakan dan anggapan
ditandai dengan diri. perubahan citra mengenai
klien merasa malu tubuh dan menjalin keadaannya.
dengan kondisinya. Tupan: kepercayaan kepada
Setelah 5x24 klien.
jam perawatan, 2. Kaji klien dengan 2. Untuk membantu
klien tidak mengidentifikasi pasien dalam
mengalami dan mengatasi
gangguan body mengembangkan perubahn fisik
image. mekanisme koping
pasien. 3. Keterlibatan klien
3. Ikut sertakan klien dapat
dalam meningkatkan dan
merencanakan memperbaiki rasa
perawatan dan percaya diri klien.
membuat jadwal
aktivitas. 4. Membantu klien
4. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi mengalihkan
kekuatannya serta perhatian tentang
segi-segi positif keadaannya dg
yang dapat melakukan hobi
dikembangan oleh yang positif.
klien. 5. Dukungan positif
5. Berikan bantuan orang-orang
positif dari orang- terdekat dapat
orang terdekat klien. meringankan
beban klien dan
membantu klien
dalam mengatasi
6. Berikan support dan gangguan citra
keyakinan kepada diri.
klien bahwa 6. Meningkatkan
penyakitnya dapat koping dan
sembuh dengan kepercayaan
pengobatan teratur pasien terhadap
kesembuhan
penyakit.
3 Gangguan fungsi Tupen: Mandiri
peran . 1. 1.
Tupan:
.
BAB 3
SIMPULAN
Kelenjar hipofisis merupakan struktur kompleks pada dasar otak, terletak dalam sela
tursika, di rongga dinding tulang sphenoid dan terbentuk sejak awal perkembangan embrional
dari penyatuan dua tonjolanektodrmal yang berongga. Kantung Rathke, suatu invaginasi dari
atap daerah mulut primitive yang meluas ke atas menuju dasr otak dan bersatu dengan
tonjolan dasar ventrikel ketiga yang akan menjadi neurohipofisis. Kelenjar hipofisis manusia
dewasa terdiri dari lobus posterior atau neurohipofisis sebagai lanjutan dari hipotalamus, dan
lobus anterior atau adenohipofisis yang berhubungan dengan hipotalamus melalui tangkai
hipofisis. Suatu struktur vascular, yaitu system portal hipotalamo-hipofisis, juga
menghubungkan hipotalamus dengan bagian anterior kelenjar hipofisis. Melalui system
vaskular ini hormone pelepasan dari hipotalamus dapat mencapai sel-sel kelenjar hipofisis
untuk mempermudah pelepasan hormone.