KELOMPOK 3
PENDIDIKAN
ANAK TUNA NETRA
KB 1 :
Definisi, Klasifikasi, Penyebab,
dan Cara Pencegahan
Terjadinya Ketunanetraan
*Definisi Dan
Klasifikasi
Tunanetra
Ada dua jenis definisi sehubungan dengan
kehilangan penglihatan berikut ini :
1. Definisi legal (definisi berdasarkan
peraturan perundang-undangan)
Ketajaman penglihatan ( visual acuity
)
Medan pandang ( visual field)
* Definisi edukasional
(definisi untuk tujuan pendidikan).
1 • Pencegahan primer
2 • Pencegahan sekunder
3 • Pencegahan tersier
* sepuluh strategi gangguan-gangguan yang mengakibatkan ketunanetraan
*Prophylaxis *Pendidikan
*Imunisasi *Penyuluhan genetika
*Perawatan kehamilan yang *Perundang-undangan
tepat
*Deteksi dan intervensi dini
*Perawatan neonatal *Meningkatkan hygiene dan
*Perbaikan gizi perawatan kesehatan
KB 2:
Dampak Ketunanetraan Terhadap
Kehidupan Seorang Individu
*Proses Pengindraan
Outside World
Sensory Perception
Memory
*LATIHAN KETERAMPILAN
PENGINDRAAN
INDRA PENDENGARAN
Dengan dilatih, pendengaran juga akan menjadi peka
terhadap bunyi-bunyi. Dengan melatih keterampilan
pendengaran tanpa menggunakan indra penglihatan kita akan
dapat menyadari apa yang sedang dilakukan oleh orang-orang
di sekitar
INDRA PENCIUMAN
Betapa banyak bahan makanan yang dapat kita kenali melalui
indra penciuman.
Misalnya, jika kita tidak dapat membedakan antara kunyit dan
jahe melalui perabaan kenalilah baunya.
*LATIHAN KETERAMPILAN
PENGINDRAAN
SISA INDRA PENGLIHATAN
Sebagian besar orang yang dikategorikan sebagai
tunanetra masih mempunyai sisa penglihatan (low
vision). Kebanyakan orang low vision dapat merespon
secara baik terhadap warna-warna kontras, dan
mereka harus memanfaatkannya dengan sebaik-
baiknya.
*VISUALISASI, INGATAN
KINESTETIK, DAN PERSEPSI
OBYEK
1.Visualisasi
Cara lain bagi individu tunanetra untuk mendapatkan
kenyamanan di dalam lingkungannya dan
membantunya bergerak secara mandiri adalah dengan
menggunakan ingatan visual ( visual memory) atau
visualisasi (juga disebut peta mental). yang tepat agar
tetap menjadi bagian dari kehidupan yang normal.
*VISUALISASI, INGATAN KINESTETIK,
DAN PERSEPSI OBYEK
2.Ingatan Kinestetik
Ingatan kinestetik adalah ingatan tentang kesadaran
gerak otot yang dihasilkan oleh interaksi antara indra
perabaan (tactile), propriosepsi dan keseimbangan
yang dikontrol oleh sistem vestibular, yang berpusat
di bagian atas dari telinga bagian dalam. Sistem ini
peka terhadap percepatan, posisi, dan gerakan
kepala.
*VISUALISASI, INGATAN
KINESTETIK, DAN PERSEPSI
OBYEK
3.Persepsi Obyek (Object Perception)
Banyak tunanetra yang sudah berpengalaman
banyak dalam bepergian secara mandiri, akan
mengembangkan suatu kemampuan yang
mungkin turut membentuk anggapan orang
bahwa individu tunanetra memiliki indra keenam
atau sekurang-kurangnya member kesan bahwa
dia mempunyai indra pendengaran yang lebih
tajam. Kemampuan ini disebut persepsi obyek
(object perception)
*CARA MEMBANTU SEORANG
TUNANETRA
CARA MENUNTUN ORANG TUNANETRA
*Kontak pertama Melewati Tangga
*Cara memegang Melangkahi
3. Keterampilan Sosial/Emosional
Agar efektif dalam interaksi sosial, anak tunanetra perlu
memiliki keterampilan tertentu, seperti keterampilan
penggunaan bahasa non verbal atau bahasa tubuh (body
language)
4. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas
1. Alat Peraga
Objek atau situasi sebenarnya, benda asli yang
diawetkan, model dua dimensi, dan model tiga
dimensi.