100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
40 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pendidikan khusus untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mencakup (1) pengertian dan jenis pelayanan pendidikan, (2) sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus di Indonesia, dan (3) berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan khusus serta pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pendidikan khusus untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mencakup (1) pengertian dan jenis pelayanan pendidikan, (2) sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus di Indonesia, dan (3) berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan khusus serta pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pendidikan khusus untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mencakup (1) pengertian dan jenis pelayanan pendidikan, (2) sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus di Indonesia, dan (3) berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan khusus serta pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK.
PENGERTIAN PELAYANAN PENDIDIKAN DAN KHUSUS SEJARAH PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN KHUSUS DI INDONESIA
Pengkajian tenyang pengertian akan membuat kita mampu membedakan penggunaan kata pelayanan dalam berbagai konteks, terutama dalam konteks pendidikan khusus.
A. Makna Dan Jenis Pelayanan Pendidikan Bagi Anak
1. Makna pelayanan pendidikan Dalam Kamus Besar Bahasa IndonesiaN(1997; 571), pelayanan diartikan sebagai (1) perihal atau cara melayani, (2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan uang, (3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Bagi penyandang kelainan, layanan pendidikan makna yang cukup besar karena memang mereka memerlukan pelayanan ekstra, yang berbeda dari layanan yang diberikan kepada orang-orang yang tidak menyandang kelainan. 2. Jenis pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus Perbedaan- perbedaan yang dimiliki seseorang tidak selalu berarti bahwa seseorang penyandang kelainan memerlukan layanan khusus dalam semua bidang atau sepanjang waktu. Beberapa diantara mereka mungkin hanya memerlukan layanan khusus dalam bidang tertentu, seperti layanan pendidikan khusus bagi tunarunggu atau layanan kesehatan secara ekstra bagi tunadaksa. Jenis dan durasi layanan pendidikan yang diperlukan juga bervariasi secara individual tergantung jenis dan tingkat kelainan yang disandangnya Sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan, sebagaimana yang sudah dikaji pada modul 1, jenis pelayanan pendidikan ada 3 kategori sebagai berikut: a. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik, seperti kebutuhan yang berkaitan dengn fisik b. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kondisi emosional sosial, seperti kebutuhan yang berkaitan dengan lingkungan/masyarakat sekitar dan konsep diri c. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan B. SEJARAH PERKEMBANGAN LAYANAN PENDIDIKAN KHUSUS Untuk membantu para penyandang kelainan berkembang secara optimal, sudah selayaknya negara menyediakan layanan pendidikan khusus bagi mereka. Oleh karena itu berbagai sumber hambatan tersebut, selama berabad-abad para penyandang kelainan, khususnya yang dibawah normal , menerima perlakuan yang buruk dari masyarakat. Kondisi ini dipengaruhi latar belakang budaya masyarakat tempat para penyandang kelainan tersebut dilahirkan dan dibesarkan. Pelayanan pendidikan khusus bagi penyandang kelainan baru dapat ditelusuri mulai abad ke 16, ketika dispanyol dididik seorang penyandang tuna runggu sejak lahir. Pada tahun 2010, terbir peraturan pemerintah RI No. 17 tahun 2010 (PP No. 17/ 2010) tentang pengelolaan penyelenggaran pendidikan dalam (PP No. 17/ 2010) tersebut pasal 130, ayat (1) dan (2) yaitu; a. Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan diselenggarakan pada semua jalur b. Pendidikan khusus dapat dilakukan melalui satuan pendidikan khusus Menjelang tahun 90 an perhatian ditunjukkan untuk mambantu ABK yang ada disekolah biasa. Perhatian ini terwujud dalam berbagai penelitian tentang keberadaan ABK dan berbagai program pelatihan untuk membantu ABK yang berada disekolah biasa, khususnya para penyandang kesulitan belajar KEGIATAN BELAJAR 2
BERBAGAI BENTUK DAN JENIS LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
A. Pelayanan pendidikan sekregasi, integrasi dan inklusi
1. Layanan pendidikan segregasi Yaitu memisahkan anak berkebutuhan khusus (ABK) dari anak normal. 2. Layanan pendidikan integrasi Yaitu menyediakan pendidikan bagi ABK bersama anak normal lainnya. Melalui pendidikan terintegrasi, para ABK dapat menghayati dunia yang sama dengan anak normal. 3. Layanan pendidikan inklusi Yaitu setiap anak diakui sebagai dari anak- anak lain yang berada dalam satu sekolah tersebut. Beranjak dari konsep inklusi tersebut, pada praktiknya ABK disekolahkan yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan yang disandang. B. Jenis layanan pendidikan khusus Dari beberapa model integrasi dan rentangan pelayanan pendidikan khusus yang sudah anda kaji diatas, anda mungkin dapat memperkirakan jenis-jenis layanan pendidikan yang tersedia bagi ABK yaitu sebagai berikut: 1. Layanan disekolah biasa ABK yang memenuhi syarat bersekolah bersama-sama dengan anak-anak lain di sekolah biasa. 2. Sekolah biasa dengan guru konsultan Sekolah tersebut dibantu oleh guru pendidikan khusus sebagai konsultan 3. Sekolah biasa dengan guru kunjung ABK bersekolah di sekolah biasa, dan para guru dibantu oleh guru kunjung 4. Model ruang sumber ABK belajar di sekolah biasa yang dilengkapi dengan ruangan khusus 5. Model kelas khusus Diberikan kelas khusus, terpisah dari anak normal 6. Model sekolh khusus siang hari Menyediakan layanan khusus ABK dalam satu sekolah khusus pada siang hari 7. Model sekolah dalam panti asuhan/ rumah sakit Diberikan dipanti-panti asuhan atau rumah sakit tempat ABK dirawat C. Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK Pelayan pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau proses yang sangat kompleks yang memerlukan kerja sama dari berbagai pakar atau personal yang terkait dengan ABK. Secara umum anggota tim mencakup pakar sebagai berikut: 1. guru sekolah biasa 2. Guru Prndidikan Khusus 3. pengawas sekolah 4. kepala sekolah 5. orang tua ABK 6. ABK sendiri 7. psikolog sekolah 8. guru bina wicara dan persepsi bunyi 9. dokter dari berbagai ahli 10. perawat sekolah 11. guru pendidikan jasmani yang sudah dapat melatih ABK 12. ahli terapi 13. pekerja social dan konselor 14. personel lain, sesuai dengan keperluan