Anda di halaman 1dari 22

SAJIAN PRESENTASI TUTOR DALAM BENTUK POWERPOINT

PROGRAM STUDI PGSD

MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN ABK


PERTEMUAN KE-2

10/8/2020 1
MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN ABK

Dra. Sudilah MW., M.Pd

MODUL 2
HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS
MODUL 2
HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS

KB 1.
Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah
Perkembangan Pendidikan Khusus di Indonesia
A. Makna dan Jenis Pelayanan Pendidikan Bagi ABK
1. Kegiatan pelayanan (service) merupakan suatu jasa yang diberikan kepada
seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan orang lain.
2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,pelayanan :
a. Perihal/cara melayani
b. Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan
uang
c. kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau
jasa
Di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengumumkan. Bahwa tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajaran. Pada tahun 2003 pemerintah
mengeluarkan undang- undang no 20 tentang system pendidikan nasional (
UUSPN ).
• Dalam undang – undang tersebut dikemukakan hal- hal yang erat
hubungan dengan pendidikan bagi anak-anak dengan kebutuhan
pendidikan khusus sebagai berikut ;
• Bab 1( pasal 1 ayat 18 ) Wajib belajar adalah program pendidikan minimal
yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah
• Bab II ( pasal 4 ayat 1 ) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis
berdasarkan HAM, agama, kultural, dan kemajemukan bangsa.
• Bab IV ( pasal 5 ayat 1 ) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang bermutu baik yang memiliki kelainan
fisik, emosional, mental, intelektual atau sosial berhak memperoleh
pendidikan khusus.
• Bab V bagian 11 Pendidikan khusus ( pasal 32 ayat 1 ) Pendidikan khusus
bagi peserta yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial atau memiliki
potensi kecerdasan.

5
2. Jenis Pelayanan Pendidikan Bagi
Anak Berkesulitan Khusus

a. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan


bidang kesehatan dan fisik (ahli terapi fisik)
b. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan
kebutuhan emosional sosial (psikolog dan tenaga
sosial )
c. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan
kebutuhan pendidikan (melibatkan beberapa ahli
dibidang pendidikan dan psikolog)

6
B. Sejarah Perkembangan
Layanan Pendidikan Khusus
Pendidikan khusus tumbuh dari satu kesadaran awal bahwa beberapa anak
membutuhkan sejenis pendidikan yang berbeda dari pendidikan biasa agar dapat
mengembangkan potensi mereka. Akar dari kesadaran ini dapat ditelusuri di Eropa pada
tahun 1700-an ketika para pionir tertentu mulai membuat upaya-upaya terpisah untuk
pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Salah satu upaya tersebut dengan mendirikan lembaga-lembaga residensial yang didirikan
di Amerika Serikat untuk mengajar penyandang cacat terbanyak di awal 1800-an. Hal ini
membuat Amerika Serikat menjadi negara yang memimpin negara-negara lain dalam
pengembangan pendidikan khusus di seluruh dunia.
• Dewasa ini, peran lembaga pendidikan sangat menunjang tumbuh kembang dalam
mengolah system maupun cara bergaul dengan orang lain. Selain itu lembaga pendidikan
tidak hanya sebatas untuk system bekal ilmu pengetahuan, namun juga memberi skil
hidup yang diharapkan bermanfaat di masyarakat.
• Lembaga pendidikan tidak hanya ditunjukkan kepada anak yang normal saja, tapi juga
anak-anak keterbelakangan mental.
B. Sejarah Perkembangan Layanan pendidikan Khusus di
Indonesia
• Di Indonesia dimulai ketika Belanda masuk ke Indonesia (1596-1942), dimana dengan
memperkenalkan system persekolahan dengan orientasi barat, untuk pendidikan bagi anak
penyandang cacat dibuka lembaga-lembaga khusus. Lembaga pertama untuk anak
tunanetra, tunagrahita tahun 1927 dan untuk tunarungu tahun 1930 yang ketiganya terletak
di Kota Bandung.
• Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan, Pemerintah RI mengundang-undangkan
tentang pendidikan. Undang-undang tersebut menyebutkan pendidikan dan pengajaran luar
biasa diberikan dengan khusus untuk mereka yang membutuhkan (pasal 6 ayat 2) dan untuk
itu anak-anak tersebut berhak dan diwajibkan belajar di sekolah sedikitnya 6 tahun (pasal 8).
• Dengan ini dapat dinyatakan berlakunya undang-undang tersebut maka sekolah-sekolah
baru yang khusus bagi anak-anak penyandang cacat, termasuk untuk anak tunadaksa dan
tunalaras yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).

8
Sekolah Luar Biasa

• Berdasarkan urutan berdirinya SLB pertama untuk masing-


masing kategori kecacatan SLB dikelompokkan menjadi:
1. SLB A untuk anak tunanetra
2. SLB B untuk anak tunarungu
3. SLB C untuk anak tunagrahita
4. SLB D untuk anak tunadaksa
5. SLB E untuk anak tunalaras
6. SLB F untuk anak tunaganda
Jumlah Sekolah dan Siswa Berkebutuhan
Khusus di Indonesia (93-94 dan 1998-1999)
No Jenis Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Siswa

1993-94 1998-1999 1993-1994 1998-1999

1 SLB Negeri 23 35 2055 2875

2 SLB Swasta 583 811 27930 33974

3 SDLB Negeri 209 218 8385 9135

4 Pend Terpadu Negeri 64 184 246 961

Jumlah 899 1248 38616 46945

10/8/2020 DRAFT 10
Berbagai Bentuk dan Jenis Layanan
Bagi ABK
MACAM-MACAM PENDIDIKAN LUAR BIASA

A. System Pendidikan Segregasi


System pendidikan dimana anak berkelainan terpisah dari system pendidikan anak normal. Penyelenggaraan system
pendidikan segregasi dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari penyelenggaran pendidikan untuk anak normal.

Ø Keuntungan system pendidikan segregasi


- Rasa ketenangan pada anak luar biasa
- Komunikasi yang mudah dan lancar
- Metode pembelajaran yang khusus sesuai dengan kondisi dan kemampuan anak
- Guru dengan latar belakang pendidikan luar biasa
- Sarana dan prasarana yang sesuai

Ø Kelemahan system pendidikan segregasi


- Sosialisasi terbatas
- Penyelenggaraan pendidikan yang relative mahal
B.System Pendidikan Integrasi

Pengertian :

• Sistem Pendidikan Integrasi adalah sistem pendidikan luar


biasa yang bertujuan memberikan pendidikan yang
memungkinkan anak luar biasa memperoleh kesempatan
mengikuti proses pendidikan bersama dengan siswa normal
agar dapat mengembangkan diri secara optimal.

12
Keuntungan System Integrasi
• Merasa diakui haknya dengan anak normal terutama dalam
memperoleh pendidikan
• Dapat mengembangkan bakat ,minat dan kemampuan secara
optimal
• Lebih banyak mengenal kehidupan orang normal
• Mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi
• Harga diri anak luar biasa meningkat
c. Pendidikan Inklusi
• Pendidikan Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Pendidikan
inklusi adalah termasuk hal yang baru di Indonesia .

Pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan anak


berkebutuhan khusus yang dididik bersama-sama anak lainnya
(normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Di DKI Jakarta tahun 2015 sudah menyatakan bahwa seluruh


sekolah negeri menerima pelayanan thd ABK
.
lanjutan
• Salah satu kelompok yang paling tereksklusi dalam
memperoleh pendidikan adalah siswa penyandang cacat.
Tapi ini bukanlah kelompok yang homogen. Sekolah dan
layanan pendidikan lainnya harus fleksibel dan
akomodatif untuk memenuhi keberagaman kebutuhan
siswa. Mereka juga diharapkan dapat mencari anak-anak
yang belum mendapatkan pendidikan
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
• Pengelompokan anak berkebutuhan khusus dan jenis pelayanannya, sesuai
dengan Program Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Tahun 2006 dan
Pembinaan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional Pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Tuna Netra
2) Tuna Rungu
3) Tuna Grahita: (a.l. Down Syndrome)
4) Tuna Grahita Ringan (IQ = 50-70)
5) Tuna Grahita Sedang (IQ = 25-50)
6) Tuna Grahita Berat (IQ 125 ) J. Talented : Potensi bakat istimewa
(MultipleIntelligences : Language, Logico mathematic, Visuo-spatial, Bodily-
kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual).

10/8/2020 DRAFT 16
7) Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD, Dyslexia/Baca,
Dysgraphia/Tulis, Dyscalculia/Hitung, Dysphasia/Bicara, Dyspraxia/
Motorik)
8) Lambat Belajar ( IQ = 70 –90 )
9) Autis
10)Korban Penyalahgunaan Narkoba
11)Indigo
Gagagasan pendidikan inklusi Sekolah inklusi adalah sekolah reguler
yang mengkoordinasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa
penyandang cacat dalam program yang sama, dari satu jalan untuk
menyiapkan pendidikan bagi anak penyandang cacat adalah
pentingnya pendidikan inklusi, tidak hanya memenuhi target

10/8/2020 DRAFT 17
B. Jenis Pelayanan Pendidikan Khusus
1. Layanan di sekolah biasa 4. Model Ruang sumber
2. Sekolah Biasa dengan guru 5. Model Kelas Khusus
konsultan 6.Model sekolah khusus siang
3. Sekolah Biasa dengan guru hari
kunjung 7. Model sekolah dalam panti
asuhan/rumah sakit

10/8/2020 DRAFT 18
C. Pendekatan Kolaboratif Dalam Pelayanan
Pendidikan ABK
• Pelayanan Pendidikan tidak dapat dilakukan satu orang tetapi melibatkan banyak
pihak
• Anggota team mencakup para pakar sbb:
- guru sekolah biasa - ahli terapi fisik
- Guru Pendidikan khusus - Guru bina wicara
- Kepala sekolah - Pekerja sosial
- Pengawas sekolah - Guru penjas
- orang tua ABK - ABK sendiri
- Psikolog sekolah
- dokter dari beberapa spesialis
- perawat sekolah

10/8/2020 DRAFT 19
Apa yang perlu dilakukan Guru dalam tim ?

• Memberikan supervisi • Berkonsultasi dengan orang


kepada orang tua untuk tua siswa tentang situasi
membantu pend anaknya sekolah dan rumah yg
• Menilai kemajuan siswa mungkin mempengaruhi
• Bekerja sama dengan orang anak
tua siswa dalam menangani • Guru bertindak sebagai
abk orang tua anak ABK

10/8/2020 DRAFT 20
HYMNE GURU
• TERPUJILAH WAHAI ENGKAU IBU BAPAK  ENGKAU PATRIOT
GURU
PAHLAWAN BANGSA
• NAMAMU AKAN SELALU HIDUP DALAM
SANUBARIKU
TANPA TANDA JASA
• SEMUA BAKTIMU AKAN KUUKIR DI
DALAM HATIKU
• SBAGAI PRASASTI TRIMA KASIHKU TUK
PENGABDIANMU
• ENGKAU SEBAGAI PELITA DALAM
KEGELAPAN
• ENGKAU LAKSANA EMBUN PENYEJUK
DALAM KEHAUSAN
TERIMA KASIH

10/8/2020 DRAFT 22
22

Anda mungkin juga menyukai