Anda di halaman 1dari 12

Modul 11

Pemilihan Materi Pelajaran dan Media Pembelajaran

KB 1 Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pelajaran


A. Pengertian Materi Pelajaran
Komponen materi pelajaran dalam RPP sama dengan materi pada kurikulum.
Komponen dalam kurikulum mengacu pada isi kurikulum yang harus yang harus
diakui oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang
ditetapkan. Pembelajaran merupakan implementasi atau pelaksanaan dari kurikulum
yang dikembangkan. Oleh karena itu,materi pelajaran dalam RPP merupakan
penjabaran dari pokok-pokok isi dakam kurikulum. Dalam RPP materi pelajaran
mengacu pada isi pembelajaran yang harus disediakan untuk membantu siswa
mencapai indokator pencapaian kompetensi.
Menurut Sanjaya(2009), materi Pelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi
isi kurikulm yag harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar untuk
mencapai standar kompetensi setiap mata pelajaran. Pendapat senada dikemukakan
oleh Susilo (2008) yang menyatakan bahwa materi pelajaran adalah pokok-pokok
materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kemampuan dasar.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa mata pelajaran dalam RPP
adalah segala sesuatu yang dibahas dan dipelajari siswa dalam pembelajaran untuk
mencapai indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

B. Jenis-Jenis Materi Pelajaran


Berkenaan dengan jenis-jenis materi pelajaran Tyler(1949), mengemukakan
tiga jenis materi pelajaran. Ketiga jenis materi pelajaran tersebut adalah concepts
(konsep), skills (ketrampilan), dan values (nilai).
Pakar lain yaitu Merril (Sanjaya, 2009 dan Susilo, 2008) mengelompokkan
materi pelajaran ke dalam jenis fakta, konsep, prosedur dan prinsip. Fakta mengacu
pada materi pelajaran berupa informasi spesifik tentang orang, tempat, ,sesuatu atau
peristiwa. Materi pelajaran jenis konssep merupakan abstraksi dari kesamaan atau
kaitan dari sekelompok benda atau sifat.
Konsep merupakan gambaran suatu kelas atau kelompok stimuasi yang
memiliki karakterustik umum. Prosedur merupakan jenis materi peelajaran yang
berkaitan dengan langkah-langkah sistematis dalam mengerjakan sesuatu. Prinsip
merupakan jenis materi pelajaran yang menggambarkan generalisasi dari hubungan
ataradua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris.
Tyler(1949), dan Merril mengemukakan tiga jenis materi pelajaran yaitu :
1. Pengetahuan (Knowledge)
Menurut Sanjaya(2009) mata pelajaran jenis pengetahuan adalah berbagai
informasi yang disimpan dalam pikiran dan dapat diungkapkan kembali apabila
diperlukan. Materi pelajaran jenis pengetahuan mencakup fakta, konsep, prosedur,
dan prinsip.
2. Keterampilan (Skills)
Menurut Tyler (1949) secara umum, keterampilan adalah an ability to perform an
action or group of acions ( kemampuan melakukan satu atau serangkaia kegiatan).
Apabila kita kaitkan dengan materi pelajaran, keterampilan adalahjenis materi
pelajaran yang menuntut siswa untuk melakukan sesuatu atau serangkaian
kegiatan.
3. Nilai (Values)
Secara umum, yang termasuk kategori nilai adalah semua kesepakatan, ketentuan,
peraturan, hukum, perundang-perundangan, baik yang tertuls maupun yang tidak
tertulis yang menyangkut semua aspek kehidupan manusia. Dalam kaitannya
dengan materi pelajatran, nilai adalah materi pelajaran yang berkaitan dengan
pembentukan sikap, kebiasaan, dan perilaku yang sesuai dengan kesepaktan,
peraturan, hukum, ketentuan, dan perundang-undangan yang berlaku.dengan
demikian , materi pelajaran jenis nilai adalah materi pelajaran yang berkaitan
dengan pengembnagan kemampuan atau aspek afektif siswa.

C. Pemilihan Materi Pelajaran


Pemilihan materi pelajaran perlu dilakukan guru agar pembelajaran yanng
dilakuakn benar-benar afektif dan efesien dalam membantu siswa mencapai
kompetensi yang ditetapkan.
Tim Pustaka Yustisia (tth) mengemukakan tiga prinsip yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan materi pelajaran, yaitu :
a. Prinsip relevansi menuntut matei pelajaran yang dipilih sesuai atau relevan
dengan kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa.
b. Prinsip konsistensi menuntut guru untuk menyediakan materi pelajaran yang
banyaknya sesuai dengan banyaknya indikator dari jabaran kompetensi dasar.
c. Prinsip kecakupan menuntut guru untuk meyediakan materi pelajaran yang sukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi yang telah di tetapkan.
Mata pelajaran yang dipilih guru juga hendaknya memenuhi kriteria :
1. Kesesuaian dengan kemampuan siswa
Kriteria ini berkaitan dengan prinsip kecukupan yang menyangkut kedalaman dn
keluasaan materi yang akan dibahas.
2. Benar (Valid)
Kita sepakat bahwa mmateri yang akan disampaikan siswa merupakan materi
yang benar dan ilmiah. Artinya , kebenaran materi pelajaran dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmuan.
3. Mutakhir (terbaru)
Kriteria ini menuntut guru untuk terus belajar. Guru diharapkan untuk dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat menyediakan materi
pelajaran yang mutakhir.
4. Mendukung kompetensi yang akan dicapai
Kriteria ini berkaitan dengan prinsip relevansi, yang menuntut materi pelajaran
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa.
D. Pengorganisasian Materi Pelajaran
Materi pelajaran yang sudah dipilih dan ditetapkan perlu dutata atau
diorganisaikan untuk memudahkn siswa mempelajarinya.selain itu, materi pelajaran
yang di organisaiskan secara tepat akan memfasilitasi belajar yang berkesinambungan
dan komulatif.
Ornsein(1990) mengemukakan empat cara untuk mengurutkan atau
menorgansasikan mata pelajaran, yaitu :
1. Dari Sederhana menuju ke yang Komplek (simple to Complex)
Pengorganisasian jenis ini ,materi pelajaran di urutkan dari materi pelajaran yang
sederhana menuju ke yang lebih komplek serta semakin lama menjadi lebih luas
dan lebih mendalam maknanya.
2. Dari Bagian-bagian ke Keseluruhan (Parts to Whole)
Pengorganisasian jenis ini, dimulai dengan sajian bagian-bagian informasi yang
memungkinkan siswa akan menguasai konsep, ketrampilan dan nilai keseluruhan.
3. Dari Keseluruhan Menuju ke Baian-bagian (Whole to Parts)
Pengorganisasian jenis ini, dimulai dengan penyajian konsep, ketrampilan,dan
sikap secara utuhuntuk mmebantu menata dan mamadukanbagian-bagian yang
terpisah dan baru.
4. Kronologis ( Choronological)
Penyajian materi secara kronologis merupakan cara yang paling sering digunakan
guru, terutama untuk menyajikan materi yang berkaitan dengan sejarah.dengan
menggunakan Pengorganisasian jenis ini, materi pelajaran dittaa berdasarkan
waktu terjadinya.
Pendapat yang dikemukana oleh Ornstein sejalan dengan Tyler(1949) yang
mengemukakan iga jenis pengeorganisasian materi, yaitu :
a. Pengorganisasian Logis
Pengorganisasian secara logis dapat di lakukan dengan cara penyajian
materi pelajaran dari sederhana menuju ke yang kompleks, dari bagian-
bagian ke keseluruhan, dari keseluruhan menuju bagian-bagian seperti yang
di kemukan Ornstein.
b. Pengorganisasian Psikologis
Pengorganisasian secara psikologis ini dapat dilakukan dengan cara
pengorganisasian dari sederhana menuju ke kompleks, dari bagian-bagian
ke keseluruhan, dari keseluruhan menuju bagian-bagian seperti yang di
kemukan Ornstein.
c. Pengorganisasian Kronologis Didasarkan pada Waktu Kejadian
Dengan memperhatikan pendapat Ornstein dan Tyler(1949), guru dapat
menggunakan berbagai cara dalam menggprganisasikan materi pelajaran.
Tiga prinsip yang harus diperhatikan guru agar memperoleh materi pelajaran
yang tepat adalah:
1.      Kontinuitas (continuity)
2.      Urutan (sequence)
3.      Integrasi

KB 2. Pemilihan Media dan Sumber Belajar


A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
 Media adalah segala sesuatu atau sistem yang digunakan untuk menyampaikan
komunikasi atau stimulus pembelajaran lainnya kepada pebelajar (Gagne, 1985).
 Gagne, Briggs, & Wager (1992) memandang media dalam rancangan
pembelajaran sebagai sarana komunikasi dan pendorong terjadinya pembelajaran.
 Heinich, Molenda, dan Russel (1990) yang menyatakan bahwa media merupakan
saluran komunikasi. Media mengacu pada segala sesuatu yang membawa
informasi dari sumber informasi kepada penerima.
 Reiser & Gagne (dalam Gagne, Briggs, & Wager, 1992) menyatakan bahwa
media pembelajaran adalah alat fisik yang digunakan untuk mengkomunikasikan
pesan pembelajaran.
 Gerlach & Elly (1980) mengemukakan bahwa media mencakup orang, materi atau
kegiatan yang memungkinkan siswa menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap.
 Miarso (2004) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.
 Secara sederhana media pembelajaran adalah saluran yang digunakan guru untuk
menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa agar pesan tersebut dapat
diserap dengan cepat dan tepat.
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Ornstein (1990) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat
memberikan manfaat dalam hal-hal berikut:
a. Membangkitkan motivasi belajar siswa;
b. Membantu meningkatkan pemahaman;
c. Menyediakan berbagai pengalaman belajar;
d. Memperkuat proses belajar;
e. Memenuhi minat yang bervariasi;
f. Mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaran;
g. Mengubah dan membentuk sikap.

Miarso (2004) mengemukakan manfaat lain dari media pembelajaran, yaitu


media dapat melampaui batas ruang kelas. Dengan menggunakan media guru dapat
melakukan hal-hal berikut:
a. Menghadirkan objek-objek yang berbahaya atau sukar ke dalam kelas;
Contoh: ketika membahas tentang binatang reptil, guru dapat membawa gambar
buaya, ular, dan kadal.
b. Menampilkan objek-objek yang telalu besar atau terlalu kecil;
Contoh: menjelaskan tentang candi Borobudur, guru daat menggunakan gambar
atau replika candi Borobudur.
c. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
Contoh: proses perkembangan kupu-kupu dari ulat dapat diikuti prosesnya
beberapa saat dengan menggunakan media fotografi.
Fungsi media pembelajaran adalah membuat konsep yang abstrak menjadi
konkret sehingga siswa tidak mengalami verbalisme. Penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan proses belajar siswa.
Hal ini disebabkan penggunaan media pembelajaran dapat:
a. Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa;
b. Meningkatkan interaksi siswa dengan lingkungan secara langsung;
c. Menghasilkan keseragaman dalam pengamatan dan persepsi siswa terhadap
materi pelajaran;
d. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir;
e. Menyajikan materi pelajaran secara konsisten serta dapat disimpan dan diulang
sesuai kebutuhan;
f. Menyajikan materi pelajaran secara serempak untuk seluruh siswa;
g. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu;
h. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
a. Media audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan pembelajaran yang berbentuk
suara atau bunyi (hanya dapat didengar). Jenis media audio yang paling umum
digunakan adalah rekaman dalam bentuk pita dan piringan hitam. Media audio
memiliki beberapa kelebihan, di antaranya harga relatif murah, dapat digunakan
secara berulang, dapat merangsang partisipasi aktif siswa, dan mudah diproduksi.

b. Media visual
Media visual adalah media yang berisi pesan yang hanya dapat dilihat. Media
jenis ini sering digunakan oleh guru dalam membahas materi pelajaran. Media
visual dapat dikelompokkan menjadi dua macam:
1) Media visual yang diproyeksikan
Media visual yang diproyeksikan adalah media pembelajaran yang
membutuhkan alat proyeksi agar pesan pembelajaran dapat dilihat siswa di
layar. Pesan pembelajaran yang diproyeksikan dapat berbentuk gambar diam
(still pictures) atau gambar bergerak (motion pictures). Media visual yang
diproyeksikan ini jarang digunakan di sekolah. Salah satu alasannya adalah
untuk memanfaatkan media jenis ini sekolah harus menyediakan proyektor
seperti OHP, opaque projector atau slide projector.
2) Media visual yang tidak diproyeksikan
Secara garis besar media visual yang tidak diproyeksikan dapat
dikelompokkan menjadi:
a) Gambar fotografi
Media gambar ini merupakan gambar yang dibuat melalui proses
fotografi. Contoh: gambar tubuh manusia, gambar bangunan tempat
ibadah, gambar gedung bersejarah.
b) Grafis
Kalau gambar fotografi dibuat melalui proses fotografi, media grafis
dibuat melalui proses menggambar dan biasanya terdiri atas unsur tulisan
dan gambar. Media pembelajaran yang termasuk kelompok grafis adalah:
(1) Grafik
Gambar sederhana untuk menggambarkan data kualitatif.
(2) Bagan (Chart)
Media ini biasanya dibuat untuk menjelaskan suatu konsep melalui
garis, simbol, dan kata-kata singkat.
(3) Diagram
Media ini menggambarkan suatu tata kerja yang menunjukkan bagian-
bagian terpenting dari suatu objek atau benda.

(4) Poster
Kombinasi antara tulisan dan gambar yang dibuat untuk
menyampaikan informasi atau peringatan, serta memotivasi dan
menarik perhatian.
c) Media tiga dimensi
Media tiga dimensi ada dua macam, yaitu:
(1) Realia, yaitu objek nyata dari suatu benda;
(2) Model, yaitu tiruan objek sebenarnya.
c. Media audiovisual
Jenis media ini mengandung unsur audio dan visual. Pesan pembelajaran yang
disampaikan melalui media ini dapat dipandang dan didengar oleh siswa sehingga
media audiovisual biasanya disebut media pandang dengar. Dengan menggunakan
media ini guru dituntut menjadi fasilitator untuk memberikan kemudahan pada
siswa belajar.
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Gagne, Briggs & Wager (1992) ada tiga faktor yang perlu diperhatikan
dalam memilih media pembelajaran, yaitu:
a. Karakteristik media
Guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang karakteristik
berbagai jenis media pembelajaran. Pemahaman guru terhadap karakteristik
berbagai jenis media pembelajaran sangat diperlukan untuk menentukan jenis
media yang tepat digunakan dalam pembelajaran yang telah dirancang.
b. Karakteristik tujuan pembelajaran
Untuk menguasai kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, siswa dituntut
melakukan pengkajian terhadap konsep yang dibahas. Media yang cocok
digunakan adalah media gambar fotografi, grafis, diagram.
Kemampuan yang berkaitan dengan ketrampilan dapat dikembangkan melalui
pemodelan, simulasi dan latihan. Media yang cocok adalah menggunakan gambar
gerak atau program video.
Sikap dan nilai dapat dikuasai siswa apabila siswa memperoleh kesempatan untuk
menghayati sikap dan nilai yang diharapkan dikuasai. Media yang cocok adalah
program video yang menggambarkan sikap dan/atau nilai yang dipelajari.

c. Karakteristik siswa
Perbedaan gaya belajar siswa dapat diatasi melalui penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi. Siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar
visual lebih senang melihat apa yang dipelajari. Siswa yang cenderung memiliki
gaya belajar auditori kemungkinan belajar lebih baik dengan mendengarkan.
Siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik, belajar lebih baik
apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung.

Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media antara lain:
a. Rancangan pembelajaran
Media pembelajaran yang dipilih hendaknya sesuai dengan karakteristik materi
pelajaran dan bentuk kegiatan pembelajaran.
b. Ketersediaan alat pendukung
Faktor ini perlu menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan media apabila
media yang dipilih membutuhkan alat pendukung.
c. Tingkat keterbacaan media
Tingkat keterbacaan media berkaitan dengan syarat-syarat teknis media
pembelajaran, seperti kejelasan gambar dan tulisan serta penggunaan warna.
d. Situasi dan kondisi kelas
Penataan tempat duduk, pencahayaan ruangan, ventilasi udara dan jumlah siswa
turut berpengaruh terhadap efektivitas media pembelajaran yang digunakan.

B. Sumber Belajar
1. Pengertian dan Jenis-jenis Sumber Belajar
Secara sederhana sumber belajar adalah segala sumber yang dapat digunakan oleh
siswa untuk mempermudah belajar. Menurut Association of Educational and
Communication (AECT) sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data,
orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terintegrasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
tujuan belajar. AECT mengemukakan enam jenis sumber belajar, yaitu:
a. Pesan (message)
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, pesan adalah segala informasi
dalam bentuk ide/gagasan, fakta, dan/atau data yang disampaikan kepada siswa.

b. Orang (people)
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, orang adalah manusia yang
berperan sebagai pengolah dan penyaji pesan pembelajaran, seperti guru,
pembimbing dan nara sumber lain yang dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran.
c. Bahan (materials)
Bahan adalah sumber belajar yang berupa perangkat lunak (software) yang
mengandung pesan. Contoh: buku teks, modul, majalah, paket belajar, buku
cerita, program video, dan lain-lain.
d. Alat (tools and equipments)
Alat adalah sumber belajar yang berupa perangkat keras (hardware) yang
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran yang tersimpan dalam
bahan. Contoh: proyektor, pesawat televisi, pesawat radio.
e. Teknik (techniques)
Teknik adalah prosedur atau alur yang dipersiapkan dalam mempergunakan bahan
pelajaran, peralatan dan orang untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
f. Lingkungan (settings)
Lingkungan sebagai sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
siswa yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan
mencapai tujuan pembelajaran secara lebih optimal. Lingkungan yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran mencakup lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan fisik seperti air, tanah, hutan, kebun, sawah, dan lain-lain.
Lingkungan sosial seperti kebudayaan daerah setempat, organisasi sosial
masyaraka (seperti karang taruna), struktur pemerintahan setempat (RT, RW,
desa/kelurahan, kecamatan), dan lain-lain.
2. Manfaat Sumber Belajar
Penggunaan berbagai sumber belajar dalam proses pembelajaran dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan belajar siswa;
b. Memupuk dan meningkatkan motivasi belajar siswa;
c. Meningkatkan kebermaknaan belajar;
d. Meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.

3. Kriteria pemilihan Sumber Belajar


Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memilih sumber belajar adalah
sebagai berikut:
a. Tuntutan kurikulum
Sumber belajar yang dipilih hendaknya memungkinkan siswa memperoleh
pengalaman belajar yang dituntut sehingga kompetensi yang ditetapkan dapat
dikuasai secara optimal.
b. Taraf berpikir dan kemampuan siswa
Penyajian informasi dari sumber belajar juga perlu memperhatikan tingkat
perkembangan siswa, baik dalam penggunaan bahasa maupun istilah-istilah yang
digunakan.
c. Ekonomis
Ekonomis bukan berarti murah. Suaya tidak membebankan siswa, guru
hendaknya mampu merancang penggunaan sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan pembelajaran.
d. Kepraktisan dan sederhana
Sumber belajar yang dipilih hendaknya mudah digunakan atau mudah dalam
pengaturan.
e. Fleksible/luwes
Sumber belajar yang dipilih hendaknya dapat digunakan sesuai dengan waktu
yang tersedia dan kegiatan pembelajaran yang dirancang.
f. Waktu yang tersedia
Alokasi waktu yang dimiliki juga perlu menjadi perhatian guru dalam memilih
sumber belajar. Jangan sampai penggunaan sumber belajar menganggu alokasi
waktu untuk mata pelajaran lain.

Anda mungkin juga menyukai