Anda di halaman 1dari 6

20

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas yang saya lakukan adalah siswa
kelas I SDN Paciran 1, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Tahun
Pelajaran 2018/2019. Jumlah siswa 27 anak yang terdiri atas 15 putra dan
12 putri.
Objek penelitian yaitu penggunaan media pembelajaran benda
konkret pada pembelajaran membandingkan bilangan cacah mata
pelajaran Matematika.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SDN Paciran 1, Kecamatan Paciran,
Kabupaten Lamongan dengan alasan:
a. SDN Paciran 1 yang berada di Kecamatan Paciran, Kabupaten
Lamongan belum pernah dijadikan tempat penelitian khususnya kelas
I.
b. Pada tahun pelajaran 2018/2019 dalam pembelajaran guru belum
menggunakan media pembelajaran benda konkret sehingga
kemampuan siswa membandingkan bilangan masih rendah.
SDN Paciran 1 terletak di wilayah kecamatan Paciran. Jarak
sekolah dengan kantor kecamatan dan kantor UPT Dinas pendidikan ± 100
m. SDN Paciran 1 bukanlah merupakan satu-satunya Sekolah Dasar
Standar Nasional (SDSN) di kecamatan Paciran. Lokasi sekolah dekat
dengan jalan raya sehingga memudahkan siswa melihat lalu lalang
aktivitas warga.
Kondisi ruang kelas I berukuran 7 m × 7 m dan terletak paling
ujung dekat dengan jalan raya. Lantai ruangan kelas sudah berkeramik,
memiliki jendela dua buah yang cukup lebar sehingga sirkulasi udara
sangat lancar, dan penerangan dalam kelas cukup terang jika dalam dalam

20
21

keadaan mendung diterangi lampu 4 buah berukuran 20 watt. Ruang kelas


I mempunyai inventaris kelas dalam keadaan baik yang terdiri atas:
a. Papan Tulis 1 Buah
b. Papan Absen 1 Buah
c. Papan Jadwal Pelajaran dll. 1 Buah
d. Almari 1 Buah
e. Meja Guru 1 Buah
f. Kursi Guru 1 Buah
g. Meja Murid 27 Buah
h. Kursi Murid 27 Buah
i. Kotak P3K 1 Buah
j. Sapu 3 Buah
k. Kemoceng 1 Buah
l. Serbet 1 Buah
m. Kipas Angin 2 Buah
n. Lampu neon 20 watt 4 Buah
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang kelas I
layak digunakan untuk proses pembelajaran dan sebagai objek perbaikan
pembelajaran kelas ini.
3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian selama 2 bulan yaitu mulai bulan
April sampai dengan Mei 2019.
4. Pihak Yang Membantu
Pihak yang membantu penelitian ini adalah Ibu Kepala SDN Paciran
1, Bapak dan Ibu guru, beserta Staf SDN Paciran 1 Kecamatan Paciran
kabupaten Lamongan.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Prosedur/langkah-langkah perbaikan pembelajaran Kelas ini terdiri
dari siklus-siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang
dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki.
22

Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran Kelas ini setiap siklus


meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
a. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
menggunakan media pembelajaran benda konkret.
b. Menyediakan media pembelajaran benda konkret: buah-buahan,
kelereng, batu, dan sapu lidi.
c. Membuat instrumen observasi.
d. Membuat lembar evaluasi pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran benda konkret pada konsep membandingkan
bilangan.
b. Siswa belajar Matematika pada konsep membandingkan bilangan
dengan menggunakan media pembelajaran benda konkret.
3) Pengamatan
Pelaksanaan pengamtan dilakukan oleh guru kelas I (peneliti)
bersama supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru
dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4) Refleksi
Guru (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan
Supervisor Penelitian. Hasil evaluasi dan refleksi siklus I digunakan
sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada siklus II.

b. Siklus II
1) Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, guru (peneliti)
mengadakan perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terutama
pada penggunaan media pembelajaran benda konkret.
23

2) Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran benda konkret pada konsep membandingkan
bilangan, lebih ditingkatkan lagi; dan
b) Siswa belajar Matematika pada konsep membandingkan bilangan
dengan menggunakan media pembelajaran benda konkret.
3) Pengamatan
Pelaksanaan Pengamatan hampir sama dengan siklus I, yaitu
guru kelas I (peneliti) bersama supervisor mengamati kegiatan guru dan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4) Evaluasi dan Releksi
Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor
Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi
indikator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkan ke siklus III, namun
jika sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat diakhiri
pada siklus II.
Berdasarkan prosedur penelitian tersebut di atas, Penelitian
Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dapat digambarkan seperti
bagan di bawah ini, menurut Suwardi (2009):

Gambar 3.1 : Siklus I dan II


24

C. Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam
Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan
guru terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran benda konkret.
b. Pengamatan
Dalam penelitian ini, pengamatan digunakan untuk mengetahui
keaktifan siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah lembar pengamatan.
c. Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa.
Bentuk tes yang digunakan adalah isian sebanyak 10 butir soal setiap
siklus.

D. Teknik Analisi Data


Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan
presentase hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk
tabel dan diagram.
Untuk mengetahui keberhasilan Perbaikan Pembelajran Kelas ini,
penulis menetapkan indikator kinerja sesuai dengan pendapat dari Suwardi
(2009), seperti berikut ini:
a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan membandingkan
bilangan cacah di atas nilai KKM, yaitu 67.
b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak ≥ 70%.
Prestasi belajar siswa ditentukan berdasarkan penilaian acuan patokan
(PAP) dengan menggunakan ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran
dengan petunjuk pelaksanaan belajar. Tujuannya untuk mengetahui daya
25

serap siswa di mana seseorang siswa disebut tuntas belajar jika telah
mencapai skor ≥ 70 % dan daya serap klasikal yaitu apabila ≥ 85 % dari
siswa yang tunas belajar. Untuk menghitung hasil belajar daya serap klasikal
digunakan rumus sebagai berikut:

ƩS y
T= Maezun, (dalam puspitasri, 2008:47)
ƩS x

Keterangan = T : Ketuntasan Klasikal


ƩSy : Jumlah Siswa yang tuntas Belajar
ƩSx : Jumlah semua siswa yang mengikuti tes

Anda mungkin juga menyukai