2. Keterampilan (Skills)
Menurut Tyler (1949) secara umum, keterampilan adalah an ability to perform an action or
group of acions ( kemampuan melakukan satu atau serangkaia kegiatan). Apabila kita kaitkan
dengan materi pelajaran, keterampilan adalahjenis materi pelajaran yang menuntut siswa
untuk melakukan sesuatu atau serangkaian kegiatan.
3. Nilai (Values)
Secara umum, yang termasuk kategori nilai adalah semua kesepakatan, ketentuan, peraturan,
hukum, perundang-perundangan, baik yang tertuls maupun yang tidak tertulis yang
menyangkut semua aspek kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan materi pelajatran,
nilai adalah materi pelajaran yang berkaitan dengan pembentukan sikap, kebiasaan, dan
perilaku yang sesuai dengan kesepaktan, peraturan, hukum, ketentuan, dan perundang-
undangan yang berlaku.dengan demikian , materi pelajaran jenis nilai adalah materi pelajaran
yang berkaitan dengan pengembnagan kemampuan atau aspek afektif siswa.
Pendapat yang dikemukana oleh Ornstein sejalan dengan Tyler(1949) yang mengemukakan
iga jenis pengeorganisasian materi, yaitu :
a. Pengorganisasian Logis
Pengorganisasian secara logis dapat di lakukan dengan cara penyajian materi pelajaran dari
sederhana menuju ke yang kompleks, dari bagian-bagian ke keseluruhan, dari keseluruhan
menuju bagian-bagian seperti yang di kemukan Ornstein.
b. Pengorganisasian Psikologis
Pengorganisasian secara psikologis ini dapat dilakukan dengan cara pengorganisasian dari
sederhana menuju ke kompleks, dari bagian-bagian ke keseluruhan, dari keseluruhan menuju
bagian-bagian seperti yang di kemukan Ornstein.
c. Pengorganisasian Kronologis Didasarkan pada Waktu Kejadian
Dengan memperhatikan pendapat Ornstein dan Tyler(1949), guru dapat menggunakan
berbagai cara dalam menggprganisasikan materi pelajaran.
Tiga prinsip yang harus diperhatikan guru agar memperoleh materi pelajaran yang tepat
adalah:
1. Kontinuitas (continuity)
2. Urutan (sequence)
3. Integrasi