LANDASAN TEORITIS
A. Kerangka Teoritis
1. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
a. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Syarif model pembelajaran diartikan sebagai kerangka konseptual
yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Joyce & Well
berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, membimbing pembelajaran di kelas atau yang
lain. Knapp mendefenisikan an instructional model is a step-by- step procedure that
leads to specific learning autocomes. Dengan demikian, model pembelajaran adalah
sebuah rancangan atau pola yang menggambarkan prosedur secara sistematis yang
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan dari pembelajaran.
Model pembelajaran disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori belajar.
Selain memperhatikan rasional teoritik, tujuan, dan hasil yang ingin dicapai, model
pembelajaran memiliki lima unsur dasar yaitu :
1. Syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran.
2. Social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran.
3. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru
memandang, memperlakukan, dan merespon siswa.
4. Support system, segala sarana, bahan, alat atau lingkunga belajar yang
mendukung pembelajaran.
5. Instructional dan nurturant effects, hasil belajar yang diperoleh langsung
berdasarkan tujuan yang disasar (instructional effects) dan hasil belajar di luar
yang disasar (nurturant effects).
Selanjutnya Syarif berpendapat bahwa :
Model dapat dipahami sebagai : (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi
atau analogi yang diperlukan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak
dapat dengan langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data- data, dan
Inferensi-Inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara sistematis suatu objek
atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu
terjemahan realiltas yang di sederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang
mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan
menunjukkan sifat bentuk aslinya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
sebuah rancangan, pola, konseptual yang tersusun secara sistematis untuk
menggambarkan sebuah prosedur yang berfungsi sebagai pedoman perencanaan
pembelajaran bagi para guru untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran dalam
mencapai tujuan pembalajaran.
b. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)
Elaine B. Jhonson mengatakan bahwa, pembelajaran kontekstual adalah sebuah
sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna,
lebih lanjut Elaine mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu sistem
pembelajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan
menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari
siswa.Menurut Kunandar, “ pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and
Learning atau CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru menghubungkan
materi pelajaran yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari”. Dengan demikian pembelajaran kontekstual
adalah sebuah rancangan pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong siswa
menghubungkan materi yang dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari.
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran
yang holistik dan bertujuan membantu siswa memahami makna materi ajar dengan
mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks Pribadi,
Sosial dan Kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan / keterampilan yang
dinamis dan fleksibel untuk mengonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
Senada dengan itu, sumiati dan Asra mengemukakan “pembelajaran kontekstual
merupakan upaya guru untuk membantu siswa memahami relevansi materi
pembelajaran yang dipelajarinya, yakni dengan melakukan suatu pendekatan yang
memberikan kepada siswa untuk mengaplikasikan apa yang dipelajarinya dikelas.”
Sementara itu, Howey R. Keneth mendefenisikan CTL sebagai berikut :
Contextual Teaching and Learning is wich student employ their acedemic
understanding and abilities in a variety of in and out of school context to
solve simulated or real world problems, both alone and with others”
(Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya proses belajar di mana siswa menggunakan pemahaman dan
kemampuan akademiknya dalam berbagai konteks dalam dan luar sekolah
untuk memecahkan masalah yang bersifat simulatif maupun nyata, baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama)
c.
2.
B.