Model ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu berorientasi kepada pengembangan diri individu.
Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan
lingkungannya. Model ini menjadikan pribadi siswa yang mampu membentuk hubungan yang
harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif.
Implikasi teori humanistik dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
a) .Bertingkah laku dan belajar adalah hasil pengamatan.
b) TL yang ada, dapat dilaksanakan sekarang (learning to do). diri. Semua individu memiliki
dorongan dasar terhadap aktualisasi
c). Sebagian besar TL individu adalah hasil dari konsepsinya sendiri.
e).Mengajar adalah bukan hal penting, tapi belajar siswa adalah sangat penting (learn how to
learn).
f).Mengajar adalah membantu individu untuk mengembangkan suatu hubungan yang produktif
dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap.
Model pembelajaran personal ini meliputi strategi pembelajaran (metode pembelajaran) sebagai
berikut:
a) Pembelajaran Non-Direktif, bertujuan untuk membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi
(kesadaran diri, pemahaman, dan konsep diri).
b) Latihan Kesadaran, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan inter personal atau kepedulian
siswa.
c) Sinetik, untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif.
d) Sistem Konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas dasar pribadi yang luwes.
4. Memilih Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran Uraian di muka telah menjelaskan
tentang adanya berbagai pendekatan, strategi dan model pembelajaran. Pendekatan, strategi
dan model pembelajran
Adapun tujuan pembelajaran meliputi berbagai kompetensi yang pada hakikatnya dijabarkan secara
hierarkis dari tujuan pendidikan nasional dan diarahkan kepada tujuan pendidikan nasional, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Mengingat tujuan pendidikan meliputi berbagai kompetensi yang tidak akan dapat "dicapai" hanya
melalui satu sesi pembelajaran saja, melainkan harus melalui serangkaian sesi pembelajaran, maka
berbagai strategi dan model pembelajaran pada dasarnya merupakan alternatif untuk dipilih sesuai
dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan setiap sesi pembelajaran, yang keseluruhannya
diarahkan kepada "pencapaian" tujuan pendidikan nasional. Mengingat hal tersebut, maka strategi dan
model pembelajaran yang dipilih oleh guru hendaknya relevan dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Dalam konteks ini, "kebaikan" strategi dan model pembelajaran yang dipilih akan
tertentukan oleh relevan tidaknya dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
maka dapat dipahami bahwa terdapat berbagai peranan yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa
dalam rangka mencapai berbagai tujuan pembelajaran.Keragaman peranan yang harus dilaksanakan
oleh guru dan siswa tersebut menuntut digunakannya strategi dan model pembelajaran yang beragam
pula.Pilihlah strategi dan model pembelajaran yang relevan dengan peranan-peranan yang seharusnya
dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam rangka mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan dalam
suatu sesi pembelajaran.
Tidak satu model pembelajaran pun yang dapat dipandang lebih baik daripada model pembelajaran
lainnya, tanpa dijelaskan dalam kondisi apa dan untuk tujuan apa model pembelajaran tersebut
diaplikasikan.Atas dasar itu pula, bahwa kriteria pemilihan strategi dan model pembelajaran
hendaknya didasarkan kepada kesesuaiannya dengan hal sebagai berikut: 1) tujuan pembelajaran atau
tujuan pendidikan yang ingin dicapai; 2) peranan guru dan siswa yang diharapkan dalam mencapai
tujuan pembelajaran; 3) karakteristik mata pelajaran atau bidang studi: dan 4) kondisi lingkungan
belajar, yaitu keadaan lingkungan serta keadaan sarana dan waktu pembelajaran yang tersedia.