Anda di halaman 1dari 10

By Slidesgo

Model Pembelajaran
Contextual Teaching
and Larning Dosen Pengampu :
Dra. Hj. Ani Setiani, M.Pd.
Yudho Ramafrizal S.,S.Pd., M.Pd

Wiwin Lutfiah Syifa Nazla J Billa Safira


215020004 215020017 215020022
DEFINISI MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING

⇨ Menurut Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (CTL) merupakan


konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat, atau memungkinkan siswa untuk
menghubungkan isi mata pelajaran akademik dengan konteks
kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna.
KONSEP DASAR MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING
Konsep pembelajaran CTL ini memudahkan siswa untuk paham bahwasanya materi
ajar yang harus ia pelajari di sekolah bukan semata-mata sesuatu yang
membosankan, bukan sesuatu yang sifatnya bacaan, dan harus bisa mengerti di luar
pikiran.
Oleh sebab itu, melalui model pembelajaran kontekstual, mengajar bukan
transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa dengan menghapal sejumlah
konsep-konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih
ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan bisa hidup
(life skill) dari apa yang dipelajarinya. Jadi, intinya,CTL ini mempunyai konsep
untuk membuat siswanya aktif berpikir untuk mendapatkan pengetahuan dan
kemampuan yang berguna untuk diri sendiri.
KOMPONEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Menurut Johnson B. Elaine, ( 2002 ) :

Menjalin hubungan- Melakukan proses belajar


01 hubungan yang bermakna
(Making Meaningful 03 yang diatur sendiri (Self-
Connections)
Regulated Learning)

Mengerjakan pekerjaan -
02 pekerjaan yang berarti 04 Mengadakan kolaborasi
( Collaborating )
(Doing Sifnificant Work)
Berpikir kritis dan kreatif
(critical and creative Mengupayakan pencapaian
05 thinking) 07 standar yang tinggi
(reaching high standards)

Memberikan layanan Menggunakan asesmen


06 secara individual 08 autentik (using authentic
assessment)
(nurturing the individual)
KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Menurut Depdiknas dalam Rusman (2010: 198)

a. Kerjasama. f. Menggunakan kerja siswa, peta-peta,


b. Saling menunjang. berbagai sumber. gambar, artikel, dan lain-
c. Menyenangkan dan g. Siswa aktif. lain.
tidak h. Sharing dengan k. Laporan kepada orang
membosankan. teman. tua bukan hanya rapor,
d. Belajar dengan i. Siswa kritis guru tetapi hasil karya siswa,
bergairah. kreatif. laporan hasil praktikum,
e. Pembelajaran j. Dinding dan lorong- karangan siswa dan lain-
terintegrasi. lorong penuh dengan lain.
hasil
PRINSIP MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING
1. KONSTRUKTIVISME ; disebut juga landasan berpikir, yang bermakna bahwa
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas.
2. INQUIRY ; disebut juga dengan menemukan, melalui upaya menemukan akan
memberikan penegasam bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan
lain, bukan merupakan hasil dari mengingat sebuah fakta, namun merupakan hasil
mencari sendiri.
3. QUESTIONING ; kemampuan dan kebiasaan untuk bertanya. Kemampuan orang
akan bertambah dimulai dari bertanya.
4. MASYARAKAT BELAJAR; maksudnya ialah membiasakan siswa untuk melakukan
kerja sama dan memanfaatkan teman sebagai sumber belajar.
5. MODELLING ; menyajikan sumber belajar sesuai kebutuhan
6. REFLECTION ; proses berpikir tentang apa yang telah dilakukan.
7. AUTHENTIC ASSESSMENT ; atau disebut juga penilaian sebenarnya, berguna untuk
mengetahui perkembangan siswa.
SKENARIO MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

1. Mengembangkan pemikiran 2. Melaksanakan sejauh 3. Mengembangkan sifat


siswa untuk melakukan 4. Menciptakan
mungkin kegiatan inquiryingin tahu siswa melalui
kegiatan belajar lebih masyarakat belajar,
untuk semua topik yang memunculkan
bermakna apakah dengan cara diajarkan. seperti melalui
pertanyaan-pertanyaan.
bekerja sendiri, menemukan kegiatan kelompok
sendiri, dan mengonstruksi berdiskusi, tanya
sendiri pengetahuan dan jawab, dan lain
keterampilan baru yang harus sebagainya.
dimilikinya.
5. Menghadirkan model
sebagai contoh pembelajaran,
bisa melalui ilustrasi, model,
bahkan media yang 6. Membiasakan anak
sebenarnya. untuk melakukan refleksi
dari setiap kegiatan
pembelajaran yang telah 7. Melakukan penilaian
dilakukan. secara objektif, yaitu
menilai kemampuan yang
sebenarnya pada setiap
siswa.
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai