Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI PEMBELAJARAN

PAUD BERBASIS PROYEK DAN


KREATIVITAS
Mata Kuliah: Desain Pembelajaran AUD
Dosen Pengampu: Wahyuni Murniati, M.Pd.
Nama: Baiq Darmiani
NIM: 180110022
Kelas/Semseter: A/5
Program Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Mataram
1. STRATEGI
PEMBELAJARAN PAUD
BERBASIS PROYEK

“Pembelajaran berbasis proyek (project Based-Learning atau


PBL) adalah Metode pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi
untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.”
Lanjutan…

Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model


pembelajaran inovatif yang berbasis pada peserta didik(student
centered) dan dapat dipilih serta digunakan oleh guru sebagai salah
satu alternative pembelajaran yang akan memberikan ‘warna’ baru
dalam pembelajaran yang umumnya cenderung konvensional.”

Pembelajaran berbasis proyek merupakan


strategi tertentu dalam pembelajaran yang
mengubah atau membalikkan wajah kelas
tradisional.
Konsep Dasar
Pembelajaran berbasis proyek didukung oleh teori belajar konstruksitivisme.
Dalam pandangan konstruktivisme oleh piaget dikemukakan bahwa
pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman.

Secara konsepsi, pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran


yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti dan media pembelajaran.

Pembelajaran berbasis proyek awalnya dikenalkan oleh Jhon Dewey, memungkinkan


peserta didik melakukan berbagai pilihan dalam proses pembelajaran.

Peserta didik belajar dengan terlibat dalam proyek-proyek dunia nyata dan setiap aspek
perubahan pengalaman mereka. pembelajaran model ini juga menyebabkan pergeseran
peran guru yang lagi menjadi sebagai ahli menyampaikan konten, atau hanya
membagikan informasi dalam potongan yang kecil.
Apa sih Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek?
Fokus pembelajaran berbasis proyek bertujuan agar peserta didik dalam pembelajaran
dapat mengembngkan pengetahuan dan keterampilannya melalui proses penyelidikan
yang terstruktur dan menghasillkan produk dan berbeda dengan pembelajaran
tradisional yang umumnya sekadar mendapat teori-teori yang dihafal saja. Dengan
pembelajaran berbasis proyek, peserta didik dapat pengetahuan dan keterampilan yang
bermakna jangka panajang.
Prinsip-Prinsip
1. Sentralistis (Centrality) Dalam prinsip sentralistis
menegaskan bahwa kerja proyek adalah esensi dari kolom.
Peserta didik belajar konsep utama dari suatu pengetahuan
melalui kerja proyek.
2. Pertanyaan Pendorong/penuntun (driving question), prinsip pertanyaan
penuntun berarti bahwa kerja proyek dimulai dengan berfokus pada
“pertanyaan atau permasalahan” yang mendorong peserta didik berusaha
memperoleh konsep atau prinsip-prinsip tertentu.
3. Investigasi konstruktif (constructive investigation), prinsip ini merupakan proses
yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri
(penyelididkan.
4. Otonomi (autonomy), prinsip ini mengandung pengertian, bahwa terdapat kemandirian
peserta didik dalam melakukan/melaksanakan proses pembelajaran, bebas menentukan
pilihannya sendiri, bekerja dengan supervisi yang minimal dan bertanggung jawab.
5. Realistis (realism), prinsip ini berarti bahwa proyek yang dilakukan
berhubungan dengan kehidupan nyata dan bukan dibuat-buat. Peserta
didik membuat suatu proyek yang nyata dan berfokus pada
permaslahan yang otentik, dan bukan simulasi.
karakteristik
 Peserta didik membuat keputusan tentang kerangka kerja.
 Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
 Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan.
 Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permaslahan.
 Proses Evaluasi dijalankan secara kontinu.
 Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atau atas aktivitas yang sudah
dijalani.
 Produk akhir peserta adek dalam mengerjakan proyek dievaluasi secara kualitatif.
 Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Langkah-Langkah
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek menurut The
George Lucas Educational Foundation:

a. Penentuan pertanyaan mendasar (start with the essential


question)
b. Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project)
c. Menyusun jadwal (create a schedule)
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (monitor the
students and the progress of the project)
e. Menguji hasil (assess the outcome)
f. Mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience)
Tambahan…
Aktivitas yang dilakukan pada tahap Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

 Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek.


 Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek.
 Membuat peserta didik agar merencanakan cara yang baru.
 Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek.
 Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Proyek
• Meningkatkan motivasi belajar siswa untuk belajar, mendorong Kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan
penting dan mereka perlu untuk dihargai.
• Meningkatkan Kemampuan pemecahan masalah.
• Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
• Meningkatkan kolaborasi.
• Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktekkan keterampilan komunikasi.
• Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber.
• Memberikan pengalaman dan praktek kepada siswa dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu
dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
• Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk berkembang
sesuai dunia nyata.
• Membuat suasan belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
• Melibatkan para siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
kemudian diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Kelemahan Pembelajaran Berbasis Kreativitas


• Banyaknya peralatan yang harus disediakan
• Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
• Ada kemungkinan siswa kurang aktif dalam kerja kelompok.
Implikasi Pembelajaran Berbasis Proyek

 Memilih Topik
Topik harus konkret dan dekat dengan lingkungan anak. Guru dan anak dapat
mendiskusikan topik dan mencapai kesepakatan bersama.
 Melakukan Eksplorasi
Anak dirangsang untuk mengungkapkan berbagai pertanyaan, komentar dan ide yang
berkaitan dengan topik yang telah dipilih, kemudian mencatatnya.
 Pengorganisasian
Tahap ini merupakan tahap ide-ide dan pertanyaan anak-anak dikembangkan menjadi
kegiatan belajar untuk eksplorasi lebih lanjut.
 Diskusi/representasi
Tahap ini adalah tahap anak berbagi, mencari solusi, jawaban dan berbagi perasaan anak
tentag proses kegiatan yang dialami ketika melakukan pencarian onformasi tentang topik
yang dipilih.
 Ringkasan Pengalaman
Tahap ini merupakan tahap puncak dari seluruh rangkaian pengalaman anak dalam
mengeksplorasi topik pembahasan. Guru melakukan evaluasi bersama anak-anak,
mempertimbangkan apa yang anak pelajari.
2. STRATEGI PEMBELAJARAN
PAUD BERBASIS KREATIVITAS

Pembelajaran kreatif merupakan usaha membangun pengalaman belajar


siswa dengan berbagai keterampilan proses untuk mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan baru,melalui penciptaan kegiatan belajar
yang beragam dan mengkondisikan suasana belajar sehingga mampu
memberikan pelayanan pada berbagai tingkat Kemampuan dan gaya
belajar siswa, serta siswa lebih terpusat perhatiannya secara penuh.
Lanjutan…
Supriyadi (1994:20) mengemukakan bahwa kreativitas adalah
Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan
apa yang telah ada.

Drevdahl (Asrori, 2009:62) mendefinisikan kreativitas sebagai


Kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru
yang dapat berwujud aktivitas imajinatif atau sintesis yang mungkin
melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dan pengalaman
masa lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi
sekarang. Hasil tersebut berguna, bertujuan, terarah, dan tidak hanya
sekedar fantasi.
Menurut Pamilu (2007) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kreativitas anak, yaitu:

 Keddekatan emosi
 Kebebasan dan respek
 Menghargai prestasi dan kreativitas.

Menurut Munandar (2009) ciri-ciri kepribadian kreatif adalah sebagai berikut.

o Rasa ingin tahu yang mendalam


o Sering mengajukan pertanyaan yang baik
o Memberikan banyak gagasan
o Bebas dalam menyampaikan pendapat
o Mempunyai rasa keindahan yang mendalam
o Memiliki rasa humor yang luas
o Mempunyai daya imajinasi
o Orisinal dalam mengungkapkan gagasan
o Menonjol dalam salah satu bidang seni
Manfaat pembelajaran berbasis
Kreativitas
 Meningkatkan kreativitas peserta didik
 Menciptakan situasi pembelajaran yang mendorong
kreativitas siswa selama proses pembelajaran.
 Memberikan pengalaman dan pengetahuan baru.
 Meningkatkan Kemampuan berpikir kreatif peserta
didik.
 Anak dapat mengekplorasi segala imajinasi dan
gagasannya
Apa Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Berbasis Kreativitas?
Sebagai hasil pengembangan pembelajaran berbasis kreativitas, peserta didik akan mampu
mengembangkan penguasaan pengetahuan, konsep dasar, proses pembuatan produk, dan
memiliki apresiasi terhadap bidang yang digelutinya dan terhadap produk yang dibuat.
Selain itu memiliki sikap kreatif dan sikap antusias terhadap produk hasil kreativitas.
Selain itu, pembelajaran berbasis kreativitas juga bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan,
pengetahuan dan keterampilan peserta didik untuk berpikir kreatif dalam segala hal dan
termasuk dalam menyelesaikan masalah dengan solusi yang kreatif melalui kegiatan-kegiatan
kreatif yang dilakukan selama proses pembelajaran.
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Kreativitas
 Dalam setiap tahap kegiatan, siswa terlibat aktif secara intelektual maupun emosional
 Mencapai dampak intruksional, memungkinkan terbentuknya dampak pengiring.
 Siswa mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan sumber belajar.
 Kreativitas terpacu untuk menghasilkan sesuatu yang baru sesuai dengan pemahaman konsep yang sedang
dikaji melalui kegiatan re-kreasi.
 Memungkinkan dilakukannya penilaian proses dan hasil belajar secara utuh dan komprehensif sepanjang
kegiatan pembelajaran berlangsung.
 Membuat suasan belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
 Melibatkan para siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
kemudian diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Kelemahan pembelajaran Berbasis Kreativitas


 Memerlukan kesiapan guru dan siswa
 Memerlukan adaptasi pendidik
 Memerlukan waktu yang panjang dan fleksibel, meskipun untuk topik-topik tertentu waktu yang
diperlukan bisa dipersingkat karena tahapan eksplorasi bisa dilakukan di luar jam tatp muka
dengan ditambah kegiatan terstruktur dan mandiri.
Kreativitas itu dimiliki oleh semua orang tanpa ada pengecualian. Akan
tetapi bila kreativitas seorang individu itu tidak dikembangkan maka
anak itu akan mengikuti dan menjalani apa yang diperolehnya dari
orang lain tanpa mau mencari pemecahan sendiri.
Dengan kata lain individu itu hanya meniru apa yang sudah ada dan
menerima yang sudah jadi. Akan tetapi sebaliknya kegiatan yang lebih
mengaktifkan individu untuk memecahkan masalah dan mencari solusi
dari masalah itu mampu mengembangkan kreativitas yang sudah
dimiliki oleh masing-masing individu tersebut.
Strategi Pembelajaran Yang Mengembangkan Kreativitas

a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered learning)


b. Menggunakan berbagai alat bantu dalam pembelajaran
c. Strategi pengelolaan kelas
d. Konten materi menggunakan bahan materi yang kontekstual
e. Menggunakan pertanyaan terbuka

Strategi Pembelajaran Untuk Mengembangkan Kreativitas

a. Problem Based Learning


b. Project Based Learning
c. Inquiry Learning
THANK YOU…!!!

Anda mungkin juga menyukai