Peserta didik belajar dengan terlibat dalam proyek-proyek dunia nyata dan setiap aspek
perubahan pengalaman mereka. pembelajaran model ini juga menyebabkan pergeseran
peran guru yang lagi menjadi sebagai ahli menyampaikan konten, atau hanya
membagikan informasi dalam potongan yang kecil.
Apa sih Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek?
Fokus pembelajaran berbasis proyek bertujuan agar peserta didik dalam pembelajaran
dapat mengembngkan pengetahuan dan keterampilannya melalui proses penyelidikan
yang terstruktur dan menghasillkan produk dan berbeda dengan pembelajaran
tradisional yang umumnya sekadar mendapat teori-teori yang dihafal saja. Dengan
pembelajaran berbasis proyek, peserta didik dapat pengetahuan dan keterampilan yang
bermakna jangka panajang.
Prinsip-Prinsip
1. Sentralistis (Centrality) Dalam prinsip sentralistis
menegaskan bahwa kerja proyek adalah esensi dari kolom.
Peserta didik belajar konsep utama dari suatu pengetahuan
melalui kerja proyek.
2. Pertanyaan Pendorong/penuntun (driving question), prinsip pertanyaan
penuntun berarti bahwa kerja proyek dimulai dengan berfokus pada
“pertanyaan atau permasalahan” yang mendorong peserta didik berusaha
memperoleh konsep atau prinsip-prinsip tertentu.
3. Investigasi konstruktif (constructive investigation), prinsip ini merupakan proses
yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri
(penyelididkan.
4. Otonomi (autonomy), prinsip ini mengandung pengertian, bahwa terdapat kemandirian
peserta didik dalam melakukan/melaksanakan proses pembelajaran, bebas menentukan
pilihannya sendiri, bekerja dengan supervisi yang minimal dan bertanggung jawab.
5. Realistis (realism), prinsip ini berarti bahwa proyek yang dilakukan
berhubungan dengan kehidupan nyata dan bukan dibuat-buat. Peserta
didik membuat suatu proyek yang nyata dan berfokus pada
permaslahan yang otentik, dan bukan simulasi.
karakteristik
Peserta didik membuat keputusan tentang kerangka kerja.
Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan.
Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permaslahan.
Proses Evaluasi dijalankan secara kontinu.
Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atau atas aktivitas yang sudah
dijalani.
Produk akhir peserta adek dalam mengerjakan proyek dievaluasi secara kualitatif.
Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Langkah-Langkah
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek menurut The
George Lucas Educational Foundation:
Memilih Topik
Topik harus konkret dan dekat dengan lingkungan anak. Guru dan anak dapat
mendiskusikan topik dan mencapai kesepakatan bersama.
Melakukan Eksplorasi
Anak dirangsang untuk mengungkapkan berbagai pertanyaan, komentar dan ide yang
berkaitan dengan topik yang telah dipilih, kemudian mencatatnya.
Pengorganisasian
Tahap ini merupakan tahap ide-ide dan pertanyaan anak-anak dikembangkan menjadi
kegiatan belajar untuk eksplorasi lebih lanjut.
Diskusi/representasi
Tahap ini adalah tahap anak berbagi, mencari solusi, jawaban dan berbagi perasaan anak
tentag proses kegiatan yang dialami ketika melakukan pencarian onformasi tentang topik
yang dipilih.
Ringkasan Pengalaman
Tahap ini merupakan tahap puncak dari seluruh rangkaian pengalaman anak dalam
mengeksplorasi topik pembahasan. Guru melakukan evaluasi bersama anak-anak,
mempertimbangkan apa yang anak pelajari.
2. STRATEGI PEMBELAJARAN
PAUD BERBASIS KREATIVITAS
Keddekatan emosi
Kebebasan dan respek
Menghargai prestasi dan kreativitas.