Anda di halaman 1dari 6

Judul PTK :

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan


kreativitas dan inovasi siswa dalam membuat karya kerajinan tangan bahan limbah
pada mata pelajaran prakarya dan kewiarausahaan di kelas XII SMA Negeri 7
Banjarmasin

A. Latar Belakang
Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan diajarkan kepada semua siswa SMA, MA,
dan SMK sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2013. Pemberian materi ini, antara
lain, untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini dan merupakan langkah
yang baik untuk menyiapkan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia.
Kewirausahaan itu bukan belajar teori lalu diujikan. Justru, pendidikan kewirausahaan
harus bisa nyata dialami siswa.
Pendidikan kewirausahaan sekarang ini diarahkan untuk menciptakan entrepreneur
yang inovatif dan kreatif. Jika mencermati kompetensi inti dan dasar mata pelajaran
prakarya dan pendidikan kewirausahaan Kurikulum 2013, pendidikan lebih ditekankan
pada prakarya semata. Prakarya yang dipelajari di jenjang pendidikan menengah meliputi
kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.
Berdasarkan hasil observasi pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di
kelas XII SMA Negeri 7 Banjarmasin menunjukkan bahwa tingkat kreativitas dan
inovasi siswa dalam membuat karya kerajinan tangan bahan limbah sangat kurang. Hal
ini terlihat dari sedikitnya variasi hasil karya kerajinan yang dihasilkan. Hasil karya
kerajinan yang sudah dibuat masih banyak mengacu pada contoh-contoh produk
kerajinan yang sudah ada dengan proses pembuatannya mudah .
Untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi hasil karya kerajinan tangan siswa
tersebut maka dibutuhkan sebuah model pembelajaran yang mampu memunculkan
kreativitas masing individu.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda,
maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik
untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi
dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek
merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga
bagi atensi dan usaha peserta didik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul “Penerapan
Model Pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi
siswa dalam membuat karya kerajinan tangan bahan limbah pada mata pelajaran
prakarya dan kewiarausahaan di kelas XII SMA Negeri 7 Banjarmasin”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah Model Pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kreativitas dan
inovasi siswa dalam membuat karya kerajinan tangan bahan limbah pada mata pelajaran
prakarya dan kewiarausahaan di kelas XII SMA Negeri 7 Banjarmasin

C. Tujuan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diketahui seberapa besar peningkatan
kreativitas dan inovasi siswa dalam membuat karya kerajinan tangan bahan limbah
dengan penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa
Para siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan kreativitas dan inovasinya dalam
membuat karya kerajinan tangan bahan limbah.
2. Bagi Guru
Memberikan alternatif pemecahan masalah bagi para guru yang memiliki siswa
kurang kreatif dan inovatif dalam kegiatan belajar, serta sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatan
hasil belajar di masa yang akan datang.
3. Bagi Sekolah
Memberikan referensi pelaksanaan kegiatan belajar yang lebih baik guna
meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.

E. Definisi Operasional Variabel


1. Prakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dan Kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran baru yang disertakan
dalam susunan Kurikulum 2013.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah metode pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar.
3. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara
baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing).
4. Inovasi
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya.

F. Kerangka Teoritis
1. Definisi Kreatif
Kreatif adalah memiliki daya cipata, mempunyai kemampuan untuk
mencipatakan,atau mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun kenyataan yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Menurut Wollfolk, kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan
sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. Cony Seniman
menyatakan bahwa kreativitas addalah kemampuan untuk menghasilkan atau
mencipatakan suatu produk baru.
Menurut NACCCE (National Advisory Committee on Creative and Cultural
Education) (dalam Craft, 2005), kreativitas adalah aktivitas imaginatif yang
menghasilkan hasil yang baru dan bernilai. Selanjutnya Feldman (dalam Craft, 2005)
mendefinisikan kreativitas adalah:
“the achievement of something remarkable and new, something which transforms
and changes a field of endeavor in a significant way . . . the kinds of things that
people do that change the world.”
2. Definisi Inovasi
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya.
Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang
memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh
perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu (Edquist, 2001, 1999);
Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau proses
yang baru (lihat misalnya Clark dan Guy, 1997);
Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang melibatkan kelembagaan
pasar dan non-pasar (OECD, 1999);
Inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa baru;
tindakan menggunakan sesuatu yang baru (Rosenfeld, 2002);
3. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan
komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan
memahaminya.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus atau lebih. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang telah
didesain dalam faktor yang diselidiki. Untuk dapat melihat melihat kreativitas
siswa, maka diberikan tugas praktek yang berfungsi sebagai evaluasi awal.
Observasi awal ini dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat yang
diberikan dalam rangka meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam
membuat karya kerajinan tangan bahan limbah.
Dari evaluasi dan observasi awal maka dalam refleksi akan ditetapkan bahwa
tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa
dalam membuat karya kerajinan tangan adalah dengan menerapkan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek.
Berdasarkan pada refleksi awal, maka PTK ini dilaksanakan dengan prosedur
pokok yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting) dalam tiap siklus. Berikut ini rincian rencana
tindakan yang akan dilakukan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di SMA Negeri 7 Banjarmasin, Jl. Dharma Praja V No. 46
Banjarmasin.
3. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas XII IPA-1 SMA Negeri 7
Banjarmasin
4. Prosedur Tindakan
a. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti juga

menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian

khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan

untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan

berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap kedua adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau

penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas. Dalam tahap ini

peneliti harus ingat dan berusaha menaati apa yang dirumuskan dalam

rancangan, tapi juga harus berlaku wajar dan tidak dibuat-buat.

c. Pengamatan (Observing)

Kegiatan pengamatan dan pelaksanaan tindakan dilakukan dalam waktu yang

bersamaan. Sambil melaksanakan tindakan, peneliti mengamati dan mencatat

sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk

perbaikan siklus berikutnya.

d. Refleksi (reflecting)
Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti

selesai melakukan tindakan.

5. Teknik Pengumpulan data


6. Instrumen
7. Teknik Analisis Data
8. Indikator Keberhasilan
9. Jadwal Kegiatan
H. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai