Education
Vol. 6 No. 2 April 2020, Pp : xx – xxx p–ISSN 2406-9744
DOI: http://dx.doi.org/10.30998/rdje.vxix.xxxx e–ISSN 2657-1056
Available online at https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/RDJE
Samsiadi1, Romelah2
Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
Samsiadi29@guru.smk.belajar.id1, romlah@umm.ac.id2
Abstract
Received:
Revised: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi
Accepted: pembelajajaran PAI dengan model project based leaning (PjBL) dan
respon peserta didik terhadap penerapan model PJBL di SMK Negeri 1
Berau. Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis
evaluation research Sedangkan informannya adalah guru PAI dan peserta
didik kelas XI SMK Negeri 1 Berau. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan teknik alisis
data dilakukan dengan reduksi data, display data dan verifikasi data.
Penelitian menyebutkan bahwa materi jual beli yang merupakan materi
pelajaran di kelas XI dilakuakn dengan memberikan tugas proyek kepada
peserta didik yang diharapkan dapatk meningkatkan kreativitas dan
produktifitas peserta didik dalam mengembangkan dan menciptakan
peluang usaha, karena produk yang mereka jual adalah produk yang dibuat
sendiri sesuai dengan kompetensinya masing-masing, dengan demikian
kegiatan akan mengajak peserta didik untuk membuat kareativitas dan
menciptakan hal-hal yang baru yang memiliki nilai jual. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa (1) tahapan-tahapan (sintaks) pembelajaran PAI
dengan model project best learning meliputi membuat pertanyaan
mendasar, membuat perencanaan produk, menyusun jadwal kegiatan,
memantau perkembangan pembuatan proyek peserta didik, melakukan
penialaian dan melakukan evaluasi pelaksanaan produk yang dibuat oleh
peserta didik. (2) Respon peserta didik terhadap tugas yang diberikan
sangat positif, peserta didik bersemangat dalam menyelesaikakn tugas
proyek yang diberikan, tugas ini memberikan mereka pengalaman
terutama dalam hal pembuatan produk, pengemasan produk dan
pemasaran produk.
How to Cite: Samsiadi & Romelah (2022). Model Project Based Leaning (Pjbl) Dalam Pembelajaran Pai
Di Smk Negeri 1 Berau Kaltim. Research and Development Journal of Education, XX (x), x-xx.
INTRODUCTION
hasil belajar yang baik (Kurniawati, 2021). Proses belajar mengajar yang dilakukan yang
merupakan bentuk interaksi antara guru dengan peserta didik harus dilakukan dengan
model dan metode yang tepat agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai
(Pane & Darwis Dasopang, 2017).
Penerapan model pembelajaran yang disusun sesuai dengan teori pengetahuan
yang telah disusun oleh para ahli. Prinsip penyusunan model pembelajaran yang
dilakukan oleh para ahli tentu telah mempertimbangkan berbagai aspek seperti aspek
psikologis, aspek sosiologis, aspek analisis sistem serta beberapa aspek pendikung
lainnya (Khoerunnisa & Aqwal, 2020).
Model pembelajaran merupakan bagian yang memiliki peran yang sangat penting
dalam aktivitas pembelajaran (Handayani et al., 2021). Pengembangan model
pembelajaran dilakukan dengan beberapa alasan diantaraya, yaitu: a) tujuan pembelajaran
dapat dicapai dengan mudah apabila menggunakan model pembelajaran yang efektif dan
akan membantu dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik, c) variasi model pembelajaran dapat memberikan gairah belajar peserta
didik, menghindari rasa bosan, dan akan berimplikasi pada minat serta motivasi peserta
didik dalam mengikuti proses pembelajaran, d) mengembangkan ragam model
pembelajaran sangat urgen karena adanya perbedaan karakteristik, kepribadian,
kebiasaan-kebiasaan cara belajar para peserta didik, e) kemampuan dosen/guru dalam
menggunakan model pembelajaran pun beragam, dan mereka tidak terpaku hanya pada
model tertentu, dan f) tuntutan bagi dosen/guru profesional memiliki motivasi dan
semangat pembaharuan dalam menjalankan tugas/profesinya(Asyafah, 2019).
Joyce & Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah bentuk
rancangan atau pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum. Dalam hal ini
rancangan yang dimaksud meliputi perencanaan bahan pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran. Model pembelaran yang dapat dijadikan sebagai dasar adalah model
pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sandi, 2018).
Pengertian Model Pembelajaran menurut Kemp adalah proses belajar mengajar yang
dilakukan antara guru dan peserta didik untuk pencapaian tujuan pembelajaran yang
efektif fan efisien (I. Wahyuni, 2019). Hal yang sama juga disampaikan oleh Kemp, Dick
and Carey yang menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah raangkaian
mekanisme pembelajaran yang digunakan secara bersamaan untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Khoerunnisa & Aqwal, 2020).
Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam
pembelajaran. Ada beberapa alasan pentingnya pengembangan model pembelajaran,
yaitu: a) model pembelajaran yang efektif sangat membantu dalam proses pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai, b) model pembelajaran dapat
memberikan informasi yang berguna bagi peserta didik dalam proses pembelajarannya, c)
variasi model pembelajaran dapat memberikan gairah belajar peserta didik, menghindari
rasa bosan, dan akan berimplikasi pada minat serta motivasi peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran, d) mengembangkan ragam model pembelajaran sangat
urgen karena adanya perbedaan karakteristik, kepribadian, kebiasaan-kebiasaan cara
belajar para peserta didik, e) kemampuan dosen/guru dalam menggunakan model
pembelajaran pun beragam, dan mereka tidak terpaku hanya pada model tertentu, dan f)
tuntutan bagi dosen/guru profesional memiliki motivasi dan semangat pembaharuan
dalam menjalankan tugas/profesinya (Asyafah, 2019) (Ismail et al., 2021).
Model pembelajaran project based learning (PjBL) merupakan suatu motode
mengajar yang dapat mendorong peserta didik untuk memperoleh pengetahuan baru
berdasarkan pengalaman langsung yang dialami dalam melakukan kegiatan secara
langsung. Model pembelajaran bersifat praktik industri merupakan strategi pembelajaran
bersifat dasar. Di mana strategi yang digunakan tersebut membahas tentang bagaimana
-2-
Samsiadi & Romelah. / Reseacrh and Development Journal of Education, 6(2), xx-xx
METHODS
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell
penelitian kualitatif diartikan penelitian yang digunakan untuk meneliti permasalahan
manusia dan kehidupan sosial(Creswell, 2019). Hasil penelitian dilaporkan berdasarkan
data yang diperoleh dilapangan untuk dianalisis dan dideskripkan secara rinci menjadi
laporan penelitian. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi
tentang implementasi pembelajaran PAI dengan model pembelajaran project best leaning
(PjBL) di SMK Negeri 1 Berau
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, wawancara, observasi dan
dokumentasi untuk mengumpulkan data sesuai tata cara penelitian sehingga diperoleh
data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
-3-
Samsiadi & Romelah. / Reseacrh and Development Journal of Education, 6(2), xx-xx
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mengumpulkan
data(Sugiyono, 2019).
Teknik analisa data menggunakan teknik analisis kualitatif untuk menghasilkan
data kualitatif yang tidak bisa dianalisis dengan menggunakan statistik, sehingga dapat
diinterpretasi menjadi kesimpulan dalam penelitian, menggunakan narasi dan penalaran
yang dapat diterima oleh akal. Penalaran yang dikumpulkan data kualitatif dan teknik
analisisnya menggunakan analisis kualitatif. Ketika menggunakan analisis kualitatif,
interpretasi apa yang ada dalam kesimpulan akhir menggunakan penalaran logis atau
sistematis. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengatakan bahwa Analisis
data kualitatif diperlukan adanya komponen seperti reduksi data, sajian data, dan
verivikasi data/penarikan kesimpulan dengan menggunakan mode interactive.
Results
1. Implementasi pembelajaran PAI dengan model project best learning di SMK
Negeri 1 Berau
Hasil penelitian tentang implementasi pembelajaran PAI dengan model
project best learning (PjBL) di SMK Negeri 1 Berau pada peserta didik kelas XI
diperoleh data dan informasi bahwa peserta didik kelas XI terdiri dari 5 kompetensi
keahlian diantaranya kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP),
kompetensi keahlian Akuntansi dan keuangan lembanga (AKL), kompetensi
keahlian Tata Busana (TBS), kompetensi keahlian Multimedia (MMD), dan
kompetensi keahlian Tatat Boga (TBG) dan saat ini sedang melaksanakan praktek
kerja lapangan (PKL) selama 6 bulan. Sehingga untuk mencapai target dan
menyelesaikan materi maka guru harus melakukan kegiatan pembelajaran yang tidak
mengganggu kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) dan tetap bisa menyelesaikan
tugas yang diberikan. Sehingga guru PAI khusunya kelas XI menerapkan model
pembelajaran projeck based leaning (PjBL) dengan terlebih dahulu menentukan
topik atau pokok bahasan yang sesuai dan dapat dilakukan dalam bentuk proyek.
Dalam hal ini guru PAI di SMK Negeri 1 Berau memilih pokok bahasan muamalah
dengan sub materi tentang jual beli.
Berikut adalah langkah-langkah implementasi pembelajaran PAI dengan model
project best learning di SMK Negeri 1 Berau sebagai berikut:
a. Penentuan pertayaaan mendasar, guru PAI menyampaikan topik/sub materi
tentang jual beli kepada peserta didik melalui kelas google classroom dan
mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah yang
berhubungan dengan jual beli. Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar
apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/ pemecahan masalah
yang berhubungan dengan jual beli.
b. Membuat perencanaan desai produk, guru Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk membuat perencanaan terkait dengan produk apa yang akan
mereka perjual belikan, produk yang akan mereka jual bisa disesuaikan dengan
kompetensi keahlian yang mereka miliki, dalam hal ini guru tidak menentukan
produk, akan tetapi peserta didik sendiri yang menentukan produk apa yang
akan mereka perjual belikan dan memastikan setiap peserta didik dalam
kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang
akan dihasilkan.
-4-
Samsiadi & Romelah. / Reseacrh and Development Journal of Education, 6(2), xx-xx
Gambar 1.1
Bahan pembuatan pisang naget
-5-
Samsiadi & Romelah. / Reseacrh and Development Journal of Education, 6(2), xx-xx
Discussion
Menguasai model pembelajaran merupakan salah satu skill yang harus dimiliki
oleh seorang guru, karena dengan menguasai model-model pembelajaran seorang guru
dapat menerapkan model atau metode yang sesuai dengan sistuasi dan kondisi peserta
didik. Seperti halnya dengan guru PAI di SMK Negeri 1 Berau ketika peserta didik nya
sedang melaksanakan PKL maka guru PAI harus bisa menerapkan model atau metode
yang tepat, dalam hal ini guru PAI memilih menggunakan model pembelajaran berbasis
project. Hal ini dapat menjadi referensi dan alternatif bagi guru non proktif dalam
menyelesaikan materi pada saat peserta didi sedang melaksanakan PKL selama kurang
lebih 6 bulan atau satu semester.
-6-
Samsiadi & Romelah. / Reseacrh and Development Journal of Education, 6(2), xx-xx
Penerapan model project based leaning (PjBL) di SMK Negeri 1 Berau menjadi
salah alternatif dan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh guru non kejuruan.
Dengan penerapan model pembelajaran ini, tidak menghalangi kegiatan peserta didik
kelas XI yang sedang melaksanakan PKL juga memberikan solusi bagi guru non kejuruan
untuk dalam menyelesaikan materinya.
Selain itu penerapan model project based learning mendapat respon yang luar
biasa dari peserta didik, karena mereka merapa tertantang untuk membuat produk-produk
yang sebelumnya belum pernah mereka buat. Selain itu mereka juga belajar untuk
berwirausaha, berjualan, berinteraksi dengan konsumen dan belajar bagaimana cara
mempromosikan produk mereka baik secara langsung maupun melalui aplikasi media
sosial seperti whatsaap dan instagram.
Beberapa penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh R. D. Anazifa and
Djukri dalam penelitiannya yang berjudul “Project- Based Learning and Problem- Based
Learning: Are They Effective to Improve Student’s Thinking Skills?”. Menjelaskan bahwa
Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Biologi dapat dilakukan
dengan melakukan sintaks pembelajaran berbasis proyek yang ditulis dalam RPP. Sintaks
pembelajaran berbasis proyek menurut Bender (2012) adalah 1) pengenalan dan
perencanaan tim proyek; 2) tahap penelitian awal dalam hal pengumpulan informasi; 3)
kreasi, pengembangan, evaluasi awal penyajian, dan prototype 4) penelitian tahap kedua;
5) pengembangan presentasi akhir; dan 6) publikasi produk(Anazifa & Djukri, 2017)
(Ratnasari et al., 2018) (Hajar et al., 2021).
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Pengyue Guo dkk dalam penelitiannya
yang berjudul “A Review of Project-Based Learning in Higher Education: Student
Outcomes and Measures” Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) mengacu pada metode
instruksional berbasis inkuiri yang melibatkan peserta didik dalam konstruksi
pengetahuan dengan meminta mereka menyelesaikan proyek yang berarti dan
mengembangkan produk dunia nyata (Guo et al., 2020) (Putri et al., 2020) .
CONCLUSION
REFERENCES
Anazifa, R. D., & Djukri. (2017). Project- based learning and problem- based learning:
Are they effective to improve student’s thinking skills? Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 6(2). https://doi.org/10.15294/jpii.v6i2.11100
Ardiawan, I. K. N., Kristiana, P. D., & Swarjana, I. G. T. (2020). Model Pembelajaran
Jigsaw Sebagai Salah Satu Strategi Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Jurnal
-7-
Samsiadi & Romelah. / Reseacrh and Development Journal of Education, 6(2), xx-xx
-8-