Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MODUL PEMBUATAN POLA BUSANA BUTIK BERBASIS

PROYEK DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS MAHASISWA


1)
Andi Nuralfiah
2)
Asiani Abu
3)
Srikandi
E-mail: andinuralfiah1@gmail.com
Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
ABSTRAK
Andi Nuralfiah, [1628041024]. 2020. Pengembangan Modul Pembuatan Pola Busana Butik
Berbasis Proyek dalam Peningkatan Kreativitas Mahasiswa. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Tata Busana S1, Fakultas Teknik. Universitas Negeri Makassar
(dibimbing oleh Asiani Abu dan Srikandi).

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan (1) untuk mengetahui prosedur
pengembangan modul pembuatan pola mata kuliah Busana Butik berbasis proyek dalam
peningkatan kreativitas mahasiswa. (2) untuk mengetahui modul pembuatan pola mata kuliah
Busana Butik berbasis proyek dalam peningkatan kreativitas mahasiswa masuk pada kriteria
valid. (3) untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap modul pembuatan pola Busana Butik
berbasis proyek dalam peningkatan kreativitas mahasiswa Penelitian ini menggunakan metode
Penelitian dan Pengembangan (Research and Development / R&D) yang mengembangkan dan
menghasilkan suatu produk dengan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian adalah 15
orang mahasiswa angkatan 2017 Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar, dan sedangkan Objek Penelitian adalah Produk pembelajaran
berupa Modul Busana Butik Berbasis Proyek. Hasil penelitian berdasarkan tujuan penelitian (1)
Prosedur pengembangan mengacu pada model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation). (2) Bahan ajar berupa modul pembuatan pola
Busana Butik Berbasis Proyek yang dikembangkan masuk pada kriteria “Valid”. Sesuai hasil uji
kelayakan mahasiswa, hasil validasi pada ahli materi dan hasil validasi pada ahli desain dapat
ditarik kesimpulan berdasarkan persentase skala likert sebanyak 88,12% bahwa modul dan
materi sudah sangat layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebagai sumber materi.
(3) Respon yang mahasiswa berikan sangat baik terhadap modul yang peneliti kembangkan, dan
secara keseluruhan penilaian 15 orang mahasiswa menunjukkan bahwa modul yang
dikembangkan bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

1
Andi Nuralfiah adalah mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Konsentrasi Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik UNM.
2
Asiani Abu adalah Dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNM.
3
Srikandi adalah Dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNM.

Kata kunci: Penelitian dan Pengembangan, Modul, Busana Butik, Berbasis Proyek,
ADDIE.
PENDAHULUAN baik dan hasil belajar yang optimal. Salah
satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
Pendidikan merupakan sesuatu yang seorang tenaga pendidik adalah
sangat penting demi lahirnya generasi muda pengembangan bahan ajar. Hal ini
yang berpotensi dalam kemajuan bangsa. dikarenakan agar pembelajaran lebih efektif
Melalui pendidikan akan terjadi proses dan efisien serta kompetensi yang ingin
pembelajaran akan suatu ilmu yang ditekuni, dicapai bisa lebih sesuai. Bahan ajar bisa
disamping itu juga terjadi proses berupa modul yang diperlukan dalam proses
pendewasaan diri untuk lebih selektif dalam pembelajaran dan memiliki peran yang
mengambil keputusan dan memetakkan sangat penting dalam transfer ilmu dari
mana yang baik dan buruk. Dengan dosen kepada mahasiswa.
pentingnya pendidikan tersebut maka Modul pembelajaran adalah salah satu
seyogyanya pemerintah untuk terus unsur pendidikan yang sangat penting dalam
menggalakkan dan memperhatikan kelancaran proses belajar mengajar. Modul
pentingnya pendidikan demi kemajuan pembelajaran berfungsi sebagai alat atau
bangsa dan generasi yang lebih berkualitas. media untuk mempermudah pentransferan
Pendidikan yang efektif tidak akan dan penyaluran materi dari pendidik kepada
terlaksana tanpa adanya seorang guru. Peran
peserta didik. Media pembelajaran yang
seorang guru sangat berpengaruh terhadap lengkap, sistematis, jelas, menarik, dan tepat
proses pembelajaran, hal ini juga ditunjang akan memperlancar penerimaan materi
dengan sikap dan keprofesionalan seorang pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika
guru. Guru sebagai tenaga pendidik dituntut siswa mudah menerima dan menguasai
untuk mengembangkan potensi diri dari segi materi yang diberikan, maka tujuan
ilmu pengetahuan, selain itu guru juga pembelajaran akan tercapai secara maksimal
diharapkan dapat mengembangkan sehingga mampu melahirkan siswa yang
kompetensi professional, diantaranya dapat memiliki kreativitas yang tinggi.
menghasilkan Sumber Daya Manusia Dengan perkataan lain, kreativitas siswa
(SDM) berkualitas yang sarat akan ilmu merupakan salah satu faktor penting dalam
pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menentukan keberhasilan pembelajaran
menghadapi kemajuan dunia yang terus siswa. Hal ini disebabkan siswa yang kreatif
berkembang pesat. mempunyai kepribadian seperti belajar lebih
Perkembangan dunia yang pesat dalam mandiri, bertanggung jawab, bekerja keras,
bidang teknologi dan informasi menjadi mempunyai motivasi yang tinggi, optimis,
tantangan tersendiri bagi para akademisi mempunyai rasa ingin tahu yang besar,
diperguruan tinggi untuk menghasilkan percaya diri, terbuka, memiliki toleransi, dan
tenaga ahli dibidangnya. Hal ini dapat kaya akan pemikiran. Semua kepribadian ini
tercapai apabila didukung dengan sangat diperlukan oleh setiap siswa dalam
terciptanya proses pembelajaran yang proses pembelajaran guna mengembangkan
berkualitas dan mempersiapkan rancangan kreativitas dan mencapai hasil belajar yang
proses pengajaran dan pembelajaran, dalam
memandu tumbuhnya proses belajar yang
optimal terutama ketika mengikuti mata pembelajaran lebih banyak menekankan
pelajaran atau mata kuliah. pada peran dosen sebagai sumber utama
Salah satu mata kuliah yang ada pembelajaran bukan sebagai fasilitator
dikurikulum Jurusan Pendidikan pembelajaran. Selanjutnya didapatkan data
Kesejahteraan Keluarga adalah mata kuliah bahwa bahan ajar yang digunakan berupa
Busana Butik. Mata kuliah Busana Butik modul tidak dijadikan referensi oleh
adalah mata kuliah yang wajib di program mahasiswa sesuai dengan apa yang
oleh mahasiswa jurusan Pendidikan dipelajarinya atau didapatkan selama
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik mengikuti mata kuliah Busana Butik. Dalam
Universitas Negeri Makassar khususnya hal ini, modul tersebut tidak memuat
konsentrasi Tata Busana. Pada mata kuliah kompetensi dasar, tujuan pembelajaran,
Busana Butik, mahasiswa masing-masing indikator pencapaian, rangkuman dan tugas-
diberikan tugas proyek untuk diselesaikan tugas yang didapatkan oleh mahasiswa.
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus,
Sehingga pengembangan yang peneliti maka kegiatan pembelajaran pada mata
lakukan yaitu pengembangan modul Busana kuliah Busana Butik dan hasil belajar
Butik yang menggunakan model mahasiswa akan kurang efektif.
pembelajaran berbasis proyek. Modul yang Mengatasi masalah tersebut perlu
dikembangkan dikatakan modul berbasis diadakan perbaikan rancangan
proyek dikarenakan modul yang dibuat pembelajaran khususnya perbaikan bahan
disertai dengan langkah kerja untuk suatu ajar berupa modul rancangan sendiri. Modul
tugas proyek, sehingga mahasiswa dapat merupakan salah satu penunjang untuk
belajar secara mandiri dalam penyelesaian tercapainya tujuan pembelajaran. Modul
tugas proyek mata kuliah Busana Butik. dapat diartikan bahan-bahan atau materi
Dengan mempelajari mata kuliah Busana pelajaran yang disusun secara lengkap dan
Butik, mahasiswa dapat mengetahui sistematis berdasarkan prinsip-prinsip
bagaimana busana yang berkualitas tinggi pembelajaran yang digunakan guru dan
baik dari segi bahan dan teknik siswa dalam proses pembelajaran. Modul
penyelesaian. Busana yang dimaksud adalah bersifat sistematis artinya disusun secara
khusus pada busana pesta yaitu busana pesta urut sehingga memudahkan siswa belajar
malam dan busana pesta siang. Selain itu, (Nasution, 2003).
ilmu yang didapatkan pada mata kuliah Berdasarkan uraian di atas maka
busana butik bisa diaplikasikan dalam peneliti bermaksud untuk melaksanakan
kehidupan sehari-hari. penelitian dengan judul “Pengembangan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Modul Busana Butik Berbasis Proyek
mahasiswa didapatkan dua permasalahan dalam Peningkatan Kreativitas
penting yang dihadapi dalam proses belajar Mahasiswa”.
mata kuliah busana butik, yaitu
permasalahan dalam proses pembelajaran METODE PENELITIAN
dan bahan ajar yang digunakan. Proses Penelitian ini adalah penelitian
pengembangan dengan jenis penelitian R&D
(Research and Development). Metode mata kuliah Busana Butik. Yaitu,
penelitian pengembangan adalah metode permasalahan dalam proses pembelajaran
penelitian yang digunakan untuk dan bahan ajar yang digunakan. Proses
menghasilkan produk tertentu dan menguji pembelajaran yang lebih banyak
keefektifan produk tersebut. Penelitian jenis menekankan pada peran dosen sebagai
ini berbeda dengan penelitian pendidikan sumber utama pembelajaran bukan
lainnya karena tujuannya adalah sebagai fasilitator pembelajaran.
mengembangkan produk berdasarkan uji Selanjutnya didapatkan informasi bahwa
coba untuk kemudian direvisi sampai bahan ajar berupa modul tidak dijadikan
menghasilkan produk yang layak pakai. referensi oleh mahasiswa sesuai dengan
Sugiyono (2017:333) dalam bukunya apa yang dipelajarinya atau didapatkan
mengatakan bahwa metode penelitian dan selama mengikuti mata kuliah Busana
pengembangan atau dalam bahasa Butik.
Inggrisnya Research and Development atau 2) Analisa kebutuhan mahasiswa
R & D adalah metode penelitian yang Dari hasil observasi yang telah
digunakan untuk menghasilkan produk dilakukan peneliti bahwa mahasiswa
tertentu, dan menguji keefektifan produk membutuhkan modul yang dikemas
tersebut. secara menarik, yang memaparkan materi
secara lengkap dan mudah untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN dipahami. Dengan hal ini diharapkan
Prosedur pengembangan modul mahasiswa lebih tertarik dengan sesuatu
pembelajaran mata kuliah Busana Butik yang sudah dikembangkan dan
berbasis proyek ini mengacu pada model diperbaharui. Modul yang sudah
ADDIE. Tahapan dalam pengembangan dikembangkan diharapkan mampu
perangkat pembelajaran dengan model membantu proses pembelajaran dan
ADDIE terdiri dari Analysis (Analisis), memberikan variasi program latihan
Design (Desain), Development untuk mahasiswa di jurusan Pendidikan
(Pengembangan), Implementation Kesejahteraan Keluarga khususnya di
(Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). prodi Tata Busana.
1. Analisis (Analysis) Modul ini mencoba mengajak
Tahap analisis pada penelitian ini mahasiswa untuk mendalami mengenai
dimulai dengan menganalisis situasi kerja konsep/teori/pengetahuan dasar Busana
dan lingkungan pada Jurusan Pendidikan Butik yang disertai dengan pembuatan
Kesejahteraan Keluarga prodi Tata Busana pola lengkap yang mudah dipahami, lalu
FT-UNM. diberikan beberapa soal dan tugas praktik
1) Analisis kebutuhan dosen untuk menguji nalar dan penguasaan
Berdasarkan hasil observasi yang materi bahasan. Dengan hal ini
dilakukan, didapatkan informasi bahwa diharapkan mampu mengarahkan
terdapat dua permasalahan penting yang mahasiswa untuk belajar secara mandiri
dihadapi dalam proses belajar mengajar dan tidak lagi bergantung pada dosen
sebagai sumber utama proses pembelajaran.
3) Menganalisa pembelajaran sumber peningkatan kreativitas nantinya
Tujuan dilakukannya analisis jika diterapkan dalam metode
pembelajaran adalah untuk mengetahui pembelajaran yang menekankan
kemampuan awal, hal yang disukai, kreativitas mahasiswa dalam proses
pengalaman, dan motivasi belajar pembelajaran.
mahasiswa dalam proses pembelajaran. 5) Rencana kerja
Hasil observasi menunjukkan bahwa Terdapat tiga rencana kerja yang
mahasiswa telah mempelajari dan disusun oleh peneliti. Pertama,
memahami tentang Busana Butik. Hal ini mengidentifikasikan produk yang akan
merupakan modal awal mahasiswa untuk dikembangkan, dalam hal ini peneliti
lebih mudah memahami modul berbasis akan mengembangkan modul Busana
proyek pada mata kuliah Busana Butik. Butik berbasis proyek (Project Based
4) Sumber daya yang tersedia Learning). Kedua, perhitungan lamanya
Sumber daya yang harus dianalisis pengembangan, peneliti
yaitu sumber daya dari segi fasilitas memperhitungkan lamanya
instruksional, dan sumber daya manusia pengembangan selama 2 bulan, namun
yang mempengaruhi desain, secara realita pengembangan
pengembangan, dan uji coba produk yang membutuhkan waktu selama kurang lebih
dihasilkan. Fasilitas yang tersedia untuk 3 bulan untuk mengembangkan modul
pengembangan modul ini adalah ruang ini. Ketiga, peneliti menganalisis biaya
yang nyaman dalam menyusun modul pengembangan mulai dari buku-buku
yang dikembangkan. Sedangkan dari segi acuan pembuatan modul, penyusunan
sumber daya manusia analisis yang produk awal, produk hasil revisi, dan
didapat mengenai ketertarikan dan modul akhir.
pengembangan ilmu pengetahuan 2. Design (Perancangan)
mahasiswa terhadap materi yang telah Pada tahap ini yang dilaksanakan
dituangkan dalam modul. Hal ini dalam penelitian pengembangan adalah
dikarenakan mahasiswa yang dilibatkan menyusun materi yang akan dimuat dalam
adalah mahasiswa yang sudah modul Busana Butik. Materi yang dimuat
menuntaskan mata kuliah Busana Butik adalah materi yang sebelumnya sudah ada
dan sebelumnya pernah mempelajari pada bahan ajar yang disusun oleh dosen
tentang modul yang sudah dibuat dan pengampuh mata kuliah Busana Butik yang
kemudian peneliti kembangkan. Hal ini kemudian peneliti tambahkan materi dan
memungkinkan adanya peningkatan mengedit gambar agar lebih menarik dengan
ketertarikan dan pemahaman mahasiswa memperjelas garis-garis busana dan tanda-
terhadap materi yang dituangkan dalam tanda pola. Pada tahap ini peneliti menyusun
modul yang dikembangkan peneliti jika materi sesuai dengan RPS yang telah ada
menggunakan modul yang mudah dengan tepat. Setelah dilaksanakan
dipahami dan diharapkan dapat menjadi
penyusunan, tahap selanjutnya adalah mahasiswa jurusan Pendidikan
menyusun konsep produk. Kesejahteraan Keluarga yang kemudian
1) Penyusunan kerangka modul dibagi menjadi 5 orang setiap perwakilan
Penyajian modul ini disusun secara urut kelas 01, 02, dan 03. Dan uji ahli (ahli
yang terdiri dari sampul, halaman sampul desain dan ahli materi) dengan memeriksa
dalam, kata pengantar, daftar isi, daftar angket instrument.
gambar, daftar BAB (materi dan 1) Pra penulisan
evaluasi), dan daftar pustaka. Pengkajian bahan materi dalam buku
2) Penentuan sistematika ajar dilakukan dengan pengumpulan
Sistematika atau urutan penyajian sumber dan referensi serta gambar-
materi didasarkan pada penjabaran bahan gambar yang berhubungan dengan materi
ajar sebelumnya kemudian ditambah Busana Butik. Dalam hal ini peneliti
dengan tambahan materi yang sesuai menggunakan buku referensi dan
dengan silabus yang digunakan dosen beberapa artikel atau jurnal di internet,
dalam melaksanakan kegiatan referensi tersebut dijadikan materi dalam
pembelajaran. Dalam hal ini peneliti modul yang dibuat dan sudah berkaitan
membuat urutan penyajian materi sebagai antara satu dengan yang lainnya.
berikut: Selain mengumpulkan dan mengkaji
a) Bab I Pendahuluan referensi yang akan digunakan, peneliti
b) Bab II Membuat Pola Dasar juga mengumpulkan gambar-gambar
c) Bab III Pecah Pola Aneka Model yang berhubungan dengan materi Busana
Kebaya Butik dari dokumen pribadi peneliti
d) Bab IV Pola Padanan Berkebaya ataupun mencari dari internet. Gambar-
e) Bab V Pembuatan Busana Pesta Siang gambar bertujuan untuk memperjelas
dan Malam uraian materi pada modul dan sebagai
f) Bab VI Membuat Pola Bustier daya tarik bagi pembaca.
3) Sampul (cover) buku Setelah mengumpulkan materi dan
Sampul bagian depan terdiri dari judul, gambar yang dibutuhkan, selanjutnya
tim penyusun, logo, jurusan, dan gambar. dilakukan tahap pengembangan terhadap
Sedangkan sampul belakang terdiri dari modul yang dibuat. Proses
logo dan gambar. Sebelumnya, sampul pengembangan dilakukan dengan cara
yang dibuat terlebih dahulu diskusi dan konsultasi kepada dosen
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing yang sekaligus dosen mata
pembimbing kemudian dilakukan revisi kuliah terkait isi modul yang nantinya
sampul hingga akhirnya menghasilkan akan dimasukkan dalam modul yang
sampul yang sesuai dengan muatan dibuat.
materi didalamnya 2) Pengembangan instrument
3. Development (Pengembangan) a) Instrument penilaian
Pada tahap pengembangan dilakukan Pengembangan instrument
uji coba terbatas yang terdiri dari 15 orang penilaian ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu instrument untuk ahli Tahap evaluasi meliputi evaluasi
materi dan ahli desain. Pengembangan formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
ini dikarenakan setiap dosen memiliki formatif dilakukan dengan mengumpulkan
keahlian dibidangnya masing-masing data pada setiap tahapan yang digunakan
sesuai dengan bidang keilmuannya. untuk penyempurnaan dan evaluasi sumatif
b) Angket tanggapan mahasiswa dilakukan pada program untuk mengetahui
Angket tanggapan mahasiswa pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta
dikembangkan dengan tujuan untuk didik dan kualitas pembelajaran secara luas.
mengetahui respon mahasiswa pada Dalam penelitian ini hanya dilakukan
modul yang dikembangkan. evaluasi formatif, karena jenis evaluasi ini
c) Validasi berhubungan dengan tahapan penelitian
Tahap validasi adalah tahap untuk pengembangan untuk memperbaiki produk
menentukan apakah produk berupa pengembangan yang dihasilkan.
mdul yang dikembangkan sudah
pantas dan layak untuk digunakan atau PEMBAHASAN
belum. Setelah produk berupa modul Berdasarkan data hasil uji kelayakan
tersebut divalidasi, maka akan terlihat bahwa hasil penilaian dari ahli
dilakukan revisi sesuai saran ahli dan konten, ahli desain dan mahasiswa
dosen. menunjukkan bahwa produk yang
4. Implementation (Implementasi) dikembangkan sudah sangat valid dengan
Hasil pengembangan selanjutnya persentase produk ahli materi 82,56%,
akan diberikan kepada mahasiswa jurusan persentase dari ahli desain 93,68%, dan uji
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang kelayakan pada mahasiswa sebanyak
telah lulus mata kuliah Busana Butik untuk 88,14%. Dari data diatas dapat ditarik
mengetahui penilaian mereka terhadap kesimpulan berdasarkan persentase skala
modul yang dikembangkan oleh peneliti. likert sebanyak 88,12% bahwa modul dan
Hal ini dimaksudkan untuk melihat pendapat materi sudah sangat layak untuk digunakan
mereka terhadap kualitas modul yang dalam kegiatan pembelajaran sebagai
meliputi keefektifan, kemenarikan, dan sumber materi.
efisiensi jika modul yang dikembangkan
digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya, 95,00%
sehubungan dengan pengaruh modul 90,00%
terhadap kualitas dalam pembelajaran akan
85,00%
terealisasi pada tahap penilaian respon
mahasiswa jurusan Pendidikan 80,00%
Kesejahteraan Keluarga angkatan 2017 75,00%
sebanyak 15 orang yang telah
memprogramkan mata kuliah Busana Butik.
5. Evaluation (Evaluasi)
PENUTUP penyempurnaan produk
Kesimpulan pengembangan.
Berdasarkan hasil penelitian dan e. Evaluasi (Evaluation), dalam
pembahasan yang telah diuraikan serta penelitian ini hanya dilakukan evaluasi
melihat permasalahan dari rumusan masalah, formatif, karena jenis evaluasi ini
maka dapat disimpulkan bahwa: berhubungan dengan tahapan
1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan untuk
penelitian dan pengembangan atau memperbaiki produk pengembangan
Research and Development (R&D) dan yang dihasilkan.
mengacu pada model pengembangan 2. Modul Pembuatan Pola Busana Butik
ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu: berbasis proyek yang dikembangkan
a. Analisis (Analysis), dalam tahap memiliki kategori “Layak” untuk
analisis ini peneliti melakukan digunakan pada mata kuliah Busana
observasi awal untuk mengidentifikasi Butik di Jurusan Pendidikan
fakta-fakta yang ada dalam proses Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik
pembelajaran. Universitas Negeri Makassar. Hal ini
b. Perancangan (Design), tahap desain dinyatakan berdasarkan hasil validasi
merupakan tahapan perancangan dan oleh ahli materi yang mencapai tingkat
pembuatan produk. Langkah yang kelayakan sebesar 82,56%, validasi dari
harus dilaksanakan pada tahap ini ahli desain yang mencapai tingkat
adalah mengumpulkan dan membuat kelayakan sebesar 93,68%, dan uji
produk berupa modul yang telah kelayakan terhadap mahasiswa yang
dirancang, menyusun tujuan mencapai tingkat kelayakan sebesar
pelaksanaan atau pengembangan, dan 88,14%. Berdasarkan persentase skala
menyusun strategi pengujian. likert sebanyak 88,12% yang menyatakan
c. Pengembangan (Development), pada bahwa modul dan materi sudah sangat
tahapan pengembangan dilakukan uji layak untuk digunakan dalam kegiatan
coba terbatas yang dilakukan pada pembelajaran sebagai sumber materi.
sebagian mahasiswa PKK 01, 02, dan 3. Dari rangkaian pengolahan data yang
03 konsentrasi Tata Busana sejumlah telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan
15 orang dan uji ahli (ahli materi dan data akhir terkait penilaian mahasiswa
ahli desain) dengan memeriksa angket terhadap modul yang dikembangkan.
instrument. Data tersebut menunjukkan persentase
d. Implementasi (Implementation), dalam akhir sebanyak 88,14% dengan
penelitian ini langkah implementasi kualifikasi sangat baik dan ekuivalen
tidak sepenuhnya dilaksanakan karena sangat layak. Sehingga, respon yang
penelitian ini hanya sampai pada mahasiswa berikan sangat baik terhadap
evaluasi formatif, yang berkenaan modul yang peneliti kembangkan, dan
dengan penyempurnaan- secara keseluruhan penilaian 15 orang
mahasiswa menunjukkan bahwa modul
yang dikembangkan bisa digunakan (project based learning) kompetensi
dalam kegiatan pembelajaran. perbaikan sistem pengapian sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar.
Saran Semarang: Universitas Negeri
Berdasarkan hasil penelitian dan Semarang.
kesimpulan dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut: Arikunto, Yuliana. 2008. Manajemen
1. Saran bagi mahasiswa yang ingin Pendidikan. Yogyakarta: Aditya
melakukan penelitian pengembangan Media Yogyakarta.
yang serupa yaitu pengembangan bahan
ajar, sebaiknya lebih banyak melihat Armayani. 2019. Pengembangan bahan ajar
acuan-acuan pengembangan tentang jenis dasar seni dan desain berbasis proyek
bahan ajar yang akan dipilih. Pilihlah dalam meningkatkan kreativitas
yang sesuai dengan batas kemampuan mahasiswa. Skripsi. Makassar:
baik dari segi pengetahuan maupun Universitas Negeri Makassar.
materi.
2. Perlu diupayakan pengembangan bahan Arsanti, M. 2018. Pengembangan bahan
ajar dengan mengoptimalkan metode ajar mata kuliah penulisan kreatif
penyajian evaluasi yang lebih bervariasi. bermuatan nilai-nilai pendidikan
Untuk peneliti selanjutnya, sebagai saran karakter religious bagi mahasiswa
dari penulis utnuk meneliti efektifitas prodi PBSI, FKIP, UNISSULA.
penggunaan modul pada kelas mata Jurnal Kredo. 1, 71-90.
kuliah Busana Butik yang belum
Azwar, S. 2015. Metode penelitian.
dilakukan oleh penulis pada penelitian
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
ini.
Budiono, E & Susanto, H. 2006.
DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan dan penggunaan modul
Abu, A. dkk. 2018. Bahan ajar mata kuliah pembelajaran berdasar kurikulum
busana butik (tidak dipublikasikan). berbasis kompetensi sub pokok
Makassar: Universitas Negeri bahasan analisa kuantitatif untuk soal-
Makassar. soal dinamika sederhana pada kelas x
semester 1 SMA. Jurnal Pendidikan
Agus, M. 2015. Efektifitas penggunaan Fisika Indonesia, 4, 79-87.
metode base method dalam
meningkatkan kreativitas dan Endang, M. 2012. Metodologi Penelitian
motivasi belajar matematika siswa Terapan. Yogyakarta: Alfabeta.
SMPN 10 Padang Sidimpuan. Jurnal
Hadijah, I., Kustitaono, D., & Sudjimat,
Edi Tech.1, 1.
D.A. 2013. Pengembangan bahan ajar
Amarulloh. 2013. Penerapan model pola dasar busana wanita pada
pembelajaran berbasis proyek
program studi D3 tata busana. Jurnal bidang kejuruan. Jurnal Cakrawala
Teknologi dan Kejuruan. 36, 41-50. Pendidikan. 2, 291-308.

Hidayat, R. 2014. Pengembangan modul Subuh, I. H. 2015. Pengembangan Modul


matematika. FKIP UMP: Purwokerto. Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
Mata Pelajaran Instalasi Listrik Untuk
Kenedi. 2017. Pengembangan kreativitas Mengetahui Peningkatan Hasil
siswa dalam proses pembelajaran di Belajar Siswa Kelas Xi Tiptl Smk
kelas ii SMP Negeri 3 Rokan iv Koto. Negeri 7 Surabaya. Skripsi. Surabaya:
Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, Universitas Negeri Surabaya.
dan Humaniora. 3, 2.
Sugiyono. 2016. Metode penelitian
Kristanti, Y.D., Subiki, & Handayani, R.D. kuantitatif, kualitatif dan R&D.
2016. Model pembelajaran berbasis Bandung: PT Alfabet.
proyek (project based learning model)
pada pembelajaran fisika disma. Sugiyono. 2017. Metode penelitian
Jurnal Pembelajaran Fisika. 5, 122- administrasi dilengkapi dengan
128. metode R&D. Bandung: Alfabeta.

Listyarini, I.L. 2016. Penerapan model Supriadi. 2016. Pengembangan Media


pembelajaran berbasis proyek (project Pembelajaran Prototype Tentang
based learning) terhadap karakter Pemancangan Pondasi Tiang Pancang
mahasiswa pada mata kuliah Pada Pembelajaran di Jurusan
perencanaan pembelajaran biologi. Pendidikan Teknik Sipil dan
Jurnal prosiding seminar Nasional Perencanaan Fakultas Teknik
Reforming Pedagogy. 1, 119-125. Universitas Negeri Makassar. Skripsi.
Makassar: Universitas Negeri
Prastowo, A. 2012. Panduan kreatif Makassar.
membuat bahan ajar inovatif.
Yokyakarta: Diva Press. Universitas Negeri Makassar. 2019.
Pedoman penulisan tugas akhir
Sadjati, I.M. 2012. Modul 1 hakikat bahan mahasiswa. Makassar.
ajar. Universitas Terbuka: Banten.

Sofyan, H. 2006. Implementasi


pembelajaran berbasis proyek pada

Anda mungkin juga menyukai