NAMA : AGUS SALIM AREIFIN SABILONG, S.

Pd
NPM : 239023495011
ASAL SEKOLAH : SLB JENETALLASA GOWA
ALAMAT : JL. BENTENG SOMBA OPU JENETALLASA PALLANGGA KAB.GOWA

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

NO Masalah Yang Terpilih Akan
Diselesaikan
1 Siswa kelas III Tunagrahita masih
memiliki motivasi belajar yang rendah.
Akar Penyebab Masalah
Model pembelajaran yang digunakan
guru kurang mendukung motivasi
belajar.
Eksplorasi Alternatif Solusi
Siswa masih memiliki motivasi Model pembelajaran yang digunakan
belajar yang rendah
1. Budiyanto, 2019:72, Pembelajaran
inkuiri merupakan perluasan dari
proses discovery yang digunakan
lebih mendalam,dalam bahasa
inggris inkuiri secara umum
merupakan proses manusia untuk
mencari atau memahami informasi,
Budiyanto juga menyatakan bahwa
inkuiri berarti suatu rangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan
peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki secara
sistematis,kritis,logis,analitis,
sehingga dapat merumuskan
penemuan dengan percaya diri.
(Judul Buku, Pengembangan model
pembelajaran berbasis guided inkuiri
dengan menggunakan media matlab”)
https://www.google.co.id/books/edition/
Pengembangan_Model_Pembelajaran_
Berbasis/wumCEAAAQBAJ?hl=id&gb
pv=1&dq=pengembangan+model+pe
Analisis Alternatif Solusi
kurang mendukung motivasi belajar
Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi,
alternatif solusi yang sesuai atau
memungkinkan untuk diterapkan di kelas saya
adalah sebagai berikut :
1. Penerapan pembelajaran berbasis inkuiri
(inquiry based learning)
 Mengapa : Karena dengan penggunaan
model pembelajaran ini dapat mendorong
siswa untuk berpikir dan bekerja atas
inisiatifnya sendiri, bersifat objektif, serta
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar sendiri dan memberikan
pengalaman-pengalaman yang nyata.
 Kelebihan
a. Model pembelajaran ini menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor, secara seimbang
sehingga pembelajaran akan lebih
bermakna.
b. Memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar
meraka.
2. Afrita Heksas, S.Pd
(2020)Pembelajaran inkuiri
menekankan kepada proses mencari
dan menemukan.Materi pelajaran
tidak di berikan secara
langsung.peran peserta didik dalam
strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran.
Buku: “Pembelajaran Inkuiri di
Masa pandemi”
https://www.google.co.id/books/editi
on/Pembelajaran_Inkuiri_Di_Masa_
Pandemi/Vm4PEAAAQBAJ?hl=id&
gbpv=1&dq=pembelajartan+inkuiru
&pg=PA8&printsec=frontcover

3. Ahmad Yani, M.Pd (2021) Pada
model pembelajaran Project based
learning, peserta didik terlibat secara
aktif dalam memecahkan masalah
yang ditugaskan oleh guru dalam
bentuk suatu proyek.Peserta didik
aktif mengelola pembelajaran
dengan bekerja secara nyata
menghasilkan produk riil.
Buku: “Model Project Based
Learning untuk meningkatkan
motivasi belajar pendidikan jasmani”
https://www.google.co.id/books/editi
on/MODEL_PROJECT_BASED_L
EARNING_UNTUK_MENIN/V7Yj
EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=b
uku+project+based+learning&prints
ec=fr
4. Elisabet dkk, (2019), Berdasarkan
hasil penelitian bahwa dengan  Mengapa : Karena model Pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar IPA,
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.
php/JEAR/index
c. Merupakan model yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku.
d. Keuntungan lain adalah model
pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata.
 Kekurangan
a. Akan sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan siswa.
b. Memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit
menyesuaikannya dengan waktu yang
telah ditentukan.
c. Semua kriteria keberhasilan ditentukan
oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka model inkuiri akan sulit
diimplemintasikan oleh setiap guru.
2. Penerapan pembelajaran berbasis inkuiri
Project Based Learning (PjBL)
PjBL ini anak bisa merasakan langsung
membuat suatu proyek yang membuat
anak lebih termotivasi.
 Kelebihan:
a. Dapat menumbuhkan pola pikir siswa
dari yang sempit menjadi lebih luas.
b. Anak dibina dengan membiasakan,
menerapkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dengan terpadu yang
diharapkan praktis dan berguna dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Jonshon (2013) Dengan model
flipped classroom siswa dapat
belajar dari video tutorial yang
diberikan oleh guru, sehingga
dalam belajar siswa tidak mudah
bosan karena hanya mendengarkan
penjelasan dari seorang guru.
(Judul Buku: Student Perceptions of
the Flipped Classroom. Columbia:
University o British)
6. Walidah Ziana, dkk (2020)
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
model FC (Flipped classroom)
memiliki pengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini dikarenakan
model FC memiliki keunggulan
siswa dapat menonton video
pembelajaran yang diberikan oleh
guru dirumah untuk menemukan
sendiri konsep materi pelajaran
sesuai dengan pemahaman masing-
masing.
.https://doi.org/10.22437/edumatica.
v10i2.10546
Hasil Wawancara:
1. Kepala Sekolah: (Aisya
Gaffar, S.Pd.,M.Pd)
Model pembelajaran PjBL
diartikan sebagai model
pembelajaran berbasis masalah
yang dimana jenis model
pembelajaran ini melibatkan
siswa dalam suatu kegiatan atau
proyek untuk menghasilkan
suatu produk sehingga ada
semakin bersemangat dalam
belajar secara aktif.
https://drive.google.com/file/d/1
hSnjfUOmLUVjQn6obqntedvw
190JyvH3/view?usp=drive_link
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa
untuk belajar.
d. Meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah.
e. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya
kerja kelompok dalam proyek
 Kekurangan:
a. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran ini sukar
dan memerlukan keahlian khusus dari
guru,
b. Harus dapat memilih topik unit yang
tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup
fasilitas dan memiliki sumber-sumber
belajar yang diperlukan.
c. Bahan pelajaran sering menjadi luas
sehingga dapat mengaburkan pokok unit
yang dibahas.
d. Memerlukan banyak waktu dan biaya
untuk menyelesaikan masalah.
3. Penerapan model Pembelajaran Flipped
Classroom
 Mengapa: Karena model pembelajaran
Flipped Classroom ini sudah berbasis
teknologi dan mengikuti perkembangan
terkini, misalanya pembelajaran daring
 Kelebihan: Kelebihan dari flipped
classroom adalah kelas menjadi jauh lebih
efektif karena penugasan maupun
pemahaman materi dilakukan
sebelumnya.
2. Guru: (Hasniah, S.Pd)
PjBL adalah model
pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik, melibatkan
anak secara langsung pada KBM
dapat meningkatkan motivasi
belajarnya, memberikan
pengalaman yang bermakna
pada peserta didik.
https://drive.google.com/file/d/1i
3Bt87EzLCIMMOwHVKhP0O
FdmxM7WCKk/view?usp=drive
_link
  Kekurangan: Kekurangan flipped
3. Teman Sejawat classroom adalah siswa berpotensi
(Harianti,S.Pd) menjadi kurang memahami materi,
Tolong di pertimbangkan kedua khususnya bagi mereka yang kurang
model ini karena semua bagus antusias terhadap sistem belajar mandiri.
ketika dituangkan ke dalam
pembelajaran.
https://drive.google.com/file/d/1
hK_b5GsScntfIFHglsEGRgXQb
S5ZC1qC/view?usp=drive_link

4. Pakar: (Titin Florentina

Purwasetiawatik, S.Psi., M.Psi,
Psikolog)
Model pembelajaran PjBL ini
untuk menghasilkan karya atau
suatu karya sehingga model
pembelajaran ini cocok untuk
meningkatkan motivasi belajar.
https://drive.google.com/file/d/1
j6dIzjazsus61DUe2PlZXkKVu
N4Gktqh/view?usp=drive_link

5. Pengawas : (Nur Haco, S.Pd,

M.Pd)
Model pembelajaran berbasis
proyek adalah model
pembelajaran yang berpusat
pada siswa dengan demikian hal
ini dapat dipastikan bahwa
model pembelajaran ini dapat
meningkatkan motivasi siswa
untuk belajar.
https://drive.google.com/file/d/1
ipgdJmARvcwVGw7hQ3Hlbtri
vB96sEAq/view?usp=drive_link
2 Siswa kelas III Tunagrahita belum
memahami konsep operasi hitung
sederhana matematika.
Media pembelajaran kurang mendukung Siswa belum memahami konsep
siswa memahami konsep operasi hitung operasi hitung sederhana matematika
sederhana matematika.
1. Maulidiyah dkk,( 2020) Pembuatan
media tangga pintar sangat perlu
dilakukan karena dengan media
pembelajaran yang menarik dapat
meningkatkan antusia siswa dalam
belajar.
http://download.garuda.kemdikbud.
go.id/article.php?article=3001646&
val=27099&title=Media%20Tangg
a%20Pintar%20SMART%20STAI
R%20untuk%20meningkatkan%20
pemahaham%20siswa%20pada%20
materi%20satuan%20alat%20ukur
2. Vera (2019) menjelaskan
“berdasarkan hasil penelitian tangga
pintar ini layak digunakan sebagai
media pembelajaran karena dapat
mempengaruhi peningkatan
kemampuan siswa di bidang
matematika operasi hitung
sederhana pada siswa.
Judul Buku: Pengembangan Media
Pembelajaran Tangga Pintar Materi
Penjumlahan dan Pengurangan
Kelas I Sekolah Dasar.
3. Lubadah (2022) Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa
penggunaan media permainan kartu
dalam pembelajaran matematika
pada siswa tunagrahita dapat
meningkatkan prestasi belajarnya.
http://prospek.unram.ac.id/index.ph
p/renjana/article/view/258
Media pembelajaran kurang mendukung
siswa memahami konsep operasi hitung
sederhana matematika
Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi,
alternatif solusi yang sesuai atau
memungkinkan untuk diterapkan di kelas saya
adalah sebagai berikut :
1. Penerapan Media Pembelajaran Tangga
Pintar
 Mengapa: Karena media ini berbentuk
tiga dimensi sehingga membuat anak
lebih tertarik dan bersemangat untuk
belaja.r
 Kelebihan:
a. Merupakan media pembelajaran yang
menarik, kreatif dan menyenangkan.
b. Terbuat dari alat dan bahan yang mudah
didapat dengan harga yang ekonomis.
c. Praktis dan mudah dibawa.
 Kekurangan: Mudah rusak karena
terbuat dari bahan-bahan seperti kertas
dan sterofoam.
2. Penerapan Media permainan kartu
 Mengapa: Karena di dalam kartu
terdapat informasi yang akan
diterjemahkan oleh siswa, yaitu berupa
gambar, keterangan gambar, angka-
angka dan lain sebagainya.
 Kelebihan:
a. Melalui media kartu anak dapat melihat
atau mengetahui hasil dari pekerjaan.
 4. Harefa (2021) Berdasarkan hasil
penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media
pembelajaran audio visual dapat
memengaruhi kemampuan
pemecahan masalah matematika
siswa.
http://dx.doi.org/10.37905/aksara.7.

5. Dr. Syarifuddin, M.Pd dan Eka Dwi

Utari (2022)Media Audio Visual
merupakan alat yang dapat di
dengar dan dilihat sekaligus, kata-
kata audio visul ini berasal audio
(dengar) visual (lihat)dari dua kata.
Buku: Media Pembelajaran Dari
Masa Konvensional Hingga Masa
Digital.

https://www.google.co.id/books/edition/
MEDIA_PEMBELAJARAN_DARI_M
ASA_KONVENSIONA/0biBEAAAQB
AJ?hl=id&gbpv=1&dq=media+pembelaj
aran+audio+visual&printsec=frontcover
 2.329-338.2021
Hasil Wawancara:
1. Kepala Sekolah
(Aisyah Gaffar, S.Pd.,M.Pd)
Media pembelajaran yang cocok
adalah media yang secara
langsung baik benda yang ada di
sekitar anak( seperti batu-
batu,lidi-lidi)
https://drive.google.com/file/d/1
hZfzjiarD2deASDBmrA_94RB3
XC2odKf/view?usp=drive_link
2. Guru (Hasniah, S.Pd)
Bila operasi bilangannya kecil
(hasil penjumlahannya) dapat
menggunakan benda-benda
konkret. Bila hasil
penjumlahannya besar tentu
tidak efektif lagi bila
menggunakan benda konkret.
https://drive.google.com/file/d/1i
GJVKIZDjBGps7HUGC1cyyDd
yQr9Koee/view?usp=drive_link
3. Teman Sejawat(Harianti,S.Pd)
Sesuaikan dengan kemampuan
anak, saya biasa menggiring
anak dengan memberikan
contoh yang berkaitan dengan
aktivitas
https://drive.google.com/file/d/1
hRB7qixB3oj0qlsD7d4X5is676
Sdz1ug/view?usp=drive_link
mereka
b. Memungkinkan anak untuk memecahkan
masalah-masalah nyata
c. Biaya untuk latihan-latihan dapat
dikurangi
d. Membarikan pengalaman-pengalaman
nyata dapat diulangi sebanyak yang
dikehendaki
e. Dapat digunakan disemua bidang
pelajaran
 Kekurangan:
a. Ketepatgunaan efektifitas belajar dengan
melalui media kartu dari materi yang
dipilih secara khusus dan
memanfaatkannya
b. Penggunaan media kartu biasanya
memerlukan suatu pengaturan kelompok
secara khusus, bila ada siswa yang sudah
melakukannya biasa menghambat
keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran yang diinginkan
c. Bahan media kartu membutuhkan biaya
dan waktu pembuatan
3. Penerapan Media pembelajaran Audio
Visual
 Mengapa: Karena media pembelajaran
Audio Visual merupakan perantara melalui
pandangan dan pendengaran sehingga
membangun kondisi yang dapat membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap yang dipergunakan
untuk membantu tercapainya tujuan belajar
4. Pakar (Titin Florentina
Purwasetiawatik, S.Psi., M.Psi,
Psikolog)
Dengan media pembelajaran
tangga pintar siswa tentunya akan
lebih aktif dalam proses
pembelajaran dan media ini
memudahkan siswa dalam belajar
operasi hitung karena
penyajiannya konkret sekali
untuk memudahkan siswa belajar
operasi hitung.
https://drive.google.com/file/d/1j
AbjdItIk6WPzE-
JH9rnh0ojoTfbM2qV/view?usp=
drive_link

5. Pengawas (Nur Haco, S.Pd,

M.Pd) Media pembelajaran
tangga pintar sangat cocok
digunakan untuk operasi hitung
sederhana matematika.
https://drive.google.com/file/d/1j
1kbmK72e4jtw4VTA2-
CXlxZ1XP9KUis/view?usp=dri
ve_link
 Kelebihan:
a. Penggunaan media tidak membosankan
b. Media sudah bebrabasis teknologi
c. Hasilnya lebih mudah dimengerti dan
dipahami
d. Media Audio Visual berperan dalam
pembelajaran tutorial
 Kekurangan:
a. Pelaksanaan menggunakan media audio
visual memerlukan waktu yang cukup
lama
b. Memerluka tempat yang cukup luas
c. Biaya relatif mahal