Anda di halaman 1dari 27

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih yang


No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
1. Siswa tidak aktif (Pasif) Siswa kurang percaya diri A. Berdasarkan akar penyebab masalah maka Berdasarkan Eksplorasi alternatif solusi
saat proses dalam mengemukaan eksplorasi alternatif solusi melalui Kajian maka analisis alternatif solusi yaitu ;
pembelajaran Biologi pendapat, guru belum Literatur ;
menstimulus siswa dalam 1. Model Pembelajaran Discovery Learning
memberikan kesempatan 1. A person with self-confidence generally likes (MDL), dimana pada model pembelajaran
kepada siswa untuk lebih herself, is willing to take risks to achieve her discover learning ini ;
percaya diri personal and professional goals, and thinks  Mendukung siswa aktif pembelajar
positively about the future. Self-confidence is dalam proses pembelajaran.
something that you can build on your own.  Menumbuhkan rasa ingin tahu
(1) pembelajar
 Memungkinkan perkembangan
2. Model pembelajaran PAIKEM yang berpusat keterampilan belajar sepanjang hayat
pada anak sangat menguntungkan bagi dari pembelajar.
siswa yang memiliki kemampuan rendah,  Membuat pengalaman belajar menjadi
siswa dapat belajar lebih aktif dalam proses lebih bersifat personal
pembelajaran biologi , sehingga tujuan  Membuat pembelajar memiliki motivasi
pembelajaran yang diharapkan bisa tercapai yang tinggi karena memberikan
dengan baik dan hasil belajar memuaskan. kesempatan kepada mereka untuk
(2) melakukan eksperimen dan menemukan
sesuatu untuk diri mereka sendiri.
3. Berdasarkan hasil studi pustaka dari
berbagai sumber, maka dapat disimpulkan
bahwa ada tiga prinsip pembelajaran efektif 2. Media Power Poit,yang dikombinasi dalam
bagi pendidikan : model pembelajaran discovery learning
 Pembelajaran memerlukan pastisipasi dapat membuat siswa belajar secara aktif,
aktif para siswa (belajar aktif). berorientasi pada proses, mengarahkan
sendiri, sehingga membuat siswa
 Motivasi belajar akan meningkat kalau mampu meningkatkan rasa percaya diri
siswa terlibat aktif (mempraktekan) dalam mengemukakan pendapatnya
dalam mempelajari hal-hal yang sendiri sebagai dasar untuk
konkrit, bermakna, dan relevan dalam membuktikan benar atau tidaknya
konteks kehidupannya. pertanyaan masalah yang telah
 Setiap anak belajar dengan cara dan ditetapkan dari hasil pengolahan dan
kecepatan yang berbeda tafsiran.
 Anak-anak dapat belajar dengan efektif
ketika mereka dalam suasana kelas Kesimpulan pada analisis altenatif solusi
yang kondusif (conducive learning disini, akan menggunakan model
community), yaitu suasana yang pembelajaran discovery learning dengan
memberikan rasa aman dan menggunakan media powe point.
penghargaan, tanpa ancaman, dan
memberikan semangat. (3)

4. Model Discovery Lerning akan menimbulkan


suatu pembelajaran dimana dalam
prosesnya timbul keaktifan dan perasaan
senang, sehingga tujuan belajar dapat
tercapai. Kelebihan dan manfaat model
pembelajaran ini yaitu memfasilitasi siswa
dalam meningkatkan ketrampilannya yang
dibuktikan melalui usaha menemukan
konsep baru dari seluruh informasi dan data
yang dimiliki, sehingga pengetahuan yang
terbentuk sangat pribadi dan efektif, hal itu
dikarenakan ingatan dan transfer ilmu yang
didapatkan sangat kuat. (4)
5. Sintak Model Discovery Learning ; Menurut
Syah (2021) dalam penerapan MDL melalui
beberapa sintaks(tahap) sebagai berikut:
 Stimulation (Stimulus), tahap ini
merupakan tahapan memulai KBM dengan
memberikan rangsangan berupa
pertanyaan, mengamati lingkungan sekitar
ataupun kegiatan lainnya yang sesuai
dengan kegiatan pemecahan masalah yang
akan dilakukan,
 Problem Statement (identifikasi masalah),
tahap ini berupa pengumpulan
masalahmasalah yang ada kemudian
diidentifikasi dan dirumuskan menjadi
hipotesis
 Data Collection (pengumpulan data), pada
tahap ini siswa diarahkan untuk
mengumpulkan data atau informasi
terkait yang dapat membantu dalam
pemecahan masalah atau pembuktian
hipotesis yang dibentuk pada tahap
sebelumnya
 Data Processing (pengolahan data), pada
tahap ini siswa menggunakan data yang
dimiliki untuk memecahkan msalah,
kegiatan ini dapat dilakukan dengan
diskusi, penelitian dan lain-lain
 Verification (pembuktian), pada tahap ini
siswa membuktikan hipotesis dengan data
yang sudah diolah pada tahap data
processing;
 Generalization (Generalisasi), pada tahap
ini siswa menyimpulkan terkait kegiatan
pemecahan masalah yang sudah
dilakukan.

6. Hasil Observasi menunjukkan proses


pembelajaran di kelas guru masih
menggunakan media powerpoint yang masih
monoton membuat perhatian bisa berkurang
dan cenderung pasif terhadap pembelajaran
biologi. Untuk menghindari kepasifan dari
siswa dalam pembelajaran, maka guru harus
menyiasati permasalahan tersebut, salah
satunya adalah dengan memanfaatkan media
pembelajaran power point yang menarik bagi
siswa dengan dikombinasikan model
pembelajaran yakni model discovery
learning.(6)

B. Berdasarkan Hasil Wawancara:


1. Yuliasih Prihatin, S.Pd (Guru CGP) Proses
pembelajaran yang aktif harus diciptakan
dan dibentuk agar proses transfer
pengetahuan kepada peserta didik menjadi
aktif, dan peserta didik diberi peran dalam
setiap diskusi untuk meningkatkan proses
pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.
2. Hj. Tati Hartati, M.Pd (Pakar Biologi Guru
Senior)
Untuk meningkatkan pembelajaran yang
aktif guru harus banyak memancing
pertanyaan yang mengasah ke rasa ingin
tahuan siswa. Sebelum masuk kemateri
pembelajaran bisa guru menerapkan
pembelajaran metode PAIKEM karena
pembelajaran ini dirancang agar
mengaktifkan anak, mengembangkan
kreativitas sehingga efektif namun tetap
menyenangkan.

3. Drs. Iman Setiawan, M.Ag (Kepala Sekolah


SMAN 1 Jamblang)
Proses pembelajaran yang aktif guru harus
mempersiapkan beberpa hal diantaranya ;
 Tentukan tujuan pembelajaran yang
jelas
 Siapkan media pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan
 Merancang strategi pembelajaran yang
berpihak terhadap siswa
 Evaluasi proses pembelajaran yang
menyeluruh.

C. Kelebihan dan kekurangan metode


pembelajaran PAIKEM ;
1. Kelebihan PAKEM
 Mengalami
Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik,
mental maupun emosional
 Komunikasi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan
terjadinya komunikasi antara guru dan
peserta didik
 Interaksi
Kegiatan pembelajarannya memungkinkan
terjadinya interaksi multi arah
 Refleksi
kegiatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik memikirkan
kembali apa yang telah dilakukan

2. Kekurangan PAIKEM
 Membutuhkan dana, dalam pembelajaran
yang PAKEM sering kita memakai media
sehingga membutuhkan biaya yang lebih
untuk menunjang proses pembelajaran
 Pengembangan RPP, dalam pembelajaran
PAIKEM guru dituntut untuk kerja extra
dalam pengembangan pembuatan RPP agar
dapat menciptakan pembelajaran yang
diinginkan
 Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini
guru harus selalu dapat menciptakan
suasana kelas yang kondusif dan
menyenangkan
 Kurangnya kreatifitas guru, dalam
pembelajaran PAKEM guru cenderung
malas untuk melalkukan pembelajaran
yang inovatif.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model


pembelajaran Discovery Leraning :
1. Kelebihan model MDL
 Mendukung partisipasi aktif
pembelajar dalam proses
pembelajaran.
 Menumbuhkan rasa ingin tahu
pembelajar
 Memungkinkan perkembangan
keterampilan-keterampilan belajar
sepanjang hayat dari pembelajar.
 Membuat pengalaman belajar menjadi
lebih bersifat personal
 Membuat pembelajar memiliki motivasi
yang tinggi karena memberikan
kesempatan kepada mereka untuk
melakukan eksperimen dan
menemukan sesuatu untuk diri mereka
sendiri.
 Membangun pengetahuan berdasarkan
pada pengetahuan awal yang telah
dimiliki oleh pembelajar sehingga
mereka dapat memiliki pemahaman
yang lebih mendalam.
 Mengembangkan kemandirian dan
otonomi pada diri pembelajar
 Membuat pembelajar
bertanggungjawab terhadap
kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil
yang mereka buat selama proses
belajar
 Merupakan cara belajar kebanyakan
orang dewasa pada pekerjaan dan
situasi kehidupan nyata
 Merupakan suatu alasan untuk
mencatat prosedur-prosedur dan
temuan-temuan - seperti mengulang
kesalahan-kesalahan, sebagai suatu
cara untuk menganalisis apa yang
telah terjadi, dan suatu cara untuk
mencatat atau merekam temuan yang
luar biasa.
 Mengembangkan keterampilan-
keterampilan kreatif dan pemecahan
masalah
 Menemukan hal-hal baru yang menarik
yang belum terbayang sebelumnya
setelah pengumpulan informasi dan
proses belajar yang dilakukan

2. Kekurangan model pembelajaran


Discovery Learning ;
 kadangkala terjadi kebingungan pada
para pembelajar ketika tidak
disediakan semacam kerangka kerja,
dan semacamnya. terbentuknya
miskonsepsi.
 pembelajar yang lemah mempunyai
kecenderungan untuk belajar di bawah
standar yang diinginkan, dan guru
seringkali gagal mendeteksi pembelajar
semacam ini (bahwa mereka
membutuhkan remedi dan scaffolding)

E. Kelebihan Prose Pembelajaran dengan Media


Pembelajaran Power Point ;
1. Kelebihan power point ;
 Mudah diaplikasi sehingga dapat
digunakan untuk semua ukuran kelas.
 Memberikan kemungkinan bertatap
muka dan mengamati respons siswa
secara online.
 Mempunyai variasi teknik penyajian
yang menarik sehingga tidak
membosankan.
 Bisa menyajikan berbagai kombinasi
gambar, warna, animasi dan suara serta
clipart yang menarik perhatian.
 Bisa digunakan berulang-ulang.

2. Kelemahan power point:


 Pengadaannya mahal sehingga tidak
semua sekolah dapat memiliki.
 Perlu mempunyai keterampilan khusus
untuk menuangkan ide yang baik pada
desain program yang dibuat agar
gampang dicerna.
 Perlu memiliki persiapan apabila
menggunakan teknik penyajian animasi
yang kompleks.

Daftar Pustaka :
1. Prakash Sinivasan.(2020) A Study self confidence
level oh high school Students.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa
2. (Fitrian, Abdul R, (2020). Penerapan Model
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan.
3. Anang S, Nur Hidayah, Dwi Faruqi (2020_ hlm 251-
284). Pelatihan Penerapan pembelajaran ”PAIKEM”
bagi Guru di Sekolah.
https://file:///C:/Users/USER/Downloads/5+VOL
+1+NO+2+2020.pdf.
4. Hosnan. (2020). Pendekatan Saintifik dan
Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Dalam Junal (Penerapan Model Discovery Learning
Untuk
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Saat
Pandemi) 2020
5. Syah, M. (2021). Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Bantung: PT. Remaja Rosdakarya.
6. Hamka,(2019)Pengembangan Powerpoint dengan
Discovery Learning Materi Pencemaran Lingkungan
Kelas X SMAN 4 Palembang: Unoversitas
Muhamadiyah Jakarta.
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/bioedusci
ence/article/view/3250
2. Kurangnya Proses pembelajaran yang A. Berdasarkan akar penyebab masalah maka Berdasarkan Eksplorasi alternatif solusi
pemahaman dan membosankan, kurangnya eksplorasi alternatif solusi melalui Kajian maka analisis alternatif solusi yaitu ;
motivasi belajar siswa afirmasi positif dan proses Literatur ;
pada materi pokok pembelajaran masih 1. Penerapan afirmasi positif sebelum peserta
bahasan VIRUS konvensional 1. Both teachers and students pointed to the didik masuk kedalam materi pelajaran,
importance of teachers, practical pedagogy, selama 10 menit-15 menit dengan
social relations, and the significance of menggunakan cerita motivasi atau kalimat
grades for study motivation. (1) bijak yang mempengaruhi semangat siswa
ketika proses pmbelajaran .
2. Motivasi memiliki pengaruh terhadap Dimana, Afirmasi adalah suatu bentuk
prestasi belajar peserta didik, dengan komunikasi antara pikiran secara sadar
adanya motivasi belajar mampu mendorong maupun pikiran dari bawah alam sadar.
peserta didik untuk meningkatkan semangat Contoh kalimat Afirmasi Poistif :
dan tekun dalam belajar. (2)  Aku percaya aku bisa melakukan
banyak hal, termasuk belajar dengan
3. Penerapan pendekatan saintifik 5M peserta baik.
didik memperoleh hasil belajar baik dan  Aku bisa mencapai hal yang lebih
meningkatkan keterampilan berpikir baik.
kritisnya dalam memecahkan masalah. (3)  Hari ini, aku dipenuhi oleh energi
baik dan kebahagiaan.
4. Dengan pembelajaran saintifik, siswa  Tubuhku sehat, pikiranku
memiliki kemandirian dan motivasi dalam cemerlang, jiwaku tenang.
belajar. Pelajaran biologi sangat berkaitan  Saat ini, aku sudah melakukan yang
dengan kehidupan sehari-hari sehingga terbaik untuk esok hari.
siswa mampu merumuskan masalah dan
melakukan langkah-langkah ilmiah untuk 2. Pendekatan pembelajaran saintifik
menemukan jawabannya. Peran guru juga (Scientific approach) dimana, pendekatan
sangat penting sebagai fasilitator dan yang saintifik untuk mengembangkan
akan membimbing siswa. Sehingga sumber kemampuan berfikir karakter siswa,
belajar dan media pembelajaran sangat membentuk kemampuan dalam
dibutuhkan. Diharapkan nantinya menyelesaikan masalah secara sistematik,
pembelajaran pendekatan saintifik menciptakan kondisi pembelajaran supaya
(scientific approach) mampu para siswa menerapkan belajar itu sebuah
mengembangkan sikap kognitif, afektif, kebutuhan, melatih peserta didik untuk
dan psikomorotik siswa.(4) mengungkapkan ide-ide, meningkatkan
hasil belajar peserta didik, dan
B. Berdasarkan Hasil Wawancara: mengembangkan karakter peserta didik.
1. Guru/rekan sejawat : Ita Agni S, S.Pd
 Motivasi belajar siswa seperti Kesimpulan pada akar masalah yang ke
intelegensi,minat serta kosentrasi masih dua setelah dilakukan analisis alternatif
kurang. solusi maka alternatif solusi yang bisa
 Faktor-faktor yang mempengaruhi digunakan untuk mengatasi masalah
motivasi belajar yaitu lost learning, tersebut yaitu dengan menerapkan
keluarga, teman, guru dan kesadaran pembelajaran berbasis pendekatan
diri. saintifik (Scientific Approch) dengan
2. Kepala Sekolah : Drs. H. Iman Setiawan, dikombinasikan dengan
M.Ag penggunaan/penerapan pendekatan
 Pemilihan metode pembelajaran yang afirmasi positif pada saat sebelum masuk
tepat akan berpengaruh terhadap minat kemateri proses pembelajaran pokok
dan motivasi peserta didik. bahasan VIRUS.
 Salah satu faktor yang mengakibatkan
seseorang tidak bisa mencapai potensi
secara maksimal yaitu karena diri
sendiri tidak bisa mengambil langkah
nyata untuk mencapai tujuan dan
impian yang dimiliki. Seseorang itu
hanya berpikir bahwa ada batasan yang
perlu diperhatikan dan hal itu perlu
ditanamkan dari orang tuanya..
3. Pengawas sekolah : Drs.Khaelani, M.Pd
 Rendahnya motivasi belajar
disebabkan karena kurangnya
kesadaran siswa.
 Karena siswa masih beradaptasi dari
pembelajaran daring ke tatap muka.
 Faktor inernal seperti minat siswa serta
faktor eksternal dari orang tua atau
lingkungan sekitar

4. Pakar : Gunawan Eka Saputra, S.Pd


 Motivasi belajar siswa sekarang
mengalami penurunan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi siswa rendah, seperti faktor
dalam dirinya (interal), faktor pengaruh
teknologi, faktor keluarga, dan faktor
lingkungan (eksternal). Pencapaian
target dan mutu pendidikan serta
prestasi siswa yang menurun.

C. Kelebihan dan kekurangan Afirmasi Positif


1. Manfaat Afirmasi Positif
 Menumbuhkan rasa percaya diri.
Kalimat afirmasi positif dapat
membuat seseorang menjadi lebih
percaya diri dengan keunggulan dan
potensi yang dimilikinya
 Meningkatkan rasa bahagia.
 Dapat mengurangi risiko penyakit
kesehatan.
 Menumbuhkan motivasi diri.

2. Kekurangan : Belum ditemukan

D. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan


Saintifik :
1. Kelebihan ;
 Membantu siswa untuk memperbaiki
dan meningkatkan keterampilan-
keterampilan dan proses-proses
kognitif.
 Pembelajaran melalui metode ini
sangat ampuh dan pribadi karena
menguatkan ingatan, pengertian, dan
transfer.
 Memunculkan rasa senang, sebab
tumbuhnya rasa ingin menyelidiki
dan berhasil pada siswa
 Menyebabkan siswa untuk
melibatkan akal dan motivasinya
sendiri pada kegiatan belajarnya.
 Membantu siswa memperoleh
kepercayaan bekerjasama dengan
yang lainnya.
 Siswa dan guru sama-sama berperan
aktif mengeluarkan gagasan.
 Menganjurkan siswa untuk berpikir
dan bekerja atas kemaunnnya sendiri.
 Mendorong siswa untuk berpikir
intuisi dan merumuskan hipotesisnya
dengan sendiri.
 Memberikan keputusan yang bersifat
intrinsik.
 Keadaan saat belajar menjadi
menyenangkan.
 Keadaan saat belajar menuju pada
pembentukkan manusia seutuhnya.
 Meningkatkan tingkat prestasi pada
siswa.
 Memungkinkan siswa memanfaatkan
berbagai jenis sumber belajar.
 Dapat mengembangkan bakat
individu.
2. Kelemahan :
 Tidak memberikan kesempatan
untuk berpikir apa yang akan
ditemukan.
 Pengajaran discovery lebih cocok
mengembangkan pemahaman
dibandingkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi dirasa
kurang mendapat perhatian.
 Harapan dari siswa dan guru menjadi
buyar karena sudah terbiasa
menggunakan cara yang lama.
 Tidak bagus untuk mengajar pada
siswa yang jumlahnya banyak karena
membutuhkan waktu yang lama
untuk memecahkan masalah dan
menemukan teori lainnya.
 Memunculkan ada kesiapan untuk
belajar, bagi siswa yang kurang
pintar akan mengalami kesusahan
berpikir dan mengungkapkan
hubungan antara konsep dengan
tertulis atau lisan, sehingga ketika
gilirannya akan menjadi frustasi.

E. Referenasi Jurnal Literartur :


1. Lenna Bostrom, Goran Bostedt, (2020). What
abousy motivation? Student’s and Teacher’s
perspectives on what affects study motivation.
(https://www.researchgate.net/publication/34
5031006_What_about_Study_Motivation_Stude
nts_and_Teachers%27_Perspectives_on_What_
Affects_Study_Motivation)
2. (Andriani & Rasto, 2019; Widoyoko & Rinawati,
2020; Wijanarko, 2020). Motivasi Pembelajaran.
3. Rofika, Dafik, & Prastiti, T. D. (2020). The
analysis of the implementation of scientific
approach 5M to improve the elementary students’
critical thinking skills in solving a fraction sorting
problem. Journal of Physics: Conference Series,
1563(1).
4. As Tsaniyah, A Amrizal (2021) penerapan
pendekatan saintifk (Scientific approah) dalam
pembelajaran Biologi SMA. Fakultas Pendidikan
Biologi, Universitas Negeri Medan.
https://www.researchgate.net/publication/348
570640_penerapan_pendekatan_saintifik_scient
ific_approach_dalam_pembelajaran_biologi_sma
.

3. Siswa jenuh, bosan Proses pembelajaran belum A. Berdasarkan akar penyebab masalah maka Berdasarkan Eksplorasi alternatif solusi
dan mengantuk ketika berdiferensiasi, dan guru eksplorasi alternatif solusi melalui Kajian maka analisis alternatif solusi yaitu ;
proses pembelajaran belum menerapkan metode Literatur ; 1. Berdasarkan pemaparan dalam
1. Students come to class bringing with them
matei pokok bahasan pembelajaran yang inovatif mengkategorikan kebutuhan belajar
their diverse cultural background, learning
Fungi (Jamur) dan variatif. siswa, maka kita dapat menarik
styles, interests, abilities and multiple
kesimpulan bahwa untuk
intelligences. The diversity of students in
mengoptimalkan pembelajaran dan
the classroom can result in a significant
tentunya hasil dari pembelajaran
challenge for teachers when it comes to
siswa diperlukan pembelajaran yang
meeting the needs of all students. Some
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
students may find the lesson too easy while
belajar siswa. Yaitu dengan menerapkan
some find it too hard; some may find the
pembelajaran “Pendekatan Pembelajaran
topic interesting while some find it boring. It
Berdeferensiasi”
is the goal of differentiated instruction (DI)
to reach out to each student and approach Dimana pada proses penerapan model
the lesson in a way that fits their learning pembelajaran diferensiasi ini guru dituntut
styles, interests, abilities or multiple untuk berpihak terhadap siswa dan melihat
intelligences. (1) disetiap proses pmbelajaranya berdasarkan
minat, bakat, gaya belajar siswa itu sendiri
2. Pada LMS Modul 2.1 PGP (2021), dan guru juga mampu membedakan
Pembelajaran berdiferensiasi adalah
konten, proses, produk, atau lingkungan
serangkaian keputusan masuk akal
(common sense) yang dibuat oleh guru yang belajar, penggunaan penilaian yang
berorientasi kepada kebutuhan siswa.(2) berkelanjutan dan pengelompokan yang
fleksibel menjadikan ini pendekatan
3. Pembelajaran diferensiasi menggunakan pengajaran yang berhasil.
berbagai pendekatan (multiple approach)
dalam konten, proses dan produk. Dalam
kelas diferensiasi, guru akan
memperhatikan 3 elemen penting dalam
pembelajaran diferensiasi di kelas yaitu ;
 Content (input) yaitu mengenai apa
yang murid pelajari,
 Proses yaitu bagaimana murid akan
mendapatkan informasi dan membuat
ide mengenai hal yang dipelajarinya,
 product (output), bagaimana murid
akan mendemonstrasikan apa yang
sudah mereka pelajari. Ketiga elemen
tersebut di atas akan dilakukan
modifikasi dan adaptasi berdasarkan
asesmen yang dilakukan sesuai dengan
tingkat kesiapan murid, ketertarikan
(interes) dan learning profile.(3)

4. Ada banyak faktor yang dapat


mempengaruhi pembelajaran seseorang.
Berikut ini adalah beberapa yang harus
diperhatikan:
 Visual: belajar dengan melihat
(diagram, power point, catatan,
peta, grafik organisator).
 Auditori: belajar dengan
mendengar (kuliah, membaca
dengan keras, mendengarkan
musik).
 Kinestetik: belajar sambil
melakukan (bergerak dan
meregangkan tubuh, kegiatanhands
on, dsb). (4)
Berdasarkan Hasil Wawancara:

1. Rekan Guru : Nurul Hilmah, S.Pd


Agar proses pembelajaran tidak jenuh dan
membosankan guru perlu melakukan
pembelajaran berdiferensiasi sehingga
memberikan keleluasaan pada siswa untuk
meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan
kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa
tersebut.

2. Kepala Sekolah : Drs. H. Iman Setiawa, M.Ag


Guru harus menciptakan lingkungan
pembelajaran yang baik dan positif, Karenanya,
Guru harus melakukan identifikasi kebutuhan
belajar dengan lebih komprehensif, agar dapat
merespon dengan lebih tepat terhadap
kebutuhan belajar siswa-siswanya.

3. Pakar (Guru Penggerak) : Ahmad Abdullah


S,Pd
Untuk dapat menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi di kelas, hal yang harus
dilakukan oleh guru antara lain:
 Melakukan pemetaan kebutuhan belajar
berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan
belajar, minat belajar, dan profil belajar
murid (bisa dilakukan melalui wawancara,
observasi, atau survey menggunakan
angket, dll)
 Merencanakan pembelajaran
berdiferensiasi berdasarkan hasil
pemetaan (memberikan berbagai pilihan
baik dari strategi, materi, maupun cara
belajar)
 Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran
yang sudah berlangsung.

B. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan


Pembelajaran Berdiferensiasi ;
1. Kelebihan :
 Diferensiasi bisa efektif untuk siswa
berkemampuan tinggi maupun
penyandang cacat.
 Memberikan pilihan kepada anak-anak
berarti bahwa mereka mengambil lebih
banyak tanggung jawab untuk belajar
sendiri.
 Keterlibatan dalam pembelajaran
cenderung menjadi lebih kuat karena ia
menangani anak-anak sebagai individu
dengan kesempatan yang sama untuk
pertumbuhan.

2. Di sisi lain, pengajaran yang berbeda


memiliki keterbatasannya:
 Pembelajaran yang dibedakan
membutuhkan lebih banyak waktu
perencanaan pelajaran bagi guru yang
mungkin sudah kekurangan waktu.
 membutuhkan lebih banyak sumber daya
untuk sekolah atau distrik sekolah untuk
diimplementasikan.
 Banyak sekolah kekurangan sumber daya
pengembangan profesional untuk melatih
fakultas dengan benar.

C. Daftar Pustaka ;
1. (Jane pablico, Moustapha(2020) Differentiated
Instruction in the High School Science Clasroom)
2. LMS Modul 2.1 PGP (2021.
https://bantuan.simpkb.id/books/simlms-
pgp-instruktur/ch01/1-1-cara-akses-lms.html.
3. Suwartiningsih(2021)Penerapan Pembelajaran
Berdiferensiasi untuk meningktan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA.JPPI
https://doi.org/10.53299/jppi.v1i2.39
4. Tomlinson, C. A. (2001).How to differentiate
instruction in mixed-ability classrooms.
ASCD.Tomlinson. (Modul 2.1 PGP, 2020).

4. Menurut siswa materi Proses pembelajaran masih A. Berdasarkan akar penyebab masalah maka Berdasarkan Eksplorasi alternatif solusi
biologi dianggap sulit teacher center, eksplorasi alternatif solusi melalui Kajian maka analisis alternatif solusi yaitu ;
khususnya materi Guru belum menerapkan Literatur ; 1. Guru menerapkan media pembelajaran
Virus pada kelas X model pembelajaran 1. This shows ICT-based learning media in the berupa Power Point yang diblanded dengan
Siswa belum diajak untuk form of powerpoints worthy of being applied model pembelajaran PJBL
berfikir analisis to the learning process. This research
implied that teachers could use the media Dimana Media powerpoint memiliki
developed by PowerPoint to help students penyajian yang menarik dan lebih
with learning difficulties. (1) merangsang siswa untuk mengetahui lebih
jauh informasi tentang materi yang
disajikan. Teknik seperti ini dapat
2. Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh meningkatkan keterlibatan siswa dalam
penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran.
dapat menjadi komponen strategi
pembelajaran aktif seperti diskusi Pembelajaran dengan menggunakan PJBL
kelompok atau studi kasus. Media dapat ini mampu meningkatkan motivasi belajar
dibawa ke dalam kelas melalui visual, peserta didik untuk belajar, mendorong
suara, bau, dan rasa sehingga proses kemampuan mereka untuk melakukan
pembelajaran menjadi lebih menarik .(2) pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk
dihargai. Meningkatkan kemampuan
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi atau pemecahan masalah. Membuat peserta
Information communication didik menjadi lebih aktif dan berhasil
technology(ICT) memfasilitasi berbagai memecahkan problem-problem kompleks.
bidangkehidupan manusia. Salah
satunya di bidang pendidikan dan
pembelajaran. (3)

4. Model pembelajaran Project Based Learning


(PjBL) terhadap kemampuan berpikir
analitis siswa. Berdasarkan pengolahan
data dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penerapan model
Project Based Learning (PjBL) terhadap
kemampuan berpikir analitis siswa pada
pokok bahasan limbah dan daur ulang
limbah. (4)

B. Kegiatan Wawancara ;
1. Rekan Guru ; Maulana, M.Pd
Selain itu, guru harus menghadirkan teknologi
ke dalam kelas agar siswa bisa terlibat secara
langsung. Banyak jenis-jenis dari media
pembelajaran yang dapat digunakan salah
satunya adalah Microsoft Powerpoint (PPT).

2. Kepala Sekolah ; Drs. H. Iman Setoawan,


M.Ag
Guru harus mahir dalam menerapkan media
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Sehingga proses pembelajaran menjadi
menyenangkan dan peserta didik merasa tidak
jenuh dan bosan.

3. Pakar : Asep Saepudin. M.Pd (Dosen IAIN)


Guru bisa menciptkan proses pembelajaran
dengan menggunakan media powerpoint
menciptakan suasana belajar menyenangkan
dan siswa lebih mudah dalam menerima materi
pembelajaran. Siswa dapat dengan mudah
memahami materi melalui pointpoint materi
yang diperkuat dengan gambar yang terlihat
konkrit sehingga meningkatkan minat belajar
siswa.

C. Kelebihan dan Kekurangan Media


Pembelajaran Power Point ;

1. Kelebihan power point:


 Mudah diaplikasi sehingga dapat
digunakan untuk semua ukuran kelas.
 Memberikan kemungkinan bertatap muka
dan mengamati respons siswa secara
online.
 Mempunyai variasi teknik penyajian yang
menarik sehingga tidak membosankan.
 Bisa menyajikan berbagai kombinasi
gambar, warna, animasi dan suara serta
clipart yang menarik perhatian.
 Bisa digunakan berulang-ulang.

2. Kelemahan power point:


 Pengadaannya mahal sehingga tidak
semua sekolah dapat memiliki.
 Perlu mempunyai keterampilan khusus
untuk menuangkan ide yang baik pada
desain program yang dibuat agar gampang
dicerna.
 Perlu memiliki persiapan apabila
menggunakan teknik penyajian animasi
yang kompleks.

F. Kelebihan dan Kekurangan Model PJBL ;


1. Kelebihan :
 Meningkatkan motivasi belajar peserta
didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan
pekerjaan penting, dan mereka perlu
untuk dihargai.
 Meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah.
 Membuat peserta didik menjadi lebih aktif
dan berhasil memecahkan problem-
problem kompleks.
 Meningkatkan daya kolaborasi.
 Mendorong peserta didik untuk
mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
 Meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam mengelola sumber.
 Memberikan pengalaman kepada peserta
didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat
alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
 Menyediakan pengalaman belajar yang
melibatkan peserta didik secara kompleks
dan dirancang untuk berkembang sesuai
dengan dunia nyata.
 Membuat suasana belajar menjadi
menyenangkan, sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.

2. Kekurangan ;
 Pembelajaran berbasis proyek
memerlukan banyak waktu yang harus
disediakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang kompleks
 Banyak orang tua peserta didik yang
merasa dirugikan karena menambah
biaya untuk memasuki sistem baru.
 Banyak instruktur merasa nyaman
dengan kelas tradisional, di mana
instruktur memegang peran utama di
kelas. Ini merupakan tradisi yang sulit,
terutama bagi instruktur yang kurang
atau tidak menguasai teknologi.
 Banyaknya peralatan yang harus
disediakan. Oleh karena itu, disarankan
untuk menggunakan team teaching
dalam pembelajaran.
 Peserta didik memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi
akan mengalami kesulitan.
 Ada kemungkinan peserta didik yang
kurang aktif dalam kerja kelompok.
 Apabila topik yang diberikan pada
masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak
memahami topik secara keseluruhan.

D. Daftar Pustaka
1. Reza Marfiana, Zaka H (2021) ICT-Based
Learning Media in the Form of Powerpoint for
Grade IV Elementary School Students.
file:///C:/Users/USER/Downloads/gautama
,+2.+IJEE+VOL.+5,+NO.+3+Reza+Marfiana+3
50-356.pdf
2. (Abdelraheem & Al-Rabane, 2019; Arsyad,
2020)
3. (Wardani, Rufi’i, & Harwanto, 2020).
Pemanfaatan media pembelajaran ICT.
4. Ira trulia, Endang H, (2021) Pengaruh model
PJBL tehadap kemamuan berfikir analitis
siswa.
https://jurnal.unigla.ac.id/index.php/bioed
/index.

Anda mungkin juga menyukai