Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar
No. masalah masalah penyebab masalah 1 a. Guru kurang mengetahui Pembelajaran yang Pembelajaran yang karakteristik model dilakukan dikelas dilakukan dikelas pembelajaran masih monoton masih monoton b. Guru kesulitan belum terpusat belum terpusat menyesuaikan model pada siswa. pada siswa adalah pembelajaran yang cocok akar penyebab dengan karakteristik siswa masalah “ Siswa c. Guru kesulitan dalam tidak aktif dan pengaturan waktu pada bosan saat belajar beberapa langkah matematika”. Jika pembelajaran pembelajaran d. Guru hanya menggunakan dikelas terpusat metode ceramah yang pada siswa, guru monoton kreatif dalam e. Guru masih minim dalam mengajar dan selalu pemanfaatan media memberikan f. Siswa merasa bosan jika tantangan belajar pembelajaran monoton kepada siswa maka g. kesulitan dalam semangat belajar menghadapi perbedaan siswa terhadap karakteristik peserta didik, pembelajaran h. perbedaan individu yang matematika akan meliputi intelegensi, watak meningkat, dan dan latar belakang, siswa tidak akan i. kesulitan menentukan bosan dalam belajar materi yang cocok dan akan aktif dengan kejiwaan dan dalam belajar jenjang pendidikan peserta matematika. didik, Dan selanjutnya j. kesulitan dalam Guru akan menyesuaikan materi pelaj merancang aran dengan berbagai pembelajaran yang metode supaya peserta tidak monoton yang didik tidak segera bosan, berpusat pada siswa agar siswa tidak bosan dan aktif saat belajar maatematika. 2 a. Siswa masih malas membaca Guru belum Guru belum saat guru memberikan bahan membuat LKPD membuat LKPD untuk dipelajari, misal untuk siswa yang untuk siswa yang worksheet memudahkan siswa memudahkan siswa b. Siswa kesulitan memahami untuk menjawab untuk menjawab bacaan karena materi soal cerita soal cerita prasyarat lupa/belum matematika. matematika adalah menguasai akar penyebab c. Sarana/media membaca masalah “ siswa yang kurang masih kesulitan d. Guru kurang mendorong menyelesaikan siswa untuk rajin membaca soal apabila soal e. Siswa inginnya selalu yang yang diberikan instan, tidak mau melewati soal cerita prosesnya matematika”. f. Siswa sejak kecil tidak Lembar Kerja Siswa dibiasakan membaca, baik dapat membantu oleh orang tua maupun oleh siswa membuat apa guru yang diketahui, apa g. Siswa lebih suka bermain yang ditanya, media sosial (Ig, Tiktok), penggunaan rumus game, daripada membaca serta penyelesaian buku soal cerita matematika. Selanjutnya Guru harus membuat Langkah – langakah penyelesaian soal cerita di dalam LKS agar siswa tidak kesulitan dalam menjawab soal cerita matematika. 3 a. kurangnya respon dari orang Guru kurang Kurangnya tua dalam proses berkomunikasi komunikasi antara komunikasi. dengan orang tua orang tua dan guru b. kurangnya komunikasi siswa terkait dengan orang tua siswa pembelajaran terkait perkembangan siswa matematika adalah di madrasah akar penyebab c. pertemuan hanya walikelas masalah dari “ dengan ortu saja dan terjadi hubungan guru saat penerimaan rapot dan orang tua d. komunikasi yang terjalin terkait dengan orang tua lebih perkembangan melalui wali kelas siswa terhadap e. guru kesulitan meluangkan pemeblajaran waktu berkomunikasi matematika masih karena kesibukannya rendah”. Apabila f. kurangnya motivasi guru komunikasi antara untuk melakukan guru dan orang tua kunjungan kepada wali sudah terjalin maka murid (home visit) orang tua akan peduli terhadap perkembangan belajar anaknya dirumah, orang tua akan selalu memberi motivasi belajar kepada anaknya. Oleh karena itu pihak sekolah harus memberikan ruang dan waktu agar guru dan orang tua dapat bertemu dan membahas perkembangan pembelajaran peserta didik. 4 a. Banyaknya beban kerja yang Guru belum Guru belum diperoleh guru dimadrasah memahami memahami membuat guru hanya bagaimana bagaimana mengajar biasa tanpa penerapan penerapan menggunakan model – model pembelajaran pembelajaran pembelajaran inovatif inovatif dalam inovatif dalam b. Materi pembelajaran terlalu proses proses banyak sehingga guru tidak pembelajaran pembelajaran memiliki kesempatan untuk matematika matematika mendesain model merupakan akar pembelajaran inovatif hanya pernyebab masalah terfokus bagaimana supaya “ Model materi dalam 1 semester pembelajaran dapat tuntas inovatif belum c. Guru belum memaksimalkan diterapkan oleh apresepsi awal, dalam guru saat penerapan model pembelajaran pembelajaran inovatif matematika”. d. Guru belum membuat LKPD Apabila guru yang menarik, yang buat memang benar – siswa tertarik untuk benar paham pada membacanya model e. Pemahaman model-model pembelajaran pembelajaran inovatif yang inovatif maka masih terbatas dan semua masalah kesulitan ketika akan terjawab, mempaktekkan di kelas beban kerja guru f. Di dalam kelompok diskusi dan materi didominasi oleh siswa yang pemebelajaran yang daya serapnya cepat, banyak tidak akan sehingga yang daya serapnya dipermasalahkan rendah lagi. g. Setelah proses diskusi Oleh karena itu selesai guru masih guru harus menguatkan materi kembali memulai dengan memberikan soal mempelajari model penguatan dan penjelasan – model lagi cara pengerjaannya pembelajaran inovatif sesuai dengan materi pembelajaran matematika seperti mengikuti pelatihan / workshop model – model pemeblajaran inovatif. 5 1. siswa belum memahami soal Penguasaan dan Penguasaan dan 2. siswa tidak mampu referensi guru referensi guru menyerap informasi dengan terhadap soal- soal terhadap soal- soal baik, literasi numerasi literasi numerasi 3. siswa tidak memahami dan soal HOTS dan soal HOTS materi sepenuhnya, masih kurang masih kurang 4. kelemahan konsep prasyarat adalah akar yang dimiliki oleh siswa, penyebab masalah “ 5. kurangnya pengalaman siswa siswa kesulitan dalam mengerjakan soal menjawab soal – matematika berkategori sola literasi HOTS, numerasi dan soal 6. kurangnya pengalaman siswa – soal HOTS”. dalam mengerjakan soal Apabila guru sudah cerita memahami dan 7. Kurangnya pemahaman guru memiliki referensi terhadap soal literasi sola – soal literasi numerasi dan soal – soal dan numerasi serta HOTS dan masih perlu soal – soal HOTS pelatihan tentang itu. maka guru akan sering memberikan soal kepada siswa dan membimbing siswa untuk menjawab sola tersebut, sehingga jika guru sering memberikan soal tersebut siswa akan terbiasa dalam menjawab soal dan tidak akan kesulitan lagi dalam menjawab soal – soal HOTS. Oleh karena itu guru harus lebih aktif mencari pengetahuan dan referensi tentang soal- soal literasi numerasi dan soal HOTS seperti mengikuti pelatihan tentang soal HOTS supaya soal – soal literasi numerasi dan soal HOTS sering diberikan saat pembelajaran. 6 1. Penguasaan guru tentang Penguasaan guru Penguasaan guru Tehnologi Informasi dan tentang Tehnologi tentang Tehnologi Komunikasi ( TIK) masih Informasi dan Informasi dan kurang Komunikasi masih Komunikasi masih 2. Guru tidak pernah kurang untuk kurang untuk menggunakan TIK diterapkan sebagai diterapkan sebagai sebagai media media media pembelajaran pembelajaran pembelajaran matematika 3. Sebagian guru belum matematika. merupakan akar diberi kesempatan penyebab “ mengikuti pelatihan Pembelajaran tentang pemanfaatan yang dilakukan Tehnologi Informasi guru belum dan Komunikasi mengoptimalakn dalam pembelajaran penggunaan TIK “. 4. Sarana dan Apabila guru sudah prasarana disekolah menguasai yang kurang lengkap, penggunana TIK 5. Guru kurang aktif dalam pembelajaran mencari maka guru akan pengetahuan tentang membuat media TIK yang bisa pembelajaran digunakan dalam dengan pembelajaran menggunakan TIK. Oleh karena itu guru harus aktif mencari pengetahuan tentang TIK seperti mengikuti pelatihan bertanya kepada yang mahir dalam menerapkan TIK sebagai media pembelajaran.