Anda di halaman 1dari 18

BAIQ CITA INDRIANI

Nama Sekolah : SMP Plus Darul Quran Walhadits


Kelas : VII
Jumlah Siswa : 30

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

No. Masalah yang Analisis eksplorasi penyebab


telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah

1 Motivasi belajar Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis terhadap hasil


siswa rendah kajian literatur dan hasil wawancara,
Jurnal Ilmiah
serta dikonfirmasi melalui
Dyah Lukita, Niko Sudibjo. Faktor- observasi/pengamatan dapat
faktor yang Mempengaruhi diketahui bahwa penyebab masalah
Motivasi Belajar Siswa di Era motivasi belajar siswa yang rendah
Pandemi Covid-19. 2021
adalah:
Fakktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi siswa: 1. Metode yang digunakan oleh guru
kurang inovatif, yang mana guru
1. Peran orang tua lebih banyak menggunakan
2. Kreativitas guru menggunakan metode ceramah di
3. Minat belajar masing – masing
setiap penyampaian materi
Jurnal Ilmiah sehingga pembelajaran terkesan
membosankan
Euis Pipieh Rubiana, Dadi Dadi.
2. Minat belajar yang dimiliki siswa
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Motivasi Belajar IPA Siswa SMP tidak ada, menyebabkan tidak
Berbasis Pesantren. 2020. adanya keinginan dalam
memahami materi yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi disampaikan.
motivasi belajar yaitu
3. Siswa tidak memiliki cita-
1. faktor intrinsik yang yanng cita/harapan yang jelas dimasa
terdiri dari: kebutuhan, harapan, mendatang
cita-cita siswa
2. faktor ekstrinsik yang terdiri
dari: penghargaan dan kondisi
lingkungan.

Jurnal Ilmiah:
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi
Trisnawati. Analisis Motivasi
Belajar dan Hasil Belajar Siswa di
Masa Pandemi Covid-19. 2021
Indikator-indikator motivasi belajar
1. Adanya hasrat daan keinginan
berhasil
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
4. Adanya penghargaan dalam
belajar
5. Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar
6. Adanya situasi belajar yang
menarik

Sumber Wawancara:

Waktu: 30 Agustus 2022

1. Nurul Astuti, S.Pd (Wali kelas)


a. Minat belajar yang dimiliki
siswa rendah
b. Materi sulit dipahami oleh
peserta didik
2. Arif Akbar, S.Pd (Guru Kelas)
a. Materi yang disajikan oleh
guru tidak menarik
b. Guru tidak melakukan
inovasi pembelajaran,
menyebabkan cara mengajar
guru tidak menarik
c. Sarana pembelajaran yang
dimiliki terbatas
3. Syamsudin, M.Pd (Dosen Al-
Amin Kediri lobar)
a. Dari segi siswa yaitu tidak
memiliki motivasi, karena
siswa tidak memiliki
gambaran tentang masa
depan
b. Dari segi guru yaitu metode
yang digunakan kurang
menaraik perhatian siswa
padahal guru berfungsi
sebagai generator, motivator
sekaligus pendamping
c. Guru tidak melakukan
pendekatan secara personal
4. Siswa kelas VII
a. Guru selalu mengajar dengan
metode ceramah, sehingga
siswa bosan dalam
pembelajaran
b. Guru tidak memberiakan
motivasi terhadap siswa

2 Sebagian besar Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis terhadap hasil


siswa belum bisa kajian literatur dan hasil wawancara,
membaca dengan Jurnal Ilmiah
serta dikonfirmasi melalui
lancar
Tiwi Mardika. Analisis Faktor- observasi/pengamatan dapat
faktor Kesulitan Membaca dan diketahui bahwa penyebab masalah
Menulis dan Berhitung Kelas Siswa siswa belum bisa membaca dengan
1 SD. 2018 lancar adalah:

Kesulitan dalam membaca, menulis, 1. Siswa tidak terbiasa melakukan


dan berhitung dipengaruhi oleh kegiatan membaca baik
beberapa faktor seperti: dilingkungan sekolah maupun
dirumah
1. faktor lingkungan keluarga 2. Tidak adanya bimbingan yang
diberikan oleh orang tua dirumah
2. perhatian orang tua
3. Adanya pengaruh gadget
3. bimbingan dan pengawasan (Handphone) siswa cenderung
malas membuka buku dan lebih
Jurnal Ilmiah: memilih bermain gadget
Reski Wening Asmarani, Ervina (Handphone)
Eka Subekti, Veryliana
Purnamasari, Analisis
Kemampuan Membaca Siswa Kelas
III SDN 1 Selokaton Kecamatan
Sukorejo Kabupaten Kendal. 2022

faktor yang mempengaruhi


kemampuan membaca:

1. faktor fisiologi
2. faktor intelektual,
3. faktor lingkungan,
4. dan faktor psikologis.

Sumber Wawancara:

Waktu: 30 Agustus 2022

1. Baehaqi, S.Pd (Guru Kelas)


a. Kurangnya perhatian guru
dan orang tua
b. Kebiasaan membaca yang
dimiliki siswa kurang
2. Syamsudin, M.Pd (Dosen Al-
Amin Kediri lobar)
a. Lingkungan sekolah belum
menerapkan pentingnya
budaya membaca
b. Kuatnya pengaruh arus media
sosial yang mana peserta
didik lebih senang membaca
status dan komentar-
komentar di sosial media
ketimbang membaca buku
pelajaran
c. Tidak adanya pembentukan
kebiasaan dari orang tua
3. Siswa kelas VII
a. Tidak adanya buku-buku
terkini yang ada di
perpustakaan, yang ada
hanya buku-buku lama yang
sudah sobek dimakan kutu
sehingga tidak menarik
minat baca siswa

3 Peserta masih Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis terhadap hasil


sulit memperoleh kajian literatur dan hasil wawancara,
nilai yang baik Jurnal Ilmiah: serta dikonfirmasi melalui
dalam observasi/pengamatan dapat
pembelajaran Tasya Nabillah, Agung Prasetyo diketahui bahwa penyebab masalah
Abadi. Faktor Penyebab siswa sulit memperoleh nilaiyang
Rendahnya Hasil Belajar Siswa. baik dalam pembelajaran adalah:
2020
1. Guru tidak kreatif dalam
Faktor yang mempengaruhi hasil membangkitkan motivasi belajar
belajar diantaranya: siswa sehingga terbentuk perilaku
belajar siswa yang kurang efektif.
a. faktor internal yaitu yang 2. Kurangnya Penggunaan model
berasal dari dalam diri siswa, pembelajaran yang interaktif,
seperti kurangnya minat dan guru lebih banyak mengambil
motivasi peserta didik andil dalam proses pembelajaran
b. faktor eksternal yaitu yang 3. Guru tidak melakukan pola
berasal dari luar diri siswa, pembelajaran yang beragam
seperti metode guru yang sesuai dengan minat dan gaya
belajar peserta didik
tidak menarik bagi peserta 4. Guru belum membuat evaluasi
didik. berdasarkan kisi-kisi soal

Jurnal Ilmiah:

Sherly Septia Suyedi, Yenni Idrus.


Hambatan-hambatan yang
Mempengaruhi Hasil Belajar
Mahasiswa Dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Dasar Desain Jurusan
IKK FPP UNP.2018

hambatan-hambatan belajar dilihat


dari minat yaitu:

a. kemauan mengerjakan tugas,


b. kemauan bertanya,
c. keaktifan dalam diskusi,
d. memanfaatkan kesempatan
bertanya,
e. perhatian terhadap materi
kurang,
f. kemauan menambah
pengetahuan di luar dalam
pembelajaran,
g. kurang serius,
h. tidak membuat catatan pinggir,
mencatat informasi dan
menggarisbawahi catatan.

Sedangkan dari kesiapan belajar,


faktor penghambat adalah:

a. kondisi kesehatan,
b. mahasiswa lesu,
c. kurangnya hasrat dalam belajar,
kurang percaya diri dan kurang
membaca buku.
Jurnal Ilmiah:
Tasya Nabillah, Agung Prasetyo
Abadi. Faktor Penyebab
Rendahnya Hasil Belajar Siswa.
2020
Indikator hasil belajar:
a. Ranah kognitif
b. Ranah afektif
c. Ranah psikomotorik

Sumber Wawancara:

Waktu: 30 Agustus 2022

1. Hirsan, S.Pd (Guru Kelas)


a. Siswa tidak memiliki
semangat dalam belajar
b. Guru lebih banyak
menjelaskan materi
ketimbang menyuruh siswa
mencari sendiri informasi
terkait dengan materi yang
dipelajari.
c. Guru ketika masuk kelas
langsung memberikan siswa
materi tanpa terlebih dahulu
memberikan motivasi serta
membacakan tujuan
pembelajaran
d. Guru hanya menggunakan
metode ceramah
2. Syamsudin, M.Pd (Dosen Al-
Amin Kediri lobar)
a. Banyaknya beban yang
diberikan kepada siswa yang
tidak sesuai dengan
kemampuan belajar siswa
3. Siswa Kelas VII
1. Terkadang siswa dituntut
mendapatkan nilai yang
bagus
2. Orang tua memberikan
hukuman ketika anak
mendapatkan nilai belajar
yang rendah, membuat anak
tertekan sehingga semangat
belajarnya menurun

4 Siswa kurang Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis terhadap hasil


aktif dalam proses kajian literatur dan hasil wawancara,
pembelajaran Jurnal Ilmiah:
serta dikonfirmasi melalui
observasi/pengamatan dapat
Lita Sasmita, M. Ridwan Said diketahui bahwa penyebab masalah
Ahmad. Faktor Penyebab adalah:
Ketidakaktifan Siswa Kelas XI
1. Metode mengajar yang digunakan
IPAS 4 Dalam Proses Belajar
guru tidak mendorong siswa
Mengajar di SMA Negeri 12
untuk berfikir kritis
Makasar.2018
2. Guru tidak memberikan
Faktor penyebab ketidakaktifan kesempatan kepada siswa untuk
siswa: menyimpulkan hasil dari
pembelajaran sehingga siswa
faktor internal yaitu; terkesan pasif
1. siswa malas dalam belajar 3. Siswa tidak memiliki
2. tidak percaya diri. kepercayaan diri dalam
mengungkapkan pendapat/ide-ide
faktor eksternal diakibatkan oleh: yang dimilikinya
1. sarana dan fasilitas yang belum
lengkap
2. metode mengajar guru yang
membosankan
3. lingkungan kelas yang tidak
nyaman.
Dampak ketidakaktifan dalam proses
belajar mengajar yaitu;
1. siswa tidak memahami materi
pelajaran
2. Tidak mampu menjawab
pertanyaan guru
3. menyontek saat ulangan.

Jurnal Ilmiah:

Eggi G. Ginanjar, Bambang


Darmawan, Sriyono Sriyono.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Rendahnya Partisipasi belajar
Peserta Didik SMK. 2019

Faktor yang mempunyai pengaruh


paling besar terhadap rendahnya
partisipasi belajar peserta didik:
1. keberanian memberikan
tanggapan
2. pemahaman peserta didik
3. keberanian menjawab
pertanyaan
4. kemampuan menjelaskan
5. kemampuan menyimpulkan
6. dan kepercayaan diri bertanya.
Jurnal Ilmiah:
Kezia Rikawati, Debora Sitinjak.
Peningkatan Keaktifan Belajar
Siswa dengan Penggunaan Metode
Ceramah Interaktif. 2020
Indikator keaktifan siswa:
a. Bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
b. Berani mengajukan pertanyaan
selama pembelajaran
c. Berani menjawab pertanyaan
yang diberikan
d. Berani mempersentasikan hasil
pemahamannya di depan kelas
Sumber Wawancara:

Waktu: 30 Agustus 2022

1. Taufik, S.Pd (Guru Kelas)


a. Guru belum menggunakan
metode yang tepat
b. Guru belum memanfaatkan
media pembelajaran yang
menarik minat siswa untuk
belajar
c. Siswa bosen dengan suasana
kelas yang monoton
2. Syamsudin, M.Pd (Dosen Al-
Amin Kediri lobar)
a. Semua kurikulum
menginginkan keaktifan
siswa, akan tetapi pada
penerapannya kegiatan
pembelajaran masih
berpusat pada guru
b. Dari segi siswa sendiri
yaitu belum terbiasa aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
3. Siswa Kelas VII
a. Takut salah ketika
menyampaikan pendapat
b. Siswa kurang bersemangat
dalam mengikuti proses
pembelajaran, karena guru
tidak menggunakan model
pembelajaran yang
membangun keaktifan siswa

5 Siswa tidak Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis terhadap hasil


konsentrasi kajian literatur dan hasil wawancara,
(fokus) dalam Jurnal Ilmiah:
serta dikonfirmasi melalui
mengikuti proses
pembelajaran Mariana Putri Manurung, observasi/pengamatan dapat
Dorlince Simatupang. diketahui bahwa penyebab masalah
Meningkatkan Konsentrasi Anak adalah:
Usia 5-6 Tahun Melalui
1. Siswa memiliki jam tidur yang
Penggunaan Metode Bercerita di
kurang , karena anak yang ada di
TK ST Theresia Binjai. 2019
dalam pondok memiliki jadwal
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi yang padat untuk mengaji,
Kurangnya Konsentrasi: sedangkan siswa diluar pondok
begadang menggunakan gadget
1. Seorang anak memiliki terlalu sampai larut malam. Hal ini
banyak gangguan dan berdampak pada siswa
kekhawatiran mengantuk ngantuk dan
2. Ingin melakukan sesuatu yang konsentrasi hilang.
lain 2. Metode mengajar guru yang tidak
3. Merasa lelah, bervariasi
4. Merasa lapar, 3. Penyajian materi yang tidak
5. Kecanduan teknologi menarik yang mana guru
Jurnal Ilmiah: membacakan materi dan
Andi Rani Alfiani Mahajay. kemudian siswa mencatat.
Faktor-faktor yang berhubungan 4. Lingkunagn belajar yang masih
dengan tingkat Konsentrasi kurang kondusif
Belajar dari Rumah pada Anak
Usia 9-12 Tahun di Masa Pandemi
Covid-19. 2021

Faktor-faktor yang mempengaruhi


tingkat konsentrasi belajar:
1. lingkungan belajar
2. mata pelajaran yang
kurang diminati
3. merasa jenuh dan bosan
4. faktor psikologis
5. gaya belajar
6. nutrisi yang kurang
7. penggunaan gadget yang
berlebihan, dan jumlah jam
tidur.
Jurnal Ilmiah:
Juita. Identifikasi Konsentrasi
Belajar Siswa di Sekolah
Menengah Atas. 2020
Indikator keaktifan siswa:
a. Fikiran dan terpadu pada
pelajaran
b. Perhatian tidak menyebar
c. Mampu mengabaikan hal-hal
lain yang tidak ada
hubungannya denagn belajar
d. Tidak terpengaruh dengan hal-
hal lain yang tidak ada
hubungannya dengan proses
belajar
e. Antusias belajar tinggi
f. Mampu memusatkan perhatian
dalam waktu yang lama

Sumber Wawancara:

Waktu: 30 Agustus 2022

1. Suharyani, S.Pd (Guru Kelas)


a. Mata pelajaran yang kurang
di sukai
b. Siswa suka begadang
Merasa jenuh dan bosan,
metode mengajar guru tidak
bervariasi
c. Tidak sarapan
2. Syamsudin, M.Pd (Dosen Al-
Amin Kediri lobar)
Hal-hal yang dapat
mempengaruhi konsentrasi
siswa
a. Faktor lingkungan
Ketika lingkungan kelas
nyaman maka siswa akan
belajar dengan kondusif
begitupun sebaliknya
b. Modalitas belajar
Yaitu kemampuan siswa
dalam memperoleh
informasi dari guru, hal ini
juga dipengaruhi oleh
kreatifitas guru dalam
penyampaian materi
3. Siswa kelas VII
a. Tidak sempat sarapan
b. Cara mengajar guru tidak
menarik
c. Tidak menggunakan media
ketika mengajar

6 Guru belum Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis terhadap hasil


mengoptimalkan kajian literatur dan hasil wawancara,
Jurnal Ilmiah:
model pembelajaran serta dikonfirmasi melalui
yang inovatif sesuai Grendi Hendrastomo. Dilema dan observasi/pengamatan dapat
dengan karakteristik Tantangan Pembelajaran E- diketahui bahwa penyebab masalah
materi dan siswa learning. 2018 adalah:

Tiga faktor utama yang perlu 1. Guru belum terlalu mengetahui


diperhatikan adalah model-model pembelajaran yang
inovatif yang beriorientasi pada
1. Sumber daya manusia siswa
2. Infrastruktur pendukung 2. Guru hanya mengandalkan satu
3. dan Pelaksanaannya. model pembelajaran pada semua
Untuk mendapatkan hasil yang jenjang kelas sehingga terkesan
optimal belajar, ketiga faktor ini monoton
harus saling berpegangan satu 3. Guru tidak memiliki waktu yang
sama lain. Padahal, ketiga faktor cukup untuk merancang
tersebut sebenarnya belum pembelajaran yang inovatif
terpenuhi karena banyak aspek;
untuk Misalnya,
 kualitas sumber daya manusia
yang belum mampu menguasai
e-learning,
 minimnya infrastruktur yang
dapat diakses dan
 bagaimana memutuskan model
pembelajaran yang paling cocok

Jurnal Ilmiah:

Eddy Izwanto. Peta Kompetensi


Guru Matematika SMP di
Kabupaten Bengkulu Tengah
Berdasarkan Hasil UKG Tahun
2015. 2016

Identifikasi kelemahan terhadap


penguasaan kompetensi pedagogik
antara lain:

1. Rendahnya pengetahuan guru


tentang model dan strategi
pembelajaran yang berorientasi
pada siswa
2. Guru jarang melakukan inovasi
pembelajaran dan menggunakan
media pembelajaran berbasis
teknologi
3. Rendahnya kemampuan guru
dalam mengevaluasi hasil
belajar.
Sedangkan identifikasi kelemahan
terhadap penguasaan kompetensi
profesional antara lainh:
1. Rendahnya penguasaan materi
bahan ajar kekinian
2. Rendahnya motivasi dalam
menulis karya ilmiah atau jenis
penelitian lainnya.
Sumber Wawancara:
Waktu: 31 Agustus 2022
1. Sahuri, S.Pd (Guru kelas)
a. Terbatasnya pemahaman
yang dimiliki guru dalam
menerapkan pembelajaran
yang inovatif
b. Guru masih berfokus pada
materi yang banyak dan
banyaknya jam mengajar
2. Sudiati, S.Pd (Kepala sekolah)
a. Guru tidak mendapatkan
pelatihan mengenai model-
model pembelajaran yang
inovatif yang sesuai dengan
karekteristik peserta didik
4. Syamsudin, M.Pd (Dosen Al-
Amin Kediri lobar)
a. Kurangnya keterampilan
yang dimiliki guru dalam
mengoptimalkan model
pembelajaran yang inovatif
b. Adanya mindset tentang
mengajar dengan
menjelaskan dan metode
komando artinya guru masih
mengikuti perintah gurunya.

7 Pengaplikasian Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis terhadap hasil


pembelajaran kajian literatur dan hasil wawancara,
berbasis HOTS yang Jurnal Ilmiah serta dikonfirmasi melalui
dilakukan oleh guru
observasi/pengamatan dapat
masih sangat kurang Anggun Variasi Islami, M.
Abdurrahman Sunni. Pandangan diketahui bahwa penyebab masalah
Guru MA Nurul Iman Mamben adalah:
Lauk terhadap Pelaksanaan
1. Tidak adanya pelatihan dari
Pembelajaran berbasis High Order
pihak sekolah terkait bagaimana
Thingking Skill (HOTS). 2021
merancang pembelajaran yang
Kesulitan yang di hadapi dalam berbasisi HOTS
pengaplikasian pembelajaran HOTS 2. Siswa mengalami kesulitan
yaitu: dalam menjawab soal HOTS
karena mereka tidak mengerti
1. Pemahaman guru terhadap perintah soal
pembelajaran High Order 3. Guru masih belum menghafal
Thinking Skill yang sangat dengan baik Kata kerja
rendah Operasional dari C4, C5 dan C6
2. Waktu yang dibutuhkan ketika
mengajarkan siswa dengan
pembelajaran low
order thingking skill (LOTS)
berbeda dengan
pembelajaran berbasis HOTS.
3. Membutuhkan waktu lebih lama
dalam melaksanakan
pembelajaran berbasis
High Order Thingking Skill
(HOTS)
4. Baik guru maupun siswa belum
terbiasa dengan pembelajaran
yang berbasis HOTS

Jurnal Ilmiah:

POSMA Sianturi. Analisis


Kesulitan Guru Bahasa Indonesia
Dalam Penerapan Pembelajaran
Hihger Order Thinking Skill
(HOTS) di SMK Swasta
Pariwiwsata Prima Sidikalang.
2021

1. Pada aspek pelaksanaan


pembelajaran, guru masih belum
memahami secara keseluruhan
mengenai tentang K13 sehingga
membuat informan masih
kesulitan dalam menentukan
model pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran
yang dibawakan.
2. Guru juga masih kesulitan dalam
penyusunan baik dalam KI, KD,
penyusunan silabus, penyusunan
RPP yang sesuai dengan
kurikulum 2013.
3. Pembelajaran berbasis HOTS
masih belum dipahami baik,
dalam pembelajaran HOTS,
penyusunan RPP yang
berorientasi HOTS, penyusunan
soal atau pertanyaan berbasis
HOTS maupun dalam format
penilaian dalam pembelajaran
yang berbasis HOTS.
Sumber Wawancara:
Waktu: 31 Agustus 2022
1. Samiin, S.Pd (Kepala Sekolah)
a. Guru tidak mendapat
pelatihan tentang
pembelajaran HOTS
b. Soal HOTS dianggap lebih
sulit
c. Siswa tidak terbiasa dengan
soal-soal HOTS
Jurnal Ilmiah:
Erna Yayuk, Tyas Deviana,
Nawang Sulistyani. Kemampuan
Guru dalam Implementasi
Pembelajaran dan Penilaian
HOTS pada Siswa Kelas 4
Sekolah Indonesia Bangkok
Thailand. 2019
Adapun karakteristik soal HOTS
antara lain:
a. Mengukur keterampilan
berfikir tingkat tinggi
b. Berbasis permasalahan
kontekstual
c. Menggunakan bentuk sal
beragam, dan
d. Mengukur level kognitif C-4
(menganalisis), C-5
(mengevaluasi), dan C-6
(mengkreasi)
2. Syamsudin, M.Pd (Dosen Al-
Amin Kediri lobar)
a. Pengetahuan guru masih
sedikit terkait soal-soal yang
menganalisis, mencipta dan
mengevaluasi
b. Pembelajaran dan soal-soal
HOTS memang menjadi hal
baru bagi para guru, karena
itu guru perlu dilatih secara
berkelanjutan

8 Guru belum Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis terhadap hasil


maksimal dalam kajian literatur dan hasil wawancara,
Jurnal Ilmiah:
memanfaatkan serta dikonfirmasi melalui
observasi/pengamatan dapat
teknologi/inovasi Grendi Hendrastomo. Dilema dan diketahui bahwa penyebab masalah
dalam pembelajaran Tantangan Pembelajaran E- adalah:
learning.2018
1. Banyak guru yang menganggap
Tiga faktor utama yang perlu dirinya tidak terampil dalam
diperhatikan adalah menggunakan TIK merasa cemas
menggunakannya di depan anak-
4. Sumber daya manusia anak yang mungkin lebih tahu
5. Infrastruktur pendukung dari pada dirinya.
6. dan Pelaksanaannya. 2. Tidak adanya program pelatihan
Untuk mendapatkan hasil yang yang diadakan oleh pihak sekolah
optimal belajar, ketiga faktor ini khususnya pelatihan dalam hal
harus saling berpegangan satu teknologi dalam pembelajaran
sama lain. Padahal, ketiga faktor 3. Sarana yang tidak mendukung,
tersebut sebenarnya belum seperti tidak tersedianya Lab
terpenuhi karena banyak aspek; komputer di sekolah.
untuk Misalnya, 4. Rendahnya penguasaan materi
 kualitas sumber daya manusia tentang bahan ajar kekinian
yang belum mampu menguasai khusunya bahan ajar yang
e-learning,
memanfaatkan teknologi seperti
 minimnya infrastruktur yang
canva dll.
dapat diakses dan
 bagaimana memutuskan model
pembelajaran yang paling cocok

Jurnal Ilmiah:

Eddy Izwanto. Peta Kompetensi


Guru Matematika SMP di
Kabupaten Bengkulu Tengah
Berdasarkan Hasil UKG Tahun
2015. 2016

Identifikasi kelemahan terhadap


penguasaan kompetensi pedagogik
antara lain:

4. Rendahnya pengetahuan guru


tentang model dan strategi
pembelajaran yang berorientasi
pada siswa
5. Guru jarang melakukan inovasi
pembelajaran dan menggunakan
media pembelajaran berbasis
teknologi
6. Rendahnya kemampuan guru
dalam mengevaluasi hasil
belajar.

Sedangkan identifikasi kelemahan


terhadap penguasaan kompetensi
profesional antara lain:
a. Rendahnya penguasaan materi
bahan ajar kekinian
b. Rendahnya motivasi dalam
menulis karya ilmiah atau jenis
penelitian lainnya.

Sumber Wawancara:

Waktu: 31 Agustus 2022

1. Sahuri, S.Pd (Guru Kelas)


a. Terbatasnya pemahaman
yang dimiliki guru dalam
menerapkan pembelajaran
yang inovatif
b. Guru masih berfokus pada
materi yang banyak dan
banyaknya jam mengajar
c. Guru tidak mendapatkan
pelatihan mengenai model-
model pembelajaran yang
inovatif yang sesuai dengan
karekteristik peserta didik
2. Syamsudin, M.Pd (Dosen Al-
Amin Kediri lobar)
a. Gaya belajar generasi Z
(generasi sekarang) jauh
berbeda dengan generasi
terdahulu. Generasi
sekarang lebih
membutuhkan sesuatu yang
bersifat kekinian, baik itu
dari segi perangkat
pembelajaran, metode
maupun media yang harus
sesuai dengan teknologi
saat ini

Anda mungkin juga menyukai