KAJIAN LITERATUR
Suryani, M., Jufri, L. H., & Putri, T.
A. (2020: 120) Kemampuan
pemecahan masalah adalah suatu
kecakapan atau potensi yang dalam
diri siswa sehingga ia dapat
menyelesaikan permasalahan dan
dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari
Daftar Pustaka
Suryani, M., Jufri, L. H., & Putri, T.
A. (2020). Analisis kemampuan
pemecahan masalah siswa
berdasarkan kemampuan awal
matematika. Mosharafa: Jurnal
Pendidikan Matematika, 9(1), 119-
130.
WAWANCARA
Narasumber 1
Nama : Wiwit Anis Hidayati, S.Pd.
NIP : 198804182010012018
Jabatan : Guru Kelas VI
Waktu : Senin, 25 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
Rendahnya Kemampuan pemecahan
masalah matematis pada siswa dalam
menjawab soal-soal yang berbentuk
cerita adalah :
1. Metode Ceramah masih dominan
dalam pembelajaran
2. Pembelajaran yang mebosankan
3. Kurangnya alternatif pemecahan
masalah pada soal cerita yang
diberikan oleh guru
4. Siswa sulit memahami isi soal
5. Ketrampilan dan Pengetahuan
dasar berhitung siswa masih
kurang (dampak daring)
6. Sumber belajar yang terbatas
Narasumber 2
Nama : Drs. Sutanto
NIP : 196501271989031003
Jabatan : Guru Kelas III
Waktu : Selasa, 26 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
Rendahnya Kemampuan pemecahan
masalah matematis pada siswa dalam
menjawab soal-soal yang berbentuk
cerita adalah :
1. Metode dan Variasi mengajar guru
belum dikembangkan
2. Kurangnya Alternatif pemecahan
masalah pada soal yang diberikan
oleh guru
3. Siswa sulit dalam menyelesaikan
pemecahan masalah dalam bentuk
soal cerita
4. Tingkat kesukaran soal yang tinggi
5. Keterbatasan media hitung di
sekolah
6. Tidak adanya pembiasaan hitung
pada siswa di lingkungan sekolah
7. Latar belakang Pendidikan orang
tua yang masih rendah.
Narasumber Pakar
Nama : ARIFIN NUR HAYADI,
S.Pd.M.Pd.
NIP : 198807272011011005
Jabatan : Guru Kelas VI
Instansi : SD Negeri 3 Karangtalun
Waktu : Selasa, 26 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
Rendahnya Kemampuan pemecahan
masalah matematis pada siswa dalam
menjawab soal-soal yang berbentuk
cerita adalah :
1. Siswa kurang aktif dalam
mengikuti pembelajaran
matematika, karena faktor
pembelajaran sebelumnya yang
menyebabkan siswa jenuh dan
tidak merasa nyaman.
2. Siswa belum dapat menganalisis
soal
3. Siswa belum dapat membuat
model matematikanya dan
membuat pemecahan masalah lain.
4. Keterlambatan dalam
melaksanakan tugas yang
diberikan.
5. Siswa kurang jelas dengan prinsip
yang telah diajarkan.
6. Motivasi kurang, sehingga materi
pelajaran sulit diterima.
7. Jika bekerja dalam kelompok,
sebagian besar siswa hanya
mengandalkan pada siswa yang
mampu saja.
8. Kurangnya variasi dalam
pembelajaran
9. Pembelajaran yang disampaikan
pada siswa kurang bermakna
2 Peserta didik pasif Hasil eksplorasi penyebab masalah Rendahnya partisipasi
dalam mengikuti 1. Penggunaan metode konvensional aktif peserta didik pada
pembelajaran pada masih terlalu dominan dalam muatan pelajaran
muatan pelajaran pembelajaran matematika.
matematika. 2. Pembelajaran yang berpusat pada
guru
3. Metode dan Model pembelajaran
yang belum sesuai
4. Belum menggunakan Media
pembelajan dalam muatan
pelajaran matematika
5. Saat berdiskusi siswa sulit
mengungkapkan pendapat.
6. Saat ditanya guru, Peserta Didik
kebanyakan diam dan tidak
menjawab.
7. Sumber belajar peserta didik hanya
berupa buku saja.
8. Peserta didik tidak menggunakan
media pembelajaran
KAJIAN LITERATUR
Fajri (2018: 425) Setiap siswa
memiliki karakter yang berbeda-beda
didalam situasi yang sama. Terdapat
siswa yang mampu menerima
pembelajaran secara positif dan ada
pula yang negatif. Apabila menerima
secara positif maka siswa akan
memperhatikan, berbuat sesuatu yang
baik, dan menerima sesuatu dengan
baik. Sebaliknya, apabila siswa
memiliki sikap negatif, maka siswa
tersebut akan mencela, menolak, dan
tidak menyukainya.
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, N. F., & Abadi, A. P. (2019).
Implementasi Teknik Latihan Asertif
Sebagai Upaya Mengatasi Siswa Pasif
Pada Pembelajaran
Matematika. Prosiding
Sesiomadika, 1(1a).
WAWANCARA
Narasumber 1
Nama : Wiwit Anis Hidayati, S.Pd.
NIP : 198804182010012018
Jabatan : Guru Kelas VI
Waktu : Senin, 25 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
Peserta didik pasif dalam mengikuti
pembelajaran pada muatan pelajaran
matematika adalah :
1. Penggunaan metode konvensional
masih terlalu dominan dalam
pembelajaran
2. Pembelajaran yang berpusat pada
guru
3. Metode dan Model pembelajaran
yang belum sesuai
Narasumber 2
Nama : Drs. Sutanto
NIP : 196501271989031003
Jabatan : Guru Kelas III
Waktu : Selasa, 26 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah Peserta
didik pasif dalam mengikuti
pembelajaran pada muatan pelajaran
matematika adalah :
1. Belum menggunakan Media
pembelajan dalam muatan
pelajaran matematika
2. Saat berdiskusi siswa sulit
mengungkapkan pendapat.
3. Saat ditanya guru, Peserta Didik
kebanyakan diam dan tidak
menjawab.
4. Sumber belajar peserta didik hanya
berupa buku saja.
5. Peserta didik tidak menggunakan
media pembelajaran
3 Rendahnya kesadaran Hasil eksplorasi penyebab masalah Kesadaran dan
orang tua/wali murid 1. Latar belakang pendidikan orang kepedulian orang tua
tentang pentingnya tua yang masih rendah terhadap pendidikan
pendidikan bagi anak. 2. Kurangnya kepedulian masyarakat yang masih rendah
terhadap pendidikan
3. Tingkat perceraian orang tua yang
tinggi
4. Adanya Anggapan masyarakat
bahwa bekerja lebih penting
daripada sekolah
KAJIAN LITERATUR
Yessi (2020: 3) Kesadaran akan
pentingnya Pendidikan yang timbul
dari semua pihak dapat memberikan
suatu yang positif bagi Pendidikan
Indonesia. Pemerintah, masyarakat,
guru dan orang tua harus berperan
aktif dalam memajukan pendidikan di
indonesia. Keluarga sebagai
lingkungan pendidikan pertama dan
utama dalam hal ini orang tua sebagai
pendidik berperan memberikan arahan
dalam semua bidang khususnya
pendidikan, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Made (2007)
DAFTAR PUSTAKA
Ladaria, Y. H., Lumintang, J. L. J., &
Paat, C. J. (2020). Kajian Sosiologi
tentang Tingkat Kesadaran Pendidikan
pada Masyarakat Desa Labuan
Kapelak Kecamatan Banggai Selatan
Kabupaten Banggai Laut. HOLISTIK,
Journal Of Social and Culture.
WAWANCARA
Narasumber 1
Nama : Wiwit Anis Hidayati, S.Pd.
NIP : 198804182010012018
Jabatan : Guru Kelas VI
Waktu : Senin, 25 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
1. Latar belakang pendidikan orang
tua yang masih rendah
2. Kurangnya kepedulian masyarakat
terhadap pendidikan
Narasumber 2
Nama : Drs. Sutanto
NIP : 196501271989031003
Jabatan : Guru Kelas III
Waktu : Selasa, 26 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah
1. Tingkat perceraian orang tua yang
tinggi
2. Adanya Anggapan masyarakat
bahwa bekerja lebih penting
daripada sekolah
4 Model dan variasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Belum maksimalnya
dalam pembelajaran 1. Model Pembelajaran yang Inovasi pembelajaran
yang belum maksimal sederhana yang dilakukan oleh guru
2. Metode pembelajaran yang
monoton
3. Fasilitas yang kurang memadai
4. Media pembelajaran terbatas
KAJIAN LITERATUR
Erna (2020: 43) Pembelajaran yang
dikombinasi atau bervariasi (Blended
learning) dapat mengembangkan dan
memperluas proses pembelajaran
dengan membeikan variasi
pembelajaran tentang lingkungan dan
materi pembelajarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pujiasih, E. (2020). Membangun
generasi emas dengan variasi
pembelajaran online di masa pandemi
covid-19. Ideguru: Jurnal Karya
Ilmiah Guru, 5(1), 42-48.
WAWANCARA
Narasumber 1
Nama : Wiwit Anis Hidayati, S.Pd.
NIP : 198804182010012018
Jabatan : Guru Kelas VI
Waktu : Senin, 25 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
1. Model Pembelajaran yang
sederhana
2. Metode pembelajaran yang
monoton
3. Sumber belajar seadanya
Narasumber 2
Nama : Drs. Sutanto
NIP : 196501271989031003
Jabatan : Guru Kelas III
Waktu : Selasa, 26 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah
1. Fasilitas yang kurang memadai
2. Media pembelajaran terbatas
5 Siswa belum dapat Hasil eksplorasi penyebab masalah Kemampuan analisis soal
menganalisis soal-soal 1. Masih rendahnya Kemampuan pada anak yang masih
dalam bentuk cerita dasar hitung siswa rendah
2. Tidak adanya alternatif
pemecahan masalah
3. Tingkat kesukaran soal yang
tinggi
4. Materi pelajaran yang terlalu luas
5. Sumber belajar terbatas
6. Guru tidak melaksanakan Inovasi
pembelajaran
KAJIAN LITERATUR
Ika P dkk. (2022: 2) Kemampuan
berpikir kreatif matematis merupakan
kemampuan yang perlu ada pada diri
siswa untuk menganalisis
permasalahan matematika dari
berbagai sudut pandang, kemudian
menyelesaikannya dengan
kemampuan yang dimiliki serta
melahirkan ide-ide kreatif dengan
banyak gagasan. Melalui kemampuan
berpikir kreatif tentunya siswa dapat
mengamati serta mencermati
permasalahan matematika lewat
berbagai sudut pandang, selanjutnya
mengaitkannya dengan pengetahuan
yang dimiliki siswa, sehingga siswa
dapat mengungkapkan gagasan/ide
baru dalam menyelesaikan soal-soal
matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, I., Amaliyah, A., & Rini, C.
P. (2022). Analisis Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Di
Kelas IV Mi Al-kamil Kota
Tangerang. Berajah Journal, 2(1), 1-
5.
WAWANCARA
Narasumber 1
Nama : Wiwit Anis Hidayati, S.Pd.
NIP : 198804182010012018
Jabatan : Guru Kelas VI
Waktu : Senin, 25 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah :
Siswa belum dapat menganalisis soal-
soal dalam bentuk cerita
1. Masih rendahnya Kemampuan
dasar hitung siswa
2. Tidak adanya alternatif pemecahan
masalah
3. Guru tidak memberikan solusi
pemecahan masalah
Narasumber 2
Nama : Drs. Sutanto
NIP : 196501271989031003
Jabatan : Guru Kelas III
Waktu : Selasa, 26 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
Siswa belum dapat menganalisis soal-
soal dalam bentuk cerita.
1. Tingkat kesukaran soal yang tinggi
2. Materi pelajaran yang terlalu luas
3. Analisis soal pada siswa masih
rendah
4. Sumber belajar terbatas
5. Guru tidak melaksanakan Inovasi
pembelajaran
6 Guru tidak Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Tidak adanya Inovasi
melaksanakan inovasi 1. Guru tetap mempertahankan sistem pembelajaran yang
dalam pembelajaaran atau metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru
telah mereka lakukan selama ini.
2. Guru jarang mengikuti
diklat/seminar yang berkaitan
dengan pengembangan diri
3. Tidak adanya Ice Breaking dalam
pembelajaran
4. Adanya anggapan inovasi
pembelajaran hanya dilakukan oleh
pendidik/guru muda saja
5. Guru tidak mengembangkan
kompetensi dan keahliannya di
bidang IT
6. Sarana dan prasarana pembelajaran
yang kurang memadai
7. Akses jaringan internet yang
kurang memadai
8. Dalam pembaruan sistem dan
program pendidikan, guru kurang
dilibatkan secara langsung
9. Kurikulum Pendidikan yang
berubah-ubah menghambat guru
dalam mengembangkan
kompetensinya
KAJIAN LITERATUR
Ridwan Abdullah Sani (2007: 2)
Pembelajaran kreatif dan inovatif
seharusnya dilakukan oleh guru dalam
upaya menghasilkan peserta didik
yang kreatif. Tingkat keberhasilan
guru dalam mengajar dilihat dari
keberhasilan peserta didiknya
sehingga dikatakan bahwa guru yang
hebat (great teacher) itu adalah guru
yang dapat memberikan inspirasi bagi
peserta didiknya. Kualitas
pembelajaran dilihat dari aktivitas
peserta didik ketika belajar dan
kreatifitas yang dapat dilakukan oleh
peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran.
M. Heldi (2022 :2) Konsep Inovasi
adalah suatu gagasan (ide), praktek
atau obyek yang dapat dipahami
sebagai sesuatu yang baru, atau
mempunyai makna lain yaitu
mengadopsi dari sesuatu yang
sebenarnya bukan benar-benar baru,
kalau diukur sejak ditemukan pertama
kali, namum dipahami sebagai sesuatu
yang baru yang memiliki karakteristik.
DAFTAR PUSTAKA
Sani, R. A. (2013). Inovasi
pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara,
89-98.
WAWANCARA
Narasumber 1
Nama : Wiwit Anis Hidayati, S.Pd.
NIP : 198804182010012018
Jabatan : Guru Kelas VI
Waktu : Senin, 25 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
Guru tidak melaksanakan
inovasi dalam pembelajaaran.
1. Metode Ceramah masih dominan
dalam pembelajaran
2. Pembelajaran satu arah yang
mebosankan
3. Tidak adanya Ice Breaking dalam
pembelajaran
4. Hanya beberapa guru yang dapat
mengoprasikan IT
Narasumber 2
Nama : Drs. Sutanto
NIP : 196501271989031003
Jabatan : Guru Kelas III
Waktu : Selasa, 26 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
Guru tidak melaksanakan
inovasi dalam pembelajaaran.
1. Guru tidak mengembangkan
kompetensinya di bidang
pendidikan
2. Guru tidak mengikuti diklat atau
seminar-seminar
3. Guru pesimis ketika dihadapkan
dengan IT
Narasumber Pakar
Nama : ARIFIN NUR HAYADI,
S.Pd.M.Pd.
NIP : 198807272011011005
Jabatan : Guru Kelas VI (Guru
Penggerak Angkatan 1)
Instansi : SD Negeri 3 Karangtalun
Waktu : Selasa, 26 Juli 2022
Eksplorasi Penyebab Masalah:
Guru tidak melaksanakan inovasi
dalam pembelajaaran.
1. Guru tidak mengembangkan
kompetensinya di bidang IT
2. Sarana dan prasarana pembelajaran
yang kurang memadai
3. Akses jaringan internet yang
kurang memadai
4. Dalam pembaruan sistem dan
program pendidikan, guru kurang
dilibatkan secara langsung
sehingga sasarannya kurang
mengenai target.
5. Kurikulum Pendidikan yang
berubah-ubah dapat menghambat
guru dalam mengembangkan
kompetensinya