100%(3)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
879 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan analisis penyebab masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di SMPN Satu Atap 2 Mentaya Hulu. Beberapa penyebab masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya minat dan motivasi siswa, kurangnya dukungan orang tua, pemilihan metode dan media pembelajaran yang kurang tepat, serta belum dilaksanakannya program literasi dan numerasi secara maksimal.
Dokumen tersebut menjelaskan analisis penyebab masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di SMPN Satu Atap 2 Mentaya Hulu. Beberapa penyebab masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya minat dan motivasi siswa, kurangnya dukungan orang tua, pemilihan metode dan media pembelajaran yang kurang tepat, serta belum dilaksanakannya program literasi dan numerasi secara maksimal.
Dokumen tersebut menjelaskan analisis penyebab masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di SMPN Satu Atap 2 Mentaya Hulu. Beberapa penyebab masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya minat dan motivasi siswa, kurangnya dukungan orang tua, pemilihan metode dan media pembelajaran yang kurang tepat, serta belum dilaksanakannya program literasi dan numerasi secara maksimal.
Nama : Idrus Pradana Unit Kerja : SMPN Satu Atap 2 Mentaya Hulu, Kab. Kotawaringin Timur, Kalteng. NIM : 4101022020 LPTK : Universitas Negeri Semarang
Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar
No. penyebab masalah masalah penyebab masalah 1 Dari masalah hasil belajar Minat belajar Siswa belum Matematika sebagian matematika siswa menunjukkan rasa besar siswa masih rendah. masih rendah semangat untuk 1. Minat belajar siswa belajar matematika. masih rendah Orang tua dan 2. Motivasi siswa masih keluarga belum rendah maksimal dalam 3. Siswa kurang fokus memotivasi siswa dalam pembelajaran untuk belajar. 4. Kurangnya perhatian orang tua dalam kegiatan belajar siswa saat dirumah 5. Suasana dan lingkungan yang kurang mendukung 6. Metode guru dalam pembelajaran masih monoton 7. Penggunaan media pembelajaran yang masih kurang maksimal 8. Input siswa dalam program PPDB
2 Dari masalah minat Penggunaan metode Guru belum tepat
belajar Matematika dan media dalam pemilihan sebagian besar siswa pembelajaran oleh guru metode dan media masih kurang. kurang menarik pembelajaran. 1. Kurangnya perhatian Pengetahuan guru dan dukungan orang tua dalam menerapkan pada siswa metode dan media 2. Keadaan dan suasana pembelajaran masih dalam keluarga siswa terbatas. yang belum mendukung 3. Ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang terbatas 4. Kondisi geografis dan jarak tempuh ke sekolah masih jauh dan sulit 5. Metode dan media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik 6. Latar belakang budaya yang masih belum maskimal dalam mendukung untuk belajar
3 Dari masalah tingkat Rendahnya Belum dilaksanakan
literasi dan numerasi kemampuan membaca program-program dari siswa masih rendah. dan berhitung sekolah yang 1. Rendahnya kemampuan berhubungan dengan membaca dan berhitung budaya literasi. 2. Kurangnya minat siswa Peran orang tua dalam membaca dirumah belum 3. Lingkungan siswa dan maksimal dalam orang tua yang belum mengawasi anaknya mendukung untuk melakukan 4. Tidak tersedianya sarana pembiasaan membaca. dan prasarana yang Siswa kurang latihan mendukung kegiatan dalam berhitung literasi 5. Metode belajar guru yang belum maksimal untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa 6. Program literasi di sekolah belum maksimal
4 Dari masalah kesulitan Kemampuan prasyarat Ada materi prasyarat
belajar siswa dalam siswa dalam yang belum pembelajaran Matematika. pembelajaran tersampaikan. 1. Kemampuan siswa matematika sangat Guru belum dalam menguasai meteri kurang melakukan bimbingan prasyarat khususnya tambahan kepada kemampuan berhitung siswa untuk masih sangat kurang memenuhi materi karena efek pandemi prasyarat khususnya covid-19 ketrampilan berhitung 2. Siswa memiliki disposisi yang kurang baik 3. Guru belum maksimal dalam menggunakaan metode dan media pembelajaran yang atraktif dan variatif 4. Sarana dan prasarana penunjang sangat terbatas 5 Dari masalah belum Guru masih kesulitan Guru belum terbiasa maksimalnya penggunaan dalam menggunakan menggunakan model- dan pengembangan dan mengembangkan model inovatif. model-model inovatif model pembelajaran Guru belum maksimal dalam pembelajaran inovatif yang sesuai dalam mengikuti Matematika selama ini. dengan materi yang pelatihan terkait 1. Guru belum terbiasa akan diajarkan pengembangan model- untuk mencoba hal baru model inovatif. 2. Rasa percaya diri guru Tingkat literasi guru dalam mengembangkan terkait pengembangan dan menggunakan model-model inovatif model-model inovatif masih kurang masih rendah 3. Guru masih kesulitan dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan 4. Keterbatasan teknologi menghambat guru untuk menggunakan dan mengembangkan model inovatif 5. Guru belum konsisten dalam menggunakan dan mengembangkan model-model inovatif
6 Dari masalah kemampuan Kemampuan siswa Belum diterapkannya
siswa dalam mengerjakan dalam penyelesaian metode pembelajaran soal HOTS masih rendah. masalah pada soal tipe berbasis masalah (PBL) 1. Pemahaman siswa dalam HOTS masih kurang maupun PJBL dalam mengaitkan konsep pembelajaran matematika pada soal matematika. HOTS masih lemah Siswa hanya terbiasa 2. Intensitas guru dalam dengan soal tipe LOTS memberikan latihan soal dan MOTS. tipe HOTS sangat kurang 3. Kemampuan siswa dalam penyelesaian masalah pada soal tipe HOTS masih kurang 4. Kemampuan siswa memahami materi pokok masih kurang 5. Kemampuan siswa dalam mengubah informasi soal HOTS kedalam pernyataan matematika masih lemah