Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PEMBELAJARAN

KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN


Contextual Teaching and Learning (CTL)

Oleh:

I Kadek Agustian Bayu Atmajaya 1923071002


Ayu Candra Dewi Wesnawati 1923071013

Kelas B (Denpasar)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019
Form 1 : Karakteristik Model Pembelajaran

No Uraian : Deskripsi
1. Model Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL)
2. Pengembang : John Dewey
3. Teori Belajar : Teori Perkembangan Piaget, Teori Belajar Vygotsky,
Pendukung Teori Belajar Konstruktivisme.
4. Tujuan Pembelajaran : a. Memotivasi siswa untuk memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka
sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan
atu ketrampilan yang secara refleksi dapat
diterapkan dari permasalahan kepermasalahan
lainya.
b. Mengetahui bahwa belajar itu tidak hanya sekedar
menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman
c. Melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan
terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat
menemukan dan menciptakan sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
d. Menjadikan pembelajaran lebih produktif dan
bermakna serta menekankan pada pengembangan
minat pengalaman siswa
e. Agar siswa secara individu dapat menemukan dan
mentrasfer informasi-informasi komplek dan siswa
dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.
5. Karakteristik : Menurut Jhonson (2006):
a. Making meaningful connections (membuat
hubungan penuh makna)
b. Doing significant work (melakukan kerja
signifikan)
c. Self-regulated learning (belajar mengatur sendiri)
d. Collaborating (kerjasama)
e. Critical and creative thinking (berpikir kritis dan
kreatif)
f. Nurturing the individual (memelihara pribadi)
g. Reaching high standard (mencapai standar yang
tinggi)
h. Using authentic assessment (penggunaan penilaian
autentik)
Menurut Muslich (2011):
a. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik,
yaitu pembelajaran yang diarahkan pada
ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan
nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam
lingkungan yang alamiah (learning in real life
setting).
b. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang
No Uraian : Deskripsi
bermakna (meaningful learning).
c. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa (learning by
doing).
d. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok,
berdiskusi, saling mengoreksi antar teman (learning
in a group).
e. Pembelajaran memberikan kesempatan untuk
mencipatakan rasa kebersamaan, bekerja sama,
saling memahami antar satu dengan yang lain secara
mendalam (learning to know each other deeply).
f. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif,kreatif,
produktif, dan mementingkan kerja sama (learning
to ask, to inquri, to work together).
g. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang
menyenangkan (learning as an enjoy activity).
6. Sintaks /Aktivitas : a. Modelling: pemusatan perhatian, motivasi,
penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-
petunjuk, rambu-rambu, dan contoh.
b. Questioning: eksplorasi, membimbing,
menuntun, mengarahkan, mengembangkan, dan
generalisasi.
c. Learning Community: seluruh siswa partisipatif
dalam belajar kelompok/individual, dan
mengerjakan.
d. Inquiry: identifikasi, investigasi, dan
menemukan.
e. Constructivism: membangun pemahaman
sendiri dan mengkonstruksi konsep/aturan.
f. Reflection: review, rangkuman, dan tindak
lanjut).
g. Authentic Assessment: penilaian proses belajar
dan penilaian objektif.
Secara lebih rinci, aktivitas yang dilakukan sebagai
berikut.
a. Guru mengembangkan pemikiran siswa bahwa
siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, menemukan sendiri, serta
mengkonstruksikan pengetahuan dan keterampilan
baru.
b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri
untuk semua topik IPA, baik secara eksperimen
maupun noneksperimen.
c. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
bertanya.
d. Menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam
kelompok) dalam proses pembelajaran IPA.
e. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran
No Uraian : Deskripsi
IPA.
f. Melakukan refleksi pada akhir pertemuan.
g. Melaksanakan penilaian autentik.
7. Sistem Sosial : Diskusi kelompok
8. Prinsip Reaksi : Refleksi pengalaman belajar yang dilakukan oleh guru
bersama dengan siswa.
9. Sistem Pendukung : Peristiwa yang relevan dengan topik yang akan
dipelajari, bahan dan alat yang mudah ditemukan di
lingkungan sekitar, guru yang menguasai dan
memahami model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL)
10. Dampak
a. Dampak : Siswa mengikuti setiap langkah pembelajaran .
Instruksional
b. Dampak : Siswa menjadi lebih kritis menghadapi persoalan.
Pengiring
11. Keunggulan : a. Menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya
siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.
b. Pembelajaran kontekstual siswa belajar dalam
kelompok, kerjasama, diskusi, saling menerima dan
memberi.
c. Berkaitan secara riil dengan dunia nyata.
d. Kemampuan berdasarkan pengalaman.
e. Dalam pembelajaran kontekstual perilaku dibangun
atas kesadaran sendiri.
f. Pengetahuan siswa selalu berkembang sesuai
dengan pengalaman yang dialaminya.
g. Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja sesuai
dengan kebutuhan.
h. Materi pelajaran ditentukan oleh siswa sendiri,
bukan hasil pemberian orang lain.
i. Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan
sebagai tempat untuk memeroleh informasi,
melainkan sebagai tempat untuk menguji data hasil
temuan di lapangan.
j. Pembelajaran kontekstual dapat diukur melalui
beberapa cara, misalnya evaluasi proses, hasil karya
siswa, penampilan, observasi, rekaman,
wawancara, dan lain-lain.
12. Kelemahan : a. Jika guru tidak pandai mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa, maka
pembelajaran akan menjadi monoton
b. Jika guru tidak membimbing dan memberikan
perhatian yang ekstra, siswa sulit untuk melakukan
kegiatan inkuiri, dan membangun pengetahuannya
sendiri.
c. Memerlukan waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai