Oleh
Ida Bagus Jelantik Swasta
Philsafat
Philsafat memiliki dua objek yaitu objek material dan objek formal.
1. Menyeluruh.
Filsafat memandang suatu hal secara menyeluruh dari berbagai
sudut pandang. Filsafat juga ingin mengetahui hubungan antar ilmu
yg ada dan antar ilmu dgn moral, etika, seni, dan keyakinan (agama)
2. Mendasar (mengakar)
Filsafat berusaha menemukan kebenaran ttg suatu hal secara menda-
sar (menemukan hakekat) sehingga dpt dijadikan dasar pijakan bagi
segenap ilmu, nilai, moral, etika dll.
3. Spekulatif.
Filsafat senantiasa melakukan penjelajahan wilayah pengetahuan
(cara pandang) baru tanpa henti.
4. Konseptual
Pemikiran filsafat bersifat konseptual yang artinya pandangan ttg
suatu hal senantiasa dibuat dalam bentuk konsep yg punya makna
yg jelas, tegas dan ajeg. Konsep ini dihasilkan dari proses genera-
lisasi pengalaman individu.
5. Koheren
Pemikiran filsafat bersifat logis dan konsisten, serta tidak mengan-
dung kontradiksi.
6. Sistematik
Pemikiran filsafat tersusun secara sistematis, ada kaitan satu sama
lain dan mengandung makna atau tujuan tertentu.
7. Bebas
Pemikiran filsafat bersifat bebas dari berbagai kepentingan dan ke-
terikatan, bebas dari prasangka sosial, historis, budaya dan agama.
8. Bertanggung jawab
Pemikiran filsafat merupakan bentuk pemikiran yg penuh dgn
tanggung jawab kepada hati nurani, keyakinan dan nilai-nilai
kebenaran universal.
ASAL PHILSAFAT
1. Keheranan
Keheranan thdp fenomena alam/sosial yg sulit dimengerti oleh nalar
manusia membuat manusia menggunakan filsafat sebagai cara
untuk memahami fenomena itu.
2. Kesangsian
Kesangsian thdp pengalaman panca indra dan pendapat orang per
orang mendorong manusia untuk mencari kebenaran hakiki.
2. Pembebas
Pemikiran filsafat dpt membebaskan manusia dari kebodohan,
kesesatan berfikir, dan ikatan-ikatan tradisi mistis dan mitos yang
mengaburkan kebenaran.
3. Pembimbing
Pemikiran filsafat dpt menuntun umat manusia ke arah rasional,
objektif dan kritis melalui penjelajahan dan pencarian kebenaran
yang hakiki.
KEGUNAAN PHILSAFAT
Ciri-ciri Pengetahuan :
2. Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh dengan meng-
gabungkan deduksi (penalaran) dgn induksi (pengalaman).
1. Kebenaran koherensi
Suatu pengetahuan dipandang benar jika pengetahuan ini saling ber-
hubungan dgn pengetahuan lain yang benar, atau saling berhubung-
an dgn pengalaman.
2. Kebenaran korespondensi
Suatu pengetahuan dipandang benar jika pengetahuan itu saling ber-
sesuaian dgn dunia kenyataan.
5. Kebenaran sintaksis
Suatu pengetahuan dipandang benar jika pengetahuan itu memiliki
sintak (urutan tahapan) yang baku.
6. Kebenaran nondiskripsi
Suatu pengetahuan dipandang benar jika pengetahuan itu memiliki
fungsi dan peran yang jelas dan penting.
7. Kebenaran logis
Suatu pengetahuan dipandang benar jika pengetahuan itu logis atau
memiliki nilai logika yang benar.
Ilmu Pengetahuan
@. Ada tidaknya keempat ranah ilmu ini menentukan eksistensi dari ilmu
pengetahuan itu sendiri.
Ontologi (Metafisika)
* Ontologi dalam kefilsafatan merupakan kajian tentang sesuatu yang ada dan
mungkin ada baik dlm hal kongkritnya maupun abstraknya.
1. Pendahuluan
@ Benar atau salahnya suatu persoalan sering menjadi perdebatan
sebagai akibat dari tidak jelasnya konsep benar dan salah itu, dan
tidak jelasnya tolok ukur untuk menentukan benar atau salahnya
suatu persoalan.
* Perlu kejelasan konsep kebenaran
* Perlu tolok ukur yg jelas ttg benar dan salah
@ Perbedaan pandangan ttg benar dan salah itu sering berkait dgn
wawasan, sudut pandang, kepentingan subjektif dan keyakinan.
* Perlu peningkatan wawasan dan penguasaan ilmu.
* Perlu memahami keyakinan.
2. Konsepsi Kebenaran
Berdasarkan sifatnya, kebenaran dpt digolongkan menjadi 3 (tiga) :
a. Kebenaran Ilahi (Kebenaran Tuhan)
b. Kebenaran alamiah
c. Kebenaran manusiawi
1. Pendahuluan
A. Faktor internal
1. Itikad (dorongan hati nurani)
2. Kemampuan berpikir
3. Bekal pengetahuan (informasi)
4. Emosi dan kematangan mental
B. Faktor Eksternal
1. Situasi yg melatar belakangi lahirnya keputusan.
2. Ketersediaan waktu
3. Ada tidaknya intervensi
3. Cara Ilmu Pengetahuan Mempengaruhi Keputusan
1. Pendahuluan
b. Kebutuhan batiniah
* bebas dari rasa takut, rasa bersalah, rasa benci, rasa dendam.
* diperolehnya pengakuan dan penghormatan.
* kesehatan rohani (jiwa)
* pendidikan dan rekreasi.
2. Hubungan IPTEK dan Kebahagiaan
Pengertian Pendidikan
Peranan Pendidikan
Dalam agama Hindu dan Islam diakui bahwa manusia terdiri atas
dua unsur yaitu unsur materi yg berasal dari bumi dan unsur roh yg
berasal dari tuhan.
* Dalam agama Hindu unsur roh disebut atman, sedangkan unsur
materi terdiri atas 5 unsur yaitu air, api, cahaya, udara dan tanah.
Unsur atman berasal dari tuhan (Brahman)
* Dalam agama Hindu dan Islam diakui bahwa manusia adalah mah-
luk yg paling sempurna dibanding mahluk lain ciptaan tuhan.
Manusia juga digambarkan sbg mahluk yg berakal, berindra dan
mampu membedakan mana yg benar, dan mana yg salah.
c. Pandangan Ilmu Pengetahuan ttg Manusia
@. Hakekat Pancasila
* Sebagai dasar negara : Pancasila mengatur sendi-sendi kehidup-
an bernegara di Indonesia.
* Sebagai jalan dan pandangan hidup bangsa : Pancasila sebagai
tuntunan hidup bangsa Indonesia.
* Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa : Pancasila sebagai ciri
karakter bangsa Indonesia
@. Pendidikan perlu diberikan sejak usia dini pada semua orang ka-
rena usia dini merupakan masa kritis pembentukan pondasi akh-
lak dan moral masyarakat.
4. Aliran Rekonstruksionisme