Anda di halaman 1dari 3

Form 1 : Karakteristik Model Pembelajaran

No. Uraian : Deskripsi


1. Model : Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pembelajaran
2. Pengembang : John Dewey
3. Teori Belajar : Teori Perkembangan Piaget, Teori Belajar Vygotsky,
Pendukung Teori Belajar Konstruktivisme.
4. Tujuan : Menurut Komalasari (2010):
Pembelajaran a. Peserta didik termotivasi untuk memahami makna
materi pelajaran dengan mengkaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari.
b. Peserta didik mengetahui bahwa belajar itu tidak
hanya sekadar menghafal tetapi perlu dengan adanya
pemahaman.
c. Peserta didik terlatih untuk dapat berpikir kritis dan
terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat
menemukan dan menciptakan sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
d. Peserta didik menjadikan pembelajaran lebih
produktif dan bermakna serta menekankan pada
pengembangan minat pengalamannya.
e. Peserta didik secara individu dapat menemukan dan
mengonstruksi informasi-informasi komplek dan
dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri. 
5. Karakteristik : Menurut Jhonson (2006):
a) Making meaningful connections (bekerjasama dan
saling mengoreksi secara mendalam bersama kelompok);
b) Learning in real life setting (pembelajaran diarahkan
pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan
nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam
lingkungan yang alamiah; c) Doing significant work
(memberikan pengalaman bermakna kepada siswa); d)
Self-regulated learning (belajar mengatur diri sendiri
dalam kelompok); e) Collaborating; f) critical and
creative thinking; g) Nurturing the individual; h)
Reaching high standard; i) Using authentic assessment
(penilaian autentik)
6. Sintaks/Aktivitas : Menurut Trianto (2009):
a. Modelling: pemusatan perhatian, motivasi,
penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-
petunjuk, rambu-rambu, dan contoh.
b. Questioning: eksplorasi, membimbing, menuntun,
mengarahkan, mengembangkan, dan generalisasi.
c. Learning Community: seluruh siswa partisipatif
dalam belajar kelompok/individual, dan mengerjakan.
d. Inquiry: identifikasi, investigasi, dan menemukan.
e. Constructivism: membangun pemahaman sendiri
dan mengkonstruksi konsep/aturan.
No. Uraian : Deskripsi
f. Reflection: review, rangkuman, dan tindak lanjut.
g. Authentic Assessment: penilaian proses belajar dan
penilaian objektif.
7. Sistem Sosial : Diskusi kelompok, berpusat pada siswa, guru sebagai
pendamping yang mengacu pada konstruktivisme sosial.
8. Prinsip Reaksi : Kegiatan awal, inti, hingga refleksi pengalaman belajar
yang dilakukan oleh guru bersama dengan peserta didik
sesuai dengan urutan sintaks.
9. Sistem : Peristiwa yang relevan dengan topik yang akan dipelajari,
Pendukung bahan dan alat yang mudah ditemukan di lingkungan
sekitar, serta guru yang menguasai dan memahami model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
10. Dampak
a. Dampak : Peserta didik mengikuti setiap langkah pembelajaran
Instruksional sesuai sintak, mampu mengaitkan pengetahuan dengan
permasalahan dunia nyata, dan menguasai keterampilan
proses sains.
b. Dampak : Peserta didik menjadi lebih kritis menghadapi persoalan,
Pengiring memiliki keterampilan berdiskusi kelompok, dan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
11. Keunggulan : Menurut Sanjaya (2006):
a. Menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar,
artinya peserta didik berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
b. Pembelajaran kontekstual peserta didik belajar dalam
kelompok, kerjasama, diskusi, saling menerima dan
memberi.
c. Berkaitan secara riil dengan dunia nyata.
d. Kemampuan berdasarkan pengalaman.
e. Perilaku dalam pembelajaran kontekstual dibangun
atas kesadaran sendiri.
f. Pengetahuan peserta didik selalu berkembang sesuai
dengan pengalaman yang dialaminya.
g. Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja sesuai
dengan kebutuhan.
h. Materi pelajaran ditentukan oleh peserta didik sendiri,
bukan hasil pemberian orang lain.
i. Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai
tempat untuk memperoleh informasi, melainkan
sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan di
lapangan.
j. Pembelajaran kontekstual dapat diukur melalui
beberapa cara, misalnya evaluasi proses, hasil karya
peserta didik, penampilan, observasi, rekaman,
wawancara, dan lain-lain.
12. Kelemahan : Menurut Sanjaya (2006):
a. Bagi peserta didik yang tertinggal dalam proses
pembelajaran dengan CTL ini akan terus tertinggal dan
No. Uraian : Deskripsi
sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam
model pembelajaran ini kesuksesan peserta didik
tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri.
b. Pada proses pembelajaran dengan model CTL akan
nampak jelas antara peserta didik yang memiliki
kemampuan tinggi dan peserta didik yang memiliki
kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan
rasa tidak percaya diri bagi peserta didik yang
kemampuannya kurang.
c. Tidak semua komponen pembelajaran CTL dapat
diterapkan pada seluruh materi pelajaran tetapi hanya
dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang
mengandung prasyarat yang dapat diterapkan CTL.
d. Memerlukan waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai