100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
88 tayangan3 halaman
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) bertujuan untuk memotivasi siswa belajar dengan menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan berkolaborasi. Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa dan didukung oleh teori konstruktivisme sosial. Keunggulan CTL antara l
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) bertujuan untuk memotivasi siswa belajar dengan menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan berkolaborasi. Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa dan didukung oleh teori konstruktivisme sosial. Keunggulan CTL antara l
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) bertujuan untuk memotivasi siswa belajar dengan menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan berkolaborasi. Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa dan didukung oleh teori konstruktivisme sosial. Keunggulan CTL antara l
1. Model : Contextual Teaching and Learning (CTL) Pembelajaran 2. Pengembang : John Dewey 3. Teori Belajar : Teori Perkembangan Piaget, Teori Belajar Vygotsky, Pendukung Teori Belajar Konstruktivisme. 4. Tujuan : Menurut Komalasari (2010): Pembelajaran a. Peserta didik termotivasi untuk memahami makna materi pelajaran dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari. b. Peserta didik mengetahui bahwa belajar itu tidak hanya sekadar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman. c. Peserta didik terlatih untuk dapat berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. d. Peserta didik menjadikan pembelajaran lebih produktif dan bermakna serta menekankan pada pengembangan minat pengalamannya. e. Peserta didik secara individu dapat menemukan dan mengonstruksi informasi-informasi komplek dan dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri. 5. Karakteristik : Menurut Jhonson (2006): a) Making meaningful connections (bekerjasama dan saling mengoreksi secara mendalam bersama kelompok); b) Learning in real life setting (pembelajaran diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah; c) Doing significant work (memberikan pengalaman bermakna kepada siswa); d) Self-regulated learning (belajar mengatur diri sendiri dalam kelompok); e) Collaborating; f) critical and creative thinking; g) Nurturing the individual; h) Reaching high standard; i) Using authentic assessment (penilaian autentik) 6. Sintaks/Aktivitas : Menurut Trianto (2009): a. Modelling: pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan- petunjuk, rambu-rambu, dan contoh. b. Questioning: eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, dan generalisasi. c. Learning Community: seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok/individual, dan mengerjakan. d. Inquiry: identifikasi, investigasi, dan menemukan. e. Constructivism: membangun pemahaman sendiri dan mengkonstruksi konsep/aturan. No. Uraian : Deskripsi f. Reflection: review, rangkuman, dan tindak lanjut. g. Authentic Assessment: penilaian proses belajar dan penilaian objektif. 7. Sistem Sosial : Diskusi kelompok, berpusat pada siswa, guru sebagai pendamping yang mengacu pada konstruktivisme sosial. 8. Prinsip Reaksi : Kegiatan awal, inti, hingga refleksi pengalaman belajar yang dilakukan oleh guru bersama dengan peserta didik sesuai dengan urutan sintaks. 9. Sistem : Peristiwa yang relevan dengan topik yang akan dipelajari, Pendukung bahan dan alat yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar, serta guru yang menguasai dan memahami model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 10. Dampak a. Dampak : Peserta didik mengikuti setiap langkah pembelajaran Instruksional sesuai sintak, mampu mengaitkan pengetahuan dengan permasalahan dunia nyata, dan menguasai keterampilan proses sains. b. Dampak : Peserta didik menjadi lebih kritis menghadapi persoalan, Pengiring memiliki keterampilan berdiskusi kelompok, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. 11. Keunggulan : Menurut Sanjaya (2006): a. Menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, artinya peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran. b. Pembelajaran kontekstual peserta didik belajar dalam kelompok, kerjasama, diskusi, saling menerima dan memberi. c. Berkaitan secara riil dengan dunia nyata. d. Kemampuan berdasarkan pengalaman. e. Perilaku dalam pembelajaran kontekstual dibangun atas kesadaran sendiri. f. Pengetahuan peserta didik selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya. g. Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja sesuai dengan kebutuhan. h. Materi pelajaran ditentukan oleh peserta didik sendiri, bukan hasil pemberian orang lain. i. Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, melainkan sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan di lapangan. j. Pembelajaran kontekstual dapat diukur melalui beberapa cara, misalnya evaluasi proses, hasil karya peserta didik, penampilan, observasi, rekaman, wawancara, dan lain-lain. 12. Kelemahan : Menurut Sanjaya (2006): a. Bagi peserta didik yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus tertinggal dan No. Uraian : Deskripsi sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan peserta didik tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri. b. Pada proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dan peserta didik yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi peserta didik yang kemampuannya kurang. c. Tidak semua komponen pembelajaran CTL dapat diterapkan pada seluruh materi pelajaran tetapi hanya dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang mengandung prasyarat yang dapat diterapkan CTL. d. Memerlukan waktu yang lama.