Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seharusnya pra guru sudah akrab dengan materi pembelajaran bahasa
Indonesia yang harus diajarkan. Apa pun kurikulumnya, dan apa pun acuan
teorinya, pembelajaran bahasa menyangkut 4 keterampilan, yaitu keterampilan
mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis baik dalam bidang bahasa maupun sastra. Di smping itu,
materi kebahasaan yang diperlukan ketika sedang mempelajari empat
keterampilan tersebut harus diintegrasikan ketika pembelajaram keterampilan
berlangsung.1
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan
ajar yang tepat dalam rangka membantu pembelajar mencapai kompetensi atau
tujuan. Masalan yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah
guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu
sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak
tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai oleh pembelajar. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi
setiap ganti semester atau tahun ganti buku. Oleh karena itu, penulis membuat
makalah yang berjudul “Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa
Indonesia” untuk membantu calon guru maupun guru dalam memilih atau
menentukan materi pembelajaran bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dari latar beakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa permasalahan dalam materi PBI?
2. Apa saja langkah-langkah pemilihan bahan ajar?

1
Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa.Yogyakarta: Pustka Pelajar hlm11

1
3. Bagaimanakah penentuan cakupan dan urutan bahan ajar?
4. Apa saja sumber bahan ajar?
5. Bagaimanakah strategi mempelajari bahan ajar oleh pembelajar?
6. Bagaimanakah pendalaman bahan ajar bahasa Indonesia?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat di ketahui tujuan sebagai berikut ;
1. Mendeskripsikan permasalahan dalam materi PBI .
2. Mendeskripsikan langkah-langkah pemilihan bahan ajar.
3. Mendeskripsikan penentuan cakupan dan urutan bahan ajar.
4. Mendeskripsikan sumber bahan ajar.
5. Mendeskripsikan strategi mempelajari bahan ajar oleh pembelajar.
6. Mendeskripsikan pendalaman bahan ajar bahasa Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahan ajar dan jenis-jenisnnya


Beberapa hal berkaitan dengan bahan ajar dapat di deskripsikan sebagai berikut2 :
1. bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus di pelajari
pembelajar dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan.
2. Jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, produser), keterampilan, dan sikap atau nilai.
a. materi yang termasuk jnis fakta seperti nama-nama objek, peristiwa
sejarah, lambing,nama tempat, nama orang, dan sebagainya.
b. materi yang termasuk jenis konsep seperti pengertian, definisi, ciri
khusus, komponen atau bagian suatu objek.
c. Materi yang termasuk jenis prinsip seperti dalil, rumus, adagium,
postulat, teorema, atau hub ungan antar konsep yang menggambarkan
“jika…maka…”, misalnya “jika logam dipanasi akan memuai”, rumus
menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.
d. Materi yang termasuk jenis prosedur adalah materi yang berkenaan
dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam
mengajarkan suatu tugas.
e. Materi jenis sikap (efektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap
atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong -menolong,
semangat dan minat belajar,semangat berkerja, dan sebagainya.

B. Langkah-langkah pemilihan bahan ajar

2
Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa.Yogyakarta: Pustka Pelajar, hlm:24-27

3
Kriteria bahan ajar yang harus di perhatikan adalah standar kopetensi dan
kopetensi dasar. Atas dasar kriteria tersebut, selanjutnya menentukan langkah
pemilihan bahan ajar, yaitu
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pilihan bahan ajar,
2. mengidentifikasi jenis-jenis materi ajar,
3. memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dasar
yang telah terindentifikasi, dan
4. memilih sumber bahan ajar.

C. Penentuan cakupan dan urutan bahan ajar

Masalah cakupan atau ruang lingkup, kedalaman, dan urutan penyampaian


materi pembelajaran penting di perhatikan. Ketepatan dalam menentukan cakupan,
ruang lingkup, dan kedalaman materi pembelajaran akan menghindari guru dari
mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu banyak, terlalu dangkal atau terlalu mendalam.
Ketepatan urutan penyajian (sequencing) akan memudahkan bagi pembelajar
mempelajari materi pembelajaran.3

1. penentuan cakupan bahan ajar

dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran


harus di perhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep,
prinsip, produset) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, sebab nantinya jika
sudah di bawa ke kelas, masing-masing materi tersebut memerlukan strategi dan
media pembelajaran yang berbeda-beda.

Selain memperhatikan jenis materi pembelajaran juga harus


memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu di gunakan dalam menentukan

3
Moch. Tolchah, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Surabaya: PT. Revka
Petra Media.hlm,23

4
cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman
materinya.

Prinsip berikutnya adalah prinsip kecakupan (adequacy). Kecakupan


(adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu di perhatikan dalam
pengertian.

Cakupan atau ruang lingkup materi perlu di tentukan untuk mengetahui


apakah materi yang harus di pelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit,
atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin di capai.

2. Penentuan urutan bahan ajar

Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk


menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat,
jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat
persyarat (prereqquisite) akan menyulitkan pembelajar dalam mempelajarinya.

Materi pembelajaran yang sudah di tenrukan ruang lingkup serta


kedalamannya dapat di urutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan
procedural, dan hierarkis.

a. pendekatan prosedural

urutan materi pembelajaran secara procedural menggambarkan


langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan
suatu tugas. Misalnya langkah-langkah menelpon

b. pendekatan hierarkis

urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan


urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke
bawah.materi sebelimnya harus di pelajari dahulu sebagai prasyarat untuk
mempelajari materi berikutnya.

D. Sumber bahan ajar

5
Sumber bahan ajar adalah tempat di mana bahan ajar dapat di peroleh. Dalam
mencari sumber ajar, pembelajar dapat di libatkan untuk mencarinya. Misalnya,
pembelajar di tugasi untuk mencari Koran, majalah, hasil penelitian, dan sebagainya.
Beberapa sumber yang di maksud dapat di sebutkan di bawah ini4.

1. buku teks

buku teks yang di terbitkan oleh berbagai penerbit dapat di pilih untuk
digunakan sebagai sumber bahan ajar. Buku teks yang di gunakan sebagai
sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata pelajar tidak harus hanya satu jenis,
apa lagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit.

2. laporan penelitian

laporan hasil penelitian yang di terbitkan oleh lembaga penelitian atau


oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan suber bahan ajar yang
actual atau mutakhir.

3. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)

Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran


sangat bermanfaat untuk di gunakan sebagai sumber bahan ajar.

4. Pakar bidang studi

Pakar atau ahli bidang studi penting di gunakan sebagai sumber bahan
ajar.pakar tadi dapat di mintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau
bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dan sebagainya.

5. Professional

4
Mudlofir, Ali. 2012. Aplikasi Pengembangan KTSP dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Rajawali Pers.hlm 57

6
Kalangan profesional adalah orang-orang yang berkerja pada bidang
tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan
keuangan.

6. Buku kurikulum

Buku kurikulum penting untuk di gunakan sebagai sumber bahan ajar.


Karna berdasar kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan
materi bahan dasar ditemukan. Hanya saja materi yang tercantum dalam
kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi.

7. Terbitan berkala seperti harian, mingguan dan bulanan

Terbitan berkata seperti Koran banyak berisikan informasi yang


berkenaan dengan bahan ajar suatu mata pelajaran. Penyajian dalam Koran-
koran atau mingguan menggunakan bahasa populer yang mudah dipahami.

8. Internet

Bahan ajar dapat pula di peroleh melalui jaringan internet. Di internet


kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan
pelajaran harian untuk berbagai mata pelajaran dapat kita peroleh melalui
internet.

9. Media audiovisual (tv, video, vcd, kaset auditif)

Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk


berbagai jenis mata pelajaran.kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan
di laut, di hutan belantara melalui siaran televise.

10. Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)

Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan sosial,


lingkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat di
gunakan sebagai sumber bahan ajar.

7
Perlu diingat, dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi,
buku-buku atau terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Artinya, tidaklah
tepat jika hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-satunya sumber bahan
ajar.

Mengajarkan bukanlah menyelesaikan saatu buku, tetapi membantu


pembelajar mencapai kompetensi. Karna itu, hendaklah guru menggunakan banyak
sumber materi. Bagi guru, sumber utama untuk mendapatkan materi pembelajaran
adalah buku teks dan buku penunjang yang lain.

E. Strategi mempelajari bahan ajar oleh pembelajar

Ditinjau dari guru, perlakuan (stearment) terhadap materi pembelajaran berupa


kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada pembelajar. Sebaliknya, di
tinjau dari segi pembelajar, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa
mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam
mempelajari materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dapat di kelompokkan
menjadi empat, yaitu menghafal, menggunakan, menentukan dan memilih.penjelasan
dan contoh di sajikan sebagai berikut:

1. menghafal (verbal & parafrasa)

ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim)


dan menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah
menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajarang yang
memang harus di hafal persis seperti apa adanya, misalnya nama orang, nama
tempat, nama zat, lambing, peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau
komponen suatu benda, dan sebaliknya.

2. Menggunakan/mengaplikasikan (Use)

Materi pembelajaran setelah di hafal atau di pahami kemudian di


gunakan atau di aplikasikan.

8
Penggunaan fakta atau data adalah untuk di jadikan bukti dalam
rangka pengambilan keputusan. Contoh, berdasarkan hasil penggendalian di
temukan fakta terdapatnya emas perhiasan yang sudah jadi, setengah jadi,
perhiasan yang telah rusak, tungku, bahan emas batangnya di bekas
peninggalan sejarah di desa wonoboyo klanten jawa tengah.

Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil


atau rumus.seperti diketahui,dalil atau rumus merupakan hubungan antara
beberapa konsep.

Selain itu, penguasaan atas suatu konsep di gunakan untuk


menggeneralisasi dan membedakan.

Penerapan atau penggunaaan prinsip adalah untuk memecahkan


masalah pada kasus-kasus lain. Contoh, seorang pembelajar yang telah mampu
menghitung luas persegi panjang setelah mempelajari rumusnya.

Penggunaan materi prosedur adalah untuk di kerjakan atau di


praktikkan.seorang pembelajar yang telah hafal dan berlatih mengendarai
sepeda motor, dapat mengendarai sepeda motor tersebut.

Penggunaa prosedur (psikomotorik) adalah untuk mengerjakan tugas


atau melakukan suatu perbuatan.

Penggunaan materi sikap adalah berprilaku sesuai nilai atau sikap


yang telah dipelajari.

3. Menemukan

Yang dimaksudkan penemuan (finding) adalah menemukan cara


memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang telah di pelajari.

Menemukan merupakan hasil tingkat belajar tingkat tinggi. Gagne


menyebutkannya sebagai penerapan strategi kognitif. Misalnya, setelah

9
mempelajari ukum bejana berhubungan seorang pembelajar dapat membuat
peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon.

4. Memilih materi

Yang dimaksudkan dengan memilih disini adalah memilih untuk


berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya, memilih membaca novel dari
pada membaca tulisan ilmiah.

Pemilihan seperti itu berkaitan dengan aspek sikap dan nilai dalam
kehidupan. Dengan pilihan yang di lakukan oleh pembelajar, mereka harus
mampu memberikan argumentasi atau pertanggung jawaban “mengapa saya
harus memilih itu?”

F. Pendalaman bahan ajar bahasa Indonesia

Secara garis besar, materi pembelajaran yang harus di ajarkan untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia dikelompokkan atas dasar keterampilan berbahasa, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Karna berbahasa memerlukan kaidah, meskipun tidak secara eksplisit


diungkapkan,kaidah bahasa harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam pembelajaran
bahasa5.

1. Keterampilan mendengarkan

Ketika berkomunikasi lisan, seseorang harus menangkap informasi


yang di sampaikan oleh penutur. Informasi yang di maksud bukan sekadar
informasi yang terucapkan tetapi tetapi juga informasi yang telah terucapkan
tetapi tersirat dalam berkomunikasi.

5
Moch. Tolchah, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Surabaya: PT. Revka
Petra Media.hlm 31-38

10
Aktivitas penyimak yang perlu diajarkan kepada pembelajar adalah
menyimak intensif, menyimak ekstensif, serta menyimak reflektif. Semua itu
harus diberikan melalui berbagai jenis tuturan, misalnya pidato, khotbah,
diskusi, seminar, dan sebagainya.

Dari sekian banyak materi menyimak, yang perlu mendapat perhatian


guru adalah memahami bagaimana mengatakannya sehingga menangkap apa
yang di maksudkan dan bukan sekedar menangkap apa yang di katakana.

2. Keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara merupakan kemampuan mengungkapkan


gagasan menggunakan bahasa lisan. Materi yang yang harus di ajarkan
mencakup banyak hal, misalnya diskusi, wawancara, memperkenalkan diri,
bercerita, dan sebagainya.

3. Keterampilan membaca

Keterampilan membaca merupakan kemampuan menangkap informasi


yang di sampaikan melalui bahasa tulis (wacana tulis) kemampuan membaca
membahas kemampun membaca cepat (scimming, scanning, membaca
ekstensif),membaca intensif (membaca kritis, membaca pemahaman),
membaca kritis dan sebagainya.

4. Keterampilan menulis

Kemampuan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan


gagasan menggunakan bahasa tulis. Materi yang harus di ajarkan mencakup
menulis dengan topic tertentu yang menarik, menulis pengumuman, menulis
berita, menulis karya ilmiah sederhana, mengungkapkan informasi dalam
berbagai bentuk paragraph, (naratif, deskriptif, ekspositif,atgumentatif),
menulis pengalaman yang menarik, menulis puisi, menulis buku harian,
menulis surat pribadi, dan sebagainya.

11
Dari berbagai macam materi ynag haris di ajarkan, kadang-kadang
masalah yang menjadi dasar kemampuan menulis masih belum di pahami oleh
guru secara baik,seperti menyusun paragraf, merangkai paragraf deskriptif,
membedakan paragraph deskriptif dengan paragraf argumentatif.

5. Materi kebahasaan

Materi kebahasaan terintegrasi dengan materi keterampilan berbahasa.


Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran antara lain:

a. Permasalahan ejaan tidak terletak pada kejelasan aturan tetapi pada


penggunaannya dalam berbahasa.
b. Permasalahan sintaksis mncul terutama berkaitan dengan penyusunan
kalimat secara baik dan benar.
c. Permasalahan semantik muncul terutama berkaitan dengan pemakaian
kata-kata baku dan tak baku dalam berbahasa

d. Permasalahan pragmatikmuncul terutama berkaitan dengan pemakaian


bahasa yang tidak sesuai dengan konteks.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di ata dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar
terdiri atas pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus di pelajari pembelajar
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
2. Kriteria bahan ajar yang harus di perhatikan adalah standar kopetensi dan
kopetensi dasar. Atas dasar kriteria tersebut, selanjutnya menentukan langkah
pemilihan bahan ajar,
3. Masalah cakupan atau ruang lingkup, kedalaman, dan urutan penyampaian materi
pembelajaran penting di perhatikan. Ketepatan dalam menentukan cakupan, ruang
lingkup, dan kedalaman materi pembelajaran akan menghindari guru dari
mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu banyak, terlalu dangkal atau terlalu
mendalam.
4. Sumber bahan ajar adalah tempat di mana bahan ajar dapat di peroleh. Dalam
mencari sumber ajar, pembelajar dapat di libatkan untuk mencarinya. Misalnya,
pembelajar di tugasi untuk mencari Koran, majalah, hasil penelitian, dan
sebagainya.
5. Ditinjau dari guru, perlakuan (stearment) terhadap materi pembelajaran berupa
kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada pembelajar. Sebaliknya,
di tinjau dari segi pembelajar, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa
mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran.
6. Secara garis besar, materi pembelajaran yang harus di ajarkan untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia dikelompokkan atas dasar keterampilan berbahasa,
yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Moch. Tolchah, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia MI.
Surabaya: PT. Revka Petra Media.
Mudlofir, Ali. 2012. Aplikasi Pengembangan KTSP dan Bahan Ajar dalam
Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa.Yogyakarta: Pustka Pelajar
Tim Penyusun Bahan Ajar UIN Sunan-Ampel. 2014. Telaah Kurikulum dan
Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia. Surabaya: UINSA Press.

14

Anda mungkin juga menyukai