Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 5

MODUL 9 DAN MODUL 10


Di Susun Oleh :
1. UMI NUR KHIKMAWATININGSIH
2. NUR KHAMIDAH
3. ERLINA SIKHATUL LUTHFI
4. SEPTIANA KAMALIA
MODUL 9
BAHAN BELAJAR SEKOLAH DASAR

Kegiatan Belajar 1
Potret Bahan Ajar
A. Bentuk bahan ajar
B. Bahan ajar yang digunakan disekolah

Kegiatan Belajar 2
Pengembangan Bahan Ajar di Sekolah Dasar
C. Penulisan bahan ajar
D. Penggunaan bahan ajar yang sudah tersedia
KB 1
PROTRET BAHAN AJAR
A. BENTUK BAHAN AJAR
Buku teks atau biasa juga disebut buku ajar biasanya merupakan buku
pegangan bagi guru dan siswa. Untuk setiap mata pelajaran guru paling tidak
menggunakan satu buku teks. Media taktil atau manipulatives adalah bahan yang
digunakan oleh guru atau siswa dalam mempelajari suatu konsep, seperti kubus,bola,
prisma, balok dari kayu yang digunakan dalam membahas bentuk-bentuk geometri
atau pasir yang digunakan untuk membuktikan rumus volume (isi) tabung dan kerucut.
Program audio adalah bahan ajar yang digunakan untuk mengembangkan
kemampuan mendengar para siswa, sedangkan program vidio adalah bahan ajar yang
menyajikan demonstrasi atau simulasi dari suatu konsep atau ketrampilan yang
dipelajari.
Handouts adalah lembaran lepas yang berisi materi pelajaran yang dibagikan
kepada siswa. Bahan seminar yang berisi materi yang ditayangkan penyaji yang
diberikan kepada peserta seminar merupakan contoh handouts. Apabila guru memiliki
materi yang tidak tersedia dalam buku teks yang bermanfaat bagi siswa, guru dapat
mengemasnya dalam beberapa lembar kemudian digandakan dan dibagian kepada
siswa. Lembaran materi tersebut termasuk kategori handouts.
selain menggunakan buku teks dan buku kerja siswa, guru juga dapat
memanfaatkan berbagai artikel yang tersedia di surat kabar atau majalah. Artikel tersebut
dapat dimanfaatkan guru dalam pelajaran yang membahas tentang laba-laba dalam mata
pelajaran IPA . Dengan memanfaatkan artikel dalam majalah atau koran daerah, siswa akan
lebih mengenal kondisi atau keadaan daerahnya masing-masing. Sementara itu, dengan
memanfaatkan artikel yang diambil dari majalah atau koran yang berskala nasional, kita
dapat meningkatkan wawasan siswa tentang informasi yang bersifat nasional.
Kebanyakan guru khususnya guru SD biasa menggunakan bahan ajar berupa buku
teks (buku ajar) dan lembar kerja siswa dalam pelajarannya. Ternyta pemanfaatan buku teks
dan lembar kerja siswa tidak hanya bisa digunakan oleh guru-guru SD di Indonesia. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh National education Association (2002) terhadap guru-guru
sekolah dasar dan menengah menunjukan bahwa bahan ajar yang paling sering digunakan
adalah buku teks, handouts, manipulatives, dan buku kerja. Mengenai buku teks memang
sangat mungkin untuk sering digunakan guru dalam pembelajaran karena buku teks
menyediakan garis besar materi yang dapat digunakan guru dalam pelajaran. Selain itu,
buku teks juga berisi ringkasan informasi penting yang harus dipelajari dan merupakan
sumber belajar bagi semua siswa (Ornstein, 1990).
B. BAHAN AJAR YANG DIGUNAKAN DI SEKOLAH
Secara umum, buku teks sebagai bahan ajar hendaknya mengandung
komponen-komponen tujuan pembelajaran, uraian materi, dan evaluasi. Tujuan
pembelajaran merupakan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah
mempelajari materi yang disajikan dalam suatu bab atau topik atau tema tertentu.
Tujuan pembelajaran merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang terdapat dalam kurikulum. Uraian materi berisi sajian materi yang disertai
dengan contoh dan ilustrasi yang membantu siswa memahami materi yang disajikan.
Selain dalam uraian materi juga dapat disajikan tugas atau kegiatan yang harus
dilakukan siswa untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi yang
disajikan.sementara itu komponen evaluasi berisi soal-soal yang harus dijawab atau
masalah yang harus dipecahkan siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan mereka
terhadap materi yang disajikan. Sebagian besar buku teks yang digunakan di sekolah
berisi komponen-komponen tersebut.
Berbeda denagn buku teks, komponen-komponen yang ada dalam lembar
kerja siswa (LKS) lebih rinci. Hal ini disebabkan karena bahan lembar kerja siswa
merupakan panduan yang digunakan siswa baik secara individual maupun kelompok
untuk mengerjakan tugas.
Hasil penelitian national education association mengemukakan beberapa
masalah yang dihadapi guru dalam memanfaatkan buku teks dalam pembelajaran.
Masalah tersebut adalah informasi yang ditinggalkan zaman, informasi yang salah, dan
tidak bermanfaat yang disajikan dalam buku teks bagi siswa.
Bahan ajar berisi konten-tertulis, mediasi atau difasilitasi guru yang
digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diharapkan. Bahan ajar yang sering digunakan guru adalah buku teks dan lembar kerja
siswa (LKS) atau buku kerja siswa.
Kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD diantaranya adalah
 salah konsep,
 tidak memadainya cakupan materi yang disajikan,
 penggunaan ilustrasi yang kurang tepat,
 penyajian evaluasi yang tidak sesuai dengan aturan pengembangan alat evaluasi
 penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
KB:2 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI SEKOLAH DASAR

A. Penulisan Bahan Ajar


1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan penjabaran dari Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar.
2. Menyajikan Materi Pelajaran
Berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran tersebut, dikembangkan
materi pelajaran. Materi yang dipilih untuk disajikan ditentukan
berdasarkan tujuan pembelajaran.
3. Mengembangkan Evaluasi
Komponen Evaluasi dikembangkan untuk mengetahui tingkat penguasaan
siswa terhadap materi yang telah disajikan.
B. PENGGUNAAN BAHAN AJAR YANG SUDAH TERSEDIA
Kriteria yang dapat dijadikan pedoman bagi guru
dalam memilih bahan ajar (Depdiknas, 2004)
1. Kriteria filosofis, berkenaan dengan pencapaian
tujuan pendidikan. Berdasarkan kriteria ini, bahan
ajar harus :
a. Menjadi alat dan sarana untuk perkembangan
kompetensi siswa; serta
b. Membantu siswa untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang suatu bidang ilmu, bukan
sekedar pengetahuan yang superficial saja.
2. Kriteria psiko-pedagogis, berkenaan dengan teori dan asumsi tentang proses
terjadinya belajar pada seseorang. Berdasarkan criteria ini, bahan ajar yang
dipilih hendaknya :
a. Memungkinkan siswa memiliki wawasan dan pemahaman yang mendalam
terhadap bidang ilmu;
b. Merefleksikan keterkaitan dengan latar belakang dan karakteristik awal
siswa serta kebutuhan dan minat siswa;
c. Sesuai dengan jenjang intelektual dan kematangan siswa;
d. Dapat mengakomodasikan keterkaitan dengan beragam pengalaman awal
siswa;
e. Mendukung pencapaian keterampilan belajar tingkat tinggi (higher order
learning) dan kreatifitas siswa;
f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap dan tata
nilai; serta
g. Dapat membekali siswa agar dapat belajar seumur hidup.
1. Kriteria yang berpusat pada
tujuan

2. Kriteria yang berkenaan


dengan siswa
Menurut (Dick, Carey &Carey,
2001 : 246-247)
3. Kriteria yang berpusat
pada konteks

4. Kriteria yang berpusat pada


proses belajar
1. Tujuan
(objective)
8. Karakteristik
2. Keterbacaan
fisik (physical
(Readibility)
characteristics)

7. Teori belajar
(learning
Ornstein 3. Kegunaan

(1990)
(Unility)
theory)

4. Kognisi
6. Audio-visual
(cognition)
5. Cakupan
materi
(content
coverage)
MODUL 10
POTRET PEMBELAJARAN DISEKOLAH DASAR

Kegiatan Belajar 1
Potret Pembelajaran di Sekolah Dasar
A. Sarana – prasarana dan keterjangkauan wilayah
B. Metode pembelajaran
C. Ketidakmerataan jumlah guru

Kegiatan Belajar 2
Pembaruan Pembelajaran yang di Terapkan di Sekolah Dasar
D. Pembelajaran kontekstual
E. Pakem
F. Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
KB 1 Potret Pembelajaran di Sekolah Dasar

Pembelajaran berkaitan erat dengan dua hal, yakni Sarana Prasarana dan
Sumber Daya Manusia Yang Ada.

A. Sarana – Prasarana dan Keterjangkauan Wilayah.


Yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan prasarana bagi suatu
wilayah, yaitu :
 Letak geografis yang jauh sehingga untuk menjangkaunya diperlukan
waktu dan alat transportasi yang memadai.
 Kurangnya sinkron informasi antar instansi yang terkait.
 Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya jumlah siswa.
 Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah karena kombinasi
keterbatasan sarana, dukungan keluarga dan keramahan alam.
B. Metode Pembelajaran
Ada beberapa alasan banyak guru yang belum
berkompeten, hal ini disebabkan karena :
 Guru belum menguasai bahan ketika belajar atau kuliah
 Guru mengajarkan yang bukan bidangnya.
 Banyak guru yang dalam mengajar hanya menggunakan
model yang sama, mereka kurang menguasai berbagai
model pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan anak didik dan sesuai dengan teori
pendidikan yang baru.
 Banyak guru mengajar dengan cara ceramah dan terus
mengerjakan soal.
 Guru mengajar lebih senangn dengan caranya sendiri
dan kurang memperhatikan yang disenangi anak didik.
C. Ketidakmerataan Jumlah Guru

Salah satu persoalan guru ditanah air, selain


kesejahteraan, adalah ketidakmerataan jumlah
mereka. Perbandingan antara guru yang
mengajar di daerah terpencil dengan guru yang
mengajar di kota sangat jauh.
Jadi, dari segi kuantitas, jumlah guru sebetulnya
telah memadai, tetapi tidak demikian dengan
sisi pemerataan dan kualitasnya.
KB 2
PEMBARUAN PEMBELAJARAN YANG
DITERAPKAN DI SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

PAKEM

PEMBELAJARAN KOOPERATIF &


KOLABORATIF
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran
yang berhubungan dengan:
1. Fenomena kehidupan sosial masyarakat, bahasa, lingkungan
hidup, harapan dan cita yang tumbuh.
2. Fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan siswa.
3. Kelas sebagai fenomena sosial
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka
sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama
pembelajaran efektif, yaitu:
1. Kontruksivisme
2. Bertanya
3. Menemukan
4. Masyarakat belajar
5. Pemodelan
6. Penilaian sebenarnya
PAKEM
PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
didefinisikan sebagai pembelajaran yang partiipatif, aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
Aktif

Kreatif
Perspektif Guru dan Perspektif
PAKEM Siswa
Efektif

Menyenangkan
Pembelajaran kooperatif &
kolaboratif
Yaitu model pembelajaran yang mengutamakan adanya
kelompok-kelompok. Misalnya kelompok siswa tinggi, sedang,
rendah, berbeda ras, budaya, suku dan kesetaraan jender.
Pembelajaran ini mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
dalam mencapi tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar akademi siswa
meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari
temannya dan pengembangan keterampilan sosial.
Serangkaian persiapan untuk menerapkan pembelajaran
kooperatif & kolaboratif yaitu:
1. Pembelajaran berbasis masalah
2. Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh
pengalaman belajar
3. Pemberian aktivitas kelompok
4. Pembuatan aktivitas belajar mandiri
5. Penerapan penilaian autentik.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai