Anda di halaman 1dari 23

Modul 9 | Bahan Belajar Sekolah Dasar

dan
Modul 10 | Potret Pembelajaran di Sekolah
Dasar
1. AGNES PRAMASHINTA (857762291)
2. FITRI NURIYANTI (857763903)
3. YURIKA SEPTIYANINGRUM (857763935)
4. INDISA DWI CIPTAPUTRI (857756961)

Jumat, 7 September 2012


PETA KONSEP MODUL 9

BAHAN POTRET
BELAJAR BAHAN AJAR
SEKOLAH
DASAR

PENGEMBANGA
N BAHAN AJAR
DI SEKOLAH
KB 1. POTRET BAHAN AJAR

Buku teks

Media taktil/
manipulaives

Program audio
A. Bentuk
bahan ajar
Program video

Handouts
Potret bahan
ajar Lembar Kerja
SIswa
B. Bahan ajar Buku Teks
yang
digunakan di
sekolah LKS
B. BAHAN AJAR YANG DIGUNAKAN DI
SEKOLAH

Komponen buku teks sebagai bahan ajar Komponen LKS

1. Tujuan pembelajaran 1. Tujuan

2. Uraian materi 2. Materi/sumber

3. Evaluasi 3. Waktu

4. Cara kerja
5. Hasil yang diharapkan
6. Tindak lanjut
Kelemahan Bahan Ajar yang Digunakan di SD

• Salah konsep

• Tidak memadainya cakupan materi yang


disajikan

• Penggunaan ilustrasi yang kurang tepat

• Penyajian ilustrasi yang tidak sesuai dengan


aturan pengembangan alat evaluasi

• Penggunaan Bahasa yang tidak sesuai


dengan tingkat perkembangan siswa
KB 2
Pengembangan Bahan Ajar Di Sekolah

Merumuskan tujuan

Penulisan bahan ajar Menyajikan materi

Pengembangan Bahan Mengembangkan evaluasi


Ajar
di Sekolah Depdiknas 2004

Menurut Dick & Carey,


Penggunaan bahan ajar
2001

Ornstein (1990)
Menurut Dick, Carey & Carey (2001:254-255)
langkah-langkah untuk mengembangkan bahan ajar
adalah:
1. Menelaah strategi pembelajaran yang akan dilakukan untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan.
2. Melakukan survei berbagai literatur dan ahli bidang ilmu untuk mengetahui bahan
ajar yang sudah tersedia.
3. Mempertimbangkan apakah akan mengadopsi atau mengadaptasi bahan ajar yang
tersedia.
4. Menentukan apakah materi baru akan dirancang.
5. Menelaah hasil analisis tentang siswa dan masing-masing proses pembelajaran.
6. Menelaah hasil analisis konteks belajar dan asumsi tentang sumber belajar.
7. Merancang dan menulis materi bahan ajar berdasar strategi pembelajaran.
8. Menelaah setiap pertemuan pembelajaran.
9. Membuat Lembar Kerja Siswa.
10. Melakukan evalusi bahan ajar yang dikembangkan
11. Memperbaiki bahan ajar sesuai dengan hasil evaluasi.
A. PENULISAN BAHAN AJAR

Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah mempelajari suatu
bab atau topik atau tema tertentu.

Menyajikan Materi Pelajaran


Menurut Hasan (2007) pemilihan materi pelajaran hendaknya memperhatikan halhal berikut:
a. Berkaitan erat dengan kompetensi atas kemampuan yang terkandung pada Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, dan Standar Kompetensi Lulusan.
b. Dapat dipelajari peserta didik dan sesuai dengan perkembangan kemampuan mereka
c. Sumber untuk mempelajari materi tersebut tersedia
d. Tahan lama dan memiliki manfaat yang bertahan lama.
e. Memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
f. Ekonomis dalam arti suatu materi yang dipilih dapat digunakan untuk menguasai lebih dari
kompetensi

Mengembangkan Evaluasi
Alat evaluasi dikembangkan berdasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
dijabarkan dalam tujuan pembelajaran.
B. PENGGUNAAN BAHAN AJAR YANG
SUDAH TERSEDIA

Pedoman pemilihan bahan ajar bagi guru


dalam Depdiknas 2004

Pemilihan bahan ajar Menurut Dick &


Carey, 2001

Pemilihan buku kerja siswa Ornstein (1990)


Kriteria yang dapat dijadikan pedoman bagi guru
dalam memilih bahan ajar dalam Depdiknas, 2004

1. Kriteria filosofis 2. Kriteria psiko-pedagogis

a. Menjadi alat dan a. Memungkinkan siswa memiliki wawasan dan


sarana untuk pemahaman yang mendalam terhadap bidang ilmu
perkembangan b. Merefleksikan keterkaitan dengan latar belakang dan
kompetensi siswa karakteristik awal siswa serta kebutuhan dan minat
siswa
c. Sesuai dengan jenjang intelektual dan kematangan
b. Membantu siswa siswa
untuk d. Dapat mengakomodasikan keterkaitan dengan
memperoleh beragam pengalaman awal siswa
pemahaman yang e. Mendukung pencapaian keterampilan belajar tingkat
mendalam tinggi (higher order learning) dan kreatifitas siswa
f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
tentang suatu
mengembangkan sikap dan tata nilai; serta
bidang ilmu g. Dapat membekali siswa agar dapat belajar seumur
hidup.
Kriteria dalam pemilihan bahan ajar
Menurut Dick & Carey, 2001

Kesesuaian antara isi bahan ajar dengan tujuan pembelajaran


serta standar kompetensi dan kompetensi dasar, Kecukupan
Kriteria yang berpusat cakupan dan kelengkapan materi yang disajikan, Kebenaran
pada tujuan konsep, Ketelitian, Kekinian (sesuai dengan perkembangan
bidang ilmu) dan Keobjektifan.

Kriteria yang Tingkat kosakata dan bahasa siswa, tingkat perkembangan,


berkenaan dengan motivasi dan minat siswa, latar belakang dan pengalaman
siswa.
siswa

Kriteria yang berpusat Keotentikan atau keaslian materi dan kelayakan bahan ajar
dalam hal kondisi bahan ajar dan biaya.
pada konteks

Kebenaran urutan sajian materi, pemberian motivasi


belajar bagi siswa, ketersediaan latihan praktek dan
Kriteria yang berpusat kegiatan yang menuntut keaktifan siswa, umpan balik,
pada proses belajar asesmen yang tepat, tindak lanjut, penggunaan ilustrasi
yang tepat, dan ketersediaan panduan.
Kriteria memilih buku kerja siswa
Ornstein (1990)

5. Cakupan 7. Teori
1. Tujuan 3. Kegunaan materi belajar
(objective) (unility) (content (learning
coverage) theory)

2. 8. Karakteristik
4. Kognisi 6. Audio- fisik (physical
Keterbacaan
(cognition) visual characteristics)
(readability)
PETA KONSEP MODUL 10

KB 1
Potret Pembelajaran di
Sekolah Dasar
Potret
Pembelajaran di
Sekolah Dasar
KB 2
Pembaruan Pembelajaran
yang Diterapkan di
Sekolah Dasar
PETA KONSEP MODUL 10
KB 1
SARPRAS DAN
KETERJANGKAU
AN WILAYAH

POTRET
METODE
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
DI SD

KETIDAKMERAT
AAN JUMLAH
GURU
A. SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH

Kendala proses belajar mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya

sarana dan prasarana penunjang yang ada. Sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu

komponen yang menunjang keberhasilan atau ketercapaian tujuan pendidikan. Bagi yang

mengajar di daerah geografis terpencil sarana prasarana kurang mendukung sehingga materi

yang disampaikan adalah kenyataan yang ditemukan setiap hari. Bagi yang mengajar di

daerah yang telah dilengkapi dengan sarana prasarana maka akan lebih mudah dan maju.
Yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan prasarana bagi suatu sekolah, yaitu:

1. Letak geografis yang jauh sehingga untuk menjangkaunya diperlukan waktu dan alat

transportasi yang memadai,

2. Kurangnya sinkron informasi antar instansi yang terkait,

3. Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya jumlah siswa,

4. Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah karena kombinasi keterbatasan

sarana, dukungan keluarga dan keramahan alam.


B. METODE PEMBELAJARAN

Ada beberapa alasan mengapa banyak guru yang belum kompeten, yaitu:

1. Guru belum menguasai bahan ketika belajar atau kuliah

2. Beberapa guru mengajarkan yang bukan bidangnya

3. Banyak guru yang dalam mengajar hanya menggunakan model yang sama, mereka

kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai perkembangan anak

didik dan sesuai teori pendidikan yang baru.


C. KETIDAKMERATAAN JUMLAH GURU

Perbandingan antara guru yang mengajar di daerah terpencil dengan

guru yang mengajar di kota sangat jauh. Dari segi kuantitas, jumlah

guru sebetulnya telah memadai, tetapi sisi pemerataan dan kualitasnya

belum sesuai.
KB 2 |Pembaruan Pembelajaran yang
Diterapkan di Sekolah Dasar

A. Pembelajaran
Kontekstual
Pembaruan
Pembelajaran yang
B. PAKEM
Diterapkan di
Sekolah Dasar
C. Pembelajaran
Kooperatif dan
Kolaboratif
A. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang


berhubungan dengan :
• Fenomena kehidupan sosial masyarakat, bahasa, lingkungan hidup,
harapan dan cita yang tumbuh
• Fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan murid
• Kelas sebagai fenomena sosial
B. PAKEM

PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang didefinisikan sebag


pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
C. Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif

Merupakan model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.


Siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, dan rendah), berasal
dari ras, budaya, dan suku yang berbeda, serta memperhatikan kesetaraan gender.

Serangkaian persiapan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif


yaitu :
1. Pembelajaran berbasis masalah
2. Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar
3. Pemberian aktivitas kelompok
4. Pembuatan aktivitas belajar mandiri
5. Penerapan penilaian autentik
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai