Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI RANCALOA
GUGUS 37
Jl. Cipamokolan Nomor 62 Bandung

NOTULA RAPAT
Hari / Tanggal : Jum’at, 24 November 2017

WORKSHOP PENYUSUNAN DAN PENGAMBANGAN BAHAN AJAR / KONTEN


BERBASIS KOMPTENSI
Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan.
Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
bahan ajar dapat pula diartikan sebagai seperangkat fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan atau
generalisasi yang dirancang secara khusus untuk memudahkan pengajaran.
Secara lebih sempit bahan ajar juga biasanya disebut sebagai materi pembelajaran. Materi
pembelajaran dengan demikian dapat dikatakan sebagai program yang disusun guru untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif terhadap pembelajaran yang
diturunkan dari kurikulum yang berlaku.
Fungsi Bahan Ajar
1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran,
sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
2. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran (Depdiknas, 2008a: 7).
Bahan Ajar Berbasis Kompetensi
Bahan ajar dalam konteks kurikulum 2013 sebenarnya sudah disediakan secara lengkap oleh
Kemendiknas. Bahan ajar tersebut disusun dalam bentuk buku pegangan siswa, buku pegangan
guru, pedoman penilaian bahkan hingga multimedia pelengkap bahan ajar.
Namun demikian, bahan ajar yang dikembangkan Kemendiknas tentu saja masih harus pula
dikreasi dan dikembangkan oleh guru agar kebiasaan guru menyajikan materi dari satu sumber
materi dapat dihindari.
Kebiasaan menyajikan materi dari satu sumber dinilai membahayakan siswa sebab siswa
dipaksa memahami sesuatu atas satu sudut padang padahal di sisi lain, kurikulum 2013 hendak
membentuk lulusan yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan multiperspektif.
Manfaat Pengembangan Bahan Ajar Bagi Guru
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik.
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang menyajikan satu sudut pandang
kebenaran.
1
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena
peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Manfaat Pengembangan Bahan Ajar Bagi Siswa
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap
kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya
(Depdiknas, 2008a: 10)
Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
1. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan
atau ada hubungannya dengan pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar.
2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat
macam, bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-
buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Hal Yang Harus Diperhatikan


1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkret untuk memahami
yang abstrak.
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai
ketinggian tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan

Organisasi Bahan Ajar


1. Belajar Berbasis Masalah (Problem-Based Learning),
2. Pengajaran Otentik (Authentic Instruction),
3. Belajar berbasis Inkuiri (Inquiry-Based Learning)
4. Belajar Berbasis Proyek/Tugas (Project-Based Learning)
5. Belajar Berbasis Kerja (Work-Based Learning)
6. Belajar Berbasis Jasa-layanan (Service Learning)
7. Belajar Kooperatif (Cooperative Learning)
Karakteristik Bahan Ajar
1. Mencerminkan satu sudut pandang yang modern atas mata pelajaran dan penyajiannya
2. Menyediakan satu sumber yang teratur dan bertahap
3. Menyajikan pokok masalah yang kaya dan serasi
4. Menyediakan aneka model, metode, dan sarana pengajaran

2
5. Menyajikan fiksasi awal bagi tugas dan latihan
6. Menyajikan sumber bahan evaluasi dan remedial.

Aspek Pengembangan Bahan Ajar


Dalam rangka mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013 ada beberapa
aspek utama bahan ajar yang harus diperhatikan guru.
Beberapa aspek utama tersebut adalah aspek materi, aspek penyajian, dan aspek kebahasaan.
Langkah Teknis Pengembangan Bahan Ajar
1. Menganalisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam kurikulum.
2. Menentukan indikator ketercapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
3. Menentukan tujuan pembelajaran.
4. Menentukan model pembelajaran yang relevan dengan tujuan.
5. Menentukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang
dipilih.
6. Menentukan bahan ajar/ materi bahan ajar.
7. Mengembangkan peta bahan ajar yang dibutuhkan
8. Menentukan struktur bahan ajar.
9. Mengembangkan bahan ajar
10. Mencetak draf bahan ajar.
11. Uji coba bahan ajar.
12. Revisi bahan ajar
13. Menetapkan model bahan ajar teruji.
Gambaran Model Bahan Ajar
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Model Skemata–Kritis
2. Pembelajaran IPA dengan Model Transformasi–Persuasif
3. Bahan Ajar Sastra untuk Model Rangsang Imajinatif

Mengetahui Bandung, 24 November 2017


Kepala Sekolah Notulen

Hj. Eutik Hayati, S.Pd, M.M.Pd Ani Rohmah, S.Pd


NIP. 196203131983052011 NIP. 197305141998032007

Anda mungkin juga menyukai