Penerbit:
Edukasi101 Media
ISBN: 978-602-52604-4-5
Redaksi:
Grand Cibubur Country Avenue, Ruko RFM 03 No. 26
Cikeas, Bogor, Jawa Barat Indonesia
Phone : +6221223886446, Email : media@edukasi101.com
Cetakan Pertama : Agustus 2019
ii | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a - s e r i 2
Kata Pengantar
iii | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a - s e r i 2
Prakata
Buku ini merupakan rangkuman beberapa contoh IBL yang diterapkan di sekolah
dan merupakan bentuk dukungan Trakindo terhadap program pemerintah yang
dicanangkan yaitu gerakan Penguatan Pendidikan Karakter. Kami ucapkan banyak
terima kasih kepada Bapak/Ibu guru yang telah berkontribusi dalam penulisan
buku ini dan mempraktikannya pada proses kegiatan belajar mengajar. Harapan
kami buku ini dapat menjadi referensi mengenai penguatan pendidikan karakter
bagi seluruh sekolah di Indonesia.
Tim Trakindo
iv | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a - s e r i 2
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar ........................................................................................... iii
Prakata ....................................................................................................... iv
Daftar Isi ..................................................................................................... v
Manisnya Nira Dan Siwalan Bernilai Permata .............................................. 1
Membuat Energy Listrik Dari Mengkudu ...................................................... 7
Airku Tersayang Sumber Kehidupan ............................................................. 10
Hidup Sehat Dimulai Dari Menyantap Yang Sehat ......................................... 15
Rahasia Di Balik Pohon Ketapang ................................................................ 20
Transportasi Air Masa Depan Di Kanal Makassar ......................................... 26
Aku Bisa Memasak Dari Matahari ................................................................. 30
Dodol Belimbing .......................................................................................... 32
Larutan Pembersih Lantai Dan Pewangi Dengan Bahan Alami ...................... 35
Air Bersih Sumber Kehidupan ...................................................................... 40
Indah Batikku Lestari Budayaku ................................................................. 44
Kerajinan Sampah Kertas ............................................................................ 49
Alat Penjernihan Air .................................................................................... 54
Pentingnya Penghematan Energi .................................................................. 60
Hidroponik dengan Prinsip “Heron’s Fountain” ............................................. 62
Pemanfaatan Kotak Konveksi Untuk Pembuktian Perpindahan Panas ........... 66
Garamku Sumber Cahayaku ....................................................................... 70
Air Cucian Berasku Kaya Manfaat ............................................................... 74
Terarium Lumut Ekosistem Dalam Botol Kaca ............................................. 79
Airku Jernih, Hidupku Sehat ....................................................................... 82
Memanfaatkan Limbah Plastik ..................................................................... 85
Air Ku Jernih karena Bapa dan Iska ............................................................ 88
Pemanfaatan Biji Durian ............................................................................. 92
Air Kelapa Dan Gula Pasir Menjadi Permen .................................................. 94
Pemanfaatan Lidah Buaya Dan Limbahnya .................................................. 96
Pemanfaatan Hama Keong Mas Sawah ......................................................... 104
Limbah Energiku ......................................................................................... 109
Hemat Energi Dengan Kipas Angin Sederhana Dari Barang Bekas ................ 116
Asri Kelasku Nyaman Belajarku ................................................................... 118
Menggali Bakat Wirausaha cilik Bawang Goreng Khas PALU ......................... 120
vi | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a - s e r i 2
“Manisnya Nira Dan Siwalan Bernilai Permata”
Kelas V / Semester II
Oleh: Retno Pratiwi, S.Pd.,
SDI NUNBAUN DELHA,
Kota Kupang, NUSA Tenggara Timur
Permasalahan:
Keanekaragaman Di Nusa Tenggra Timur salah satunya di Pulau Timor
adalah memiliki potensi keanekaragaman flora yang butuh digali dan dikelola
secar baik salah satunya adalah Pohon lontar atau dikenal dengan pohon
siwalan yaitu sejenis pohon palem yang buahnya besar. Selama ini
masyarakat hanya menjual siwalan dalam bentuk buah segar dan gula maka
usaha itu kurang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan keuntungan yang
diperoleh tidak sebanding dengan usaha yang di lakukan sehingga
berdampak pada perekonomian penduduk di sekitarnya khususnya Orang
tua siswa yang tingkat pendapatan perekonomian berada di tingkat
menengah kebawah sehingga menimbulkan masalah pada keadaan peserta
didik SDI Nunbaun Delha.
Dengan adanya latar belakang masalah tersebut maka:
- Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan permen dan selai dengan
bahan dari pohon lontar
- Siswa dapat membedakan pengolahan lontar menjadi produk tradisional
dan modern.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti .
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah:
11. Siswa membuat produk permen jelly dan selai dari nira dan siwalan.
Produk Pembelajaran:
Dokumentasi Penelitian
File Presentasi
Standar Kurikulum:
Bahasa Indonesia
Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media
cetak atau elektronik.
Memeperagakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan
dari media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan, tulis dan
visual.
PPKn
Menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun
kerukunan hidup.
Menyajikan hasil penggalian tentang manfaat persatuan dan kesatuan
untuk membangun kerukunan.
IPS
Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyrakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat persatuan
dan kesatuan bangsa.
Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya
mensejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Permasalahan:
Di lingkungan masyarakat sekitar SD Inpres 18 Kabupaten Sorong banyak
tumbuhan atau tanaman mengkudu, namun pemanfaatannya belum banyak
diketahui oleh masyarakat sehingga buahnya banyak yang dibiarkan dan
dibuang karena aromanya yang kurang sedap bahkan banyak masyarakat
yang mematikan tumbuhan tersebut.
Oleh karena itu, siswa kelas 4 akan mendapatkan tantangan membuat energi
listrik atau energi alternatif dari mengkudu.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai Pegawai PLN.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah Guru, siswa, masyarakat (masyarakat yang
mempunyai tanaman mengkudu), pegawai PLN.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan permasalahan dan berbagai manfaat dari mengkudu.
2. Guru mengelompokkan siswa dan menyusun rancangan pertanyaan
untuk wawancara.
3. Siswa melakukan wawancara kepada warga yang mempunyai pohon
mengkudu dan ke kantor PLN.
Produk Pembelajaran:
Siswa akan mengembangkan laporan penelitian berupa Hasil rangkaian
percobaan energi listrik dari mengkudu.
Nilai Karakter:
Berani, rasa ingin tahu, kreatif, mandiri.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
Mendeskripsikan perlunya penghematan air.
Indikator:
Mengidentifikasi manfaat air dari proses daur air.
Menjelaskan dampak dari daur air.
Memberi contoh kegiatan yang dapat memengaruhi daur air.
SBK
Kompetensi Dasar:
Menyiapkan karya seni rupa yang diciptakan untuk pameran kelas.
Indikator:
Siswa dapat membuat pameran berdasarkan tema yang telah
ditentukan.
Permasalahan:
Kurangnya penyediaan air bersih dan susahnya mendapatkan sumber air
bersih untuk dikonsumsi menjadi permasalahan yang harus ditanggulangi.
Dengan penelitian ini diharapkan siswa mampu memberikan solusi atas
kasus kualitas air bersih yang sekiranya dapat dikonsumsi oleh warga
masyarakat setempat.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai:
1. Penyuluh penggunaan air yang bijak.
2. Analisis penggunaan air yang bijak.
3. Peneliti.
4. Ahli kesehatan.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah:
1. Kepala kampung Amunkay distrik Tanah Miring.
2. Warga sekitar kampung Amunkay distrik Tanah Miring.
3. Kepala Distrik Tanah Miring.
4. Petugas kesehatan PusTu kampung Amunkay distrik Tanah Miring.
5. Kepala Kampung Rawa Biru.
6. Kepala PDAM Kabupaten Merauke.
7. Dinas kesehatan Kabupaten Merauke bagian penyehatan air.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru memberikan penjelasan proyek yang akan dilakukan oleh siswa.
10 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan pengamatan di rumah warga tentang sumber air bersih
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 2. Siswa mengamati sumber air yang digunakan warga setiap hari
Gambar 3. Siswa mengamati sumber air bersih di Rawa Biru yang merupakan
sumber air bersih yang digunakan di Kabupaten Merauke
11 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 5. Siswa melakukan wawancara di Dinas kesehatan bagian penyehatan
air, di kantor PDAM, dan di Pukskesmas Pembantu kampung Amunkay Distrik
Tanah Miring.
12 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Siswa membuat poster dan membuat bahan presentasi di sekolah.
Gambar 9. Rangkaian acara dari MC, Palumat, Doa, dan Membawa Presentase
dilakukan semua oleh siswa sepenuhnya.
Produk Pembelajaran:
Produk pembelajaran yang akan dihasilkan siswa adalah:
1. Alat penjernihan air yang dibuat oleh siswa (menggunakan biji kelor)
2. Poster
3. Dokumentasi selama pembelajaran
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, kerjasama dan percaya diri.
Standar Kurikulum:
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang
perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi
alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya,
13 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu pemahaman.
Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi
tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi,
energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan
perubahannya, serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu penyajian.
Indikator:
Mengidentifikasii teks laporan informatif tentang sumber energi secara
lisan atau tulis dengan tepat.
Menguraikan gagasan pokok teks laporan informatif tentang sumber
energi secara lisan atau tulis dengan tepat.
Matematika
Kompetensi Dasar:
Menentukan perbandingan data menggunakan tabel, grafik batang,
dan grafik lingkaran.
Mengumpulkan, mencatat, menata, menyajikan data menggu-nakan
tabel dan grafik batang.
Indikator:
Membandingkan data berupa grafik batang yang diamatinya.
Membuat grafik batang berdasarkan data yang sudah diperoleh.
PKN
Kompetensi Dasar:
Mengetahui arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan
masyarakat.
Mensimulasikan bentuk-bentuk kebersatuan dalam keberagaman di
rumah, sekolah, dan masyarakat.
Indikator:
Mengidentifikasi berbagai kegiatan yang menunjukkan sikap bersatu
dalam keberagaman di masyarakat.
Menjelaskan manfaat bersatu dalam keberagaman di masyarakat.
Menceritakan pengalaman tentang kerukunan dalam keberagaman di
masyarakat.
Menunjukkan manfaat bersatu dalam keberagaman di masyarakat.
14 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Hidup Sehat Dimulai Dari Menyantap Yang Sehat”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Susanti, S.Psi
SD Inpres Timika II,
Timika, Papua
Permasalahan:
SD Inpres Timika II memiliki berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan
siswa-siswi selama disekolah, salah satunya adalah kantin sekolah. Kantin
sekolah ini dibuka dari jam 06.15 WIT sampai pukul 12.00 WIT. Berbagai
macam panganan dan minuman di sediakan oleh kantin baik yang berupa
olahan Ibu rumah tangga ataupun di produksi oleh pabrik. Setiap harinya
kantin ini selalu ramai oleh siswa-siswi yang datang untuk membeli
makanan dan minuman. Bahkan ada beberapa siswa memilih menu sarapan
di sekolah. Bahkan disaat pulang banyak siwa yang membeli makanan dan
minuman dipinggir jalan depan sekolah. Apakah jajanan yang siswa-siswi ini
aman untuk dikonsumsi?
Anak Indonesia tengah menghadapi bahaya serius yang seringkali tidak
disadari oleh orang tua. Bahaya tersebut karena ketidak tahuan atau
ketidakmampuan mereka. Bahaya apakah itu? Ya, bahaya makananan dan
minuman tengah mengepung anak-anak kita. Kepala BPOM Jakarta
menyatakan bahwa ada 40 % makanan jajanan anak-anak menggunakan
zat berbahaya, terutama zat pewarna dan pemanis. Beberapa diantaranya
merek terkenal. Jajanan-jajanan berbahaya ini sangat mudah didapatkan
oleh anak-anak di sekolah-sekolah. Harga yang relatif murah menjadi pilihan
menngiurkan untuk anak-anak.
Dengan adanya permasalahan ini, siswa diberi tugas untuk melakukan
penelitian, wawancara dan menyusunnya dalam satu laporan presentasi
yang akan di presentasikan di hadapan guru, siswa dan pihak terkait
lainnya. Siswa membuat bubuk kunyit asam dan membuat sebuah poster
tentang bahaya makanan dan minuman yang berbahan dasar zat berbahaya
ditujukan kepada semua lapisan masyarakat.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi pengamat dan peneliti
makanan dan minuman yang menggunakan zat berbahaya bagi kesehatan
tubuh.
15 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah Kepala sekolah, Guru, Siswa, Orang tua siswa, Ahli
gizi, Pengelola kantin, Pengusaha makanan dan minuman, Dinas
perdagangan, Badan POM, Warga sekolah.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan proyek yang akan dilaksanakan oleh siswa.
16 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
4. Siswa melakukan wawancara dengan Kepala sekolah, Guru, Siswa,
Orang tua siswa, Ahli gizi, Pengelola kantin, Pengusaha makanan dan
minuman, Dinas perdagangan, Badan POM, Warga sekolah.
17 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
5. Siswa melakukan proses percobaan pengolahan kunyit.
Gambar 8. Siswa melakukan proses jual beli di pasar sebagai bahan praktik
18 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Siswa membuat poster manfaaat dan pengolahan jamu
Produk Pembelajaran:
Poster energi listrik bisa digantikan oleh buah-buahan.
Presentasi proyek dengan Power Point.
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud
benda dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
Membuat peta pikiran, bercerita, serta melakukan percobaan sifat-
sifat benda padat, cair, dan gas.
PLH
Kompetensi Dasar:
Mengenal jenis-jenis tanaman obat (apotik hidup).
Indikator:
Mengetahui manfaat dari tanaman obat tradisional.
19 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Rahasia Di Balik Pohon Ketapang”
Kelas V / Semester II
Oleh: Irna Tustianti, S.Pd
SD Negeri 1 Sungai Kapitan,
Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Permasalahan:
Di SD Negeri 1 Sungai Kapitan memiliki halaman yang sangat luas dan
banyak ditanami dengan pohon-pohon besar sebagai penghijauan dan juga
peneduh. Di antaranya pohon ketapang (Terminalia catappa) yang tumbuh
mengelilingi halaman sekolah.
Apabila sudah masuk musim kemarau tumbuhan ini melakukan adaptasi
dengan meluruhkan seluruh daunnya dan hal ini yang menyebabkan
halaman sekolah menjadi kotor karena penuh dengan daun pohon ketapang.
Tidak hanya pada musim kemarau saja, apabila turun hujan yang kadang
disertai dengan angin juga sering mengakibatkan daunnya, buahnya bahkan
kadang rantingnya bertebaran dimana-mana.
Membuat agar halaman menjadi bersih dari daun dan buah yang luruh
(gugur) dihalaman sekolah siswa diajak untuk bersama-sama mencari tahu
apakah ada manfaat tersembunyi dari pohon ketapang tersebut.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti kesehatan dari
Puskesmas dan sebagai pembuat produk.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat
dan BPOM Kalimantan Tengah.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proyek.
20 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 1. Guru menjelaskan tentang proyek yang akan dilakukan.
21 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
4. Siswa melakukan pendalaman materi dengan mencari referensi di media
internet.
22 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
7. Siswa melakukan wawancara dan mendengarkan penjelasan dari petugas
BPOM Provinsi Kalimantan Tengah.
23 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 11. Siswa publikasi dengan pameran ilmiah
Produk Pembelajaran:
Dokumentasi Penelitian
File Presentasi
Bijinya:
o Kue Kering
o Kacang Sembunyi
o Cokelat Kacang
Daunnya:
o Pupuk kompos
o Teh herbal untuk ikan hias.
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, kerja keras, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
PKn
Menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun
kerukunan hidup.
Menyajikan hasil penggalian tentang manfaat persatuan dan kesatuan
untuk membangun kerukunan.
Bahasa Indonesia
Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media
cetak atau elektronik.
Memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan dan visual.
24 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
IPS
Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat dibidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa.
Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya
menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
IPA
Mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran).
Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat campuran dan komponen
penyusunnya dalam kehidupan sehari-hari.
25 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Transportasi Air Masa Depan Di Kanal Makassar”
Kelas IV / Semester II
Oleh: Anita Syahadi, S.Pd
SD Inpres Panaikang I/2
Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Permasalahan:
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti alat
transportasi air masa depan di kanal kota Makassar.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Petugas PDAM, warga di sekitar pinggir kanal,
petugas kesehatan di Puskesmas, Kepala Sekolah dan guru SD. Inpres
Panaikang I/2 Makassar.
Kegiatan Belajar:
26 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
1. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proyek.
27 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
3. Siswa melakukan wawancara dengan masyarakat pinggiran kanal.
28 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
7. Siswa melakukan presentasi laporan.
Gambar 8. Siswa melakukan presentasi dari laporan yang telah mereka buat
Produk Pembelajaran:
Dokumentasi Penelitian
File Presentasi
Poster
Nilai Karakter:
Disiplin, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, mandiri, kerja keras,
bersahabat / komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan hubungan antara SDA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
Menyajikan laporan tentang SDA dan pemanfaatannya oleh
masyarakat.
Indikator:
Menjelaskan berbagai jenis tekhnologi dan SDA yang ada di lingkungan
sekitar, Menyebutkan manfaat SDA.
Mengelompokkan sumber daya alam hayati dan nonhayati.
29 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Aku Bisa Memasak Dari Matahari”
Permasalahan:
Konversi Minyak tanah ke LPG (Gas) menyisakan kerumitan tersendiri bagi
ibu rumah tangga, penyebab nya adalah pasokan LPG(Gas) yang tidak
memadai, hal ini membuat gas yang seharus nya mudah di dapat menjadi
langka, bahkan harga nya pun makin tinggi untuk ukuran 3kg saja peranah
mencapai harga 40 ribu rupiah, beberapa upaya dilakukan untuk menekan
harga dan mengatasi kelangkaan LPG, diantaranya membuat stasiun
pangkalan di setiap RT, atau beberapa RT bergabung menjadi satu untuk jadi
pangkalan LPG dan itu pun di kelola swasta dengan harga yg ditentukan oleh
pemerintah, dan didistribusikan setiap 1 minggu sekali, hal menarik dalam
kegiatan pendistribusian ini, karena menyebabkan para ibu-ibu mengantri
gas LPG di setiap minggunya, hal ini yang menjadi daya tarik siswa-siswa
SDN 1 Batulicin, Kelas 4/a mereka mempertanyakan kenapa setiap hari
kamis pagi di agen LPG yang ada di belakang sekolah selalu ramai para orang
tua mengantri LPG.
Pertanyan kritis ini membuat saya sebagai guru mengarahkan mereka untuk
melakukan penelitan tentang hal itu, sehingga di akhir penelitian mereka
akan ada produk atau hasil nyata yang dapat membatu mengatasi hal
tersebut, dan saya sebagai guru mengarahkan pemikiran siswa pada
pemanfaatan sumberdaya panas matahari menjadi bahan tepat guna untuk
menjadi “Kompor Bertenaga Surya”.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai peneliti.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Agen LPG, Masyarakat pengantri LPG.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan permasalahan yang terjadi dan proyek yang akan
dilakukan, memberikan bimbingan kepada siswa cara menyusun laporan
dan mempresentasikan.
30 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa dengan diwakili ketua kelompok melakukan pengecekan terhadap
informasi yang didapat dari teman mereka dengan mengunjungi agen LPG
dan meminta izin untuk melakukan observasi.
3. Anggota kelompok melakukan observasi tentang kelangkaan gas di
wilayah sekitaran sekolah, dan melakukan Tanya jawab dengan para
pembeli.
4. Siswa mulai menghubungkan informasi yang dihimpun dari observasi
tersebut dengan materi pembelajaran yaitu manfaat energi matahari bagi
kehidupan.
5. Secara berkelompok siswa mulai menggali infomasi baik lawat artikel-
artikel di internet untuk manfaat energy matahari bagi kehidupan.
6. Siswa melakukan percobaan menggunakan bahan sederhana untuk
membuat kompor cahaya sebagai salah satu jalan keluar dari
permasalahan yang terlah diteliti.
Produk Pembelajaran:
Kompor energi matahari
Presentasi siswa
Nilai Karakter:
Berani, rasa ingin tahu, kreatif, mandiri, kerja keras, bersahabat/
komunikatif.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi,
dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari).
Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi
tentang berbagai perubahan bentuk.
Indikator:
Membaca teks informasi yang disajikan dan menggaris bawahi
informasi-informasi penting yang mereka temukan dalam bacaan.
Memberikan penjelasan kembali terkait dengan topik Sumber energi
yang dapat dan tidak dapat diperbaharui.
Diberikan kesempatan untuk mencatat hal-hal penting yang mereka
temukan dari bacaan.
31 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Dodol Belimbing”
Kelas V / Semester I
Oleh: Yuliana Hartini, Sp.d
SDN Gandul I
Kota Depok, Jawa Barat
Permasalahan:
Hasil panen buah belimbing sangat melimpah, tetapi masyarakat Depok
belum dapat memvariasikan berbagai macam jenis makanan yang dapat di
olah dengan bahan dasar buang belimbing.
Dengan adanya permasalahan ini siswa di tugaskan untuk melakukan
pengamatan dan wawancara, tentang bagaimana cara memvariasikan
berbagai macam jenis makanan yang diolah dari bahan dasar belimbing.
Setelah melakukan wawancara, siswa menyusun laporan dan membuat
poster untuk di presentasikan dihadapan guru dan teman-temannya yang
ada di sekolah.
Peran siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi pembuat makanan
yang terbuat dari bahan dasar belimbing.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: petani belimbing, dan guru yang ada disekolah.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran adalah:
1. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proyek.
32 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan pengamatan ke kebun belimbing.
33 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
7. Siswa melakukan pengemasan dodol belimbing.
Produk pembelajaran:
Dokumentasi penelitian
Poster
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, kerja keras, peduli lingkungan.
34 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Larutan Pembersih Lantai Dan Pewangi Dengan Bahan Alami“
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Wahyu Rajbiah, S.Pd.SD
SDN 1 Padang Panjang,
Tabalong, Kalimantan Selatan
Permasalahan:
Bau kurang sedap dan lantai yang berkerak pada kamar mandi siswa
menjadi permasalahan yang harus tanggulangi. Kondisi kebersihan yang
tidak terjaga menyebabkan lingkungan kamar mandi yang jorok, bukan
hanya di kamar mandi siswa, kamar mandi guru pun demikian halnya.
kondisi lingkungan sekolah terutama pada area publik seperti toilet umum,
lingkungan kelas dan lahan tanam sekolah, dimana mereka menemukan
sumber daya alam yang harus dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
masalah kebersihan dari kondisi lingkungan mereka.
Dari pengamatan ini siswa mencari informasi tentang pembuatan larutan
pembersih lantai dengan menggunakan bahan alami yang bahan dasarnya
mudah mereka dapatkan dilingkungan sekolah maupun lingkungan rumah
mereka dan searching internet sehingga menghasilkan berbagai macam
temuan/produk dari tanaman toga yang ada di sekitar sekolah untuk
dijadikan bahan dasar dari larutan pembersih lantai, siswa kemudian
mencoba untuk melakukan proses pembuatan produk.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi penyuluh kebersihan
sekolah, analis pembuatan pembersih lantai yang ramah lingkungan, ahli
kesehatan.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: warga sekolah, petugas kesehatan
puskemas/UKS, pengerajin sabun alami tradisional.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan masalah yang terjadi dan proyek yang akan dilakukan,
serta memberikan perangkat penelitian selama proyek berlangsung.
35 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 1. Guru menjelaskan tentang proyek yang akan dilakukan
36 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
4. Dari hasil observasi dan wawancara, siswa menyusun laporan dan
perencanaan pembuatan eksperimen melalui internet untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan sumber
daya alam disekitar lingkungan sekolah.
37 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Siswa bersama bapak ibu guru mencoba melakukan kegiatan
pembersihan lingkungan fasilitas sekolah dengan menggunakan cairan
yang telah dibuat.
Gambar 6. Siswa bersama bapak ibu guru mencoba melakukan kegiatan kerja
bhakti dengan menggunakan cairan alami
7. Hasil kegiatan siswa dipamerkan dalam pameran kegiatan hasil IBL dan
ketrampilan sekolah lainnya dihadiri oleh orang tua wali siswa-siswi SDN
1 Padang Panjang.
38 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
ProdukPembelajaran:
Poster Kampanye eco-toilet
Cairan pembersih lantai alami
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, kerja keras, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Memahami faktor penyebab perubahan benda.
Indikator:
Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan,
perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan pemilihan
benda/bahan untuk tujuan tertentu (karet, logam, kayu, plastik)
dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Menyampaikan informasi dari media, mengkritik/memuji,
menceritakan hasil pengamatan/kunjungan, dan memerankan tokoh
cerita.
Indikator:
Menyampaikan pesan/informasi yang diperoleh dari berbagai media
dengan bahasa yang runtut dan komunikatif.
Menanggapi (mengritik/memuji) sesuatu disertai alasan dengan
menggunakan bahasa yang santun.
Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan dengan bahasa runtut
dan komunikatif.
39 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Air Bersih Sumber Kehidupan”
Permasalahan:
Air bersih sangat penting bagi kesehatan manusia. Karena air bersih
dibutuhkan manusia untuk kebutuhan rumah tangga seperti, memasak,
mencuci, dsb. Akan tetapi, jumlah air bersih yang ada saat ini semakin
menipis. Hal tersebut menyebabkan krisis air bersih. Di desa kita,
kebutuhan air bersih bagi warga masyarakat sangat memprihatinkan,
utamanya pada saat musim hujan penyebab dari krisis air bersih ini adalah
pencemaran lingkungan, genangan air pada musim hujan.
Dengan adanya masalah ini, siswa diberi tugas untuk melakukan penelitian,
wawancara dan menyusunnya dalam satu laporan presentasi yang akan di
presentasikan di hadapan guru, siswa dan pihak terkait lainnya. Siswa
membuat filter air bersih sederhana dan membuat sebuah poster tentang
pentingnya air bersih yang ditujukan kepada semua lapisan masyarakat.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi penyuluh kebersihan
sekolah, tim peneliti air.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Masyarakat, Kepala Desa, Guru.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan permasalahan yang terjadi dan proyek yang akan
dilakukan, memberikan bimbingan kepada dalam melaksanakan
kegiatan.
2. Secara berkelompok, siswa melakukan pengamatan tentang air bersih di
lingkungan sekolah, di rumah warga, mengamati air yang berada di
lingkungan sekitar
40 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 1. Siswa melakukan pengamatan tentang air bersih di sekitar sekolah
dan rumah masyarakat
4. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat
fiter air bersih. Kemudian siswa yang menemukan sendiri, merakit sendiri
alat dan bahan tersebut sehingga bisa menjadi sebuah filter air bersih.
Tanpa diberikan prosedur kerja oleh guru.
5. Siswa membuat filter air bersih sederhana yang telah disiapkan oleh guru.
41 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Siswa membuat pameran mengenai filter air bersih.
Produk Pembelajaran:
Filter air bersih
Majalah Dinding (Mading)
Nilai Karakter:
Disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan
teman dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku .
Mengamati, mengolah dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan
tentang gaya, gerak, energi pnas, bunyi dan cahaya dalam bahasa
Indonesia, lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
42 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Indikator:
Setelah membaca teks, siswa mampu menjelaskan manfaat air bagi
tubuh manusia dengan benar.
IPA
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dan pemanfaatan oleh
masyarakat.
Indikator:
Menyebutkan manfaat air bagi tubuh.
Menjelaskan pentingnya minum air putih bagi manusia.
43 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Indah Batikku Lestari Budayaku”
Kelas 5/ Semester 1
Oleh: Putri Aisyah S.Pd., M.AP.
SDN 003 Sangatta Utara
Kutai Timur, Kalimantan Timur
Permasalahan:
Di SDN 003 Sangatta Utara masih banyak siswa yang belum mengetahui
batik khas daerah Kutai Timur, selain itu dilingkungan sekolah SDN 003
Sangatta Utara banyak terdapat somel atau pengerajin kayu pembuat kusen.
Limbah yang dihasilkan dari pembuatan kusen tersebut belum diolah secara
maksimal atau belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan adanya maslaah ini, siswa ditugaskan untuk melakukan penelitian,
wawancara dan menyusunnya dan akan dipresentasikan dihadapan guru,
siswa dan pihak terkait lainnya. Siswa membuat pewarna alami dari bahan
alam dan membuat poster tentang indah batikku.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi pembuat pewarna dari
bahan alam dan pembatik.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah pengerajin kayu dan guru pembatik.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Siswa mendapat penjelasan tentang proyek.
44 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan pengamatan ke tempat somel kayu.
Gambar 5. Siswa membuat pewarna alami untuk batik dari limbah kayu ulin
45 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Siswa membuat pola membatik.
46 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
9. Siswa mempresentasikan laporan yang telah dibuat kepada masyarakat.
Produk Pembelajaran:
1. Dokumentasi Penelitian
2. File presentasi
3. Poster
4. Batik khas kutai timur (wakaroros)
Nilai Karakter:
Tanggung jawab, disiplin, percaya diri, cinta tanah air, mandiri, dan kreatif.
47 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Standar Kurikulum:
SBdP
Memahami prosedur danlangkah kerja dalam berkarya kreatif
berdasarkan ciri khas daerah.
Membuat Karya kerajinandari ciri khas daerah
IPA
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi perubahan yang terjadi dialam
Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya
keseimbangan alam akibat manusia, serta memprediksi jika masalah
tersebut tidak diatasi.
48 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Kerajinan Sampah Kertas”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Nurul Fadillah, S.Pd.I
SD Negeri 4 / IV,
Kota Jambi, Jambi
Permasalahan:
Sampah sering kali menjadi masalah utama baik di lingkungan masyarakat
maupun lingkungan Sekolah karena sampah sangat merusak keindahan dan
merupakan sumber penyakit. Dengan adanya masalah ini siswa ditugaskan
untuk melakukan pengamatan dan mencari solusi dari permasalahann
sampah ini. Maka muncul lah ide dari para siswa untuk membuat bubur
kertas dari kertas bekas menjadi sebuah kerajinan yang indah dan memilki
nilai ekonomi.
Peran Siswa:
Dalam Pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti dan pencari
solusi dalam menangani masalah sampah di Sekolah.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala Sekolah, petugas kebersihan sekolah dan
guru yang ada di Sekolah.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proyek.
49 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan pengamatan ke tempat sampah di Sekolah.
50 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Berikut urutan proses kegiatan pembuatan kerajinan dari bubur kertas:
Alat dan Bahan:
a) Kertas Bekas e) Baskom (wadah)
b) Air f) Cat Poster
c) Tepung Tapioka (kanji) g) Gunting
d) Garam h) Botol Minuman Bekas
Cara Pembuatan:
a) Siapkan kertas bekas, robek/gunting kertas bekas menjadi
potongan-potongan kecil.
b) Masukan potongan kertas tersebut kedalam baskom/wadah,
Kemudian beri air hangat sampai potongan kertas tersebut
terendam.
c) Beri garam secukupnya, fungsinya mencegah kertas menjadi
busuk selama direndam.
d) Diamkan selama 1-2 hari hingga menjadi lunak.
e) Setelah didiamkan kemudian peras bubur kertas tersebut
(pisahkan kertas lunak dengan air).
f) Buat lem dari tepung kanji, caranya campurkan tepung kanji
dengan air lalu rebus hingga lengket seperti lem (berwarna
bening).
g) Tuangkan lem sedikit demi sedikit pada kertas lunak, lalu uleni
hingga lem merata.
h) Bentuk sesuai keinginan (bisa manual atau menggunakan
cetakan).
i) Jemur kerajinan bubur kertas tersebut, hindari panas matahari
secara langsung.
j) Setelah benar-benar kering cat kerajinan bubur kertas dengan
cat poster agar warnanya cerah.
k) Jemur kembali agar cat kering.
l) Selesai dan siap untuk dipamerkan.
51 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
5. Hasil kerajinan siswa dari bubur kertas.
Produk Pembelajaran:
Dokumentasi Penelitian.
Kerajian dari kertas bekas (Tempat tissue, Vas bunga, Tempat pensil,
Tas, Figura Foto, dan lain-lain).
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri,
kerjasama, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Memahami pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber
daya alam di lingkungannya.
Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama
orang-orang di lingkungannya.
Indikator:
Mengidentifikasi pentingnya pemanfaatan barang bekas sebagai usaha
pelestarian sumber daya alam.
Mengomunikasikan contoh kegiatan pemanfaatan sampah sebagai
upaya pelestarian sumber daya alam.
52 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Membangun pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng,
dan sebagainya).
Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan pendapat pribadi tentang
isi buku sastra yang dipilih sendiri dan dibaca yang didukung oleh.
alasan.
Indikator:
Menilai komentar terhadap suatu dongeng.
Menyampaikan komentar lisan dan tulisan terhadap pendapat pada
suatu dongeng.
53 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Alat Penjernihan Air”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Siti Nordinati, S.Pd.I,
SDN 4 Ketapang, Sampit
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah
Permasalahan:
Air yang kita gunakan sehari- hari berasal dari sumber air di antaranya
sumur tradisional, sumur pompa, dan air PAM yang merupakan sumber air
buatan. Danau, sungai laut dan mata air merupakan sumber air alami.
Jumlah air di dunia ini tetap, tetapi semakin lama semakin banyak yang
kotor, sedangkan manusia selalu membutuhkan air bersih. Hal ini juga
terjadi di daerah sekitar sekolah dimana masyarakat memanfaatkan air
sungai sebagai sumber air untuk segala macam urusan rumah tangga.
Meskipun air sudah tercemar dan mempunyai tampilan yang keruh tetap
digunakan.
Melalui proyek inquiri based learning siswa diajak untuk memecahkan
permasalahan yang ada di sekitar mereka dan mereka juga mengalami hal
tersebut.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai peneliti, petugas PDAM.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala Sekolah, Guru, Masyarakat, petugas
PDAM.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan permasalahan yang terjadi dan proyek yang akan
dilakukan, memberikan bimbingan kepada siswa cara menyusun laporan
dan mempresentasikan.
2. Siswa melakukan pengamatan pengambilan sampel air sungai dan air
sumur yang dipakai oleh masyarakat.
54 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 1. Siswa melakukan pengamatan dan mengumpulkan sample air sungai
dan air sumur yang digunakan masyarakat
55 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 3. Siswa melakukan wawancara dengan petugas PDAM
dan melakukan pengamatan
56 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 3. Siswa melakukan wawancara dengan petugas Puskesmas
57 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 6. Alat dan bahan penjernih air sederhana
58 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
b) Kerikil menyaring kotoran yang tidak halus.
c) Kapas menyaring kotoran yang halus (diatur oleh tingkat
ketebalan).
d) Batu koral menyaring kotoran yang halus.
e) Arang menghilangkan bau dan rasa pada air.
Gambar 8. Hasil dari proses penyaringan dari alat penjernih air sederhana
8. Kesimpulan dari alat penjernihan air sederhana yang sudah dibuat oleh
siswa kelas 5 SDN 4 ketapang dapat digunakan untuk air sumur dan air
sungai dalam skala kecil, dan air yang dihasilkan tidak berbau dan jernih.
Produk Pembelajaran:
Alat penjernih air.
Presentasi siswa.
Nilai Karakter:
Rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, teliti.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
Indikator:
Menjelaskan proses daur ulang air.
Menjelaskan manfaat daur ulang air.
59 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Pentingnya Penghematan Energi”
Permasalahan:
Aktifitas manusia yang berhubungan dengan listrik sudah menjadi
kebutuhan, terutama penerangan. Misalnya, belajar mengajar dikelas kurang
maksimal karena mati lampu, ruangan menjadi kurang terang. Pada malam
hari mati lampu siswa tidak dapat mengerjakan tugas PR atau belajar
dirumah. Terganggunya aktivitas bagi ibu rumah tangga, industry,
perkantoran, dan semua aspek kegiatan manusia pada umumnya.
Berdasarkan paparan diatas, peneliti terdorong untuk melaksanakan
penelitian bagaimanakah pemanfaatan listrik dengan kriteria hemat dan
membuat peralatan yang dapat dijadikan sebagai salah satu pembangkit
listrik sederhana.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti sains.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah Guru.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan masalah yang terjadi dan proyek yang akan dilakukan,
serta memberikan perangkat penelitian selama proyek berlangsung.
2. Siswa dibentuk kelompok kemudian berdiskusi dan melakukan
obeservasi lingkungan dalam ruangan mengenai peralatan yang berkaitan
dengan alat listrik.
3. Kegiatan selanjutnya, siswa juga melakukan percobaan pembuatan karya
kipas angin sederhana dan lampu hias.
60 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 1. Siswa melakukan percobaan pembuatan kipas angin sederhana dan
lampu hias
Produk Pembelajaran:
Karya yang menggunakan energi listrik.
Model kipas angin sederhana.
Model lampu hias.
Nilai Karakter:
Rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, mandiri, kerja keras.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Membuat suatu karya/model yang menggunakan energi listrik (kipas
angin sederhana, lampu hias, lampu jalan raya).
Indikator:
Siswa dapat memahami peta konsep pembuatan kipas angin
sederhana, lampu hias dan lampu jalan raya.
Siswa dapat menjelaskan kinerja dari karya kipas angin sederhana,
lampu hias dan lampu jalan raya.
Siswa dapat membuat laporan, dan menjawab pertanyaan berkaitan
dengan karya kipas angin sederhana, lampu hias dan lampu jalan
raya.
Siswa dapat mengerjakan uji kompetensi, dan latihan.
61 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Hidroponik dengan Prinsip “Heron’s Fountain”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Abas Lesmana, S.Pd.,
SDN 005 Sekupang,
Batam, Kepulauan Riau
Permasalahan:
Lingkungan belajar di SDN 005 Sekupang Batam memiliki luas halaman yang
besar, tetapi sebagian besar berupa bebatuan, sehingga untuk penghijauan
sedikit terbatas. Tujuan kegiatan Inquiri Based Learning (IBL) ini adalah
untuk menciptakan suasana belajar yang kreatifitas serta menyenangkan,
mengenalkan kepada siswa jenis-jenis profesi yang ada di lingkungan
masyarakat, melatih kemandirian siswa ketika berada di tempat umum, serta
menggali jiwa wirausaha siswa.
Dari pengamatan ini siswa mencari informasi tentang bagaimana
memanfaatkan lahan tanam yang sedikit agar dapat dilakukan proses untuk
menanam tanaman produktif, ataupun apotek hidup melalui metode
Hydroponik dengan prinsip Heron’s Fountain.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi Peneliti/Ilmuwan,
Penyuluh kesehatan, Petani Hidroponik.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Petugas kesehatan, Pemilik toko alat dan bahan
tanaman hydroponik/tanaman hias, Petani tanaman hydroponik.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan masalah yang terjadi dan proyek yang akan dilakukan,
serta memberikan perangkat penelitian selama proyek berlangsung.
62 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan pengamatan terhadap lingkungan yang ada di sekolah,
dimana mereka menemukan kondisi lingkungan sekolah dengan lahan
yang cukup luas tetapi bisa dikatakan tanah untuk penghijauan tidak
memadai karena lahan sekolah sebagian besar merupakan batuan.
63 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 5. Siswa melakukan praktikum dengan memanfaatkan botol bekas
sebagai media tanam dengan sistem hidroponik dengan proses aliran air
menggunakan ptinsip “Herons Fountain”
Produk Pembelajaran:
Hasil Wawancara Narasumber.
Taman Hidroponik dengan aliran air dengan menggunakan metode Air
Mancur Heron (Heron’s Fountain).
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, kerja keras, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
Matematika
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda
(kecepatan,sebagai perbandingan jarak dengan waktu, debit sebagai
perbandingan volume dan waktu)
64 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks
nonfiksi
Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan
latar cerita yang terdapat pada teks fiksi dan komunikatif
IPA
Kompetensi Dasar:
Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan mahluk hidup.
Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari
berbagai sumber.
IPS
Kompetensi Dasar:
Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa Indonesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.
Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya
menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
65 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Pemanfaatan Kotak Konveksi Untuk
Pembuktian Perpindahan Panas”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Juhrani, S.Pd,
SDN 1 Sungai Danau,
Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
Permasalahan:
Rendahnya prestasi belajar murid bisa disebabkan oleh faktor dari dalam
murid, seperti kurangnya minat murid dalam belajar, dan faktor dari yang
berasal dari luar seperti media pembelajaran, lingkungan belajar dan metode
mengajar guru. Kurangnya minat murid dalam belajar bisa disebabkan
karena kurangnya motivasi dari guru dalam memberikan pembelajaran.
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran juga sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar murid, kecenderungan guru yang selalu
menggunakan metode ceramah bisa menyebabkan kebosanan pada murid
selama mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga menjadi pasif dan kurang
termotivasi dalam belajar, dan tentu saja kemungkinan besar murid akan
sulit untuk memahami materi. Maka ketika dilaksanakan evaluasi hasilnya
menunjukkan bahwa penguasaan murid pada materi ini agak kurang
mampu dan masih banyak nilai murid yang belum tuntas. Oleh sebab itu,
guru perlu memecahkan masalah ini agar pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan yang telah ditetapkan dapat terealiasasi.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti sains.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah Guru.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
66 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
1. Guru menjelaskan masalah yang terjadi dan project yang akan dilakukan,
serta memberikan perangkat penelitian selama proyek berlangsung.
67 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Cara membuat:
a) Siapkan kotak kaca tanpa tutup (jika tidak ada bisa diganti dengan
kotak plastik yang transparan /bening) dengan ukuran 20 cm × 9
cm × 10 cm.
b) Buat tutup kotak dari kertas karton dengan ukuran 20 cm × 10 cm.
c) Lapisi tutup (karton) dengan kertas alumunium foil.
d) Buat dua lubang (Lingkaran) di sisi kanan dan kiri tutup dengan
diameter masing-masing ± 3 cm.
e) Letakkan kedua semprong pada tutup tersebut, dengan
memasukkan bagian bawah semprong ke dalam lubang.
f) Tutupkan ke kotak kaca.
68 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Produk Pembelajaran:
Laporan penelitian.
Presentasi mutmimedia.
Poster perpindahan panas menggunakan kotak konveksi.
Nilai Karakter:
Rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, mandiri, kerja keras.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan energi panas yang terdapat di lingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
Indikator:
Menyebutkan contoh sumber-sumber energi panas dan kegunaannya.
Mendemonstrasikan perpindahan panas (konduksi, konveksi dan
radiasi)
69 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Garamku Sumber Cahayaku”
Kelas IV / Semester I
Oleh: Muhartin, S.Pd
SDN 07 Baruga
Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Permasalahan:
Di Kota Kendari khususnya di Kecamatan Baruga sering terjadi pemadaman
listrik yang mengakibatkan bel lisrik yang ada di SDN 07 Baruga tidak
berfungsi sehingga murid dan guru tidak mengetahui pergantian jam
pelajaran dan juga terkadang persediaan air berkurang karena dinamo air
tidak berputar.
Dengan adanya masalah tersebut, siswa kelas IV SDN 07 Baruga diberi tugas
untuk melakukan pengamatan dan wawancara tentang seringnya terjadi
pemadaman listrik. Setelah melakukan observasi dan wawancara, siswa
menyusun laporan dan membuat poster kampanye hemat energi agar dapat
dipresentasikan kepada guru dan teman-teman yang ada di sekolah.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa kls IV berperan sebagai pegawai PLN.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Petugas/pegawai PLN Cabang Kendari, dan Guru
SDN 07 Baruga.
Kegiatan Belajar:
Aktivitas siswa yang dilakukan selama pembelajaran adalah:
1. Siswa mendapatkan penjelasan dari guru tentang proyek.
70 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan Pengamatan.
71 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Siswa membuat laporan dan membuat poster.
Gambar 6. Siswa membuat laporan hasil penelitan dan poster hemat energy
Gambar 7. Siswa melakukan presentasi hasil laporan yang telah dibuat oleh
masing-masing kelompok.
72 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Produk Pembelajaran:
Rangkaian energy alternative dari air garam.
Poster tentang kampanye hemat energi listrik.
Nilai Karakter:
Rasa ingin tahu, Disiplin, Berani, Bertanggung Jawab, Percaya diri, kreatif.
Standar Kurikulum
IPA
Kompetensi Dasar:
Memahami berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi
tentang berbagai perubahan bentuk energi.
Indikator:
Mengidentifikasi manfaat air garam sebagai sumber energi alternative
dalam kehidupan sehari-hari.
Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk
energy pada air garam.
IPS
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan Sumber Daya
Alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi.
Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
Sumber Daya Alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan.
Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
73 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Air Cucian Berasku Kaya Manfaat”
(Pembuatan Nata de Rice dari air bekas cucian beras)
Kelas V / Semester I
Oleh: Suharman, S.Pd
SDN 008 Loa Janan Ilir
Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Permasalahan:
Tanpa kita sadari proses memasak nasi sehari–hari melalui proses pencucian
beras ternyata menyisahkan beberapa zat yang masih bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Dalam air bekas cucian beras masih mengandung
beberapa zat yang sangat bermanfaat diantaranya karbohidrat dan Vitamin
B.
Dengan adanya permasalah ini, dan potensi besar untuk dapat dimanfaatkan
menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis maka guru menugaskan kepada
siswa untuk melakukan percobaan dengan mencari beberapa referensi yang
ada di buku maupun internet tentang bagaimana cara memanfaatkan dan
membuat produk turunan dari air bekas cucian beras. Setelah melakukan
percobaan siswa menyusun laporan dan dipresentasikan di hadapan guru
dan teman-teman yang ada di sekolah.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti dalam
percobaan membuat produk turunan dari air cucian beras.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Masyarakat sekitar, pengusaha penggilingan padi,
dinas pertanian, pengusaha natta.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran
1. Siswa mendapatkan penjelasan materi proyek dari guru.
74 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan pengamatan ke sawah dekat sekolah.
75 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
5. Siswa melakukan diskusi kelompok.
76 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
8. Siswa mempersiapkan bahan pembuatan nata de rice.
77 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
11. Siswa melakukan diskusi presentasi.
Produk Pembelajaran:
Dokumentasi Penelitian siswa.
File Presentasi.
Buku karya literatif.
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, kerja keras, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Sistem pencernaan pada manusia dan hubungan antara makanan
dan kesehatan.
78 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Terarium Lumut Ekosistem Dalam Botol Kaca”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Mastinah, S.Pd,
SDN 009 Batu Sopang,
Paser, Kalimantan Timur
Permasalahan:
Pada masa sekarang ini lahan semakin sempit dan digantikan dengan
perumahan dan gedung-gedung tinggi serta banyak orang yang tidak
mempunyai waktu serta lahan yang sempit, membuat banyak orang malas
berkebun. Padahal banyak keuntungan yang akan kita dapat dari kegiatan
berkebun salah satunya yaitu terarium, terarium yaitu seni menempatkan
tanaman dalam kaca yang merupakan salah satu cara berkebun yang cocok
diperkotaan karena tidak memerlukan lahan yang luas dan memiliki nilai
seni yang tinggi. Selain itu desain yang unik bisa digunakan untuk meghias
ruangan dan terarium sudah banyak digunakan digunakan dalam bidang
botani seperti penelitian.
Selain berguna untuk penelitian dan memiliki nilai seni, terarium merupakan
salah satu cara untuk memanfaatkan limbah botol kaca serta tanaman hias
atau lumut yang ditanam didalamnya berguna untuk mengurangi polusi.
Desainya yang cantik dan ukuran bermacam-macam membuat terarium
dipilih sebagai urban gardening serta untuk pembelajaran tentang ilmu
pengetahuan alam tentang ekosistem.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti lingkungan,
petugas pameran.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Warga Sekolah, Petugas Kesehatan
Puskemas/UKS, Pengerajin sabun alami tradisional.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan tentang apa kegunaan terarium.
2. Guru menjelaskan tentang penelitian apa saja yang dapat ditanam
didalam terarium.
3. Siswa mengajukan pertanyaan yang akan diajukan.
4. Siswa melakukan persentasi tentang hasil penelitian terarium lumut
ekosistem dalam botol kaca.
79 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
5. Siswa melakukan tanya jawab dengan Guru.
6. Siswa melakukan praktik pembuatan terrarium.
a. Siswa menyiapkan alat dan bahan.
Alat :
• Gunting.
• Sendok.
• Sumpit.
Bahan:
• Lumut atau tanaman • Batu atau kerikil.
lainya yang dapat hidup • Pasir halus.
dalam terarium seperti • Tanah humus.
sukulen, kaktus mini, • Batu hias atau miniatur.
pakis dan lain-lain. • Toples kaca bekas.
b. Bersihkan wadah kaca. Jika wadah yang digunakan kotor dapat
menumbuhkan bakteri dari waktu ke waktu, jadi cuci bersih wadah
sebelum digunakan.
c. Tambahkan batu kecil atau kerikil kedalam toples kaca setinggi 2,5 cm
sebagai drainase.
d. Lalu tambahkan pasir halus setinggi 1 cm.
e. Dan kemudian tambahkan tanah humus setinggi 3 atau 5 cm. Tekan
dengan lembut untuk mencegah kantong udara dan menaikkan
permukaan.
f. Tanam lumut atau tanaman lainya sesuai selera dengan bantuan
gunting dan sumpit kayu untuk membuat lubang tanam. Kita juga bisa
menambahkan berbagai macam miniatur seperti rumah mini atau batu
hias sebagai dekorasi atau kita juga bisa menambahkan hewan kecil
didalamnya seperti semut, cacing dan lain-lain sehingga terarium
tampak seperti ekosistem sungguhan.
g. Dan jangan lupa untuk meletakan terarium di tempat yang teduh
namun terdapat cahaya. Dan ini adalah hasil dari terarium yang sudah
dibuatnya.
7. Siswa mengambil gambar sebagai dokumentasi.
80 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
8. Siswa mengamati hasil penelitian yang mereka dapatkan.
9. Siswa mempersentasikan hasil penelitian.
Produk Pembelajaran:
Terarium dari toples kaca bekas, media atau wadah yang terbuat dari
kaca atau plastik.
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, kerja keras, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Dilingkungan sekolah dan dirumah dibiasakan anak menanam atau
berkebun.
Indikator:
Terarium adalah seni menempatkan tanaman dalam kaca yang colok
untuk diperlukan.
Terarium Lumut Ekosistem dalam botol kaca ini memberikan manfaat
bagi lingkungan sekitar.
81 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Airku Jernih, Hidupku Sehat”
Permasalahan:
Masyarakat Kota Tarakan mengeluhkan seringnya terjadi kekurangan air
bersih dan bahkan aliran air PDAM yang mengalir ke rumah-rumah
penduduk sering mengalami kemacetan dan biasanya air yang keluar dari
kran keruh dan agak berbau.
Untuk itu siswa kelas 5 SDN 014 Gunung Belah Tarakan diberikan tugas
untuk melakukan penelitian, dan wawancara tentang proses penjernihan air
di PDAM mulai dari waduk penampungan sampai menjadi air bersih. Siswa
juga ditugaskan untuk membuat alat penjernih air sederhana yang bisa
digunakan oleh masyarakat khususnya warga sekitar sekolah.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai petugas PDAM.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: guru, siswa, masyarakat sekitar, pegawai PDAM.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan permasalahan yang terjadi dan proyek yang akan
dilakukan, memberikan bimbingan kepada dalam melaksanakan
kegiatan.
2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk melakukan observasi ke waduk
penampungan PDAM Tarakan.
82 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
3. Secara berkelompok siswa melakukan pengamatan dan penelitian dengan
melakukan wawancara kepada petugas PDAM mengenai proses
pengelolaan air bersih.
Produk Pembelajaran:
Alat penjernih air.
Poster tentang proses penjernihan air.
Hasil percobaan tentang alat penjernih air.
83 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Nilai Karakter:
Berani, rasa ingin tahu, kreatif, mandiri, kerja keras, bersahabat/
komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
Indikator:
Menjelaskan pentingnya air.
Menggambarkan proses daur air dengan menggunakan diagram atau
gambar.
84 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Memanfaatkan Limbah Plastik”
Permasalahan:
Untuk menumbuhkan kreatifitas siswa dalam memanfaatkan barang yang
berdaya guna sejak dini, maka pada tahun ini siswa SDN 21 Banyuasin 1
mulai dikenalkan program pembelajaran Inquiri Based Learning (IBL) dimana
dalam program ini siswa melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas sehingga siswa
menemukan sendiri, dengan bimbingan guru sebuah proyek belajar yang
berjudul “Memanfaatkan Limbah Plastik” hal ini dikarenakan lingkungan
sekolah membuka ruang untuk pedagang berjualan di luar lingkungan
sekolah, karena lahan sekolah yang tidak memadai untuk membuat kantin
secara mandiri. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah makanan dan
sampah plastik bekas minuman yang selalu ada di tempat sampah sekolah.
Tujuan kegiatan Inquiri Based Learning (IBL) ini adalah untuk menciptakan
suasana belajar yang kreatifitas serta menyenangkan, mengenalkan kepada
siswa jenis-jenis profesi yang ada di lingkungan masyarakat, melatih
kemandirian siswa ketika berada di tempat umum, serta menggali jiwa
wirausaha siswa.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai pedagang dan perajin
produk dari bahan bekas.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Pedagang, Masyarakat, RT, Kades, Kadus.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan permasalahan yang terjadi dan proyek yang akan
dilakukan, memberikan bimbingan kepada siswa cara menyusun laporan
dan mempresentasikan.
85 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 1. Guru menjelaskan tentang proyek yang akan dilakukan
5. Sesuai dengan arahan guru, sampah plastik yang telah dipisahkan dan
dikelompokkan oleh siswa kemudian dibentuk dengan berbagai kreasi
kerajinan yang menghasilkan karya seni dan nilai jual.
86 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 3. Siswa membuat kerajinan dengan memanfaatkan sampah plastik
Produk Pembelajaran:
Laporan penelitian berupa presentasi membuat barang – barang yang
berguna dari cangkir bekas minuman.
Kerajinan dari plastik.
Nilai Karakter:
Berani, rasa ingin tahu, kreatif, mandiri, kerja keras,
bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
dan upaya menjaga kesehatan
Indikator:
Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
berdasarkan pengamatan.
Mendekripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
Menjelaskan cara menjaga kesehatan lingkungan.
87 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Air Ku Jernih karena Bapa dan Iska”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Nurbaiti, S.Pd.,
SDN 27 Pontianak Tenggara,
Pontianak, Kalimantan Barat
Permasalahan:
Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia dan terletak
strategis di Kota Pontianak yang bermanfaat bagi penduduk di sekitarnya.
Manfaat sungai Kapuas sebagai sarana angkutan air, juga sebagai
kebutuhan untuk memenuhi persediaan air sebagai sumber air ledeng
PDAM, banyak warga secara langsung mandi dan mencuci di sungai.
Akhir-akhir ini, kualitas air dari segi kejernihan semakin hari semakin turun,
hal ini disebabkan tercemarnya air dari limbah rumah tangga, sampah, dan
penambangan di hulu sungai. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalah
kualitas dari kejernihan air, peserta didik melakukan penelitian untuk
mencari solusi permasalaha tersebut.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai Petugas PDAM, Ahli
Lingkungan/Tata Kota Lingkungan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah Ketua RT, Pimpinan PDAM Kota Pontianak, Kepala
Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Kepala Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Peserta didik menyimak paparan topik sungai dan manfaatnya dari guru.
Dan melakukan tanya jawab tentang topik atau masalah yang
ditampilkan.
88 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Peserta didik mengamati dan mencatat aktivitas masyarakat yang
memanfaatkan sungai Kapuas pada pagi hari.
89 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 5. Siswa melakukan uji coba dengan menyaring air sungai Kapuas dan
air parit (air gambut) untuk menjawab hipotesis
Gambar 6. Siswa menulis hipotesis dari hasil percobaan yang telah dilakukan
Gambar 7. Siswa membuat tindak lanjut dengan membuat surat untuk PDAM,
Dinas Lingkungan Kota dan Provinsi
Produk Pembelajaran:
Siswa akan mengembangkan laporan penelitian berupa laporan MS Word
dan membuat alat penyaring air.
90 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Nilai Karakter:
Berani, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, mandiri, kerja keras,
bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
Mendeskripsikan perlunya penghematan air.
Indikator:
Mengidentifikasi manfaat air dari proses daur air.
Menjelaskan dampak dari daur air.
Memberi contoh kegiatan yang dapat memengaruhi daur air.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan
(catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memerhatikan
penggunaan ejaan.
Indikator:
Siswa menulis laporan dari informasi menggunakan ejaan yang benar
Siswa menulis isi laporan dengan runtut.
SBK
Kompetensi Dasar:
Menyiapkan karya seni rupa yang diciptakan untuk pameran kelas.
Indikator:
Siswa dapat membuat pameran berdasarkan tema yang telah
ditentukan.
91 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Pemanfaatan Biji Durian”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Ernando, S.Pd.,
SDN 28 Muaraenim,
Muaraenim, Sumatera Selatan
Permasalahan:
Lingkungan disekitar sekolah dan wilayah yang berada di daerah Muara
Enim banyak sekali pohon durian. Sehingga pada saat musim panen durian,
banyak sekali durian yang dijajakan disekitar sekolah dan muara enim.
Kebanyakan orang makan durian hanya memakan buahnya saja, biji nya
banyak dibuang, sehingga biji buah durian banyak berserakan terbuang
percuma. Melalui pembelajaran berbasis inkuiri siswa SDN 28 Muara Enim
akan mengolah biji durian menjadi barang yang bermanfaat.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai peneliti.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala Sekolah, Guru, Masyarakat, Penjual
durian.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan permasalahan yang terjadi dan proyek yang akan
dilakukan, memberikan bimbingan kepada siswa cara menyusun laporan
dan mempresentasikan.
2. Siswa melakukan pengamatan di tempat penjual durian serta
mengumpulkan sisa dari biji durian.
92 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
4. Siswa melakukan browsing internet tentang manfaat dan cara pengolahan
biji durian.
5. Siswa berdiskusi dan berkolaborasi untuk membuat produk yang akan
dihasilkan dari olahan biji durian.
ProdukPembelajaran:
Olahan dari biji durian (tepung durian dan keripik biji durian).
Presentasi siswa.
Nilai Karakter:
Berani, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, mandiri, kerja keras,
bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Memahami sistem pencernaan manusia.
Indikator:
Mengidentifikasi gangguan pada organ peredaran darah pada manusia.
93 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Air Kelapa Dan Gula Pasir Menjadi Permen”
Kelas 3/ Semester 2
Oleh: Jusmaman Ahmad, S.Pd.
SDN 65 Kota Ternate
Ternate, Maluku Utara
Permasalahan:
Akhir-akhir ini Masyarakat kota Ternate susah mencari permen gula tare
yang merupakan makanan cimilan khas/tradisional karena kalah bersaing
dengan permen hasil olahan pabrik yang masuk ke pasaran. Sehingga Siswa
diberi tugas membuat kembali gula tarenya sehinga tidak hilang di telan
zaman.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan mempraktekkan cara membuat air
kelapa dan gula pasir menjadi permen.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala sekolah Guru dan Siswa, Orang tua siswa.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan permasalahan yang terjadi dan Siswa dibagi menjadi
5 kelompok.
2. Guru dan siswa menyiapkan bahan dan alat.
Bahan : Alat :
Air Kelapa Kompor
Gula pasir Kuali
Bambu
Sudet
94 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
3. Bersama kelompok siswa mendiskusikan bagaimana cara membuat air
kelapa dan gula pasir menjadi permen.
Gambar 3. Siswa mempraktekkan perubahan air kelapa dan gula pasir menjadi
permen
Produk Pembelajaran:
Air Kelapa Dan Gula pasir Menjadi Permen.
Hasil Percobaan Tentang Proses perubahan Air Kelapa dan gula pasir
Menjadi permen.
Nilai Karakter:
Rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, teliti.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Perubahan Wujud Benda Cair Menjadi Benda Padat.
Indikator
Siswa dapat menyebutkan sifat benda cair.
Siswa dapat menyebutkan sifat benda padat.
95 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Pemanfaatan Lidah Buaya Dan Limbahnya”
Permasalahan:
SDN 65 Pekanbaru telah membudidayakan tanaman lidah buaya yang
memiliki manfaat yang sangat banyak antara lain untuk bahan makanan,
obat- obatan ( minuman herbal), dan untuk pertanian, sehingga membuat
semua bagian dari tanaman lidah buaya dapat dimanfaatkan.
Dan juga untuk meningkatkan kewirausahaan maka siswa-siswi kelas 3 SDN
65 Pekanbaru melakukan pmbelajaran dengan cara meneliti tanaman lidah
buaya dan menjadikan suatu produk yang dapat di jadikan barang yang
bernilai jual.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa berperan menjadi kameramen, penulis, ahli
gizi, juru masak, pengamat, pembicara.
Narasumber:
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran ini sebagai narasumber
adalah: petani lidah buaya, Puskesmas Rumbai Pesisir bagian ahli gizi,
Kantor lurah meranti pandak, UPT. Pengujian dan sertifikasi mutu barang
disperindag Provinsi Riau, Fakultas pertanian Universitas Lancang Kuning,
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Walimurid dan seluruh warga SDN 65
Pekanbaru.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari dan model
pembelajaran yang akan digunakan.
Gambar 1. Guru sedang menjelaskan tentang materi dan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
96 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan pengamatan sumber daya alam yang ada di lingkungan
sekolah.
97 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Setelah berdiskusi siswa menentukan produk yang akan di buat adalah:
a) Permen jelly lidah buaya.
b) Teh dari kulit lidah buaya.
c) Pupuk cair dari limbah lidah buaya.
7. Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan produk dari lidah
buaya.
Alat dan bahan yang digunakan:
Alat: Bahan:
Pisau Lidah buaya
Blender Gula
Panci Agar – agar
Kompor
Gambar 7. Alat dan bahan untuk pembuatan permen jelly lidah buaya
98 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Cara pembuatan permen jelly lidah buaya:
Gambar 8. Siswa melakukan proses pembuatan produk dari bahan lidah buaya
9. Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan teh dari kulit lidah
buaya
Alat dan bahan teh kulit lidah buaya
Alat:
Gunting
Nampan
Bahan :
Kulit lidah buaya yang telah menjadi lembah
Gambar 9. Alat dan bahan untuk pembuatan teh kulit lidah buaya
10. Siswa membuat teh dari kulit lidah buaya yang telah menjadi limbah
Cara pembuatan teh kulit lidah buaya:
Gambar 10. Siswa membuat teh dari kulit lidah buaya yang telah
menjadi limbah
99 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Siswa mencuci kulit lidah buaya, setelah itu dipotong kecil- kecil
menggunakan gunting dan di jemur di tempat yang panas tetapi tidak
langsung dibawah sinar matahari.
11. Siswa membuat pupuk cair dari pelepah lidah buaya yang tidak terpakai
dan limbahnya.
Alat dan bahan pembuatan pupuk cair:
Alat: Bahan:
Pisau Lidah buaya
Blender Gula aren
Botol bekas E4
Selang bekas Air beras
Wadah
12. Siswa membuat pupuk cair dari lidah buaya yang telah menjadi limbah.
Cara membuat pupuk cair:
Gambar 12. Siswa membuat pupuk cair mulai dari awal sampai
menjadi bahan jadi.
Siswa membuat pupuk cair mulai dari mencuci lidah buaya, memotong
kecil-kecil lidah buaya, setelah itu memblender lidah buaya sampai
halus, selanjutnya menghancurkan gula aren, mencampurkan E4
kedalam gura aren dan air beras ,setelah itu campurkan semua bahan
dan tutup rapat wadahnya.
100 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
13. Untuk menguji kandungan gizi yang ada pada produk yang telah di
hasilkan siswa berkunjung kepuskesmas Rumbai Pesisir bagian ahli gizi.
Gambar 14. Siswa sedang berdiskusi dengan pegawai UPT. Pengujian dan
sertifikasi mutu barang disperindag Prov.Riau
17. Setelah produk yang dihasilkan hasilnya lebih baik siswa- siswi kelas 3
mempublikasikan hasil dari produk mereka supaya dapat dikenalkan ke
101 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
masyarakat, mulai dari sekolah yang dihadiri oleh wali murid, dinas
pendidikan dan karyawan PT. Trakindo Cabang Pekanbaru, kantor lurah
Meranti Pandak Rumbai Pesisir, Puskesmas Rumbai Pesisir, Pameran di
kantor walikota Pekanbaru pada hari Pendidikan Nasional, dan juga
mempublikasikan lewat media online.
Gambar 17. Siswa sedang mempromosikan hasil produk yang telah dihasilkan
18. Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran siswa menjadikan hasil produk
sebagai wirausaha.
Produk Pembelajaran:
Produk yang dihasilkan pada pembelajaran ini adalah:
Permen jelly lidah buaya
Teh kulit lidah buaya
Pupuk cair
Nilai Karakter:
Disiplin, Relegius, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Rasa Ingin Tahu, Peduli
Sosial, Bersahabat/Komunikatif, Peduli Lingkungan dan Tanggung Jawab.
102 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Standar Kompetensi:
IPA
Memahami ketampakan permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi
manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan
melestarikan alam.
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan
alam dilingkungan sekitar.
Indikator:
Mengamati sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
Menjelaskan manfaat dari tanaman lidah buaya.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Mendengarkan:
Memahami cerita dan teks drama anak yang dilisankan.
Memberikan tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman
yang didengarnya.
Berbicara:
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman secara lisan
dengan bertelepon dan bercerita.
Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.
Indikator:
Menanggapi pertanyaan.
Menuliskan daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara.
Menanggapi penjelasan narasumber.
Menuliskan hal-hal penting dari penjelasan narasumber.
Menceritakan kembali penjelasan narasumber.
Memahami kegiatan wawancara dan memperagakan wawancara.
Melakukan wawancara dengan narasumber.
Siswa dapat membuat produk olahan dari lidah buaya.
TIK
Pengambilan Gambar dengan Kamera, Perekaman Suara, Pengolahan
Gambar dan Suara, Pengembangan Presentasi Multimedia.
103 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Pemanfaatan Hama Keong Mas Sawah”
Permasalahan:
Masyarakat disekitar SDN 86 Kota Bengkulu sebagian ada yang berprofesi
sebagai petani, saat musim tanam hingga musim panen tiba, masyarakat
mengeluh terhadap hama yang mengganggu dan mempengaruhi hasil panen
padi yang didapat. Contoh hama tersebut adalah keong mas, tikus dan
burung. Tetapi yang mendominasi adalah Keong Mas. Melalui penelitian dan
wawancara, siswa menemukan manfaat Keong Mas menjadi pupuk cair (Mol)
dan olahan makanan.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini, siswa berperan sebagai Peneliti.
Narasumber:
Pihak yang terkait antara lain:
Petani / warga Sekitar Penyuluh Pertanian
Kelurahan Dosen pertanian
Puskesmas Ketua MUI Provinsi Bengkulu
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru dan siswa mengamati sawah disekitar sekolah.
Gambar 1. Guru dan siswa mengamati dan mencari hama padi di sawah.
2. Siswa diberi penjelasan tentang proyek, belajar melihat langsung padi dan
hama padi (keong mas) di sawah sambil mengisi LKS.
104 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 2. Siswa belajar dan mengamati langsung di sawah.
105 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 5. Siswa melakukan wawancara dengan Dosen Pertanian Univ. Bengkulu
dan ketua MUI Provinsi Bengkulu.
5. Siswa membuat pupuk cair (MOL) dan olahan makanan dari keong Mas.
106 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Olahan makanan (Lauk) Keong Mas.
Caranya:
a) Keong Mas dicuci terlebih dahulu hingga bersih.
b) Rebus keong mas.
c) Pisahkan keong mas dari cangkangnya.
d) Buang bintil merah yang ada dalam keong mas karena
mengandung racun.
e) Keog mas siap diolah menjadi sate, rendang atau disambal.
7. Poster hasil karya siswa untuk publikasi manfaat Keong Mas.
Hasil Penelitian :
a) Hama Padi seperti Keong Mas dapat kita jadikan MOL (Mikro
Organisme Lokal) atau pupuk organik cair. Fungsi pupuk cair dari
keong mas ini membantu menyuburkan tanah, sumber nutrisi
tambahan bagi tumbuhan dan sebagai pupuk tanaman rumahan.
Perlu diingat bahwa penggunaan MOL tidak boleh menyentuh batang
dan daun serta tidak boleh terlalu sering digunakan karena akan
menyebabkan tanah menjadi terlalu asam. Penggunaan MOL untuk 1
liter cairan MOL dicampur dengan 20 liter air.
b) Kandungan Gizi dari Keong Mas:
- Mengandung Kalsium dan zat besi
- Sumber protein untuk kekebalan(imunitas), sebagai anti bodi dan
sistem kendali dalam bentuk hormon.
- Mengandung asam omega 3,6 dan 9 yang baik untuk tubuh.
- Rendah kolesterol.
c) Fatwa Keong Mas
Menurut Prof.Dr.H.Rohimin, M.Ag sebagai ketua MUI Provinsi
Bengkulu dan sebagai Guru Besar IAIN Bengkulu. Keong Mas atau
107 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Keong Sawah halal dimakan (dikonsumsi) karena Keong Mas atau
keong sawah hidup di air, dia tidak bisa bertahan lama jika hidup di
darat.
Produk Pembelajaran:
Dokumentasi Penelitian
File Presentasi
Poster.
Pupuk Cair (MOL) dan Olahan Makanan dari Keong Mas
Nilai Karakter:
Berani, Disiplin, Kerja keras, Rasa ingin tahu, Kreatif, Bertanggung jawab,
Mandiri, Kerja keras, Bersahabat/komunikatif, dan Peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
108 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Limbah Energiku”
Kelas V / Semester 2
Oleh: Ervinila Tahir, S.Pd
SDN 264 Wawondula
Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur
Permasalahan:
Kabupaten Luwu Timur kaya akan Sumber Daya Alam dan merupakan
daerah penghasil terbesar merica di Sulawesi Selatan, banyak masyarakat
yang beralih pekerjaan sebagai petani merica pasalnya harga merica per
panen sangat menakjubkan al hasil mereka berbondong-bondong membuka
lahan dan merambah kawasan hutan lindung dan pegunungan. Dengan
bertambahnya lahan semakin bertambah pula penghasilan yang didapatkan
dari merica. Setiap musim panen tiba para petani mampu menghasilkan
merica yang berton-ton sehingga meninggalkan banyak limbah merica yang
tak terpakai lagi.
Untuk itu para peserta didik akan melakukan penelitian bagaimana cara
memanfaatkan limbah merica yang sudah tidak terpakai lagi menjadi
sesuatu yang bisa bermanfaat. Hasil penelitian dan kampanye akan di
sampaikan dalam bentuk presentasi, sosialisasi dan poster yang dialamatkan
ke semua rekan sekolahnya, guru, kantor camat, dan Dinas Lingkungan
Hidup serta siswa yang ada disekolah mereka.
Peran Siswa:
Peserta didik ditugaskan sebagai Tim Peneliti yang mendapat tugas dari
Dinas Lingkungan Hidup
Narasumber:
Pihak yang terkait dalam proyek ini antara lain:
109 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proyek.
110 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
5. Siswa melakukan wawancara rumah warga.
111 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
8. Siswa melakukan wawancara ke kantor Dinas Lingkungan Hidup.
Gambar 10. Siswa melakukan proses pencampuran ke dalam wadah yang tersedia
112 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
12. Siswa presentasikan laporan di depan teman-teman
113 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
15. Siswa mempublikasikan poster yang telah dibuat.
Produk Pembelajaran:
Dokumentasi Penelitian.
File Presentasi.
Poster.
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, kerja keras, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kompetensi:
IPA
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan berbagai energy alternative dan cara penggunaannya.
114 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Indikator:
Peserta didik menjelaskan tentang energy alternatif.
Peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis sampah organik.
Peserta didik mampu mengetahui zat yang terkandung dalam sampah
organik.
Menyebutkan cara memanfaatkan energi alternatif dan berikan
contohnya.
Peserta didik dapat menggidentifikasi dampak yang ditimbulkan
dengan banyaknya tumbuhan merica.
Peserta didik dapat menjelaskan sumber energi biogas yang ramah
lingkungan perlu dikembangkan dipedesaan.
Bahasa Indonesia
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Kompetensi Dasar:
Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan.
Indikator:
Siswa dapat memahami kegiatan wawancara dan memperagakan
wawancara.
Siswa dapat menuliskan daftar pertanyaan untuk melakukan
wawancara.
Siswa dapat melakukan wawancara dengan narasumber.
Siswa dapat menggunakan kata Tanya dengan tepat.
115 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Hemat Energi Dengan Kipas Angin Sederhana Dari Barang Bekas”
Permasalahan:
Di SDN 060931 Jl. Turi kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas
Kota Medan, Sumatera Utara, masih banyak sampah ditemukan disekitar
sekolah. Oleh karena itu, siswa SDN 060931 Jl. Turi kelurahan Timbang Deli
Kecamatan Medan Amplas Kota Medan, Sumatera Utara berinisiatif untuk
membuat rancangan karya menggunakan energi listrik, yaitu kipas angin
sederhana. Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat Memahami peta konsep
pembuatan kipas angin sederhana, siswa dapat menjelaskan kinerja dari
karya kipas angin sederhana, siswa dapat membuat laporan, dan menjawab
pertanyaan berkaitan dengan karya kipas angin sederhana. Ada pun alat dan
bahan yang dirancang menggunakan bahan bekas. Kemudian siswa
ditugaskan untuk melakukan pengamatan, penelitian, diskusi, pembuatan
dan refleksi.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa menjadi seorang pengrajin, dan creator
peralatan rumah tangga.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala sekolah Guru dan Siswa, Orang tua siswa.
Kegiatan Belajar:
1. Guru memberikan permasalahan terkait kebutuhan manusia
2. Siswa bersama-sama melakukan penelitian untuk mencari informasi
tentang pembuatan kipas angin sederhana. Siswa mencari literatur
dengan menggali informasi dari internet, buku, dan lain-lain.
3. Siswa menentukan karya yang akan dibuat.
4. Siswa merancang suatu karya/alat yang menggunakan energi listrik,
kipas angin sederhana
5. Siswa mengidentifikasi alat dan bahan yang sesuai rancangan.
6. Siswa mengidentifikasi hubungan antara benda/bahan yang digunakan
dengan kinerja karyanya.
7. Siswa menguji hasil rancangan.
8. Siswa menyempurnakan karya yang dibuat untuk menghasilkan karya
yang sesuai tujuan.
116 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 1. Siswa melakukan unjuk kerja
Produk Pembelajaran:
Kipas angin sederhana dari barang bekas.
Nilai Karakter:
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan
perhatian (respect ), Tekun (diligence) , Tanggung jawab (responsibility ) Dan
Ketelitian ( carefulness).
Standar Kurikulum:
IPA
Memahami pentingnya penghematan energi.
Kompetensi Dasar:
Membuat suatu karya/model yang menggunakan energi listrik (kipas
angin sederhana).
117 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Asri Kelasku Nyaman Belajarku”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Masrurotun, S.Pd.,
SDN Ciater 03,
Tangerang Selatan, Banten
Permasalahan:
Di SDN Ciater 03, Cahaya yang tembus ke dalam ruangan kelas
mengakibatkan kelas menjadi silau, sehingga suasana ruang kelas menjadi
panas yang mengakibatkan anak berkeringat dan menimbulkan bau di dalam
kelas . Dengan adanya masalah ini, siswa ditugaskan untuk melakukan
pengamatan dan wawancara tentang pentingnya kondisi ruangan dalam
menjaga kenyamanan dan kesehatan dalam proses belajar. Siswa melakukan
proses penelitian dengan melakukan wawancara, siswa menyusun laporan
dan membuat taman gantung dalam kelas untuk mengurangi intensitas
cahaya dan panas dari sinar matahari, serta membuat suasana lingkungan
kelas menjadi nyaman untuk proses belajar.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti kesehatan,
petugas kesehatan, pelukis, dan pegawai pertamanan.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala Sekolah, Guru, Petugas UKS, Pegawai
Puskesmas, Dinas Pertamanan.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan masalah yang terjadi dan project yang akan dilakukan,
serta memberikan perangkat penelitian selama proyek berlangsung.
2. Siswa menonton video tentang sifat-sifat cahaya, kesehatan mata, dan
pengelolaan ruang kelas yang asri.
3. Siswa melakukan pengamatan ke ruang kelas mereka yang silau dan
panas.
4. Siswa melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru, Petugas UKS,
Petugas Puskesmas, Pegawai Dinas Pertamanan.
5. Siswa mengolah data dan informasi yang mereka dapat dari wawancara
yang dilakukan.
6. Siswa membuat presentasi tentang pengelolaan ruang kelas yang baik bila
cahaya matahari masuk ke ruang kelas.
118 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Produk Pembelajaran:
Presentasi Power Point mengenai penaganan cahaya matahari yang
memasuki ruang kelas dengan baik.
Taman Gantung.
Ronce.
Lukisan Berseri di kaca – kaca kelas.
Larutan Pengharum Ruangan.
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, kerja keras, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model.
Indikator:
Menyebutkan sifat-sifat cahaya.
Menyebutkan contoh contoh sumber cahaya.
Menyebutkan akibat cahaya matahari yang berlebih yang masuk ke
dalam ruang kelas.
Menjelaskan cara mengatasi sinar matahari yang masuk ke dalam
ruang kelas.
119 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Menggali Bakat Wirausaha cilik Bawang Goreng Khas PALU
Kelas IV / Semester 1
Oleh: Indrawati Setyaningsih, S.Pd.M.Pd
SDN Inpres 1 Ujuna
Kota Palu, Sulawesi Tengah
Permasalahan:
Bawang goreng khas Palu memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan
bawang goreng lainnya. Aroma bawang goreng ini khas dan lebih gurih jika
dibandingkan dengan bawang goreng pada umumnya. Selain itu, teksturnya
yang renyah membuat makanan ini dapat dimakan seperti mengonsumsi
keripik. Bawang goreng khas Palu juga diproduksi secara higienis dari
bawang pilihan yang bermutu, tanpa bahan pengawet, pewarna, maupun
bahan perenyah.
Keunggulan lain dari bawang goreng khas Palu adalah dapat bertahan hingga
dua tahun karena dikemas dengan menggunakan alumunium foil yang dapat
menahan perubahan suhu dari luar sehingga kestabilan humidity atau
kelembabannya tetap terjaga. Meskipun disimpan dalam waktu yang lama,
bahkan di dalam kulkas sekalipun, bawang goreng khas Palu ini tetap tahan
lama, aroma, dan kerenyahannya tetap tidak berkurang. Bagi Anda yang
mengidap penyakit kolestrol, tidak perlu khawatir karena bawang goreng
khas Palu digoreng dengan menggunakan minyak goreng nonkolestrol. Tidak
hanya itu, bawang goreng ini juga sudah mendapatkan sertifikasi dari badan
Pengawas Obat dan Makanan (POM) sehingga aman untuk dikonsumsi.
Bawang goreng khas Palu memang sangat berbeda dengan bawang goreng
pada umumnya. Perbedaannya terletak pada jenis bawangnya sendiri, yaitu
dikenal dengan bawang batu. Bentuknya kecil dan warnanya tidak semerah
bawang merah pada umumnya, namun lebih keras. Menurut beberapa
sumber, bawang jenis ini tidak bisa tumbuh di daerah-daerah lain di
Indonesia. Bahkan, dari seluruh wilayah yang ada di Sulawesi Tengah, hanya
tanah di daerah Palu yang cocok untuk bawang jenis ini. Kontur tanah di
daerah Palu yang berpasir membuat bawang batu ini dapat tumbuh dengan
subur dan berproduksi dengan baik. Selain itu, pemerintah setempat juga
bekerjasama dengan perguruan tinggi dan kelompok tani setempat untuk
menjadikan bawang ini sebagai komoditas unggulan dan sekaligus
mempermudah para pengusaha untuk mendapatkan bahan baku
pembuatan bawang goreng.
Dengan demikian peserta didik sangat tertarik mengadakan penelitian
langsung ke tempat penanamannya yaitu di Desa Oloboju Trans Biromaru
sekaligus ditempat pemasarannya seperti yang ada dipasar maupun
ditempat khusus oleh-oleh khas Palu tepatnya di Sri Rejeki Jalan Tanjung
Dako Kota Palu.
120 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Dengan hasil pengamatan dan wawancara yang ada maka peserta didik
mencoba mempraktekan langsung cara atau proses pembuatan dari
pemilihan, mengupas, mengiris, menggoreng dan mengemas sekaligus
belajar memasarkan dan membuat pameran di lingkungan sekolah.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi peneliti/wirausaha
cilik, di SD Inpres 1 Ujuna.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Petani Bawang, pedagang bawang di pasar, Dinas
UMKM, Toko Khas Oleh-oleh Kota Palu, warga sekolah.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Siswa mendapatkan penjelasan project yang akan di laksanakan.
121 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
3. Siswa melakukan pengamatan ke pedagang bawang yang ada di pasar.
122 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Siswa melakukan wawancara dengan petani bawang.
123 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
9. Siswa melakukan wawancara dengan pemilik toko oleh-oleh Sri Rejeki
Kota Palu.
124 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
12. Siswa mulai membungkus/mengemas bawang goring.
Produk Pembelajaran:
Dokumentasi penelitian.
File Presentasi.
Poster/pameran.
125 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Nilai karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
mandiri, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, entrepreneur.
Standar kurikulum:
Bahasa Indonesia
Berbicara:
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan petunjuk penggunaan suatu alat dengan bahasa yang
baik dan benar.
Menulis:
Matematika
Kompetensi Dasar:
Memecahkan masalah yang melibatkan uang.
IPA
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan
fungsihnya.
Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
SBDP
Kompetensi Dasar:
Memamerkan hasil gambar ilustrasi dengan tema benda alam buah-
buahan, hasil karya siswa, produk bawang goreng didepan kelas.
126 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Siaga Banjir”
Kelas V/ Semester 2
Oleh: Santi Lestari, S.Pd.I, dan Mastuti Aidar, S.Pd.I.
SD Negeri Meunasah Ara
Aceh Barat, Aceh
Permasalahan:
Setiap tahun di kampung meunasah ara dan sekitarnya sering di landa
banjir,sehingga rumah-rumah warga terendam banjir dan lingkungan SDN
Meunasah Ara tak luput ikut terkena banjir, sehimgga proses belajar
mengajar menjadi terganggu pada saat itu.
Melalui pemgamatan dan wawancara siswa akan mempresentasikan cara
menghadapi situasi banjir tersebut.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai sanitarian, ahli
lingkungan hidup.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala Sekolah, Guru-guru, Ketua RT, Lurah,
UKS.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan masalah yang sedang terjadi dan proyek yang akan
dilakukan kepada siswa serta memberikan perangkat penelitian selama
project berlangsung.
Produk Pembelajaran:
Presentasi Powerpoint mengenai Siaga Banjir
Poster Kampanye Siaga Banjir
Nilai Karakter:
Rasa ingin tahu, peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Memahami perubahan yang terjadi dialam dan hubungannya dengan
suber daya alam.
Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi Indonesia dan dampaknya
bagi makhluk hidup dan lingkungan.
Indikator:
Menyebutkan contoh peristiwa alam yang terjadi.
Menjelaskan dampak dari peristiwa alam (banjir) terhadap manusia,
hewan dan lingkungan.
Menjelaskan cara menghadapi bencana banjir.
Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan dan
wawancara tentang peristiwa alam yang terjadi.
128 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Membuat Rangkaian Listrik Paralel Dan Seri”
Kelas 5/ Semester 1
Oleh: Diah Sawitry Wulandari, S.Pd
SDN SN Pelambuan 4 Banjarmasin
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Permasalahan:
Akhir-akhir ini sering terjadi pemadaman listrik bergilir. Sehingga
mengganggu aktifitas manusia yang berhubungan dengan listrik terutama
penerangan. Misalnya, belajar mengajar dikelas kurang maksimal karena
mati lampu, ruangan menjadi kurang terang. Pada malam hari mati lampu
siswa tidak dapat mengerjakan tugas PR atau belajar dirumah. Terganggunya
aktivitas bagi ibu rumah tangga. Misalnya, memasak nasi.
Kami warga SDN-SN Pelambuan 4 khususnya kelompok PJBL mengangkat
masalah Pemadaman listrik yang bergilir dapat mengganggu aktivitas
manusia. Maka sebab itu kami warga sekolah mengambil judul tentang
Membuat Rangkaian Listrik Paralel Dan Seri (energi alternatif).
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa menjadi petugas PLN.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah petugas PLN.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru melakukan penjelasan proyek dan melakukan kegiatan
brainstorming.
129 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
mempresentasikan cara membuat rangkaian listrik sederhana (energi
listrik alternatif).
130 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Produk Pembelajaran:
Siswa membuat rangkaian listrik paralel dan rangkaian listrik seri.
Nilai Karakter:
Rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, teliti, berani.
Standar Kurikulum:
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Memiliki perilaku jujur dan disiplin tentang proses daur air, rangkaian
listrik, sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan dan tumbuhan)
dan fungsinya. Serta sistem pernapasan melalui pemanfaatan Bahasa
Indonesia.
Indikator:
Mengajukan pertanyaan berkenaan dengan rangkaian listrik kepada
narasumber dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Matematika
Kompetensi Dasar :
Memiliki sikap terbuka objektif, menghargai pendapat dan karya teman
dalam diskusi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
Indikator:
Mendiskusikan tentang rangkaian listrik sederhana.
Mengajukan pertanyaan kepada narasumber tentang cara membuat
rangkaian listrik sederhana.
IPA
Kompetensi Dasar :
Mengenal rangkaian listrik sederhana dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator:
Menyimpulkan tentang rangkaian listrik sederhana dan fungsinya
dengan bantuan guru dan teman dalam Bahasa Indonesia lisan dan
tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku.
131 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Bahan Pangan Alternatif Pengganti Sagu”
Permasalahan:
Papeda merupakan salah satu makanan pokok orang Maluku,yang bahan
dasarnya terbuat dari pati pohon sagu. Pohon sagu sekarang ini sudah
mulai langka disebabkan karena banyak pohon sagu yang telah ditebang
untuk dijadikan sebagai lahan pemukiman penduduk dan gedung
perkantoran, sehingga hal tersebut yang menyebabkan langkanya pohon
sagu di Maluku.
Maka dari hal tersebut diatas untuk menggantikan bahan dasar papeda dari
pohon sagu tersebut maka siswa kelas IV akan melakukan penelitian cara
membuat papeda dari bahan dasar lain dalam hal ini siswa kelas IV
mengambil bahan dasar singkong atau yang lebih dikenal dengan kasbi oleh
orang Maluku.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai peneliti, petugas
pangan.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala Sekolah, Guru, Petugas kesehatan/
puskesmas), Ahli gizi (Balai POM).
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Siswa menonton video tentang cara pembuatan papeda dari pati sagu
Guru menjelaskan tentang proyek yang akan dilakukan.
132 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk membuat daftar
pertanyaan dan melakukan penelitian dengan bahan dasar lain untuk
membuat papeda.
133 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
5. Siswa melakukan praktik pengolahan singkong menjadi tepung singkong
dan kemudian diolah menjadi papeda.
134 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
6. Siswa melakukan presentasi dan hasil inquiry based learning melalui
pameran hasil karya sekolah.
Produk Pembelajaran:
Mading.
Papeda singkong.
Nilai Karakter:
Rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, teliti, berani.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar :
Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang
digunakan dalam kehidupan sehari – hari yang mudah diperolah
masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan.
Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
135 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Harumnya Kamar Mandi Sekolahku”
Kelas V / Semester II
Oleh: Alfiah, S.Pd,
SDN Tenggilis Mejoyo I Surabaya
Surabaya, Jawa Timur
Permasalahan:
Bau tak sedap pada kamar mandi sekolah sangat mengganggu bagi
kesehatan Sehubungan dengan hal itu, maka siswa Kelas V diberi tugas
untuk melakukan pengamatan, diskusi, praktek, dan wawancara tentang
pembuatan pengharum ruangan dan lilin aroma terapi sebagai salah satu
cara mengurangi bau tak sedap pada kamar mandi, serta langkah langkah
untuk membuat lilin aroma terapi, selanjutnya siswa mampu
mempresentasikan hasil proyek di depan bapak/ibu guru serta semua murid
SDN Tenggilis Mejoyo I, dan mampu mempublikasikan melalui majalah
dinding.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan sebagai: Penyuluh
pembuatan pewangi ruangan, analis pembuatan pewangi ruangan, ahli
kesehatan.
Narasumber:
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah:
Warga sekitar.
Petugas Kesehatan Puskemas/UKS/ Mahasiswa Kedokteran.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah :
1. Siswa memperoleh penjelasan tentang proyek.
136 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa mengamati lingkungan sekitar dampak bau tak sedap dan
penyebab bau tersebut dari kamar mandi dalam kegiatan kerja bakti.
137 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
4. Siswa secara berkelompok membuat pengharum ruangan dan lilin aroma
terapi dari hasil wawancara kepada Narasumber.
138 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Produk pembelajaran:
Produk pembelajaran yang dihasilkan siswa adalah:
Poster Kampanye eco toilet.
Pewangi ruangan dan lilin aroma terapi.
Nilai Karakter:
Kerja sama, Berani, Rasa ingin tahu, Bertanggung jawab, Mandiri, Peduli
lingkungan, Kreatif, kerja keras.
Standar Kompetensi:
IPA
Kompetensi Dasar
Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud
benda dalam kehidupan sehari-hari.
Melaporkan hasil percobaan pengaruh kalor pada benda.
Indikator
Memahami kalor dapat mengubah suhu benda.
Mengetahui kalor dapat mengubah suhu suatu benda.
139 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Sampah Daun Media Pembelajaranku”
Kelas II / Semester II
Oleh: Sri Wahyuni, S.Pd.SD,
SDN Tlogosari Kulon 03,
Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Permasalahan:
SD Negeri Tlogosari Kulon 03 merupakan sekolah pemenang Lomba Adi
Wiyata tingkat kota Semarang. Lingkungan sekolah SD Negeri Tlogosari
Kulon 03 yang indah, aman, sejuk dan rindang membuat warga sekolah
merasa nyaman berada disekolah. Banyaknya pohon-pohon dilingkungan
sekolah menambah kerindangan dan keindahan sekolah.
Disisi lain sampah daun dari pohon-pohon lingkungan sekolah, terutama
yang berada didepan kelas menyebabkan halaman sekolah menjadi kotor
terutama pada saat musim kemarau sangat mengganggu. Disamping itu
meningkatnya jumlah sampah mengakibatkan naiknya pembayaran jasa
pembuangan sampah.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran berbasis projek (PJBL) kali ini siswa akan mempelajari
tentang cara memanfaatkan sampah daun.
Narasumber:
Petugas kebersihan sekolah.
Kegiatan Belajar :
Rangkaian aktifitas yang dilakukan siswa selama pembelajara adalah:
1. Siswa mendapatkan penjelasan tentang cara pemanfaatan sampah.
140 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan diskusi dari permasalahan sampah daun dan cara
pemanfaatannya.
141 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
5. Siswa mempraktikan membuat kompos daun secara sederhana.
Produk Pembelajaran:
Kompos daun
Hiasan dinding
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
komunikatif dan peduli lingkungan.
Standar Kompetensi:
Membuat hiasan dari bahan alam dan buatan.
Menjaga kesehatan lingkungan.
142 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Menemukan Sumber Energi Listrik Dari Bermacam Buah-Buahan”
Permasalahan:
Sumber daya alam yang tidak terbarukan kalau dipergunakan terus menerus
akan bisa habis, seperti kita gunakan untuk energi listrik. Beberapa sumber
listrik yang kita ketahui adalah cahaya matahari, generator, aki, dinamo,
baterai, dan nuklir.
Siswa mampu menemukan sumber energi listrik dari bermacam buah-
buahan melalui wawancara dan percobaan.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi petugas PLN.
Narasumber:
Pihak yang terkait adalah: Kepala Sekolah, Guru, Petugas PLN.
Kegiatan Belajar:
Rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah:
1. Guru menjelaskan masalah yang sedang terjadi, serta memberikan tugas
untuk menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan.
143 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa dibentuk secara kelompok berkelompok melakukan hipotesa.
144 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 5. Siswa melakukan wawancara dengan petugas PLN
145 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Gambar 8. Siswa melakukan presentasi hasil proyek yang telah dilakukan
Produk Pembelajaran:
Poster energi listrik bisa digantikan oleh buah-buahan.
Presentasi proyek dengan Power Point.
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Mempraktekkan pola penggunaan dan perpindahan energi Kompetensi
Dasar.
Menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi
listrik.
Indikator:
Menyebutkan benda-benda sumber energi listrik.
Melakukan percobaan untuk mengetahui sumber energi listrik dari
buah-buahan.
146 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
“Air Bersih Kebutuhan Pokok Dalam Kehidupanku”
Kelas IV Semester II
Oleh: Rusdiansyah, S.Pd
SD Negeri 1 Tongo
Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat
Permasalahan:
Permasalahan yang terjadi di desa tongo pada umumnya adalah minimnya
air bersih yang disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya sebagian
besar masyarakat menggunakan mesin pompa air langsung pada sumbernya
sehingga kebutuhan air bagi sebagian besar masyarakat sangat kurang baik
untuk kebutuhan minum dan kebutuhan lainnya.
Berdasarkan permasalahan diatas siswa dapat mengetahui cara menghemat
air selain daripada itu siswa dapat mengetahui manfaat air bersih dan
kebutuhan air untuk masyarakat. Prodak yang dihasilakan oleh siswa
berupa poster siklus air dan manfaat, serta prodak lain berupa alat
sederhana untuk untuk menjernihkan air atau alat sederhana penghemat
air.
Peran Siswa:
Dalam pembelajaran ini siswa berperan sebagai peneliti. Meneliti bagaimana
mengatasi permasalahan air bersih yang ada di lingkungannya.
Narasumber:
Adapun pihak yang terlibat dalam pembelajaran IBL ini antara lain: Sosial
Responsibiliti (SR). Kepala RT, Kepala Dusun, dan Kepala Desa.
Kegiatan Belajar:
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran:
1. Siswa mendengarkan penjelasan tentang Proyek dalam pembelajaran.
147 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
2. Siswa melakukan pengamatan disekitar sungai.
148 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2
Produk Pembelajaran:
Poster siklus air dan manfaatnya
Alat sederhana penghemat air.
Nilai Karakter:
Berani, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab,
peduli lingkungan.
Standar Kurikulum:
IPA
Kompetensi Dasar:
Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan
mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang
digunakan dikehidupan sehari hari serta kemudahan yang diperoleh
oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru
danteman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan
tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalambahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang
pemeliharaan panca indera serta penggunaan alat teknologi modern
dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku.
149 | T r a k i n d o B a n g u n K a r a k t e r B a n g s a – S e r i 2