Pelaksanaannya
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, yag telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunanProgramPenguatan
Pendidkan Karakter Tahun 2018/2019 pada SD Negeri ...................
Harapan kami semoga Program Penguatan Pendidkan Karakter ini dapat menjadi acuan untuk
mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang
kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama Pengawas Pembina yang telah
membantu penyusunan Program Penguatan Pendidkan Karakter Tahun 2018/2019 ini. Semoga
program ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri ................... Dinas Pendidikan
Unit Kecamatan Buayan.
Mengetahui :
Pengawas Dabin
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTRA ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah 1
B. Tujuan Pendidikan Karakter 3
C. Sasaran 3
D. Dasar Hukum 3
BAB II PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
A. Nilai-nilaiKarakter yang Dikembangkan 4
B. Implementasi PPK di SD Negeri................... 4
C. StrategiPenguatanPendidikanKarakter di SD Negeri................... 6
D. Monitoring danEvaluasi 6
E. TindakLanjut 7
BAB III MODEL IMPLEMENTASI PPK DI SD NEGERI ................... 8
BAB IV PENUTUP 9
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya
adalah untuk mengimplementasikanNawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem
pendidikannasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional RevolusiMental
(GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindakmenjadi lebih baik. Nilai-nilai
utama PPK adalah religius, nasionalis,mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini ingin
ditanamkandan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui,dipahami, dan
diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan dimasyarakat. PPK lahir karena kesadaran
akan tantangan ke depan yangsemakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada
banyakharapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut lembaga pendidikanuntuk
mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian,berupa individu-individu yang
kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritualdan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan
konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya
sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata
pelajaran. Pembelajaran adalah wahana yang dirancang oleh pendidik secara sadar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran terwujudkandalam interaksi belajar-mengajar yang
dinamis dan diarahkan kepadapencapaian tujuan, yaitu perubahan perilaku dan pribadi peserta
didikyang optimal. Perubahan yang terjadi pada peserta didik itu ditampilkan dalam karakter,
sebagai perilaku yang dilandasi nilai-nilai kehidupan yang sangat luhur.
Setiap proses pembelajaran melibatkan mata pelajaran tertentu atau tema yang sedang
dilaksanakan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, serta pengelolaan kelas. Dalam
rangkaian penyelenggaraan proses belajar mengajar di kelas guru memiliki kesempatan leluasa
untuk mengembangkan karakter siswa. Guru dapat memilih bagian darimata pelajarannya atau
tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa. Metode belajar yang
dipilihpun dapat menjadi media pengembangan karakter. Ketika mengelola kelas guru
berkesempatan untuk mengembangkan karakter melalui tindakan dantutur katanya selama
proses pembelajaran berlangsung
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) juga dapat dikembangan melalui budaya sekolah. Proses
pembudayaan menjadi sangat pentingdalam penguatan pendidikan karakter karena dapat
memberikan atau membangun nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Budaya sekolah yang
baik diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik. PPK berbasis budaya
sekolah mengembangkan berbagai macam corak relasi, kegiatan dan interaksi antar individu di
lingkungan sekolah yang mengatasi sekat-sekat kelas, yang membentuk ekosistem dan budaya
3
pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
Membangun budaya sekolah yang baik dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan di sekolah.
Contoh kegiatan yang dapat dikembangkan dalam membangun budaya sekolah adalah 1)
pembiasaan dalam kegiatan literasi; 2) kegiatan ekstrakurikuler, yang mengintegrasikan
nilainilai utama PPK, dan 3) menetapkan dan mengevaluasi tata tertib atau peraturan sekolah.
Budaya sekolah yang baik dapat mengembangkan iklim akademik yang kompetitif dan
kolaboratif, yang diperlukan sekolah dalam menetapkan atau memperkuat branding sekolah.
Masyarakat sebagai pengguna produk pendidikan juga merupakan lahan yang kondusif bagi
penguatan pendidikan karakter. Berbagai studi yang terkait peran masyarakat dalam pendidikan
menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan bergantung pada kemitraan yang sinergis antara
para pelaku pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pondasi pendidikan karakter
sebagaimana digarisbawahi oleh Ki Hajar Dewantara diletakkan olehkeluarga sebagai pendidik
yang pertama dan utama. Namun demikian, lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi
keberhasilannya.
Praktik baik kolaborasi antaranggota masyarakat telah menjadi bagian dari tradisi Indonesia
melalui semangat gotong royong. Kepedulian menjadi kata kunci. Sekaranglah saatnya untuk
melakukan penguatan pendidikan karakter yang berbasis komunitas/masyarakat. Kemitraan tri
sentra pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat dalam membangun
ekosistem pendidikan sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
“Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan
berlandaskan gotong royong”. Komite Sekolah mempunyai peran besar dalam kemitraan ini
termasuk dalam upaya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dilakukan untuk menyiapkan
generasi emas 2045. Peningkatan peran komite sekolah dan keluarga dalam PPK sangat
diperlukan.
C. Sasaran
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh warga sekolah ( siswa, pendidik dan tenaga
kependidikan ) terutama siswa. Melalui program ini diharapkan siswa memiliki keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kompetensi akademik yang utuh
dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan norma-norma dan budaya
Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi
budaya sekolah.
D. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015Tentang Perubahan KeduaAtasPeraturan
PemerintahNomor 19 Tahun2005TentangStandarNasionalPendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
4
4. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
5. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
6. Permendiknas RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi
7. Program kerja SD Negeri ...................... tahun pelajaran 2018/2019
5
BAB II
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
Setiap proses pembelajaran melibatkan mata pelajaran tertentu atautema yang sedang
dilaksanakan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, serta pengelolaan kelas. Dalam
rangkaian penyelenggaraan proses belajar mengajar di kelas guru memiliki kesempatan leluasa
untuk mengembangkan karakter siswa. Guru dapat memilih bagian darimata pelajarannya atau
tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa. Metode belajar yang
dipilih pun dapat menjadi media pengembangan karakter. Ketika mengelola kelas guru
berkesempatan untuk mengembangkan karakter melalui tindakan dan tutur katanya selama
proses pembelajaran berlangsung.
6
didik menjadi lebih baik. PPK berbasis budaya sekolah mengembangkan berbagai macam corak
relasi, kegiatan dan interaksi antar individu di lingkungan sekolah yang mengatasi sekat-sekat
kelas, yang membentuk ekosistem dan budaya pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
Kemitraan tri sentra pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga,dan masyarakat dalam
membangun ekosistem pendidikan sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yaitu “Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang
berkarakter dengan berlandaskan gotong royong”. Komite Sekolah mempunyai peran
besardalam kemitraan ini termasuk dalam upaya Penguatan PendidikanKarakter (PPK) yang
dilakukan untuk menyiapkan generasi emas 2045. Peningkatan peran komite sekolah dan
keluarga dalam PPK sangat diperlukan.
7
3. Melihat kendala-kendala yang terjadi
4. Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun
rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan
5. Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program pembinaan pendidikan karakter di
sekolah.
E. Tindak Lanjut
Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program pembinaan pendidikan karakter
digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan program, mencakup penyempurnaan
rancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan fasilitas, sumber daya manusia, dan manajemen
sekolah yang terkait dengan implementasi program.
8
BAB III.
9
INSTRUMEN PELAKSANAAN
MODEL IMPLEMENTASI PPK DI SD NEGERI .......................
TERLAKSA
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu NA
KET
YA TIDAK
Nilai
Karakter*
*
Waktu
Penguatan Nilai Utama:
Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, Integritas
KegiatanPembiasaan:
Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyi
lagu Indonesia Raya, Lagu Nasional, dan berdoa bersama, Kegiata
kegiatan literasi. n PPK
bersama
Kegiatan Intra-Kurikuler: orang
Kegiatan Belajar – Mengajar tua:
Waktu Interaks
KegiatanKo-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:
Belajar* i dengan
Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah
orang
bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua&masyarakat:
tua dan
Kegiatan Keagamaan, Pramuka, Paskibra, Kesenian,
lingkung
Bahasa&Sastra, KIR, Jurnalistik, Olahraga, dsb.
an /
KegiatanPembiasaan: sesama
Sebelum menutup hari Siswa melakukan refleksi, menyanyikan
lagu daerah dan berdoa bersama.
10
BAB IV
PENUTUP
Program penguatan pendidikan karakter merupakan pedoman bagi sekolah dalam upaya
pengembangan karakter siswa. Program ini disusun selaras dengan visi, misi dan tujuan pendidikan
di sekolah. Program yang disusun diarahkan pada layanan professional kepala siswa dalam rangka
penguatan karakter yang sudah dimiliki mereka. Untuk mewujudkan hal tersebut, terdapat beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program penguatan pendidikan karakter, antara
lain :
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan karakter,
yaitu nilai-nilai/perilaku yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter peserta didik direalisasikan dalam tiga
kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (b) terpadu
dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan.
11