Anda di halaman 1dari 8

Komunikasi (communication) merupakan salah satu keterampilan yang harus

dikuasai dalam konsep pendidikan abad ke-21. Dengan demikian keterampilan


komunikasi menjadi salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta
didik bahkan masyarakat secara umum agar mampu menghadapi tantangan
di abad ini. Bagaimana tidak, tanpa komunikasi yang baik, seseorang tidak
akan mampu menyampaikan gagasan atau pendapat apa pun. Artinya, sebaik
apa pun ide atau gagasan tersebut tidak akan diresapi makna utamanya
sehingga kabur bahkan dianggap tidak ada (percuma).

Bahkan proses komunikasi yang tidak baik dapat berakibat fatal sehingga
dapat menimbulkan mispersepsi atau misinterpretasi yang berisiko
menghasilkan public relation yang buruk. Terutama jika kita menyampaikannya
dalam media sosial. Salah sedikit bisa berakhir pada tuntutan hukum karena
dianggap menyinggung atau merusak nama baik seseorang atau suatu
instansi.

Oleh karena itu penting bagi kita semua, baik sebagai pendidik, professional,
maupun para pelajar dan mahasiswa untuk bisa berkomunikasi dengan baik.
Berikut adalah berbagai uraian mengenai komunikasi dan keterampilan
komunikasi mulai dari pengertian hingga indikator (penanda) bahwa suatu
komunikasi berjalan dengan baik.

Pengertian Komunikasi

Secara etimologis kita dapat melacak pengertian komunikasi pada bahasa


Latin. Dalam bahasa latin komunikasi disebut dengan “communis” yang sama
artinya dengan “sama”, atau boleh juga disebut dengan “communicare” yang
bermakna “membuat sama” dan dengan kata lain sama seperti komunikasi
adalah komunitas Mulyana (2015, hlm. 46).

Pernyataan di atas secara implisit menganggap bahwa komunikasi


menyangkut pada menyamakan pandangan atau suatu gagasan dari banyak
gagasan yang berarti melibatkan banyak individu. Tentunya, menyamakan
gagasan tersebut dibutuhkan suatu proses pengiriman atau penerimaan pesan
seperti berbicara dan mendengar, maupun menulis dan membaca.
Menyamakan gagasan juga membutuhkan perubahan tingkah laku atau
pandangan dari pihak yang terlibat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah keterampilan


seseorang dalam menyampaikan atau menerima suatu pesan untuk saling
mengubah pandangan dan tingkah laku yang dilakukan secara lisan maupun
tulisan. Seperti yang diungkapkan oleh Pace & Faules (2015, hlm. 28) bahwa
komunikasi dapat didefinisikan sebagai pemindahan (transfer) atau pertukaran
(exchange) informasi antar pengirim (sender) dan receiver (penerima) yang
ditujukan untuk mengubah tingkah laku.

Pengertian Komunikasi menurut Para Ahli

Pengertian komunikasi telah lama direnungkan dan diteliti secara konsisten


oleh banyak ahli ilmu komunikasi. Untuk memastikan kesahihan pengertian
komunikasi secara mendalam, berikut adalah beberapa pengertian komunikasi
menurut para ahil.

Arni

Arni (2016, hlm. 4), mengemukakan bahwa Komunikasi adalah pertukaran


pesan verbal maupun non verbal antara pengirim dengan penerima pesan
untuk mengubah tingkah laku.

Ruky

Komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan, di mana


pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari
seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk mempengaruhi dan atau
mengubah informasi yang dimiliki serta tingkah laku orang yang menerima
pesan tersebut (Ruky, 2014, hlm. 65).

Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai proses menyampaikan ide,


gagasan, ataupun informasi yang dilakukan antar manusia (Soyomukti, 2016).

Nurudin

Nurudin (2017) merangkum beberapa pengertian komunikasi menurut para


ahli yang di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Harold D. Laswell (dalam Nurudin, 2017) berpendapat bahwa komunikasi


pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa mengatakan
apa, dengan saluran apa, kepada siapa, efeknya apa.
2. Komunikasi merupakan penggunaan lambang untuk mencapai kesamaan
makna atau berbagai informasi tentang satu objek atau kejadian (Collin
Cherry dalam Nurudin, 2017).
3. Claude Shannon dan Warren Weaver (dalam Nurudin 2017)
mengungkapkan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang
saling pengaruh memengaruhi satu sama lainya, baik itu sengaja atau tidak
disengaja.
4. William J.Seller (dalam Nurudin, 2017) beranggapan bahwa komunikasi
merupakan proses di mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima,
dan diberi arti.

Jenis Komunikasi

Muhammad (2016, hlm. 4), membagi komunikasi ke dalam beberapa jenis


yang di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau
kata-kata baik yang dinyatakan secara lisan maupun secara tertulis
(Muhammad, 2016, hlm. 4). Komunikasi verbal dapat dibedakan atas
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Komunikasi lisan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses di mana seseorang pembicara berinteraksi secara lisan
dengan pendengar mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan
komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disandikan ke dalam simbol-
simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bias dibaca,
kemudian dikirimkan pada penerimanya.

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak


menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan
tubuh, sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka,
kedekatan jarak dan sentuhan. Melalui komunikasi nonverbal, seseorang dapat
mengekspresikan perasaannya melalui ekspresi wajah, nada atau kecepatan
berbicara (Muhammad, 2016, hlm. 4).

Namun demikian, tanda-tanda komunikasi nonverbal belum dapat


diidentifikasikan seluruhnya. Akan tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa
cara seseorang duduk, berdiri, berjalan, berpakaian, semuanya menyampaikan
informasi pada orang lain. Tiap gerakan yang seseorang buat dapat
menyatakan asal kita, sikap kita, kesehatan baik secara fisik maupun secara
psikologis (mental).

Arti atau makna dari sebuah komunikasi verbal dapat diperoleh melalui
hubungan komunikasi verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, komunikasi
verbal akan lebih mudah diinterpretasikan maksudnya dengan melihat tanda-
tanda nonverbal yang mengiringi komunikasi verbal tersebut.

Keterampilan Komunikasi
Berdasarkan uraian mengenai pengertian dan jenis komunikasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan seseorang
dalam menyampaikan atau menerima suatu pesan untuk saling mengubah
pandangan dan tingkah laku yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Pengertian di atas senada dengan pendapat Ambarjaya (2012, hlm.11) yang


menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah penyampaian dan
memahami pesan dari satu orang kepada orang lain. Selanjutnya, Chatab
(2007, hlm. 29) mengungkapkan bahwa keterampilan komunikasi merupakan
kemampuan mengadakan hubungan lewat saluran komunikasi manusia atau
media, sehingga pesan atau informasinya dapat dipahami dengan baik.

Jenis Keterampilan Komunikasi

Terdapat beragam jenis keterampilan komunikasi. Menurut Purwanto (2019,


hlm. 77) Keterampilan komunikasi terbagi menjadi tiga macam, yakni
keterampilan komunikasi lisan, keterampilan komunikasi tulisan, dan
keterampilan komunikasi visual yang akan diuraikan pada penjelasan di bawah
ini.

Keterampilan Komunikasi Lisan

Keterampilan komunikasi lisan (oral communication skill) merupakan


kemampuan seseorang dalam berkomunikasi melalui berbicara dan umpan
balik (feedback) dapat diberikan secara langsung. Keterampilan komunikasi
lisan meliputi kemampuan dalam wawancara kerja, seminar, lokakarya, public
speaking, pidato formal dan presentasi (Djoko Purwanto, 2019, hlm. 77).

Keterampilan Komunikasi Tulisan

Keterampilan komunikasi tulisan (written communication skill) merupakan


kemampuan seseorang membuat pesan-pesan secara tertulis dalam berbagai
macam bentuk, seperti memo, surat, proposal, dan laporan. Kelebihan
keterampilan komunikasi tulisan ialah penulis memiliki kesempatan untuk
merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan yang dibuat (Djoko
Purwanto, 2019, hlm. 78).

Keterampilan Komunikasi Visual

Keterampilan komunikasi visual menurut Rakhmat Supriyono (2010, hlm. 9)


merupakan kemampuan seseorang dalam mengkomunikasikan pesan atau
informasi dengan pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi,
ilustrasi, warna, garis, dan lain sebagainya dengan bantuan teknologi.
Keterampilan komunikasi visual salah satunya dapat dilihat dari karya desain
grafis. Desain grafis dapat dikategorikan sebagai commercial art, karena
merupakan paduan antara seni rupa (visual art) dan keterampilan komunikasi
untuk berbisnis.

Indikator Komunikasi

Menurut Sutardji (2016, hlm. 10-11) terdapat beberapa indikator komunikasi


efektif, yakni sebagai berikut.

1. Pemahaman
Kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh
komunikator. Tujuan dari komunikasi adalah terjadinya pengertian bersama,
dan untuk sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun
komunikan harus sama-sama saling mengerti fungsinya masing-masing.
Komunikator mampu menyampaikan pesan sedangkan komunikan mampu
menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
2. Kesenangan
Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan informasi, juga
dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak.
Suasana yang lebih rileks dan menyenangkan akan lebih enak untuk
berinteraksi bila dibandingkan dengan suasana yang tegang. Karena
komunikasi bersifat fleksibel. Dengan adanya suasana semacam itu, maka akan
timbul kesan yang menarik.
3. Pengaruh pada sikap
Tujuan berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi sikap. Jika dengan
berkomunikasi dengan orang lain, kemudian terjadi perubahan pada
perilakunya, maka komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada
perubahan pada sikap seseorang, maka komunikasi tersebut tidaklah efektif.
4. Hubungan yang makin baik
Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan
kadar hubungan interpersonal. Seringkali jika orang telah memiliki persepsi
yang sama, kemiripan karakter, cocok, dengan sendirinya hubungan akan
terjadi dengan baik.
5. Tindakan
Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah berkomunikasi
terdapat adanya sebuah tindakan.

Spesifik dalam kaitannya dengan bidang pendidikan terutama pembelajaran,


menurut Taryono (2016, hlm. 9) indikator keterampilan komunikasi adalah
sebagai berikut:

1. Memberi penjelasan ide;


2. Melakukan pengaturan waktu presentasi;
3. Melakukan kontak mata dengan audiens;
4. Berbicara dengan suara yang jelas;
5. Menggunakan alat bantu presentasi;
6. Menanggapi pertanyaan audiens;
7. Berpartisipasi dalam presentasi kelompok.

Referensi

1. Ambarjaya, Beni. (2012). Psikologi pendidikan dan pengajaran teori dan


praktik. Yogyakarta: CAPS.
2. Chatab, Nevizond. (2007). Diagnostic management. Jakarta : Serambi Ilmu
Semesta.
3. Muhammad, Artni. (2016). Komunikasi organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Mulyana, Deddy. (2015). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
5. Nurudin. (2017). Ilmu Komunikasi: ilmiah dan populer. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
6. Supriyono, Rakhmat. (2010). Desain komunikasi visual, teori dan aplikasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
7. Purwanto, Djoko. (2006). Komunikasi bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
8. Ruky, Achmad S. (2014). Menjadi excecutive manajemen sdm profesional.
Yogyakarta; Andi Offset.
9. Sutardji. (2016). Perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia.
Yogyakarta: Dee Publish.
10.Soyomukti, Nurani. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
11.Taryono. (2016). Penerapan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran
berbasis masalah pada mata pelajaran fisika untuk meningkatkan
keterampilan abad 21 (4cs) siswa smp. S2 thesis, Universitas Pendidikan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai