Bahkan proses komunikasi yang tidak baik dapat berakibat fatal sehingga
dapat menimbulkan mispersepsi atau misinterpretasi yang berisiko
menghasilkan public relation yang buruk. Terutama jika kita menyampaikannya
dalam media sosial. Salah sedikit bisa berakhir pada tuntutan hukum karena
dianggap menyinggung atau merusak nama baik seseorang atau suatu
instansi.
Oleh karena itu penting bagi kita semua, baik sebagai pendidik, professional,
maupun para pelajar dan mahasiswa untuk bisa berkomunikasi dengan baik.
Berikut adalah berbagai uraian mengenai komunikasi dan keterampilan
komunikasi mulai dari pengertian hingga indikator (penanda) bahwa suatu
komunikasi berjalan dengan baik.
Pengertian Komunikasi
Arni
Ruky
Nurudin
Jenis Komunikasi
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau
kata-kata baik yang dinyatakan secara lisan maupun secara tertulis
(Muhammad, 2016, hlm. 4). Komunikasi verbal dapat dibedakan atas
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Komunikasi lisan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses di mana seseorang pembicara berinteraksi secara lisan
dengan pendengar mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan
komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disandikan ke dalam simbol-
simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bias dibaca,
kemudian dikirimkan pada penerimanya.
2. Komunikasi Nonverbal
Arti atau makna dari sebuah komunikasi verbal dapat diperoleh melalui
hubungan komunikasi verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, komunikasi
verbal akan lebih mudah diinterpretasikan maksudnya dengan melihat tanda-
tanda nonverbal yang mengiringi komunikasi verbal tersebut.
Keterampilan Komunikasi
Berdasarkan uraian mengenai pengertian dan jenis komunikasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan seseorang
dalam menyampaikan atau menerima suatu pesan untuk saling mengubah
pandangan dan tingkah laku yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Indikator Komunikasi
1. Pemahaman
Kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh
komunikator. Tujuan dari komunikasi adalah terjadinya pengertian bersama,
dan untuk sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun
komunikan harus sama-sama saling mengerti fungsinya masing-masing.
Komunikator mampu menyampaikan pesan sedangkan komunikan mampu
menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
2. Kesenangan
Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan informasi, juga
dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak.
Suasana yang lebih rileks dan menyenangkan akan lebih enak untuk
berinteraksi bila dibandingkan dengan suasana yang tegang. Karena
komunikasi bersifat fleksibel. Dengan adanya suasana semacam itu, maka akan
timbul kesan yang menarik.
3. Pengaruh pada sikap
Tujuan berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi sikap. Jika dengan
berkomunikasi dengan orang lain, kemudian terjadi perubahan pada
perilakunya, maka komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada
perubahan pada sikap seseorang, maka komunikasi tersebut tidaklah efektif.
4. Hubungan yang makin baik
Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan
kadar hubungan interpersonal. Seringkali jika orang telah memiliki persepsi
yang sama, kemiripan karakter, cocok, dengan sendirinya hubungan akan
terjadi dengan baik.
5. Tindakan
Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah berkomunikasi
terdapat adanya sebuah tindakan.
Referensi