Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga makalah
ini dapat diselesaikan. Makalah yang membahas tentang Komunikasi
Verbal dan Non-verbal ini berulang kali mengalami penyempurnaan
hingga baru kemudian dapat kami selesaikan. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen bidang studi pendidikan pengantar
Komunikasi Ibu Nova Yohana S.sos,M.si yang telah membimbing dan
mengajarkan kami. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi
wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca mengenai
komunikasi Verbal dan Non-verbal.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.Latar belakang
Komunikasi merupakan hal yang sangat lazim dan menjadi
keharusan bagi individu, individu adalah makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri. Sejak pagi hingga malam hari dan berlanjut seterusnya
waktu yang digunakan untuk aktifitas salah satunya adalah
berkomunikasi. Penelitian yang dilakukan oleh David K. Berlo
mengemukakan 70% dari waktu bangun digunakan untuk berkomunikasi
(Rakhmat, 2008).
Komunikasi merupakan cara individu untuk menyampaikan pesan
dan informasi kepada orang lain, agar dapat berinteraksi dan memahami
perasaan serta memahami keinginan orang lain (Cangara, 1998). Didalam
kehidupan bermasyarakat, tidak sedikit ditemukan perbedaan dalam
berpendapat, ketidaknyamanan, bahkan konflik kesalah pahaman dalam
komunikasi. Kehidupan manusia ternyata sangat bergantung dengan
proses komunikasi dan interaksi dengan orang lain.
Komunikasi yang sering ditemui dalam individu adalah
komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah proses
komunikasi antar dua orang atau lebih, baik secara verbal maupun non
verbal, sehingga pada awalnya timbul interaksi (Rakhmat, 2008).
Aktifitas komunikasi berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua
orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan
orang (Wiryanto, 2005). Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi
yang dipakai oleh seseorang dengan orang lain. Tanpa ada bahasa kita
tidak akan dapat mengerti apa yang dimaksudkan oleh seseorang kepada
kita.
Bahasa juga merupakan alat pemersatu antarsesama. komunikasi
nonverbal. Bahasa verbal merupakan suatu alat komunikasi yang dapat
menggambarkan cara manusia hidup, berpikir, berpengetahuan,
menyusun konsep tentang dunianya, dan mengungkapkan secara lisan
maupun tertulis. Bahasa non verbal adalah bahasa yang tidak
mementingkan/tidak
I.2 Tujuan
Adapun tujuan utama penulisan dan pembuatan makalah ini ialah sebagai
berikut :
Dari paparan pendahuluan diatas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini
penulis mengambil sebuah judul “KOMUNIKASI VERBAL”. Maka penulis
mengemukakan pokok masalah sebagai berikut :
1
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 6, No. 2, Edisi Juli-Desember 2015
pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Komunikasi
tulisan apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu
disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan pada kertas atau pada
tempat lainnya yang bisa dibaca dan dikirimkan pada karyawan yang
dimaksudkan.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dalam
menyampaikan pesannya dengan menggunakan secara lisan dan tertulis.
Menurut Paulette J. Thomas, komunikasi verbal adalah penyampaian dan
penerimaan pesan dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan2
Sementara, lambang verbal merupakan semua lambang yang digunakan
untuk menjelaskan pesan-pesan dengan memanfaatkan kata-kata (bahasa)
sebagai maksud untuk menghasilkan sebuah arti sama yang berada dalam
pikiran pengirim, dengan menggunakan kata-kata yang merupakan
unsur-unsur dasar bahasa. Adapun kode komunikasi verbal dalam
pemakaiannya menggunakan bahasa, bahasa dapat didefinisikan
seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga inti
kalimat yang mengandung arti.3 Dari beberapa pendapat diatas bisa
penulis simpulkan bahwa pada dasarnya sama, komunikasi verbal adalah
komuniksai yang penyampaian pesannya menggunakan kata-kata baik
secara lisan.
Komunikasi ini dapat disampaikan kepada komunikan dan
komunikator dalam bentuk lisan. dan biasanya komunikasi dilakukan
secara langsung face to face atau dapat melalui perantara media seperti
telephone, media sosial, atau pun media yang lainnya. Komunikasi ini
memiliki Simbol atau pesan verbal yang didalam nya semua jenis
menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat diartikan sebagai sistem
kode verbal. Bahasa merupakan sekumpulan simbol, dengan aturan untuk
2
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Kerja Sama Lembaga Penelitian UIN Jakarta
dan Jakarta Pers, 2007), Cet. Ke-1, hal. 93
3
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003),
Cet. Ke-4 hal. 99
perpaduan simbol-simbol tersebut, yang dapat digunakan dan dimengerti
masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa
komunikasi verbal adalah bentuk atau jenis komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis
maupun lisan, sehingga pesan yang disampaikan berbentuk kata.
Sedangkan komunikasi verbal dalam konseling merupakan komunikasi
yang disampaikan oleh seorang konselor kepada konseli secara tertulis
maupun lisan.
Contoh komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan
menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui
telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan
secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses
penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media
surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Komunikasi verbal terdiri dari beberapa aspek yaitu:
a. Vocabulary, komunikasi tidak akan berjalan efektif bila pesan
yang disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh
karena itu dalam proses konseling olah kata menjadi penting
dalam komunikasi.
b. Racing (kecepatan), komunikasi akan lebih efektif dan sukses
bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik. Tidak terlalu
lambat atau cepat dalam proses konseling.
c. Intonasi suara, aspek ini mempengaruhi pesan dramatis
sehingga pesan menjadi lain artinya.
d. Humor, aspek ini dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia.
Dugan (1989) memberi catatan bahwa tertawa dapat
menghilangkan stress. Tertawa mempunyai hubungan psikis
dan fisik. Dan disini yang harus diingat bahwa humor
merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
(Intansari Nurjannah, 2001)
B. Fungsi Komunikasi Verbal
Secara garis besar fungsi komunikasi Verbal ada dua fungsi terhadap
masyarakat dan fungsi terhadap individu. Menurut Lasswell dan Wright
ada empat fungsi sosial, yaitu:
1. Pengawasan lingkungan.
2. Korelasi antarbagian dalam masyarakat terhadap
lingkungannya.
3. Sosialisasi.
4. Hiburan.
Kemudian menurut Lazarsfeld dan Merton fungsi sosial komunikasi
Verbal adalah:
1. Memberikan status.
2. Memperkokoh norma-norma sosial.
Meskipun komunikasi melalui media massa itu fungsional,
tetapi dapat berubah menjadi disfungsional. Sedangkan, fungsi
terhadap individu ada tujuh, yaitu :
1. Pengawasan atas pencarian informasi.
2. Mengembangkan konsep diri.
3. Fasilitas dalam hubungan sosial.
4. Substitusi dalam hubungan sosial.
5. Membantu melegakan emosi.
6. Pelarian dari ketegangan dan keterasingan.
7. Sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.
Cansandra L. Book, menyebukan bahwa dalam komunikasi harus
memiliki 3 fungsi diantaranya:
1. Bahasa yang harus dipelajari harus menarik.
2. Bahasa dapat mempengaruhi pergaulan dan kesenangan,
melalui sebuah bahasa kita dapat mengendalikan
lingkungan dan orang sekitar.
3. Untuk menciptakan sebuah kehidupan kita harus dapat
mengenal dirikita sendiri.4
Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana, 2005), bahasa
mempunyai tiga fungsi :
1. Penamaan ( naming atau labeling )
Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha
mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut
namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
2. Interaksi
Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang
dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan
kebingungan
3. Transmisi informasi
Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain,
inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa.
1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja
yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup
pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.
4
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 6, No. 2, Edisi Juli-Desember 2016
C. Tujuan Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal melalui lisan dapat di lakukan secara langsung
bertatap muka antara komunikator dan komunikan seperti berpidato dan
berceramah. Selain itu komunikasi secara verbal melalui lisan juga dapat
di lakukan melalui media. Contohnya seseorang yang bercakap melalui
telepon. Sedangkan komuunikasi verbal melalui tulisan di lakukan dengan
cara tidak lansung antara komunikator dan komunikan. Proses informasi di
lakukan dengan menggunakan media berupa, surat, lukisan, gambar, grafik
dll. Adapun tujuan menggunakan komunikasi verbal antara lain:
Penyampaian, penjelasan, pemberitahuan,arahan dan lain
sebagainya.
Presentasi penjualan di hadapan paraa audience.
Penyelenggaraan rapat.
Wawan cara dengan orang lain
Pemasaran melalui telepon, dsb.
2) Kata
Kata merupakan unit lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah
lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang,
barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang,
kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran
orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang
berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.[7]
Contoh :
Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan
menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap
melaluitelepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan
dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan
komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan
menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-
lain.
5
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 6, No. 2, Edisi Juli-Desember 2015
Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian),
penafsiran (dugaan), dan penilaian.
Contoh:
Saat melihat seorang wanita sedang menggunting tangkai-tangkai
daun bunga (fakta),mungkin seseorang menyatakan bahwa wanita tersebut
sedang ”bersantai” (penafsiran), sementara orang lain mungkin
menyatakan bahwa wanita tersebut sedang ”bekerja” (penafsiran).
Pernyataan pertama bisa benar, bila wanita tersebut adalah seorang
yang bekerja di bidang lain (misalnya ibu rumah tangga atau profesi lain)
yang memang sedang bersantai mengisi waktu luangnya dengan cara
merawat bunga. Pernyataan kedua bisa benar bila wanita itu memang
bekerja dalam bisnis bunga. Komunikasi akan efektif bila kita dapat
memisahkan pernyataan fakta dengan dugaan.
Kelebihan
1. Komunikasi dapat di sampaikan melalui lisan maupun tulisan.
2. Komunikasi verbal dapat membahas kejaddian masalalu, ide
atau abstraksi.
3. Komunikasi dapat menggunakan kata-kata yang lebih mudah
di kendalikan daripada menggunakan bahasa isyarat (gerakan
badan/tubuh) atau ekspresi wajah.
Kekurangan
1. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi,
repetisi,ambiguity, dan abstraksi.
2. Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk
mewakili objek.
3. Kata-kata yang mengandung bias budaya.
4. Di perlukan banyaak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita
secara verbal, sehingga dari segi waktu pesan verbal sangat
tidak efisien.
5. Kata-kata yang di sampaikan dalam suatu percakapan hanya
membawa sebagian dari pesan.
KESIMPULAN
http://be42late.blogspot.co.id/2012/10/makalah-komunikasi-verbal.html
diakses pada tanggal 19 Maret 2023, pukul 23.30.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/IP-TM4_KOMUNIKASI_VERBAL.pdf diakses pada tanggal 19
Maret 2023, pukul 16.55.
http://wantysastro.wordpress.com/2013/06/01/pengertian-komunikasi-
verbal-dan-nonverbal-beserta-contoh-dan-slogan-produk/ diakses pada tanggal 19
Maret 2023, pukul 16.42.