Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 4

DASAR-DASAR KOMUNIKASI
( PESAN VERBAL )

Dosen pengampu:
PROF.DR. Mudjiran, M.S.,Kons.

Oleh

SYHINTA BELA
NIM. 22006111

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
PESAN VERBAL

Pengertian komunikasi verbal


Jenis Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal (verbal communication)
adalah bentuk komunikasi yang disampaikan a. Berbicara dan menulis
komunikator kepada komunikan dengan cara b. Mendengarkan dan membaca
tertulis (written) atau lisan (oral).

Karakteristik Komunikasi Verbal Perbedaan Antara Komunikasi Verbal


1. Jelas dan Ringkas dan Nonverbal
2. Perbendaharaan kata a) Kesengajaan (intentionality)
3. Arti konotatif dan denotative b) Perbedaan Perbedaan Simbolik
4. Intonasi (Symbolic Differences)
5. Kecepatan berbicara c) Mekanisme Pemrosesan
6. Humor (Processing Mechanism)
d)

Fungsi Komunikasi Vebal dan Nonverbal

Komunikasi nonverbal digunakan untuk


memastikan bahwa makna yang sebenarnya dari
pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan
tidak dapat dipahami
1. Pengertian komunikasi verbal

Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang


disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang
nonverbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maupun pembaca) bisa lebih
mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata
atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Mulyana, 2005).
Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu
komunitas.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
a) Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan
orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa
suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu
sama lain.

b) Kata
Kata merupakan unit lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang
yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian,
atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri.
Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara
kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

2. Jenis Komunikasi Verbal


a. Berbicara dan menulis
Bericara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan menulis adalah
komunikasi verbal-nonvocal. Contoh komunikasi verbal-vocal adalah presentasi
dalam rapat dan contoh komunikasi verbal-nonvocal adalah surat-menyurat
bisnis.
b. Mendengarkan dan membaca
Mendengar dan mendengarkan itu kata yang mempunyai makna berbeda,
mendengar berarti semata-mata memungut getaran bunyi sedangkan
mendengarkan adalah mengambil makna dari apa yang didengar,
mendengarkan melibatkan 4 unsur, yaitu mendengar, memperhatikan,
memahami, dan mengingat. Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan
informasi dari sesuatu yang ditulis.

3. Karakteristik Komunikasi Verbal


Komunikasi verbal memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Jelas dan Ringkas
Berlangsung sederhana, pendek dan langsung. Bila kata-kata yang
digunakan sedikit, maka terjadinya kerancuan juga masin sedikit. Berbicara
secara lambat dan pengucapan yang jelas akan membuat kata tersebut makin
mudah dipahami.

2. Perbendaharaan kata
Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh seseorang akan
meningkatkan keberhasilan komunikasi. Komunikasi tidak akan berhasil jika
pengirim pesan tidak mampu menterjemahkan kata dan uacapan.

3. Arti konotatif dan denotative


Makna konotatif adalah pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam
suatu kata, sedangkan arti denotative adalah memberikan pengertian yang
sama terhadap kata yang digunakan.

4. Intonasi
Seorang komunikator mampu mempengaruhi arti pesan melalui nada
suara yang dikirimkan. Emosi sangat berperan dalam nada suara ini.

5. Kecepatan berbicara
Keberhasilan komunikasi dipengaruhi juga oleh kecepatan dan tempo
bicara yang tepat. Kesan menyembunyikan sesuatu dapat timbul bila dalam
pmbicaraan ada pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan.
6. Humor
Humor dapat memningkatkan keberhasilan dalam memberikan
dukungan emosi terhadap lawan bicara. Tertawa membantu mengurangi
ketegangan pendengar sehingga meningkatkan keberhasilan untuk mendapat
dukungan.

4. Perbedaan Antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Komunikasi verbal dan nonverbal memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan


pertama dapat kita lihat dari pernyataan Anderson (19990) yang menyatakan bahwa:
Pertama, komunikasi nonverbal yang dianggap lebih jujur. Jika muncul perilaku
verbal dan nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku
nonverbal.
Perbedaan kedua komunikasi nonverbal memiliki saluran yang banyak.
komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang
diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat, dirasakan,
didengar, berbau, dan mencicipi.
Perbedaan ketiga, komunikasi verbal adalah diskrit, sedangkan komunikasi
nonverbal berlangsung terus menerus. Simbol verbal mulai dan berhenti secara
bergantian. Komunikasi nonverbal cenderung mengalir terus.
Menurut Don Stacks, ada tiga perbedaan utama diantara komunikasi verbal dan
non verbal, yaitu :
a) Kesengajaan (intentionality)
Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal adalah
persepsi mengenai niat (intent). Pada umumnya niat ini menjadi lebih penting
ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal. Sebuah pesan verbal adalah
komunikasi kalau pesan tersebut:
1) Dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan
2) Diterima oleh penerima secara sengaja pula.
Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat, atau intent tersebut.
Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima sudah cukup diper-
timbangkan menjadi komunikasi nonverbal. Sebab, komunikasi nonverbal cen-
derung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan
dengan komunikasi verbal. Selain itu, komunikasi nonverbal mengarah pada
norma-norma yang berlaku, sementara niat atau intent tidak terdefinisikan dengan
jelas.

b) Perbedaan Perbedaan Simbolik (Symbolic Differences)


Kadang-kadang niat atau intent ini dapat dipahami karena beberapa dampak
simbolik dari komunikasi kita. Misalnya, memakai pakaian dengan warna atau
model tertentu, mungkin akan dipahami sebagai suatu `pesan' oleh orang lain
(misalnya berpakaian dengan warna hitam akan diberi makna sebagai ungkapan
ikut berduka cita).

c) Mekanisme Pemrosesan (Processing Mechanism)


Perbedaan ketiga antara komunikasi verbal dan nonverbal berkaitan dengan
bagaimana kita memproses informasi. Semua informasi termasuk komunikasi
diproses melalui otak, kemudian otak kita menafsirkan informasi ini lewat pikiran
yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan
sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial).

5. Fungsi Komunikasi Vebal dan Nonverbal


Fungsi lain dari komunikasi nonverbal adalah mengatur pesan verbal.
Pesan-pesan nonverbal berfungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu
cara yang sesuai dan halus, seperti misalnya anggukan kepala selama percakapan
berlangsung. Selain itu, komunikasi nonverbal juga memberi penekanan kepada pesan
verbal, seperti mengacungkan kepalan tangan. Dan akhirnya fungsi komunikasi
nonverbal adalah pelengkap pesan verbal dengan mengubah pesan verbal, seperti
tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia kita.
Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang
sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak dapat
dipahami. Keduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang dapat beroperasi
secara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna mencapai komunikasi yang
efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati, T. I. (2019). Komunikasi verbal dan nonverbal. Al-Irsyad: Jurnal


Pendidikan dan Konseling, 6(2).

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Rakhamat, Jalaludin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Agus, M. Hardjana. 2003. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi


Interpersonal,Yogyakarta:Kanisiushttp://allaylaa.blogspot.co.id/2014/10/
komunikasi-verbal-dan-komunikasi- non.html

Anda mungkin juga menyukai