Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Berdasarkan Cara Penyampaian

a. Komunikasi Verbal
Verbal adalah pernyataan lisan antar manusia lewat kata-kata dan simbol umum yang
sudah disepakati antar individu, kelompok, bangsa, dan negara. Jadi komunikasi verbal dapat
disimpulkan bahwa komunikasi yang menggunakan kata-kata secara lisan dengan secara
sadar dilakukan oleh manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.
Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai
seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang
dipahami dan digunakan oleh suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk
menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki 3
fungsi, yaitu penamaan (naming atau labeling), interaksi, transmisi informasi. Tanpa bahasa
kita tidak mungkin bertukar informasi, kita tidak mungkin menghadirkan semua objek dan
tempat untuk kita rujuk dalam komunikasi kita
Symbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata
atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori
pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan
dengan orang lain secara lisan (Mulyana, 2001). Bahasa verbal adalah sarana utama untuk
menyatakan pikiran, dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang
mempresentasikan sebagai aspek realitas individual kita. Adapun macam bahasa verbal yang
digunakan adalah :
1. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan sebagai bahasa persatuan
Indonesia yang dipakai untuk memperlancar hubungan komunikasi dan merupakan lambing
kebangsaan bangsa Indonesia (Buku Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan &
Kebudayaan).
2. Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan pada suatu daerah tertentu dan
memiliki cirri khas tertentu di bidang kosa kata, peristilahan, struktur kalimat dan ejaannya.
Bahasa daerah merupakan lambing kebanggaan daerah yang bersangkutan (Buku Bahasa
Indonesia Departemen Pendidikan & Kebudayaan).
3. Bahasa gaul Budayawan Gunawan moehammad (Malaky, 2003) mengatakan bahwa
bahasa gaul adalah bahasa yang pada mulanya adalah bahasa sandi yang dipakai penjahat
untuk berkomunikasi agar tidak diketahui oleh pihak berwajib di era tahun 1960-an dan
sekarang berkembang dikalangan anak muda dengan gaya serta kosakata bahasa yang hanya
bisa dipahami oleh kelompok pemuda tertentu yang sudah menyepakati (Arbitrer) katta-kata
yang dipakai seperti contoh bahasa gaul kelompok anak muda kendari “Nisi Ko Ludu” yang
berarti “Sini Ko Dulu” dan “Uka Gila Dinama” yang berarti “kau lagi dimana”.

Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;


a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata), Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi
penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan), Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara
dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara, akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan
menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi
suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor, dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri.
Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah
merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas, Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan
jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya
dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang
disampaikan.

b. Komunikasi Non Verbal


Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Dengan komunikasi nonverbal orang dapat mengekspresikan
perasaannya melalui ekspresi wajah, gerakan isyarat, dan lain-lain. Tiap-tiap gerakan tubuh
yang kita buat dapat menyatakan asal kita, sikap kita, kesehatan, atau bahkan keadaan
psikologis kita.
Ada tiga hal yang perlu diingat dalam komunikasi nonverbal, yaitu interpretasi adalah
karakteristik yang kritis dalam komunikasi nonverbal, komunikasi nonverbal tidaklah
merupakan sistem bahasa tersendiri, tetapi lebih merupakan bagian dari sistem verbal,
komunikasi nonverbal dapat dengan mudah ditafsirkan salah.
Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal berbeda dalam banyak hal, namun kedua
bentuk komunikasi itu seringkali bekerja sama atau dengan kata lain komunikasi nonverbal ini
mempunyai fungsi tertentu dalam komunikasi verbal. Fungsi utama komunikasi nonverbal adalah
sebagai pengulang terhadap yang dikatakan secara verbal, sebagai pelengkap pesan verbal,
sebagai pengganti yang dapat mewakili komunikasi verbal, memberikan penekanan pada kata-
kata tertentu.Istilah nonverbal biasanya di gunakan untuk melukiskan semua peristiwa
Komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat yang sama kita harus menyadari
bahwa banyak peristiwa dan perilaku non verbal ini ditafsirkan melalui symbol-simbol
verbal. Larry dan Richard (Mulyana, 2001) membagi pesan non verbal menjadi dua kategori
besar yaitu :
1. Perilaku yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan dan postur tubuh,
ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, bau-bauan dan peribahasa
2. Ruang, waktu dan diam

Devito (1997) mengemukakan bahwa pesan-pesan non verbal mempunyai ciri-ciri umum,
yaitu :
1. Prilaku Komunikasi bersifat komunikatif, yaitu dalam situasi interaksi, perilaku
demikian selalu mengkomunikasikan sesuatu.
2. Komunikasi non verbal terjadi dalam suatu konteks yang membantu menentukan
makna dari setiap perilaku non verbal.
3. Pesan non verbal biasanya berbentuk paket, pesan-pesan non verbal saling
memperkuat, adakalanya pesan-pesan ini saling bertentangan.
4. Pesan non verbal sangat di percaya, umumnya bila pesan verbal saling
bertentangan, kita mempercayai pesan non verbal.
5. Komunikasi non verbal di kendalikan oleh aturan.
6. Komunikasi non verbal seringkali bersifat metakomunikasi, peasan non verbal
seringkali berfungsi untuk mengkomentari pesan-pesan lain baik verbal Maupun non
Verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :

a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.

b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan


kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain
untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan
melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis
atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat
sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress
bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress

2.2 Bentuk Komunikasi Berdasarkan Arah Pesan


1 . K o m u n i k a s i S a t u A r a h ( S i m p l e x ).
Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat
menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yangsama. suatu system
komunikasi yang hanya dapat memberikan (mengirim) pesan saja, tapi tidak dapat menerima
pesan dari tempat lain dan tidak dapat membalas pesan tersebut. Contoh : pager, televisi
A ------------------ B
2. Komunikasi Dua Arah (Full Duplex)
Dalam komunikasi dua arah (Full Duplex) pengirim dan penerimainformasi dapat
menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui mediayang sama. Suatu system
komunikasi yang dapat digunakan untuk memberikan (mengirim) pesan,membalas pesan dan
juga dapat digunakanuntuk menerima pesan dari tempat lain. System ini, dipergunakan
untuk keperluan percakapan sacara langsung. Contoh : Telepon
BAB 3

KESIMPULAN

Komunikasi tidak akan berlangsung bila tidak ada simbol-simbol (bahasa) yang
dipertukarkan. Begitu juga sebaliknya, bahasa tidak akan memiliki makna jika tidak dilihat
dalam konteks sosial atau ketika ia dipertukarkan. Misalnya dalam proses kegiatan belajar
mengajar dalam melakukan komunikasinya tak terlepas dari komunikasi verbal dan
nonverbal antara pengajar dan murid. Dalam Komunikasi satu arah(Simplex) pengirim dan
penerimainformasi tidak dapat menjalin komunikasi melalui media yangsama. suatu system
komunikasi yang hanya dapat memberikan(mengirim) pesan saja, tapi tidak dapat menerima
pesan daritempat lain dan tidak dapat membalas pesan tersebut, sedangkankomunikasi dua
arah(Duplex) pengirim dan penerima informasidapat menjalin komunikasi yang melalui
media yang sama. Suatusystem komunikasi yang dapat digunakan untuk
memberikan(mengirim) pesan,membalas pesan dan juga dapat digunakan untukmenerima
pesan dari tempat lain.
DAFTAR PUSTAKA

Pandu,christian.(2014).” Studi Kualitatif tentang Penggunaan Komunikasi Verbal dan


Nonverbal dalam Mendukung Keberhasilan Tim pada Permainan Airsoft di Komunitas SAG-
ID di Kota Solo”.ilmu komunikasi:universitas sebelas maret.(diakses pada tanggal 6 juni
pada pukul 13.25 WIB)

Nurmala,rina.(2014).”komunikasi verbal dan nonverbal dalam proses belajar mengajar”. ilmu


komunikasi:universitas telkom.(diakses pada tanggal 6 juni pada pukul 13.35 WIB)

https://www.scribd.com/doc/112836018/Sistem-Komunikasi-Satu-Arah-Dan-Dua-Arah

Roger. B. Ellis Robert,J Gates and Neil kenwarthy, Interpersonal communication in


Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone, 1995

Anda mungkin juga menyukai