Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 7

DASAR-DASAR KOMUNIKASI
TENTANG
PESAN NON VERBAL

NamaDosen :
Indah Sukmawati, M.Pd.,Kons ,

OLEH:
DindaSilfitri
NIM 22006063

Departemen Bimbingan Dan Konseling


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2022
Pesan Non Verbal
1.Fungsi Komunikasi Non Verbal
Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi
(communication) berasal dari bahasa latin, yaitu communication yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai
hubungan atau kegiatan yang ada kaitannya dengan masalah hubungan, ada juga
yang mengartikan saling tukar-menukar pikiran atau pendapat.
Komunikasi nonverbal adalah proses penyampaian pesan melalui gerakan-
gerakan tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti
intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, gaya berbicara. dan bahasa tubuh
kepada orang lain.
komunikasi nonverbal memiliki fungsi sebagai
berikut:
a.Repetisi
Repetisi atau pengulangan terjadi pada ketika verbal memiliki arti yang
sama dengan nonverbal. Yaitu untuk mengulangi kembali maksud yang
disampaikan dari komunikasi verbal. Menganggukkan kepala ketika mengatakan
"Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak,"
b.Aksentuasi
Aksentuasi atau tekanan adalah penggunaan isyarat nonverbal untuk
memperkuat makna verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara
yang melambat ketika berpidato.
c.Komplemen
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk melengkapi pesan
verbal. Tetapi komplemen berbeda dengan subtitusi. Verbal dan kode nonverbal
saling menambahkan makna satu sama lain. Nada suara, gestur dan gerakan tubuh
dapat mengindikasikan perasaan seseorang yang melengkapi pesan verbal.
d.Kontradiksi
Kontradiksi dapat terjadi ketika pesan verbal dan nonverbal bertentangan.
Seringkali fungsi ini terjadi secara tidak sengaja. Fungsi kontradiksi ini biasanya
digunakan pada saat menyindir atau humor. Pesan verbalnya menyatakan satu
makna, tetapi bahasa nonverbalnya menyatakan perasaan yang dirasakan
sebenarnya. Seperti misalnya seseorang memuji prestasi temannya tetapi sambil
mencibirkan bibir
e.Subtitusi
Komunikasi nonverbal disini memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan
pada saat seseorang tidak menggunakan bahasa verbal. Pada beberapa kejadian,
pesan nonverbal yang dimaksudkan dalam fungsi sangat jelas. Misalnya seseorang
memuji sesuatu hanya dengan mengacungkan jempol tanpa menggunakan sepatah
kata.
f.Regulasi
Pada fungsi ini komunikasi nonverbal bertugas untuk memonitor dan
mengontrol ketika berinteraksi dengan seseorang. Contohnya seperti pada saat
memberikan kontak mata ketika berbicara dengan seseorang

2.Komunikasi Non Verbal sebagai canel


a.Komunikasi dengan Bahasa Tubuh(Komunikasi dengan Body Language)
Bahasa tubuh pada dasarnya penyampaian pesan dengan menggunakan
tubuh kita sendiri sebagai penyampai pesannya di luar mulut kita. Dalam
berkomunikasi melalui bahasa tubuh, manusia menggunakan semua unsure
komunikasi, kecuali ungkapan lisan. Sebagai bagian dari komunikasi
nonverbal, fungsi-fungsi komunikasi nonverbal pun melekat pada fungsi bahasa
tubuh. Bahasa tubuh seperti halnya bahasa non verbal, sebagian besar
diperoleh melalui hasil belajar sehingga terikat lingkungan kultur tempat
pembelajaran itu dilakukan. Memang ada bahasa tubuh yang sifatnya naluriah
seperti tersenyum dan menangis. Sejak manusia lahir kemampuan itu sudah
dimiliki manusia. Namun, bahasa tubuh yang lain, seperti menggunakan
isyarat tangan merupakan hasil kerja. Kita meniru apa yang dilakukan orang
lain pada lingkungan sosial kita, sama halnya dengan saat kita pertama kali
belajar bahasa non verbal.
Nierenberg (2009:147-152) secara ringkas mengatakan beberapa bahasa
tubuh yang cenderung mengisyaratkan sebuah penerimaan, antara lain posisi
dan gerakan tangan, tindakan menyentuh, bergerak mendekat, dan posisi
menghadap. Penjabaran dari setiap item tersebutadalah sebagai berikut:
Intonasi
Banyak komunikator yang tidak mempedulikan bagaimana bahasa tubuh atau
intonasi mereka saat berkata-kata. Misalnya, apabila seseorang dalam
berkomunikasi tangannya bergerak-gerak tidak beraturan sama sekali, maka
seseorang yang diajak bicara akan cenderung mengabaikan gerakan tangannya.
Dengan kata lain komunikator sudah menyia-nyiakan manfaat dari alat
komunikasi tersebut. Sesuatu yang menarik bagi komunikator, akan
disampaikan dengan intonasi yang khas. Maka, menjadi tantangan bagi
sesorang untuk menguasai terlebih dahulu dan mempraktakkan bahasa tubuh
dan intonasi tersebut agar dapat tampil dengan maksimal. Menggunakan bahasa
tubuh dan intonasi pada saat pustakawan melakukan berbagai aktivitas, karena
kegiatan perpustakaan hampir selalu berhadapan dengan manusia. Mulai dari
menjalin kontak baru dengan seseorang, rapat, mendengarkan pertanyaan ,
menjalinkerjasama, lobi, presentasi, pidato, dialog, sampai dengan turun
langsung ke masyarakat. Semuanya perlu keterampilan berkomunikasi.
Pengetahuan bahasa tubuh misalnya berguna saat kita berkenalan dengan
kontak baru. Pustakawan akan bisa mengakselerasi proses perkenalan menjadi
lebih cepat akrab, sekaligus mengetahui seberapa jauh pihak lain merasa
nyaman berkomunikasi dengan kita. Pada saat beraktivitas pustakawan bisa
memperkirakankondisi pikiran pihak lain dengan cara memperhatikan bahasa
nonverbalnya. Menggunakanintonasi untuk menunjukkan suatu poin
pembicaraan sedemikian penting.
b.Komunikasi Menggunakan Sentuhan
Bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal
disebut haptik. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan,
berciuman, sentuhan di punggung, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing dari
bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan
masing-masing dari seseorang yang menyentuh. Sentuhan juga dapat
menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif
maupun negatif.

c.Komunikasi dan simbol-simbol


Simbol adalah tanda – tanda yang mempunyai arti yang digunakan
dalam suatu komunitas atau kumpulan, dimana dalam komunitas tersebut telah
mengetahui arti simbol yang digunakan. Sehingga simbol itu nantinya berfungsi
sebagai penyampai pesan, informasi dalam kelompok tersebut.
simbol atau tanda nonverbal seperti mimic, gerak-gerik serta suara.
Terbangunnya relasi kebersamaan ini bukan selalu sebagai hubungan yang
positif seperti keakraban atau keintiman melainkan terbentuknya kontak
hubungan antara pengirim pesan dengan penerima pesan melalui simbol atau
tanda-tanda tertentu yang bersifat verbal atau nonverbal. Aplikasi kontak
simbol ini baik dilakukan dengan diri sendiri (intrapersonal) maupun dengan
pihak lain (antarpersonal). Komunikasi adalah suatu kegiatan yang
membutuhkan simbol – simbol atau nonverbal yang memiliki makna yang
dipahami oleh komunikan dan komunikator. Sehingga simbol – simbol untuk
penyampaian pesan dapat berfungsi secara tepat. Jadi terdapat relasi antara
komunikasi, simbol, dan makna.

d.Komunikasi dengan Ekspresi Wajah


Ilmu yang mempelajari tentang postur tubuh, gerakan, gesture, dan
ekspresi wajah disebut dengan kinesik. Kinsesik berasal dari bahasa Yunani yaitu
kinesis yang berarti gerakan. Ekman dan Friesen mengkategorikannya berdasarkan
fungsi, asal, dan makna yaitu sebagai berikut:
1) Emblems
adalah gerakan yang menggantikan kata dan kalimat. Contohnya seperti
meletakkan jari telunjuk di depan mulut yang berarti “harap diam”. Penggunaan
emblems harus diperhatikan karena biasanya akan memiliki arti berbeda di
suatu kebudayaan.
2) Ilustrators
gerakan yang mendampingi untuk memperkuat pesan verbal. Contohnya
seperti menganggukan kepala saat mengucapkan kata “Ya” dan menggelengkan
kepala saat berkata “Tidak”. Isyarat nonverbal ini lebih bersifat universal
daripada keempat kategori yang ada.
3) Affect displays
gerakan dari wajah dan tubuh yang digunakan untuk menunjukkan emosi.
Seperti misalnya ekspresi dan gerakan seseorang yang sedang menyaksikan tim
favoritnya memenangkan suatu pertandingan atau seseorang yang menutup
pintu dengan keras ketika sedang marah.
4) Regulators
adalah gerakan nonverbal yang mengontrol kecepatan gerakan ketika
berkomunikasi. Contoh dari regulator misalnya melihat jam tangan ketika
bosan dan pergi meninggalkan seseorang saat mengobrol ketika ingin
menghentikan pembicaraan.
4) Adaptors
adalah gerakan yang mungkin dilakukan pada waktu yang privasi tapi hanya
sebagian dilakukan pada saat berada di depan publik. Seperti misalnya
mengupil pada saat sendirian dan ketika berada di ruang publik, yang dilakukan
hanya mengusap hidung.

e.Ragam Bahasa dan Suasana Diam


Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam
bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa
digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis,
perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat
resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi
Dalam komunikasi non verbal, seseorang yang tidak suka terhadap
sesuatu yang sedang dibicarakan bisa menunjukkannya dengan cara diam.
Diam disini dimaksudkan supaya pembicaraannya tidak berlanjut lagi alias
sudah cukup, tidak usah dibahas lagi.

f.Komunikasi dan Waktu


Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi
durasi yang cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang patut dilakukan
dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu.
g.Komunikasi dan Kontak Mata
setianti (2007:16) mengatakan bahwa posisi menghadap ke arah lawan
bicara adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang menunjukkan apresiasi
dan fokus pada topic pembicaraan. Dalam hal ini kontak mata menjadi hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Yang menjadi perhatian dari lawan bicara
adalah arah sorotan mata. Selain itu menghadap sambil berkontak mata kepada
lawan bicara menunjukkan bahwa komunikasi tersebut cukup intim dan sukar
dimasuki oleh pihak lain. Masing-masing orang yang terlibat dalam komunikasi
ini biasanya terbatas hanya pada dua orang saja, sehingga menunjukkan bahwa
komunikasi ini benar-benar efektif.

h.Komunikasi dan Ruang

1). Proxemics atau Komunikasi Jarak


2). Teritorial
3). Estetika dan Warna

Ilmu yang menggunakan jarak dan ruang disebut dengan


proksemik. Hall mengkategorikan jarak menjadi empat, yakni :
a) Jarak Intim
Jarak ini berkisar antara 18 inchi dan biasanya digunakan kepada orang-orang
terdekat saja.
b) Jarak Personal
Berkisar antara 18 inchi sampai 4 kaki. Umumnya digunakan seseorang pada saat
bercakap-cakap.
c) Jarak Sosial
Berkisar antara 4 hingga 12 kaki. Pada umumnya digunakan di tempat kerja pada
waktu yang formal. Seseorang yang memiliki status tinggi memiliki jarak yang
lebih besar.
d) Jarak Publik
Jaraknya lebih dari 12 kaki dan biasanya digunakan pada saat berbicara di depan
publik. Contohnya ceramah atau seminar

3.Komunikasi Non Verbal dan Budaya

Anda mungkin juga menyukai