Anda di halaman 1dari 10

KECAKAPAN ANTAR PERSONAL

Mira Erlinawati, M.Pd

KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Kelompok 1

1. Afif Rifa’i Ni’mal ‘Abdu (220101001)


2. Dinar Kurniawan (220101087)
3. Zakhi Febriyan (2200101080)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam komunikasi antar pribadi kita mengenal
2 jenis komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Seperti yang kita
ketahui bahwa verbal berarti kata, jadi komunikasi verbal adalah komunikasi dengan kata-
kata. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah kebalikannya yaitu komunikasi tanpa kata-
kata. Meskipun secara teoritis komunikasi nonverbal dapat dipisahkan dari komunikasi
verbal, dalam keyataannya kedua jenis komunikasi itu saling jalin-menjalin dalam
komunikasi tatap muka sehari-hari. Misalnya, ketika Anda mengatakan “Tidak” tanpa Anda
sadari Anda juga menggelengkan kepala pada saat yang sama; Anda tidak mengatakan
“Tidak” terlebih dulu lalu menggelengkan kepala sesudahnya. Isyarat nonverbal lebih
berpengaruh daripada pesan-pesan verbal. Umumnya, bila kita sebagai penerima
menangkap dua pesan yang tidak sesuai, kita lebih condong mempercayai pesan nonverbal.
Salah satu alasannya adalah bahwa isyarat nonverbal memberi informasi mengenai tujuan
dan respon emosional kita. Komunikasi nonverbal ini lebih mengutamakan pesan relasional
daripada pikiran-pikiran. Salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang sering kita gunakan
adalah bahasa tubuh, dimana komunikasi terjadi melalui gerakan tubuh.

A. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian bahasa tubuh.
2. Apa pegertian komunikasi nonverbal
3. Bagaimana fungsi bahasa tubuh dalam komunikasi interpersonal
4. Bagaimana komunikasi nonverbal dalam komunikasi interpersonal

B. Tujuan.
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini dibuat agar
pembaca dapat mengetahui apa pengertian bahasa tubuh,pengertian komunikasi
nonverbal,bagaimana fungsi bahasa tubuh dalam komunikasi interprsonal dan
bagaimana komunikasi nonverbal dalam komunikasi interpersonal.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Bahasa Tubuh Bahasa tubuh (body language) adalah komunikasi pesan
nonverbal (tanpa kata-kata). Bahasa tubuh adalah jenis komunikasi nonverbal berupa perilaku
fisik, bukan kata-kata, yang digunakan untuk mengungkapkan atau menyampaikan informasi.
Dalam kamus komunikasi dari Onong U. Effendy bahwa Kinesic Communication
atau komunikasi kial/komunikasi kinestik adalah komunikasi yang dilakukan dengan gerakan
tubuh: salah satu jenis komunkasi nonverbal. Menurut Alo Liliweri, bahasa tubuh adalah
gerakan tubuh yang merupakan sebagian perilaku nonverbal dapat disampaikan melalui
symbol komunikasi kepada orang lain. Perilaku itu sangat bergantung dari erat tidaknya
hubungan dengan orang lain. Sedangkan menurut Richard E. Potter dan Larry A. Samoval,
bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan di mana pesan yang
disampaikan dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan,diam waktu,
suara, serta postur dan gerakan tubuh.
Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah (kinesics), suatu istilah yang diciptakan
seorang perintis studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell. Kinesics ini merupakan
perilaku nonverbal yang paling terkenal yang digunakan dalam studi mengenai gerakan tubuh
dalam komunikasi. Gerakan tubuh merupakan perilaku nonverbal dimana komunikasi terjadi
melalui gerakan tubuh seseorang atau bagian-bagian tubuh. Gerakan tubuh meliputi kontak
mata, ekspresi wajah, gerak-isyarat, postur atau perawakan, dan sentuhan.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya bahasa tubuh
adalah bentuk dari komunikasi nonverbal, dimana penggunaan komunikasi yang lebih di
fokuskan pada gerakan tubuh sebagai ungkapan atau isyarat komunikasi, baik yang dilakukan
secara sadar maupun secara tidak sadar.

Pengertian Komunikasi Nonverbal


Menurut Wikipedia, komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan
di sampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan
objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Komunikasi nonverbal adalah setiap informasi atau emosi dikomunikasikan tanpa
menggunakan kata-kata atau nonlinguistik. Komunikasi nonverbal hal yang penting, sebab
apa yang sering kita lakukan mempunyai makna jauh lebih penting daripada apa yang kita
katakan.
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Potter, komunikasi nonverbal mencakup
semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang
dihasilkan oleh individu dan pengggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai
pesan potensial bagi pengirim atau penerima.
Menurut Mark L. Knapp, komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
menggunakan pesan di luar kata-kata terucap atau tertulis. Adapun Hudjana medefinisikan
komunikasi nonverbal sebagai penciptaan dan pertukaran pesan yang tidak menggunakan
kata-kata. Seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap, kontak mata,
ekspresi muka, kedekatan jarak, dan sentuhan.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya komunikasi
nonverbal adalah komunikasi di mana pesan disampaikan tanpa kata-kata, baik berupa
gerakan tubuh, ekpresi wajah, kontak mata, sikap, sentuhan, ataupun symbolsimbol lain yang
berbentuk nonverbal.

Fungsi Bahasa Tubuh dalam Komunikasi Interpersonal


Menurut Paul Ekman ada lima fungsi pesan nonverbal yang dapat di lukiskan dengan
perilaku mata, yakni sebagai berikut:
1. Emblem.Gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memilki kesetaraan dengan
simbol verbal. Kedipan mata dapat mengatakan, “Saya tidak sungguh-sungguh”.
2. Ilustrator.Pandangan ke bawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan. Ada 8 bentuk
Ilustrator

a.Batons=merupakan suatu gerakan yang menunjukkan suatu tekanan tertentu pada suatu
pesan yang disampaikan.

b.Ideographs=gerakan yang membuat peta atau mengarahkan pikiran. Dengan demikian


penampilan wajah sangat bergantung terhadap orang yang menanggapi atau menafsirkannya.
Ekspresi wajah dari budaya yang satu dengan budaya yang alain memang berbeda.

c.Deitic Movements=gerakan untuk menunjukan sesuatu.

d.Apatial Movements=gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya ruangan

e.Kinetographs= gerakan yang menggambarkan tindakan fisik


f.Rhytmic Movements=gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu

g.Pictographs=gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.

h.Emblematic Movements= gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu

3. Regulator.Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan muka


menandakan ke tidaksediaan berkomunikasi.
4. Penyesuai.Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan. Itu
merupakan respons tidak disadari yang merupakan upaya tubuh untuk mengurangi
kecemasan.
5. Affect display.Pembesaran manik-mata (pupil dilation) menunjukkan peningkatan emosi.
Isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut, terkejut atau senang.

Mark L. Knapp menyebut lima fungsi pesan nonverbal (bahasa tubuh) yang
dihubungkan dengan pesan verbal:
a. Repetisi,yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya
setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.Fungsi Bahasa Tubuh
Dan Komunikasi Nonverbal Dalam Komunikasi Antar Pribadi
b. Substitusi,yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun
kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan megangguk-anggukkan kepala.
c. Kontradiksi,menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal.
Misalnya Anda ‘memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata
“Hebat, kau memang hebat”.
d. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air
mata Anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
e. Aksentuasi,yaitu menegaskan pesan verbal atau menggaris bawahinya. Misalnya, Anda
mengungkapkan betapa jengkelnya Anda dengan memukul meja.
Selain itu, Paul Ekman juga menambahkan satu fungsi lagi mengenai pesan
nonverbal, yaitu regulasi (pengaturan). Fungsi regulasi ini adalah mengatur komunikasi
verbal. Pesan-pesan nonverbal berfungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu
cara yang sesuai dan halus, seperti misalnya anggukan kepala selama percakapan
berlangsung. Sehingga terdapat enam fungsi dalam hubungannya dengan pesan verbal, yaitu:
pengulangan (repetition), berlawanan (contradiction), pengganti (substition), pengaturan
(regulation), penekanan (accentuation) dan pelengkap (complementation). Menurut
Verdeberet komunikasi nonverbal (bahasa tubuh) memilk ilima fungsi sebagai berikut:
1. Melengkapi informasi. Kebenyakan informasi atau isi sebuah pesan disampaika nsecara
nonverbal. Isyarat-isyarat nonverbal kita dapat mengulang, mensubsitusi, menguatkan
atau mempertentangkan pesan verbal kita. Kita dapat menggunakan isyarat-isyarat
nonverbal untuk mengulangi apa yang telah kita katakana secara verbal. Apabila anda
mengatakan “tidak” dan menggelengkan kepala Anda pada saat yang sama, Anda telah
menggunakan isyarat nonverbal untuk mengulang apa yang telah Anda katakana secara
verbal. Coba bayangkan semua perilaku nonverbal yang melengkapi secara sekunder
mengenai mengatakan sesuatu sebagai tambahan untuk kata-kata kita. Beberapa isyarat
nonverbal dapat sebagai pengganti untuk kata-kata. Lambaian tangan misalnya, dapat
menjadi pegganti untuk kata “halo” atau “selamat jalan”. Pada budaya Barat
membengkokkan jari telunjuk sambil digerak-gerakkan dapat sebagai pengganti untuk
kata “kemari”, tetapi pada budaya Asia dengan cara yang sama itu hanya untuk
memanggil anjing dan bukan untuk orang. Bagi orang Asia termasuk Indonesia,
menggerak-gerakkan telapak tangan ke bawah sebagi pengganti kata “kemari” untuk
memanggil seseorang supaya datang. Sedangkan pada budaya Barat cara yang sama
adalah sebagai pengganti kata “diam ditempat”. Anda dapat membuat daftar yang
panjang mengenai lambang-lambang nonverbal sebagai pengganti kata-kata atau
ungkapan-ungkapan yang sering kita gunakan. Misalnya, mengangkat kedua bahu dapat
berarti ”mungkin”, “tidaktahu”, “masabodoh”. Cara lain dimana isyarat-isyarat
nonverbal melengkapi informasi dengan memperkuat pesan-pesan verbal. Perilaku
nonverbal dapat member tekanan, melengkapi, atau menambah informasi kepada kata-
kata. Seorang guru bisa tersenyum, bertepuk tangan, atau menepuk punggung seorang
siswa sambilmengatakan, “Hebat, hasil teskamu amat bagus”. Ekspresi wajah, gerak
tubuh, dan volume suara member tekanan pernyataan verbal mengenai pujian. Isyarat-
isyarat nonverbal biasa juga bertentangan dengan pesan verbal. Dalam hal lain,
nonverbal tetap memberikan informasi, tetapi informasi yang diberikan mengarah kepada
kebingungan dan bukan kepada kejelasan. Ketika Yono berkata pelan dengan nada yang
monoton, “Saya benar-benar tertarik dengan proyek Anda”, sambil melengos dan pergi,
dimana pesan nonverbalnya bertentangan dengan pesan verbalnya. Hasil dari pesan-
pesan verbal dan nonverbal yang bertentangan berupa pesan campuran. Hanya karena
orang lebih bergantung kepada komunikasi nonverbal daipada bentuk kata-kata sebuah
pesan untuk menentukan makna emosional, maka orang lebih banyak bergantung kepada
isyarat-isyarat nonverbal untuk memahami pesan campuran atau mixed massage. Ingat
bahwa adalah mudah bagi Yono untuk berbohong dengan kata-katanya, tapi sulit baginya
untuk menipu perilaku nonverbalnya.
2. Mengatur interaksi. Kita mengelola sebuah interaksi melalui cara-cara yang tidak kentara
dan kadang-kadang melalui isyarat nonverbal yang jelas. Kita gunakan perubahan atau
pergeseran dalam kontak mata, gerakan kepala yang perlahan, bergeser dalam sikap
badan, mengangkat alis, mengaggukkan kepala memberitahukan pihak lain kapan boleh
melanjutkan, mengulang, menguraikan, bergegas, atau berhenti. Ingatakan saat-saat di
mana Anda telah memberi isyarat secara nonverbal kepada pihak lain bahwa Anda harus
meninggalkan interaksi. Anda dapat mengurangi jumlah kontak mata yang Anda lakukan
dengan orang lain, berikan atau respon satu jawaban singkat, kurangi ekspresi muka,
berpaling atau bergeser dari orang lain. Mahasiswa di ruang kelas memberikan isyrat
secara teratur kepada guru bahwa waktu belajar sudah habis dan mulai membereskan
peralatan tulis dan buku-bukunya, duduknya mulai gelisah, mulai berkomat-kamit
kepada teman-temannya. Komunikator yang efektif belajar menyesuaikan apa yang ia
katakan dan bagaimana mengatakannya atas dasar isyarat-isyarat nonverbal orang lain.
3. Mengekspresikan atau menyembunyikan emosi dan perasaan. Kita telah menjelaskan
bahwa kebanyakan dari aspek-aspek emosional dari komunikasi disampaikan melalui
cara-cara nonverbal. Camkan bagaimana Anda menunjukkan secara nonverbal kepada
pihak lain bahwa Anda peduli kepadanya. Anda bisa tersenyum, merangkul, mencium,
duduk berdekatan, menatap kepadanya, menyediakan lebih banyak waktu dengan siapa
Anda amat peduli. Secara alternative kita dapat gunakan perilaku nonverbal untuk
menutupi perasaan kita yang sebenarnya. Namun demikian, lebih sering dari pada tidak,
kita menunjukkan emosi kita yang sebenarnya secara nonverbal dari pada menjelaskan
emosi kita dengan kata-kata. Adakalanya kita mencoba menyembunyikan emosi dan
perasaan kita, tetapi secara tidak di sengaja suka bocor atau terbaca orang. Muka merah
karena malu merupakan contoh yang terbaik berupa penampilan yang kurang hati-hati
mengenai emosi.
4. Menyajikan sebuah citra. Manusia mencoba menciptakan kesan mengenai dirinya
melalui cara-cara dia tampil dan bertindak. Kebanyakan pengelolaan kesan terjadi
melalui saluran nonverbal. Manusia dapat secara hati-hati mengembangkan citra melalui
pakaian, merawat diri, perhiasan, dan milik pribadi lainnya. Orang tidak hanya
menggunakan komunikasi nonverbal untuk mengomunikasikan citra pribadi, tetapi dua
orang dapat menggunakan isyarat-isyarat nonverbal untuk menyajikan citra atas identitas
hubungan. Pada sebuah pesta, Mariana dan Yusuf dapat member isyarat pada pihak lain
bahwa mereka dalam kebersamaan dengan menampilkan isyaratisyarat nonverbal seperti
berbicara dalam nada berbisik dan saling menyentuh satu sama lain. Pasangan suami istri
yang berada di ambang perpecahan dapat memperlihatkan di hadapan umum citra yang
positif dengan saling bergandeng tangan, atau menunjukkan penuh perhatian terhadap
satu sama lain di perlihatkan melalui ekspresi wajah yang cerah.
5. Memperlihatkan kekuasaan dan kendali. Banyak perilaku nonverbal merupakan isyarat
darike kuasaan, terlepas dari apakah mereka bermaksud menunjukkan kekuasaan dan
kendali. Coba bayangkan bagaimana manager tingkat tinggi memperlihatkan status dan
bagaimana karyawan bawahan mengakui status itu melalui perilaku nonverbal. Manager
mengenakan baju gaya eksekutif, perabotan kantor seperti mejakursi yang besar dan
mahal, berjalan dan berbicara dengan penuh berwibawa, bawahan menunjukkan rasa
hormat dengan menatap dan mendengarkan dengan penuh perhatian apabila manager
berbicara, tidak menginstruksi, memohon izin atau meminta waktu untuk memasuki
ruang kerja manager.

Komunikasi Nonverbal dalam Komunikasi Interpersonal


Di dalam berkomunikasi, sadar ataupun tidak sadar kita sering melengkapi
komunikasi verbal dengan komunikasi nonverbal, baik dengan menggunakan gerak isyarat,
bahasa tubuh, ekspresi wajah maupun symbol-simbol lain yang melengkapi atau
menggantikan pesan verbal. Komunikasi nonverbal dalam Komunikasi Interpersonal sangat
memiliki pengaruh yang penting, hal ini karena komunikasi nonverbal menyimpan pesan-
pesan yang melengkapi dan memperkuat pesan verbal yang disampaikan sehingga proses
komunikasi dapat berlangsung secara efektif dan komunikatif, dan terkadang komunikasi
nonverbal malah menyampaikan pesan tersendiri.
Bila kita sebagai penerima menangkap dua pesan yang tidak sesuai, kita lebih
condong mempercayai pesan nonverbal. Salah satu alasannya adalah bahwa isyarat nonverbal
memberi informasi mengenai tujuan dan respon emosional kita. Salah satu contoh pengaruh
komunkasi nonverbal dalam komunikasi Interpersonal adalah ketika kita berkomunikasi
dengan seseorang yang kita tidak sukai, dan kita tanpa sadar menggunakan pesan nonverbal
melalui ekspresi wajah, maka secara tidak langsung ekspresi wajah kita akan
memperlihatkan/mengisyaratkan ketidaksukaan kita dengan orang tersebut. Hal ini bisa
terbaca oleh orang lain ketika kita berbicara dengan nada jutek dan alis yang mengkerut.
BAB III
SIMPULAN
Kesimpulan Bahasa tubuh adalah bentuk dari komunikasi nonverbal, dimana
penggunaan komunikasi yang lebih di fokuskan pada gerakan tubuh sebagai ungkapan atau
isyarat komunikasi, baik yang dilakukan secara sadar maupun secara tidak sadar. Bidang
yang menelaah bahasa tubuh adalah (kinesics), suatu istilah yang diciptakan seorang perintis
studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell.
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi di mana pesan disampaikan tanpa katakata,
baik berupa gerakan tubuh, ekpresi wajah, kontak mata, sikap, sentuhan, ataupun symbol-
simbol lain yang berbentuk nonverbal.
Fungsi Bahasa Tubuh Dan Komunikasi Nonverbal Dalam Komunikasi interpersonal.
Terdapat enam fungsi dari bahasa tubuh menurut Knapp yaitu: pengulangan (repetition),
berlawanan (contradiction), pengganti (substition), pengaturan (regulation), penekanan
(accentuation) dan pelengkap (complementation).
Komunikasi nonverbal dalam Komunikasi Interpersonal sangat memilki pengaruh
yang penting, hal ini karena komunikasi nonverbal menyimpan pesan-pesan yang melengkapi
dan memperkuat pesan verbal yang disampaikan sehingga proses komunikasi dapat
berlangsung secara efektif dan komunikatif, dan terkadang komunikasi nonverbal malah
menyampaikan pesan tersendiri.
DaftarPustaka
Aw,Suranto. 2010 . Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Budyatna, Muhammad dan Leila Mona Ganiem,2011. Teori Komunikasi Antar pribadi.
Jakarta: Kencana.
Daryanto dan Muljo Rahardjo.2016. Teori Komunikasi. Yogyakarta: Gava Media.
Griffin,Em. A,1991. First Look at Communication Theory.New York: McGrawHill.
Mulyana, Deddy,2014. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengatar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tubbs, Stewart L. dan Sylnvia Moss,2008, Human Communication Prinsip-Prinsip Dasar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Slideshare.net,“BahasaTubuh”,27 Februari 2015,
https://www.slideshare.net/junaidikasim/bahasa-tubuh-45210862 (diakses 26 september
2022)

Anda mungkin juga menyukai