Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI NON VERBAL

NAMA : HASRA FAZRI GUSRIANDA


NIM : 1921000061
KELAS : DKV-B-PAGI
PENGERTIAN KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan
kata-kata, komunikasi ini menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, intonasi nada (tinggi-
rendahnya nada), kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak, dan sentuhan-sentuhan.
Atau dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak
berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.
BATASAN UMUM KOMUNIKASI NON VERBAL

1. Komunikasi non verbal berada dalam konteks


Suatu perilaku non verbal yang sama mungkin akan mempunyai makna yang berbeda,
ketika ia muncul dalam konteks yang berbeda. Untuk hal yang sama, makna yang diberikan
oleh suatu perilaku non verbal juga tergantung pada pesan verbal yang menyertainya.
 
2. Perilaku non verbal adalah perilaku yang normal
Berbagai bentuk perilaku non verbal seperti gerak mimik wajah, gerakan-gerakan tubuh,
gerak otot tubuh, berkeringat, menguap dan wajah memerah terjadi sebagai bentuk-bentuk
perilaku yang normal.
 
3. Tindakan-tindakan non verbal saling terintegrasi
Seluruh bagian dari tubuh secara normal bekerja sama-sama mengkomunikasikan makna-
makna tertentu.
BATASAN UMUM KOMUNIKASI NON VERBAL

4. Pesan verbal dan tindakan non verbal saling terintegrasi


Di dalam suatu pesan komunikasi, perilaku non verbal saling terkait dengan pesan-pesan
verbal yang menyertainya.

5. Pesan komunikasi non verbal bermakna rangkap


Perilaku non verbal dapat bermakna rangkap dan karenanya bersifat kontradiktif. Ada
beberapa fakta yang biasanya menyertai suatu pengiriman pesan bermakna ganda.

6. Perilaku non verbal selalu dikomunikasikan


Semua gerakan yang kita lakukan dalam hubungannya dengan orang lain selalu
dikomunikasikan, diterima dan diinterpretasikan. Dengan tanpa memperhatikan apakah
seseorang melakukan sesuatu atau tidak, perilaku orang itu memberikan informasi tertentu
kepada orang lain.
BATASAN UMUM KOMUNIKASI NON VERBAL

7. Komunikasi non verbal berada dalam suatu aturan


Di dalam komunikasi verbal atau bahasa, terdapat aturan-aturan yang mudah dikenal,
seperti intonasi, makna, struktur bahasa dan hubungan-hubungan kalimat.
 
8. Komunikasi non verbal sangat menentukan
Pada dasarnya semua pesan (verbal atau non verbal) ddidorong oleh hal-hal tertentu.
Tindakan kita ditentukan oleh keinginan-keinginan tertentu.
 
9. Perilaku non verbal sangat terpercayaKita akan cepat percaya terhadap perilaku non
verbal apabila perilaku ini bertolak belakang dengan pesan yang mengikutinya.
 
10. Perilaku non verbal adalah metakomunikasi
Metakomunikasi adalah komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi-komunikasi
lainnya. Fungsinya adalah menjelaskan atau memperkuat perilaku-perilaku verbal atau non
verbal yang lain.
PERBEDAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NON
VERBAL
1. Struktur dan derajat kepentingan.
 
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terstruktur memiliki aturan-aturan tata bahasa
dan memberikan pesan secara jelas.
Komunikasi nonverbal tidak terstruktur dan tidak memiliki pola-pola yang khusus.
Komunikasi nonverbal dapat ditafsirkan oleh sesuai dengan keinginan setiap orang.
Walaupun begitu, komunikasi nonverbal sangatlah penting karena berperan dalam
mendukung komunikasi verbal.
 
 
2. Diskresi dan keberlangsungan.
Komunikasi verbal memiliki titik awal dan titik akhir.
 
Komunikasi nonverbal tidak berawal dan tidak berakhir karena berlangsung secara terus
menerus tanpa adanya interupsi. Misalnya, dalam proses komunikasi interpersonal,
komunikasi nonverbal akan terus terjadi pada tataran individu. Bahkan ketika kita berhenti
berkomunikasi, mereka tetap menunjukkan petunjuk-petunjuk nonverbal.
3. Peluang terjadinya kesalahpahaman.
Komunikasi verbal memiliki makna yang pasti sehingga dapat meminimalisir kesalahan penafsiran.
 
Komunikasi nonverbal memiliki ribuan ekspresi wajah yang dapat dibuat hanya dengan 20 otot
wajah. Bersamaan dengan itu, dalam komunikasi nonverbal terdapat beberapa jenis komunikasi
nonverbal yang dapat menciptakan peluang terjadinya kesalahan penafsiran.

4. Proses neuro-fisiologis.
Komunikasi verbal ditafsirkan oleh otak kiri yang dapat membantu dalam melakukan analisis. Hal
ini terjadi hampir setiap kali namun otak tidak mengikuti setiap waktu.
 
Komunikasi nonverbal ditafsirkan oleh otak kanan. Oleh karena itu, penafsiran yang terjadi
melibatkan berbagai kegiatan ruang, gambar, dan gestalt dalam otak dan menciptakan berbagai
macam respon.

5. Durasi waktu yang dibutuhkan.


Komunikasi verbal berlangsung secara cepat dan efisien.
 
Komunikasi nonverbal memakan waktu yang lebih lama bila dibandingkan komunikasi verbal.
 
6. Kesalahpahaman berdasarkan waktu dan situasi.
Komunikasi verbal memiliki umpan balik segera dan sangat minimal terjadi kesalahpahaman.
 
Komunikasi nonverbal tidak selalu terjadi umpan balik dan sangat mungkin terjadi
kesalahpahaman.
7. Presensi dan jarak.
Komunikasi verbal dapat digunakan dalam berbagai bentuk seperti surat, chat, telepon, dan lain-lain. Jarak
tidak menjadi masalah dalam komunikasi verbal.

Komunikasi nonverbal tidak dapat terjadi dalam jarak yang terlalu lebar. Selain itu, partisipan komunikasi
haruslah bertatap muka satu sama lain agar dapat menerima pesan-pesan nonverbal.

8. Bukti atau dokumentasi.


Komunikasi verbal dapat disampaikan secara keras dan orang lain dapat menyaksikannya. Karena itu,
komunikasi verbal dapat didokumentasikan dan menjadi barang bukti.

Komunikasi nonverbal tidak dapat didokumentasikan dan dijadikan barang bukti. Kecuali ada pihak ketiga
yang menjadi saksi terjadinya komunikasi nonverbal yang dilakukan oleh para partisipan komunikasi.

9. Penggunaan
Komunikasi verbal yang digunakan oleh manusia hanya sekitar 7 (tujuh) persen saja dari keseluruhan
komunikasi yang dilakukan.

Komunikasi nonverbal sangat penting dibandingkan komunikasi verbal. Hal ini dibuktikan dengan hasil
studi yang dilakukan oleh Albert Mehrabian yang menunjukkan bahwa sebanyak 93 persen dari komunikasi
yang dilakukan oleh manusia adalah komunikasi nonverbal.

10. Tujuan
Komunikasi verbal utamanya ditujukan untuk menginformasikan pengetahuan karena kata-kata sangatlah
berpengaruh. Selain itu, komunikasi verbal dapat digunakan sebagai alat dalam komunikasi persuasi, debat
publik, diskusi kelompok, dan lain-lain. Komunikasi verbal juga dapat digunakan untuk membentuk
hubungan karena kata-kata dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan.

Komunikasi nonverbal dapat digunakan untuk mengekspresikan kedekatan dan emosi.


JENIS-JENIS KOMUNIKASI NON VERBAL

1. Komunikasi visual
Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbol-
simbol.
Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna yang tepat,
serta bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar. Dibanding dengan
hanya mengucapkan kata-kata saja, penggunaan komunikasi visual ini akan lebih cepat
dalam pemrosesan informasi kepada para pendengar.

2. Komunikasi sentuhan
Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi nonverbal sering disebut Haptik.
Sebagai contoh: bersalaman, pukulan, mengelus-ngelus, sentuhan di punggung dan lain
sebagainya merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan suatu
maksud/tujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI NON VERBAL

3. Komunikasi gerakan tubuh


Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi nonverbal, seperti, melakukan
kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh digunakan untuk
menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh, seseorang dapat
mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti
menganggukan kepala berarti setuju.
Contoh:
- isyarat tangan
- gerakan kepala

4. Komunikasi lingkungan

Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya.
Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna. Ketika seseorang menyebutkan bahwa”jaraknya
sangat jauh”, ”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya panas” dan lain-lain, berarti seseorang
tersebut menyatakan demikian karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada
lingkungan tersebut.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI NON VERBAL

5. Komunikasi penciuman

Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian


suatu pesan/informasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera penciuman. Misalnya
aroma parfum bulgari, seseorang tidak akan memahami bahwa parfum tersebut termasuk
parfum bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali.
6. Komunikasi penampilan

Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik,
sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk komunikasi yang
menyampaikan pesan kepada orang yang melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan
berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk (pakaian tidak rapih, kotor dan
lain-lain).
JENIS-JENIS KOMUNIKASI NON VERBAL

7. Komunikasi cita rasa

Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu
pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman. Seseorang tidak akan
mengatakan bahwa suatu makanan/minuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-lain,
apabila makanan tersebut telah memakan/meminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
citrasa dari makanan/minuman tadi menyampaiakan suatu maksud atau makna.
FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL
1. Untuk menekankan
Kita menggunakan komunikasi nonverbal untuk menonjolkan atau menekankan bagian dari
pesan verbal. Misalnya saja, mungkin tersenyum untuk menekankan kata atau ungkapan
tertentu, atau dapat memukulkan tangan ke meja untuk menekankan suatu hal tertentu.

2. Untuk melengkapi atau Complement


Untuk memperkuat warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal. Jadi, anda
mungkin tersenyum ketika menceritakan kisah lucu atau menggeleng-gelengkan kepala ketika
menceritakan ketidak jujuran seseorang.

3. Untuk menunjukkan kontradiksi


Kita secara sengaja mempertentangkan pesan verbal kita dengan gerakan nonverbal. Contohnya
anda dapat menyilangkan jari anda atau mengedipkan mata untuk menunjukkan bahwa apa
yang anda katakan tidak benar.
suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh, seseorang dapat mengetahui informasi yang
disampaikan tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti menganggukan kepala berarti setuju.
Contoh:
- isyarat tangan
- gerakan kepala
FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL
4. Komunikasi lingkungan
Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya. Contoh:
jarak, ruang, temperatur dan warna. Ketika seseorang menyebutkan bahwa”jaraknya sangat
jauh”, ”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya panas” dan lain-lain, berarti seseorang tersebut
menyatakan demikian karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut.
5. Komunikasi penciuman
Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian suatu
pesan/informasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera penciuman. Misalnya aroma
parfum bulgari, seseorang tidak akan memahami bahwa parfum tersebut termasuk parfum
bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali.
6. Komunikasi penampilan
Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik,
sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk komunikasi yang
menyampaikan pesan kepada orang yang melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan
berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk (pakaian tidak rapih, kotor dan
lain-lain).
7. Komunikasi cita rasa
Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu
pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman. Seseorang tidak akan
mengatakan bahwa suatu makanan/minuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-lain,
apabila makanan tersebut telah memakan/meminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
citrasa dari makanan/minuman tadi menyampaiakan suatu maksud atau makna.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai